Kiprah Kabinet Kerja Di 73 Tahun kemerdekaan Sebuah Pencapaian
By Andi Nursaiful (Administrator) - 31 October 2014 | telah dibaca 4634 kali
Kiprah Kabinet Kerja Di 73 Tahun kemerdekaan Sebuah Pencapaian
Naskah: Giattri F.P. Foto: Istimewa
Pemerintahan Kabinet Kerja di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) akan memasuki usia 4 tahun pada 20 Oktober 2018 nanti. Meski 4 tahun bukan waktu yang lama untuk sebuah pemerintahan, namun duet pemimpin nasional itu sudah cukup banyak membuat terobosan dalam pembangunan dan itu mewarnai perjalanan pembangunan Republik Indonesia di usia yang ke-73 tahun.
Salah satu yang paling fenomenal adalah pembangunan infrastruktur di beberapa daerah, terutama di daerah-daerah timur Indonesia, seperti Nusa Tenggara Timur dan Papua Barat, serta Papua. Pemerintahan ini bertekad untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata sehingga mampu menekan angka kemiskinan. Karena Presiden Jokowi sendiri mengakui bahwa persoalan terbesar Indonesia adalah kemiskinan dan kesenjangan ekonomi. Karena itu, katanya, “konektivitas baik antar pulau provinsi kabupaten kota sangat diperlukan. Saya sering merasa sedih kalau kita dibandingkan negara di dekat-dekat kita,” katanya ketika memberikan sambutan di Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia di Jakarta, Jumat (20/7/2018).
Menurut Presiden Jokowi dua hal yang bisa meminimalisir kemiskinan dan kesenjangan ekonomi adalah pemerataan infrastruktur. Dengan tantangan besar mengingat luasnya Indonesia, pemerintah saat ini mengejar hal yang fundamental, yakni infrastruktur. Sebab, peran infrastruktur cukup kompleks mulai dari keterjangkauan harga barang dan logistik, terjaminnya akses masyarakat ke sektor bisnis dan pendidikan, hingga perkembangan ekonomi di daerah-daerah terpencil.
Setelah persoalan infrastruktur selesai, prioritas pemerintah selanjutnya adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM). Perubahan teknologi yang masif dan tren teknologi 4.0 hanya bisa didukung dengan keberadaan SDM yang andal. Meski belum seratus persen persoalan kemiskinan teratasi, namun achievement pemerintahan Kabinet Kerja ini tercatat dalam angka data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan bahwa tingkat kemiskinan Maret 2017 sebesar 10,64 persen, jauh di bawah Maret 2015 yang masih 11,22 persen. Dengan begitu, tingkat ketimpangan pendapatan masyarakat juga makin berkurang.
Di tahun 2017 saja tingkat pengangguran juga telah turun karena dalam tiga tahun, lebih dari 3 juta tenaga kerja baru telah terserap lapangan kerja. Bahkan mencapai titik terendah sejak 18 tahun terakhir. Begitu juga dengan kualitas hidup bangsa Indonesia yang mengalami peningkatan. Angka harapan hidup juga naik. Dengan demikian, indeks kesengsaraan (misery indeks) masyarakat pun mengalami penurunan dari posisi 14,3 di tahun 2014 dan selama pemerintahan Jokowi berada di kisaran 8,63-9,53.
Demikian juga dengan layanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat ikut mengalami kenaikan. Hal ini didukung oleh akses masyarakat kepada layanan kesehatan yang makin terbuka, dengan distribusi Kartu Indonesia Sehat yang saat ini sudah lebih dari 92 juta kartu diterima penduduk. Akses terhadap sanitasi dan sumber air minum yang layak juga semakin meningkat. Sedikitnya sudah mencapai 67,80 dan 71,14 persen. Capaian tersebut juga didukung melalui pemanfaatan dana desa. Hingga Agustus 2017, sudah 35.845 desa yang sanitasinya diperbaiki. Namun demikian, harus diakui bahwa perekonomian Indonesia masih memiliki tantangan yang cukup serius. Misalnya, stabilitas ekonomi wilayah masih belum merata. Begitu juga dengan tingkat pertumbuhannya yang tidak stabil. Tentu ini merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintahan berikutnya.
Dari Pembangunan Fisik Hingga Kebijakan
Dari berbagai data dan informasi yang dirangkum Men’s Obsession dalam kurun waktu menjelang 4 tahun ini sangat banyak pencapaian yang diraih di era kepemimpinan Jokowi-JK baik di bidang pembangunan fisik maupun kebijakan yang dikeluarkan. Pencapaian tersebut adalah:
• Membubarkan PETRAL yang bisa menghemat anggaran sebesar Rp250 miliar/hari.
• Mencabut subsidi BBM, sehingga dananya dapat digunakan untuk berbagai hal yang produktif.
• Meresmikan pembuatan jalan tol Trans Sumatera tahap I dari LampungPalembang-Indralaya.
• Meresmikan dimulainya pembangunan PLTU Batang, Jawa Tengah dengan Kapasitas 2.000.MW yang mangkrak selama empat tahun.
• Dimulainya pengairan Waduk Jatigede, Sumedang yg berfungsi untuk mengendalikan banjir di Indramayu , pengairan sawah sawah di Jawa Barat serta pembangunan PLTA dgn kapasitas 110. MW.
• Dimulainya pembangunan jalur LRT jurusan Cibubur-Cawang dan Bekasi Timur-Cawang.
• Dioperasikannya Bor Raksasa untuk membuat terowongan dalam tanah guna jalur MRT trayek Lebak Bulus-Kebayoran Baru-Senayan-Bundaran Hotel Indonesia.
• Pemerintahan Jokowi menggelontorkan dana sebesar Rp16 triliun untuk membangun infrastruktur di perbatasan Kalimantan dari Kalimantan Utara sampai Kalimantan Barat.
• Pembangunan Pelabuhan Laut dalam di Papua: Sorong, Manokwari, Jayapura dan Merauke serta infrastruktur pembuatan jalan yang menghubungkan kota-kota di Papua.
• Perusahaan Saudi Arabia ARAMCO akan membangun Kilang Minyak serta Storage BBM di Indonesia senilai Rp140 triliun yang selama ini pembangunan Kilang Minyak tidak pernah terwujud sejak era Soeharto.
• Dengan beroperasinya pada bulan November 2015, unit RFCC (Residual Fluid Catalytic Cracking) di Cilacap Jateng dan Kilang TPPI di Tuban Jatim, maka Import BBM Premium bisa berkurang 30% atau negara bisa hemat Rp150 M/hari atau setara dengan 10 ribu Barrel per hari.
• Kasus Lumpur Lapindo selesai dalam kurun waktu 8 bulan dan ganti rugi diterima warga Sidoardjo.
• Komite Explorasi Nasional (KEN) yang dibentuk pemerintah Jokowi pada tanggal 12-Juni-2015 telah menemukan cadangan Minyak dan Gas di Indonesia Timur sebesar 5.2.miliar barrell untuk Minyak sebanyak 2.7 miliar barrel dan untuk Gas14.TCF Gas.
• Pemerintah targetkan pekerjaan Tol Trans Papua dirancang sepanjang 4.320 Km (Sorong-Manokwari-Wamena-JayapuraMerauke) (Timika-Oksibil) tersambung pada tahun 2018.
• Izin investasi untuk para investor cukup dengan waktu 3 jam.
• Presiden Jokowi mengeluarkan Perpres No.115 tahun 2015 untuk Kementerian Kelautan dan Perikanan yang mengizinkan Satgas Illegal Fishing yang menangkap Kapal Asing Pencuri Ikan bisa langsung menenggelamkan kapal tersebut.
• Dalam kurun waktu 9 bulan Jokowi bisa membayar sebagian hutang negara sebesar Rp293 triliun.
• Dalam waktu 9 bulan Investasi masuk Rp400 triliun.
• Mulai beroperasinya 6 rute Tol Laut Jokowi dari Tanjung Priok – Papua. Tanjung Priok – Natuna. Tanjung Perak – ke seluruh pelabuhan di NTT dan seluruh pelabuhan di Maluku serta seluruh pelabuhan di Papua dan Papua Barat.
• Dalam satu tahun pemerintahan Jokowi sedang proses pekerjaan pembangunan 15 Bandara baru di wilayah terluar Indonesia, di antaranya Bandara di Miangas, Manokwari, Berau, Tual, Palu, Maumere, Tarakan, Aceh Tengah, Wakatobi, dll.
• Pemerintahan Jokowi selama satu tahun dapat menurunkan Import Premium sebesar 37.% dari semula 378.5 ribu BPH turun jadi 236 ribu BPH. Begitu juga dengan Solar importnya turun sebesar 84 % dari semula sejumlah 121.3 ribu BPH turun menjadi 20 ribu BPH.
• Setelah 40 tahun tak ke Indonesia, Presiden Italia menemui Presiden Jokowi tanggal 9/11/15 untuk menandatangani MOU investasi sebesar USD1,055 M. atau setara dengan Rp140 triliun dalam bidang Logistik, Industri Kulit, Industri Otomotif dan Furniture.
• Presiden Jokowi meresmikan pabrik Pupuk terbesar di Asia Tenggara Pupuk Kaltim 5 Bontang dengan kapasitas produksi Ammonia 825.000 ton per tahun dan produksi Urea 1.155.000 ton per tahun, serta dimulainya pembuatan jalur Kereta Api Trans Borneo.
• Tidak memperpanjang kontrak Freeport yang telah 45 tahun menggali emas di Papua.
• Meresmikan pembuatan jalur rel kereta cepat Makassar-Pare Pare, diharapkan tahun 2019 sudah bisa beroperasi Kereta Api Trans Sulawesi dari Manado ke Makassar.
• Ground breaking pembangunan jalur Kereta Cepat, Jakarta-Bandung di Walini, Bandung Barat.
• Program pembangunan 1juta rumah untuk rakyat, akhir Januari 2016 sudah terbangun 700 ribu unit rumah.
• PLN mulai bulan Februari 2016 menurunkan lagi tarif Listrik dengan daya dari 450.va, 900.va, 1300.va, 2200.va, dan 4400.va.
• Kapal khusus angkut Sapi Camara Nusantara I, berhasil angkut 500 ekor Sapi ke Jakarta dari NTT & NTB, diusahakan setiap bulan bisa mengangkut 1.000 ekor sapi.
• Sejak 50 tahun lalu warga Sulawesi Utara dan Gorontalo kekurangan Listrik, sekarang sudah bisa merasakan aliran listrik selama 24 jam mulai Januari 2016 karena PLTG Apung yang dikirim Jokowi bulan Desember 2015 sudah berfungsi full berdaya 120 MW.
• Sebanyak 2.519 Desa di Indonesia Timur akan mendapatkan aliran Listrik di tahun 2016. (info: Kemen ESDM 18-12-2016).
• Sebanyak 3.898 rumah tangga di Sorong telah bisa menikmati Gas Alam untuk memasak.
• Presiden Jokowi programkan dari tahun 2014-2019 akan membangun 49 waduk di seluruh Indonesia untuk mengairi persawahan, tahun 2015 sedang dikerjakan 13 waduk dan tahun 2016 sedang dikerjakan 8 waduk.
• Waduk yang sedang dikerjakan sejak tahun 2015: Waduk Raknamo-Kupang, Waduk Pidekso-Wonogiri, Waduk Logung-Kudus, Waduk Lolak-Boolang Mongondow, Waduk Kruereto-Aceh, Waduk Passaloreng-Wajo, Waduk TanjuDompu NTB, Waduk Bintang BanoSumbawa Barat, Waduk Mila-Dompu NTB, Waduk Kairan-Lebak, Waduk Tapin-Tapin Kalsel, Waduk Rotiklot-Belu NTT, Waduk Telaga Jawa-Karang Asem Bali.
• Waduk yang mulai dikerjakan tahun 2016: Waduk Rukoh-Aceh, Waduk Sukoharjo-Lampung, Waduk Kuwil Kawangkoan-Sulut, Waduk LadongiSulawesi Tenggara, Waduk Ciawi-Jawa Barat, Waduk Sukamahi-Jawa Barat, Waduk Leuwikeris-Jawa Barat, dan Waduk Cipanas-Jawa Barat.
• Presiden Jokowi Ground Breaking Pembangunan MPP di Kabupaten Bangka untuk pembangkit listrik dengan daya 350.MW guna kebutuhan Regional Sumatera, yaitu Bangka-BelitungLampung-Nias-Duri Riau-Medan.
• Presiden Jokowi meresmikan PLTMG Arun dengan daya listrik 184 MW untuk kebutuhan warga Lhokseumawe.
• Presiden Jokowi Ground Breaking Pembangunan Mobile PP 4×25.MW di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
• Melalui video konferensi Presiden Jokowi meresmikan beroperasinya PLTU Ketapang dengan daya 20 MW.
• Presiden Jokowi meresmikan beroperasinya PLTG Paguat Pohuwato di Gorontalo dengan daya 100 MW.
• Presiden Jokowi melakukan ground breaking pembangunan PLTU unit IV Lontar di Kronjo Banten dengan daya 1×315 MW.
• Presiden Jokowi meresmikan pembangunan MPP Jeranjang PLTG berdaya 2×25 MW di Gerung Lombok Barat NTB.
• Jokowi menambah Terminal 3 Bandara Soetta Ultimate International yang bisa mengangkut penumpang 25.juta orang mengungguli Bandara Changi Singapore.
• Setelah Indonesia merdeka 71 tahun baru di era Jokowi warga perbatasan di Krayan Nunukan bisa membeli Solar Pertamina dengan subsidi khusus seharga Rp5.150,- per liter.
• Warga Sungai Mandau, Kabupaten Siak selama 71 tahun baru saat ini menikmati aliran listrik.
• Warga Kabupaten Puncak Jaya Papua selama 71 tahun di era Jokowi ini dibangun SPBU pertama dengan harga Premium yang semula Rp50 ribu, bisa turun ke Rp 6.500 per Liter.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat
Naskah: Arief Sofiyanto Foto: Istimewa
Di bawah kepemimpinan Aas Asikin Idat, PT Pupuk Indonesia (Persero) meraih banyak prestasi. Antara lain, membantu program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional dengan menyalurkan pupuk sebesar 11,4 juta ton sepanjang 2017 kepada para petani. Belum lagi pengembangan sejumlah proyek besar yang tengah dipersiapkan, seperti, pembangunan pabrik NPK di PT Pupuk Iskandar Muda sebesar 1 juta ton per tahun, PT Pupuk Kujang Cikampek sebesar 200.000 ton per tahun, PT Petrokimia Gresik sebesar 500.000 ton per tahun, dan PT Pupuk Kalimantan Timur sebesar 1 juta ton per tahun.
Pupuk Indonesia menemui banyak tantangan pada tahun 2017, salah satunya kenaikan harga gas. Namun di tangan Aas, hal itu tidak menjadi masalah karena pihaknya telah mempersiapkan berbagai langkah untuk menghadapi hal tersebut. Di antaranya dengan melakukan efisiensi dalam operasional dan meningkatkan reliabilitas pabrik. Perseroan juga mengganti unit steam dan energi dari gas menjadi batu bara serta mengembangkan produk-produk pupuk yang persentase kebutuhan gasnya sedikit, seperti NPK. Selain itu, Pupuk Indonesia juga menambah gudang penyangga dan menyediakan sarana transportasi untuk ke kios remote serta menginvertarisir kebutuhan pupuk yang akan ditangani di wilayah terpencil. Pupuk Indonesia melalui anak usahanya PT Pupuk Indonesia Pangan (PIP) mengembangkan Rice Center, bertujuan untuk dapat turut berperan meningkatkan kesejahteraan petani melalui penyediaan bimbingan teknis dan jaminan pembelian hasil panen, serta berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah melalui kerjasama dengan Perusahaan Daerah.
Kinerja positif juga ditorehkan perseroan pada 2018 ini. Terbukti, Pupuk Indonesia berhasil mencatatkan produksinya mencapai 3,95 juta ton per April 2018. Angka tersebut melampaui target yang telah ditetapkan perseroan sebelumnya yakni sebesar 3,44 juta ton. Selain produksi pupuk yang naik, produksi non-pupuk juga mengalami peningkatan dari 1,54 juta ton menjadi 1,82 juta ton per April 2018. Melihat capaian hingga April 2018, perseroan optimistis target sepanjang 2018 akan tercapai, untuk produksi pupuk sebesar 11,2 juta ton dan nonpupuk 6,64 juta ton. Kinerja Pupuk Indonesia di bawah kepemimpinan Aas Sadikin juga diapresiasi pihak luar dengan meraih segudang penghargaan bergengsi, antara lain, menjadi juara umum dan menyabet gelar Lima Besar Perusahaan Terbaik ICCA II 2017, Peringkat I Kategori BUMN, Peringkat I Kategori Organization Structure, dan Peringkat I Kategori Corporate Secretary. Ajang ini diikuti 23 perusahaan BUMN, Anak Perusahaan BUMN, Pemerintahan, BUMD, Swasta Tbk dan non-Tbk.
Yang juga membanggakan, Pupuk Indonesia mendapat penghargaan gratifikasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kategori “BUMN/D dengan Unit Pengendali Gratifikasi Terbaik Harapan II Tahun 2015. Untuk mendukung penerapan kebijakan tersebut, Pupuk Indonesia pun telah membentuk Whistlebolwing System (WBS) yang digunakan untuk mengoptimalkan peran serta insan Perseroan maupun mitra kerja dalam mengungkap pelanggaran yang terjadi di lingkungan Perusahaan. Selain itu, Pupuk Indonesia juga diganjar penghargaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2017 kategori Instansi dengan LHKPN Terbaik. Penghargaan ini adalah bentuk apresiasi KPK kepada perusahaan yang telah berkomitmen tinggi dalam pencegahan korupsi melalui LHKPN.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Achmad Baiquni
Naskah: Arif Rahman Hakim Foto: Istimewa
Tak salah menobatkan Achmad Baiquni sebagai ‘bankir bertangan dingin’ karena sejak dipercaya menjadi Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) tahun 2015, bank pelat merah ini konsisten mencetak kinerja positif dari waktu ke waktu.
Sepanjang tahun 2017, pria kelahiran 1957 ini berhasil mengantarkan BNI membukukan laba bersih sebesar Rp13,62 triliun. Perolehan laba tersebut meningkat 20,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp11,34 triliun. Pertumbuhan laba bersih ini merupakan hasil dari perkembangan bisnis pada segmen Business Banking dan Consumer Banking dengan disertai perbaikan kualitas aset. Pertumbuhan kinerja BNI terus berlanjut dan terjaga. Kini dapat dilihat pada 2018, perusahan plat merah tersebut tetap mampu menunjukkan kinerja positifnya. Selama semester I-2018, laba bersih BNI mencapai sebesar Rp7,44 triliun atau tumbuh 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp6,41 triliun.
Pertumbuhan laba bersih BNI ini didorong oleh kuatnya pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih (NII) yang disertai perbaikan kualitas aset. Pertumbuhan NII meningkat dari Rp15,40 triliun pada semester I/2017 menjadi Rp17,45 triliun pada periode yang sama tahun ini. Angka tersebut tumbuh 13,3 persen lebih cepat dibandingkan pertumbuhan NII di industri perbankan nasional yang hanya mencapai 3,4 persen per April 2018. Pada Semester I/2018, BNI juga mencatat Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 13,5 persen. DPK ini didominasi oleh dana murah (CASA) yang komposisinya mencapai 63,8 persen dari total dana yang terhimpun. Ruang bagi BNI untuk menyalurkan kredit pun masih terbuka lebar, ditandai dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang mencapai 87,3 persen pada semester I/2018. Seluruh kondisi itu memberikan keyakinan BNI mempunyai likuiditas yang baik dan ruang yang cukup untuk melanjutkan ekspansi kredit pada semester II/2018.
Selain sukses dalam performa bisnis, kepemimpinan Baiquni juga patut diapresiasi dalam hal inovasi pelayanan nasabah. Seperti belum lama ini, BNI sudah meluncurkan delapan produk layanan yang dikembangkan dengan berbasis teknologi digital untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan perbankan yang semakin cepat, efektif, dan efisien. Kedelapan produk digital BNI itu adalah, UnikQu, BNI Acquiring Online, BNI API Management, BNI e-collection, BNI Debit Online, BNI SMS Payment, BNI i-Pay, dan Agen46. Selain itu, BNI juga melaunching produk inovasi bernama YAP (Your All Payment) yang memudahkan nasabah dalam bertransaksi. Di mana nasabah tidak perlu lagi menggunakan mesin EDC untuk bertransaksi.
Inovasi-inovasi yang dilakukan BNI tersebut bahkan mendapat apresiasi Presiden RI, Joko Widodo pada pameran Indonesia Banking Expo (IBEX) 2017 yang lalu. Presiden mendukung upaya BNI dalam memberikan kemudahan nasabah untuk bertransaksi, bahkan berpesan agar masyarakat di edukasi ketika implementasi aplikasi inovasi tersebut dilaksanakan. Keberhasilan demi keberhasilan yang diraih Baiquni tentu tak lepas dari pengalaman dan karirnya selama ini. Alumni Universitas Padjadjaran yang meraih master dari Business Management, Asian Institute of Management, Filipina, ini sebelumnya pernah menjabat Direktur Bisnis Usaha Kecil Menengah dan Syariah, Direktur Konsumer, kemudian Direktur Keuangan di bank yang sama. Pria necis tersebut juga mengasah kemampuannya dengan mengikuti beberapa pelatihan, kursus, dan seminar perbankan di dalam dan luar negeri, di antaranya Risk Management in Retail Banking yang diadakan oleh BSMR di Belanda, Executive Training for Director yang diadakan oleh The Wharton School of The University of Pennsylvania di Amerika Serikat.
73 Figur Berprestasi 2018
Ceo Bukalapak.com Achmad Zaky
Naskah: Popi Rahim Foto: Istimewa
Dialah salah satu sosok anak muda yang berhasil mengembangkan bisnis situs jual beli daring (online) hingga berkembang dan menjadi besar di Indonesia. Siapa yang tak tahu bukalapak? sebuah situs e-commerce berbasis marketplace consumer-to-consumer (C2C) yang membantu Usaha Kecil Menengah (UKM) agar mudah menjual barang dagangannya.
Beruntung sekali, usaha yang didirikan pria yang akrab disapa Zaky ini hingga tahun 2018 masuk dalam perusahaan startup ‘Unicorn’ di Indonesia. Seperti diketahui, hanya 4 perusahaan startup ‘Unicorn’ di bumi pertiwi ini, yakni Bukalapak.com, Gojek, Tokopedia, dan Traveloka. Keberhasilannya ini tak lepas dari peran pasar online di Indonesia yang kini kian pesat. Terlihat, memasuki usia ke-8 tahun Bukalapak telah melakukan sejumlah catatan positif pada layanannya di Tanah Air. Salah satu catatan marketplace tersebut mengklaim pertumbuhan transaksi naik tiga hingga empat kali lipat sepanjang tahun 2017. Selain itu, pelapak Bukalapak tumbuh dari 1,3 juta di akhir 2016 menjadi 2,2 juta di akhir 2017. “Artinya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Bukalapak naik dua kali lipat lebih besar dari tahun lalu,” terang Zaky.
Bayangkan, saat ini Bukalapak memiliki 35 juta pengguna aktif bulanan di seIuruh Indonesia. Artinya 30% dari warga internet Indonesia pernah berkunjung ke Bukalapak. Sebuah angka yang fantastis, jumlah transaksi Bukalapak per hari saat ini pun mencapai 320 ribu transaksi. Tak heran, Bukalapak berhasil melakukan peningkatan pageviews hingga 16 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2015 (13,4 miliar vs 800 juta). Bukalapak juga berhasil mencatat peningkatan nilai transaksi hingga empat kali lipat dan mendekati Rp 10 triliun run-rate per tahunnya. Sementara untuk target 2018, Bukalapak menargetkan jumlah pelapak hingga mencapai 5 juta pelapak sampai dengan akhir 2018, dengan jumlah transaksi mencapai 70 juta per bulannya.
Lantas, siapakah Zaky? Pria yang lahir di kota Sragen, Jawa Tengah pada 24 Agustus 1986 ini, mulai mengenal dunia teknologi sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Ketertarikannya dengan dunia informatika, ternyata berlanjut hingga di bangku SMA. Zaky berkesempatan menjadi wakil SMA Negeri 1 Solo, memenangkan ajang olimpiade sains nasional (OSN) bidang komputer. Kemudian tahun 2004, pria berkacamata tersebut melanjutkan studinya di jurusan Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung (ITB).
Selama berkuliah, Zaky sering menjuarai ajang kompetisi teknologi informatika tingkat nasional. Ia juga pernah menjadi juara II kejuaraan Indosat Wireless Innovation Contest tahun 2007. Ia membuat software (perangkat lunak) MobiSurveyor yang digunakan untuk perhitungan cepat survei pemilihan umum. Tak disangka, kecintaannya terhadap dunia IT membawa Zaky yang kini berusia 31 tahun ini, menjadi pengusaha muda nan sukses. Perusahaan yang lahir pada 2012 tersebut telah menerima pendanaan dengan total valuasi lebih dari $1 miliar. Pada tahun 2014, nilai transaksi Bukalapak mencapai USD80 juta atau sekitar 1 triliun rupiah. Atas prestasinya tersebut, pada 21 Juli 2016, Zaky mendapat Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya yang diserahkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo di Jambi.
Zaky juga pernah mendapatkan Merit Award pada kompetisi Indonesia ICT Awards (INAICTA) pada tahun 2008. Prestasinya yang gemilang di bidang pendidikan, mengantarkan sosok murah senyum ini meraih beasiswa studi ke Oregon State University dari pemerintah Amerika Serikat. Pendidikan tersebut ia rampungkan selama dua bulan pada tahun 2008.
73 Figur Berprestasi 2018
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault
Naskah: Subchan Husaen Albari Foto: Istimewa
Kecintaannya terhadap organisasi kepemudaan telah mengantarkan sosok Adhyaksa Dault sebagai tokoh muda yang memiliki pengaruh di negeri ini. Setelah namanya bersinar sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) pada 2004-2009, kini Adhyaksa sukses memimpin organisasi kepemudaan terbesar di Indonesia sebagai Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka.
Terpilih sebagai Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka pada 2013 lalu di Nusa Tenggara Timur (NTT), Adhyaksa telah banyak melakukan capaian. Ada empat fokus yang dicanangkannya untuk membesarkan Gerakan Pramuka. Pertama, rebranding, kedua, Pramuka untuk pengabdian, ketiga penataan organisasi, dan keempat penguatan jaringan. Rebranding Pramuka adalah memperbaiki citra Pramuka sebagai lembaga pendidikan non formal agar tidak terjebak dalam kegiatan rutinitas semata. Kegiatan di Pramuka sendiri selalu bersumber pada nilai pokok Dasa Darma dan Tri Satya. Namun, Adhyaksa menekankan seluruh kegiatan kepramukaan kemasannya harus sesuai tema keren, gembira, asyik mengikuti era kekinian. Sebab, generasi muda saat ini adalah generasi digital. Untuk itu, pria berkacamata itu membentuk Tim Siber Pramuka (TSP). Bisa dibilang Kwarnas Gerakan Pramuka adalah satu-satunya organisasi pendidikan atau kepemudaan yang memiliki tim siber.
Pembentukan tim siber menjadi program prioritas Pramuka. Sebab, seluruh perangkat elektronik terhubung jaringan internet sehingga rentan terhadap serangan hacker. Karena itu, persoalan keamanan situs baik web atau media sosial menjadi penting untuk dijaga. Tim Siber ini juga sekaligus dalam rangka membumikan semboyan Kwarnas Gerakan Pramuka di era kepemimpinan Adhyaksa, yakni “Setiap Pramuka Adalah Kantor Berita”. Tujuannya, pertama, setiap Pramuka mempunyai kesadaran sebagai pemilik, pemimpin redaksi, sekaligus wartawan bagi akun media sosialnya masing-masing. Jadi, setiap Pramuka mempunyai tanggungjawab sosial dengan medsosnya. Kedua, setiap Pamuka mempunyai kemampuan memberitakan kegiatan Pramuka, produk lokal, pemuda berprestasi, pariwisata, kuliner, budaya, potensi daerah, dan lain-lain di medsos.
Kwarnas Gerakan Pramuka beberapa kali mengadakan lomba foto dan video, misalnya pada April 2017, terkumpul 353 video dengan kualitas bagus yang memberitakan berbagai potensi daerah serta kegiatan Pramuka. Terakhir Kwarnas mengadakan lomba video “Bakti Gudep untuk Indonesia” dengan total hadiah Rp50 juta pada Februari 2018. Kini, semua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka di 34 provinsi mayoritas sudah membentuk Tim Siber Pramuka sesuai surat edaran dari Kwarnas Gerakan Pramuka. Pramuka Indonesia sampai diakui oleh organisasi kepramukaan dunia atau WOSM sebagai pengguna media sosial teraktif di dunia.
Adapun Pramuka untuk pengabdian dan penataan organisasi yang dimaksud adalah aktif membantu masyarakat, seperti mengatur arus lalu lintas saat arus mudik, penanggulangan bencana, dan peduli dengan lingkungan. Di Bawah kepemimpinan Adhyaksa, Gerakan Pramuka setiap tahun terlibat aktif dalam misi kemanusiaan di negara luar, seperti Afrika, Palestina, Suriah, Myanmar, Nepal. Pramuka mendistribusikan bantuan untuk para korban bencana alam dan peperangan. Dari sisi penguatan jaringan, Kwarnas Gerakan Pramuka selalu mengirimkan peserta untuk mengikuti Jambore Dunia, Jambore Asia Pasifik dan Jambore Asaan. Pramuka Indonesia bahkan selalu tampil sebagai juara. Kwarnas Gerakan Pramuka juga sukses mengadakan Jambore Nasional, Raimuna Nasional, dan Lomba Tingkat Lima yang juga diikuti ribuan peserta tidak hanya dari Indonesia, tapi juga Pramuka di negara kawasan Asia Pasifik.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama PT Merdeka Copper Gold Tbk Adi Adriansyah Sjoekri
Naskah: Purnomo Foto: Istimewa
Langkah Adi Adriansyah Sjoekri memberikan perhatian lebih kepada masyarakat melalui program corporate social responsibility (CSR) patut diacungi jempol. Sasaran di sektor infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi dinilai tepat karena langsung pada kebutuhan masyarakat.
Ya, di bawah kepemimpinannya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) berperan aktif mengembangkan CSR bagi lebih dari 42.000 warga di Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, yang berada di lokasi pertambangan. Tahun lalu, total realisasi CSR sebesar Rp9,712 miliar yang terdistribusi pada empat sektor tersebut. Rinciannya, program CSR di bidang pembangunan infrastruktur menyerap dana mencapai 43,62 persen. Sektor pembangunan ini meliputi jalan, sekolah, jembatan dan infrastruktur lainnya. Sementara di sektor pendidikan, CSR emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) berkode MDKA ini mencapai 30,72 persen. Di bawahnya, CSR oleh MDKA menyasar pemberdayaan ekonomi dengan besaran 15,36 persen. Terakhir, untuk porsi kesehatan MDKA mengalokasikan dana CSR sebesar 4,28 persen.
Perhatian Adi juga diberikan bagi penyerapan tenaga kerja lokal. Hingga Maret 2018, tenaga kerja yang terlibat dalam proyek tambang ini mencapai 2.099 orang dengan 99 persen adalah tenaga lokal. Sisanya merupakan ekspatriat. Dari jumlah tenaga kerja, 60 persen adalah warga Banyuwangi dan 38 persen di dalamnya berasal dari Kecamatan Pesanggaran. Rupanya, Adi sadar betul bahwa keterlibatan tenaga lokal merupakan salah satu kunci sukses dan lancarnya bisnis MDKA. Utamanya untuk mendongkrak harapan menjadi perusahaan tambang nasional kelas dunia.
Adi memang bukan ‘orang baru’ di bisnis tambang. Anggota Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI) ini memiliki pengalaman yang luas dan sesuai di bidang pertambangan, baik secara profesional maupun akademis. Ia berpengalaman lebih dari 26 tahun bekerja di beberapa perusahaan pertambangan terkemuka seperti Billiton Group, PT Newmont Nusa Tenggara, dan PT Newmont Pacific Nusantara, sebelum menjadi konsultan, dan selanjutnya menjadi Direktur Sumatra Copper & Gold Plc. Di tangannya, MDKA mencatatkan prestasi cukup mentereng. Sampai kuartal I 2018, MDKA telah membukukan pendapatan bersih USD84,7 juta dengan perolehan laba bersih USD30 juta.
“Ada beberapa faktor positif yang mendukung operasi perusahaan, yaitu perpaduan antara harga pasar emas, tingkat produksi, dan kinerja biaya yang baik dari manajemen perusahaan,” terang Adi yang juga merupakan anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) tersebut. Di sisi lain, peraih gelar Master of Science dari Colorado School of Mines, Golden, USA, ini sukses membawa MDKA mewujudkan komitmen kepada para investornya bahwa dua tahun setelah IPO, MDKA sudah dapat berproduksi. Ini merupakan pencapaian bagus dan menunjukkan kapasitas perusahaan sangat kompetitif dan kompeten di industri tambang dunia.
Selain itu, produksi tambang Tujuh Bukit juga didukung oleh efisiensi yang optimal didukung sejumlah faktor, di antaranya karena teknologi penambangan yang menggunakan metode pengolahan low energy heap leach. Sampai dengan kuartal I-2018, MDKA memproduksi emas sebanyak 28.661 ons emas dan 19.727 ons perak dengan harga jual rata-rata emas USD1.334 per oz dan perak USD17 per oz. Dengan demikian MDKA meraih penjualan sebesar USD74,5 juta dengan laba bersih sebesar USD25,1 juta.
73 Figur Berprestasi 2018
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo
Naskah: Subhan Husaen Albari Foto: Istimewa
Tiga tahun memimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sepak terjang Agus Rahardjo tak perlu diragukan lagi. Meski tidak memiliki latar belakang di dunia hukum, mantan Kepala Pusat Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Publik (PPKPBJ) ini tidak kalah pintar dengan para pendahulunya.
Segenap pengalaman dan integritas yang dimilikinya membuat Agus tetap mampu membawa KPK sebagai lembaga Anti Rasuah yang ditakuti oleh para koruptor. Ia layaknya pendekar hukum yang siap menyerahkan jiwa raganya untuk memberantas tikus-tikus kantor yang bersarang di negeri ini. Sempat diragukan karena tidak memiliki latar belakang hukum, Agus seolah cuek, ia lebih memilih fokus bekerja melakukan penataan organisasi di KPK sehingga lembaga penegakan hukum ini tetap kuat, independen, dan bebas dari konflik kepentingan. Di bidang penindakan, pencegahan, pengawasan, dan informasi data, kinerja KPK di bawah kepemimpinannya cukup membanggakan. 2017 menjadi tahun yang sibuk bagi KPK, pasalnya KPK mampu membongkar mega korupsi proyek pengadaan e-KTP yang menelan kerugian negara Rp3,2 triliun dengan menjerat Ketua DPR RI Setya Novanto dan beberapa anggota DPR RI lain.
Agus menyadari permasalahan korupsi masih menjadi rapor merah di negeri ini. Tak hanya di ibukota, tindak pidana korupsi juga tersebar luas di pelosok negeri. Ini terbukti banyaknya kepala daerah yang ditangkap KPK. Berbicara tentang birokrasi di daerah, terdapat tiga area yang paling rawan korupsi yaitu perencanaan APBD, pengadaan barang/ jasa, dan perijinan. KPK terus melakukan koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi di berbagai daerah. Sejauh ini KPK sudah mendampingi 22 provinsi termasuk di dalamnya 380 kabupaten/kota.
Banyak program yang sudah dijalankan KPK dalam bidang pencegahan, baik dengan jajaran pemerintah daerah, lembaga negara, kementerian, BUMN, ormas, tokoh masyarakat, dan partai politik. Misalnya, menyambut tahun politik, pada tahun 2017 dan 2018 KPK membuat data pemetaan potensi benturan kepentingan terkait pendanaan pilkada demi mengetahui profil, potensi benturan kepentingan serta besaran biaya, hingga potensi penyalahgunaan dana anggaran daerah di tangan kepala daerah terpilih. Secara reguler KPK juga terus berupaya meningkatkan kesadaran Penyelenggara Negara melaporkan harta kekayaan melalui LHKPN. Banyak program yang sudah dijalankan KPK dalam bidang pencegahan, baik dengan jajaran pemerintah daerah, lembaga negara, kementerian, BUMN, ormas, tokoh masyarakat, dan partai politik. Misalnya, menyambut tahun politik, pada tahun 2017 dan 2018 KPK membuat data pemetaan potensi benturan kepentingan terkait pendanaan pilkada demi mengetahui profil, potensi benturan kepentingan serta besaran biaya, hingga potensi penyalahgunaan dana anggaran daerah di tangan kepala daerah terpilih. Secara reguler KPK juga terus berupaya meningkatkan kesadaran Penyelenggara Negara melaporkan harta kekayaan melalui LHKPN.
Dari sisi penindakan, secara total, pada tahun 2017 KPK melakukan 114 kegiatan penyelidikan, 118 penyidikan, dan 94 kegiatan penuntutan, baik kasus baru maupun sisa penanganan perkara pada tahun sebelumnya. Selain itu juga melakukan eksekusi terhadap 76 putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. Lebih dari 188 miliar rupiah telah dimasukkan ke kas negara dalam bentuk PNBP dari penanganan perkara.Termasuk di dalamnya dari mendapatan hasil lelang barang sitaan dan rampasan dari perkara tindak pidana korupsi maupun tindak pidana pencucian uang sebesar Rp82 miliar.
Pada tahun 2017 KPK di bawah komando Agus sudah menangkap 59 kepala daerah. Bahkan Per 31 Mei 2018, di tahun 2018 KPK melakukan penanganan tindak pidana korupsi dengan rincian: penyelidikan 76 perkara, penyidikan 85 perkara, penuntutan 50 perkara, inkracht 47 perkara, dan eksekusi 48 perkara. Lalu aset milik negara yang berhasil dikembalikan KPK mencapai sekitar Rp 1.917 triliun. Jumlah tersebut didapat dari denda, uang pengganti dan rampasan. Rinciannya, denda sekitar Rp66,3 miliar, uang pengganti sekitar Rp908,724 miliar dan uang rampasan sekitar Rp942,478 miliar. Jumlah tersebut merupakan akumulasi sejak 2005 hingga 2017.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto
Naskah: Giattri F.P. Foto: Edwin B.
Semenjak dipercaya menjadi Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan periode 2016-2021, Agus Susanto berhasil membawa badan hukum publik tersebut menorehkan kinerja progresif.
Di bawah nakhoda Agus, BPJS Ketenagakerjaan mencatat kinerja yang menggembirakan pada setiap tahunnya. Tren positif ini terus berlanjut pada paruh pertama tahun 2018. Buktinya, hingga Juni 2018, BPJS Ketenagakerjaan berhasil mencatatkan pertumbuhan kepesertaan sebesar 20,12% secara year on year (yoy) dengan penerimaan iuran meningkat 17,14% yoy dan imbal hasil investasi (yield on investment) sebesar 9,35%. Agus mengatakan, total dana investasi BPJS Ketenagakerjaan per Juni 2018 mencapai 327,21 triliun atau tumbuh tumbuh 13,43% dibandingkan tahun lalu. Dari total dana investasi tersebut, 83% ditempatkan pada instrumen investasi yang berhubungan dengan pemerintah. Artinya BPJS Ketenagakerjaan turut berperan mensukseskan program-program strategis nasional, yang akan berdampak pada peningkatan kondisi perekonomian.
Agus menambahkan ia menargetkan Pertumbuhan Agresif Tahun 2019, kepesertaan akan ditingkatkan hingga 16%, dan total dana kelolaan tumbuh sebesar 23%. “Salah satu langkah untuk mencapai pertumbuhan agresif tersebut adalah melalui inovasi sosial,” ujarnya. Pertama, dengan mengimplementasi sistem keagenan PERISAI yang membantu perluasan cakupan kepesertaan dan layanan. Kedua, GN Lingkaran (Gerakan Nasional Perlindungan Pekerja Rentan) yang memobilisasi dana sosial untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan bagi pekerja rentan memperoleh hak perlindungan BPJS Ketenagakerjaan layaknya Penerima Bantuan Iuran (PBI) di BPJS Kesehatan. Ketiga, mendorong kesejahteraan Aparatur Desa sejajar dengan Aparatur Sipil Negara melalui program jaminan kecelakaan kerja, kematian, hari tua dan pensiun. Tentunya program ini juga berlaku sama bagi seluruh pekerja Indonesia.
Dalam hal, kemudahan dan akses kepada peserta BPJS Ketenagakerjaan going digital, di antaranya aplikasi berbasis mobile, BPJSTKU, yang memberikan kemudahan kepada peserta untuk mendapatkan informasi mengenai kepesertaan pekerja hingga melaporkan ketidaksesuaian data kepesertaan maupun pelaporan perusahaan. Peserta juga bisa mengakses kartu digital BPJS Ketenagakerjaan melalui aplikasi ini. Fitur digital lainnya, Antrian dan Verifikasi Online yang berbasis KTP elektronik dan sidik jari yang bertujuan untuk mempersingkat alur pencairan dana Jaminan Hari Tua (JHT) di Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan.
BPJS Ketenagakerjaan juga memperkenalkan inovasi terbaru melalui Voice Assistant GINA yang merupakan singkatan dari Agen Perlindungan Pekerja. GINA siaga 24 jam membantu peserta atau calon peserta mendapatkan informasi yang dibutuhkan terkait dengan program jaminan sosial ketenagakerjaan. Inovasi terbarukan ini dapat diakses melalui smartphone. Langkah lain untuk mencapai pertumbuhan agresif adalah fokus pada sinergi kelembagaan dalam pengawasan kepatuhan peserta, pelayanan prima, peningkatan kapasitas SDM, infrastruktur IT dan edukasi publik melalui inisiatif komunikasi yang terintegrasi. Beragam penghargaan ditorehkan BPJS Ketenagakerjaan, antara lain apresiasi dari ASEAN Social Security Association (ASSA) kategori ‘Insurance Coverage’, khususnya dalam perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kini juga mencakup perlindungan pekerja migran di luar negeri.
Meraih penghargaan dalam ajang Indonesia Employee Engagement Index (IEEI) 2017. Terakhir, Penilaian Dewan Jaminan Sosial Nasional atas Kinerja Tahun 2016 dengan Predikat ‘Sehat Sekali’ serta penghargaan KPK ‘Lembaga Pengendalian Gratifikasi Terbaik’ turut melengkapi perjalanan BPJS Ketenagakerjaan untuk menjadi lembaga kebanggan bangsa, trusted dan respected.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan
Naskah: Giattri F.P. Foto: Dok. Humas
Di bawah nakhodanya, bank bjb berkembang begitu pesat bahkan menjadi bank pembangunan daerah (BPD) yang masuk peringkat ke-14 bank umum terbesar di Indonesia.
Pria kelahiran 18 Desember 1963 itu dipercaya sebagai Direktur Utama bank bjb sejak Desember 2014. Hal pertama yang dilakukan adalah memperbaiki proses bisnis perusahaan di setiap lininya agar lebih efektif dan efisien, dengan tetap memperhatikan azas prudential banking dan prinsip kehati-hatian. “Kedua, membangun sumber daya manusianya. Dalam bekerja, kami memiliki slogan enjoy, untung, aman, dan selamat,” ungkap Irfan. Usaha Irfan dalam membangun kinerja perusahaan termasuk kualitas Sumber Daya Manusia, berbuah manis, tilik saja performa bank bjb semenjak dipimpinnya, seperti pada semester I tahun 2018, bank bjb membukukan laba bersih setelah pajak berhasil tumbuh 9,2% year on year menjadi sebesar Rp903 miliar atau berada diatas rata-rata industri perbankan per Mei 2018 yang sebesar 7,7% year on year. Begitu pula dengan total aset beserta anak perusahaan berhasil tumbuh 4,5% year on year menjadi sebesar Rp113,4 triliun.
Total Dana Pihak Ketiga berhasil naik sebesar 4,0% year on year. “Disamping hal tersebut, kualitas kredit berhasil kami jaga dengan baik, di mana rasio risiko kredit bermasalah (NPL) dapat bertahan di level 1,6% atau lebih baik dibandingkan industri perbankan yang sebesar 2,79%,” terangnya. Menghadapi persaingan Financial Technology, Irfan menjuruskan strategi jitu yang disebut IT Strategic Planning (ITSP). Di dalam ITSP ini, terdapat beberapa proyek yang disiapkan untuk mengantisipasi perkembangan teknologi informasi. Saat ini, bank bjb telah mengembangkan bjb sms & bjb net, yang dapat diakses melalui aplikasi bjb digi pada smartphone dengan tampilan user friendly dan memiliki banyak fitur. Dalam menghadapi transaksi non tunai, bank bjb juga sudah mengembangkan uang elektronik berbentuk kartu yang mudah digunakan untuk kebutuhan transportasi maupun belanja.
Dalam peningkatan layanan yang berorientasi pada kepuasan nasabah berbasis teknologi, bank bjb tengah mempersiapkan mobile banking yang bisa digunakan nasabah terutama generasi muda untuk bertransaksi
secara cepat dan mudah, baik belanja onsite maupun online/ecommerce. Bagi kaum milenial yang yang belum menjadi nasabah tetap dapat menikmati layanan digital bank bjb melalui uang elektronik server based untuk transaksi nontunai. “Kami sadar, adopsi teknologi merupakan hal yang paling signifikan dalam meningkatkan daya saing di industri perbankan. Perusahaan yang tidak melakukan pemutakhiran teknologi akan tertinggal (akan punah),” tukasnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan, sepanjang 2018, pihaknya membidik target pertumbuhan kredit sebesar 12%-14%, Dana Pihak Ketiga sebesar 10%-12% dan mempertahankan NPL pada kisaran 1,5%2%. Guna mencapai target tersebut, langkah yang dilakoninya adalah tetap konsisten dan fokus kepada pilar-pilar bisnis bank bjb, yakni “Pertama, kredit konsumer yang masih memiliki potensi terhadap penyaluran kredit kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pensiunan. Kedua, kredit korporasi dan komersial, di mana kami fokus pada proyekproyek dari APBN/D. Ketiga, kredit mikro, di mana kami memiliki program bernama Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu (PESAT) dan fokus pada penyaluran kredit kepada BPR dan LKM,” urainya. “Pilar bisnis yang terakhir adalah kredit KPR, kami fokus pada penyaluran pembiayaan pembelian rumah-rumah baru dari berbagai developer yang memiliki reputasi baik,” pungkasnya.
73 Figur Berprestasi 2018
Ketua Lembaga Sensor Film Indonesia Ahmad Yani Basuki
Naskah: Arif Rahman Hakim Foto: Dok. Pribadi
Integritas, loyalitas, dan dedikasi, tiga prinsip itulah yang selalu menjadi pegangan Mayjen (Purn) Dr. Ahmad Yani Basuki., M.Si dalam menjalankan setiap tugas yang diberikan negara kepadanya. Sejak masih aktif di militer hingga sekarang menjabat Ketua Lembaga Sensor Film (LSF), prinsip-prinsip tersebut tak lepas dari keseharian pria kelahiran Blitar, 5 Maret 1956 ini.
Meski berlatar belakang militer dan pengajar di beberapa universitas, Ahmad Yani Basuki tak menolak saat negara menugasinya untuk mengurusi masalah sensor film. Karena, bagi alumni Sekolah Perwira Prajurit Karir (SEPAPK) lulusan tahun 1984, ini Lembaga Sensor Film (LSF) saat ini adalah ‘benteng’ dan pelindung masyarakat dari pengaruh negatif film, sekaligus pendorong berkembangnya perfilman nasional yang berdaya saing sesuai tata nilai budaya bangsa “Film sebagai karya seni budaya memiliki peran strategis dalam peningkatan ketahanan budaya bangsa dan kesejahteraan masyarakat lahir batin untuk memperkuat ketahanan nasional,” tegas purnawirawan jenderal bintang dua ini.
Peraih S-3 Sosiologi Militer dengan predikat sangat memuaskan di Universitas Indonesia, ini juga mencermati bahwa dalam era globalisasi, film dapat menjadi alat penetrasi kebudayaan sehingga perlu dijaga dari pengaruh negatif yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila dan jati diri bangsa Indonesia. “Sejalan dengan itu, film sebagai media komunikasi massa juga merupakan sarana penting bagi pencerdasan kehidupan bangsa, pengembangan potensi diri, pembinaan akhlak mulia dan pemajuan kesejahteraan masyarakat serta promosi Indonesia di dunia internasional. Oleh karena itu negara bertanggung jawab dalam memajukan, mengembangkan dan melindunginya,” tegas suami dari Nurul Fauzah tersebut.
Dalam perjalanan kepemimpinannya, Ketua LSF periode 2015-2019 ini telah melaksanakan tugasnya untuk mengimplementasikan paradigma sensor film sesuai tuntutan kekinian, sekaligus mengakomodasi dan mengelola dinamika lingkungan yang terus berkembang. Misalnya, dengan tidak menempatkan LSF sebagai lembaga penyensoran semata tapi juga melaksanakan literasi dan pemberdayaan serta selalu mengedepankan prinsip dialogis dalam tugas-tugasnya. “LSF saat ini bukan hanya sebagai tukang ‘potong’ film. LSF siap berdiskusi sekiranya ada revisi terhadap film dan iklan film yang disensor dan perbaikannya dikembalikan kepada pemilik film tersebut.
Dengan dialog akan terbangun rasa tanggung jawab bersama dalam mewujudkan film yang lebih tepat dan edukatif sesuai peruntukan dan klasifikasi usianya,” papar mantan Staf Khusus Presiden RI ini. LSF di bawah kepemimpinan Ahmad Yani Basuki adalah garda budaya bangsa dan mercu suar di dunia perfilman yang juga memberikan literasi kepada masyarakat bagaimana mengapresiasi film yang baik. Sejalan dengan itulah LSF terus mendorong masyarakat dalam membangun budaya sensor mandiri yaitu budaya cerdas masyarakat dalam memilah dan memilih film yang tepat sesuai peruntukan dan klasifikasi usianya, baik di kalangan film maker saat memproduksi, eksibitor saat mempertunjukkannya dan masyarakat ketika menontonnya.
“LSF sudah menentukan kategori tayangan dan masyarakat menentukan sendiri mana yang layak dan mana yang tidak layak untuk ditonton,” pungkasnya. Alumni IAIN Sunan Ampel, Surabaya ini tidak dapat menutupi rasa bangga dan bersyukurnya karena respon masyarakat terhadap kampanye sensor mandiri di berbagai daerah yang ia kunjungi sangat tinggi dan membuktikan apresiasi yang besar dari masyarakat kepada LSF
73 Figur Berprestasi 2018
Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na'im
Naskah: Iqbal R. Foto: Istimewa
Kinerja Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) terbilang sukses lantaran mampu mengejawantahkan prgram Nawacita yang dicanangkan pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla.
Seperti memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang kurang mampu dengan program Bidikmisi yang berjalan dengan baik. Di bidang entreprenurship dan startup, Kemenristekdikti juga berhasil menghasilkan lulusan yang memiliki jiwa usaha. Selain itu pelaksanaan SBMPTN 2018 terbilang sukses hingga menghasilkan lulusan terbaik sekitar 165.831 dari 860.001 pendaftar yang telah mengikuti Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) maupun Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Keberhasilan tersebut tak lepas dari karena peran dari Sekertaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na’im. “Dari segi peningkatan mutu pendidikan dan perluasan akses pendidikan bagi calon mahasiswa kurang mampu, Kemenristekdikti berhasil menyalurkan beasiswa bidikmisi kepada 339.348 mahasiswa,” terang Ainun.
Sementara untuk perluasan akses pendidikan bagi calon mahasiswa di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) sebanyak 3.468 mahasiswa telah mendapat bantuan melalui program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik). Selain itu, Kemenristekdikti juga mendorong program prioritas nasional, yakni Science Techno Park (STP), sehingga melahirkan 16 STP yang sudah matang. Untuk itu, Ainun akan terus mengoptimalkan pengembangan STP tersebut, sehingga sesuai target yang diharapkan. Kebutuhan tenaga kerja yang terampil dan kompeten kini banyak dibutuhkan di dunia industri.
Untuk menjawab itu, Kemenristekdikti melakukan revitalisasi terhadap pendidikan vokasi (Politeknik). Revitalisasi dilakukan dengan menjadikan 12 Politeknik sebagai pilot project. Tercatat sebanyak 132 dosen Politeknik diberi pelatihan dan mengambil sertifikat kompetensi internasional, 420 dosen Politeknik diberi pelatihan dan mengambil sertifikat kompetensi dalam negeri, dan 1400 mahasiswa Politeknik diberi beasiswa untuk mengambil sertifikat kompetensi dalam negeri.
Tidak hanya itu, untuk meningkatkan kualitas sumber daya agar unggul dan bersaing, Kemenristekdikti memberikan beasiswa S2 untuk dosen sebanyak 52 (Luar Negeri) dan 817 (Dalam Negeri). Sedangkan beasiswa S3 untuk dosen sebanyak 965 (Luar Negeri) dan 8.488 (Dalam Negeri), sementara melalui program Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU), jumlah peserta program PMDSU 3 batch sebanyak 626 peserta, 20 diantaranya lulus magister, 18 peserta batch 1 lulus doktor, dan 588 peserta lainnya masih dalam proses pendidikan.
Sementara itu di bidang riset, Kemenrisetdikti terus mendorong para dosen dan peneliti di Indonesia untuk produktif dalam menghasilkan publikasi. Hasilnya, tahun 2017 jumlah publikasi ilmiah internasional Indonesia sukses mencapai angka 16.147 per 31 Desember 2017 melebihi Thailand dan Vietnam. Sementara berdasarkan Direct Open Access Journal (DOAJ), publikasi Indonesia sebanyak 1.156 dan menempati peringkat pertama di dunia melebihi Brazil dan United Kingdom. Sehingga, publikasi ilmiah internasional Indonesia telah mencapai target yang telah dicanangkan di awal tahun, yakni di atas angka 15 ribu publikasi. Sementara pada program peningkatan inovasi, Kemenristekdikti berhasil mencapai 661 Start Up. Untuk pendanaan inovasi di industri di tahun 2017 anggarannya sebesar 65,240 M, meningkat dari tahun 2016, yakni 36,288 M dan 2015 sebesar 18,500 M. Total ada 129 proposal yang didanai dari tahun 2015-2017.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Alex J. Sinaga
Naskah: Subchan Husaen Albari Foto: Istimewa
Dedikasi Alex J Sinaga dalam membangun PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk tak perlu diragukan lagi. Perusahaan plat merah ini masih menduduki nomor satu dalam persaingan bisnis telekomunikasi di Indonesia. Ia menjadi salah satu mesin penggerak utama dari keberhasilan Telkom. Karenanya sampai saat ini Menteri BUMN Rini Soemarno masih mempercayakannya untuk memimpin Telkom dalam beberapa tahun ke depan.
Gagasan besar Alex untuk terus memperkuat posisi Telkom sebagai leader pada industri telekomunikasi digital mampu mempertahankan predikat sebagai perusahaan telekomunikasi paling bernilai di Asia Tenggara, sekaligus menjadi perusahaan nomor satu di Indonesia. Nilai merek Telkom pun terus naik ke peringkat 341 dan menjadi satu satunya perusahaan Indonesia yang menembus Global 500. Perusahaan berkode emitenTLKM ini juga baru-baru ini menerima penghargaan tingkat dunia, yakni ESRI Special Achievement in GIS (SAG) Award atas kiprahnya memanfaatkan teknologi Geographic Information System secara kreatif untuk meningkatkan kualitas hidup orang banyak.
Di bawah kepemimpinannya, pada semester I 2018 berhasil mencetak kinerja postif dengan membukukan pendapatan sebesar Rp64,37 triliun. Dari nilai ini tercatat EBITDA sebesar Rp28,34 triliun serta Laba Bersih sebesar Rp8,7 triliun. Sebagian besar pendapatan tersebut merupakan kontribusi dari Data, Internet & IT Service, mencapai 50,9% atau sebesar Rp32,74 triliun, dan tumbuh cukup tinggi sebesar 20,7%. Pada segmen Consumer tumbuh 20,8%, didorong oleh bisnis IndiHome. Layanan fixed broadband IndiHome mencatat pertumbuhan pelanggan yang sangat tinggi, yakni sebesar 105,3%, dengan pertumbuhan pendapatan mencapai 46,8%.
Jika pada bulan Juni tahun lalu, pelanggan IndiHome baru mencapai 2 juta pelanggan, maka pada bulan Juni tahun ini meningkat dua kali lipat menjadi 4,14 juta pelanggan. Ia menargetkan sepanjang 2018, pertumbuhannya naik menjadi 5 juta pelanggan. Terkait dengan Wholesale and International Business, pendapatan Telkom tumbuh sebesar Rp4,3 triliun atau naik 1,7% dibanding tahun lalu, sejalan dengan telah beroperasinya sistem kabel laut SEA-MEWE5 yang menghubungkan Dumai dengan Marseille dan SEA-US yang menghubungkan Manado dengan Los Angeles.
Kini, perseroan juga sedang dalam tahap penyelesaian Indonesia Global Gateway (IGG) yang menghubungkan SEA-ME-WE5 dengan SEA-US. Bertepatan dengan usia Indonesia yang ke – 73 tahun, pembangunan Satelit Merah Putih pun telah selesai yang melibatkan 2 perusahaan Amerika Serikat, yakni SpaceX sebagai perusahaan penyedia jasa peluncuran satelit dan SSL. SSL adalah manufaktur satelit yang ternama dan berhasil menuntaskan pembangunan Satelit Merah Putih lebih cepat dari jadwal. Selanjutnya Satelit Merah Putih akan diluncurkan menuju slot orbitnya menggunakan Roket Falcon 9 milik SpaceX.
Diharapakan Satelit Merah Putih akan memperkuat bisnis satelit Telkom yang sebelumnya telah mengoperasikan satelit Telkom-2 dan Telkom 3S. Satelit ini berkapasitas 60 transponder aktif yang terdiri dari 24 transponder C-Band dan 12 transponder Extended C-Band yang akan melayani wilayah Indonesia dan Asia Tenggara, sedangkan 24 transponder C-Band lainnya akan menjangkau Kawasan Asia Selatan. Satelit ini mengandalkan platform SSL 1300 dengan usia desain 16 tahun. Alex berharap kinerja Telkom yang semakin menguat sejalan dengan manfaat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan karena didukung kian meningkatnya penggunaan data dan internet, baik oleh masyarakat perorangan maupun korporasi.
73 Figur Berprestasi 2018
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Naskah: Iqbal R. Foto: Istimewa
Belum genap setahun Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI Jakarta, tapi sudah banyak prestasi dan capaian yang berhasil digalakannya, tahun 2018 Anies berhasil menurunkan angka kemiskinan di Jakarta sesuai dengan data BPS yang menunjukkan persentase penduduk miskin menurun 0,21 poin atau berkurang sebesar 20,01 ribu orang dalam enam bulan terakhir.
Data yang dihimpun BPS DKI Jakarta secara berkala setiap semester, pada September 2017-Maret 2018 menunjukkan bahwa persentase penduduk miskin di DKI Jakarta bulan Maret 2018 sebanyak 3,57 persen atau sebanyak 373,12 ribu orang. Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan data terakhir pada September 2017 yakni 3,78 persen atau 393,13 ribu orang. Anies juga membuat gebrakan dengan mecabut Tanda Usaha Pariwisata (TDUP) PT Grand Ancol Hotel atau Alexis, dengan pencabutan TDUP tersebut berarti seluruh usaha Alexis sudah tidak dapat beroperasi. Anies menyebut penutupan Alexis karena pelanggaran terhadap Perda pasal 14 nomor 6 tahun 2015 terkait praktik prostitusi.
Apa yang diindikasikan tentang praktek-praktek pelanggaran itu ditemukan bukti-bukti yang kuat telah terjadi praktek prostitusi, dan praktek perdagangan manusia. Saat banyak pejabat pemerintah terkena kasus korupsi, Anies cukup paham akan situasi tersebut, maka dari itu agar pemerintahan yang di bawah kepemimpinannya bersih dari korupsi, Anies menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meluncurkan Rencana Aksi Pemberantasan Korupsi Terintegrasi (Renaksi). Peluncuran Renaksi Pemberantasan Korupsi bertujuan agar Pemprov DKI Jakarta dapat melakukan pencegahan korupsi secara sistematis. Renaksi Pemberantasan Korupsi ini sangat penting bagi DKI Jakarta karena pihaknya menyadari Jakarta masih memiliki beberapa faktor yang membuka peluang terjadinya korupsi. Selain itu, di pimpin Anies penerimaan pajak DKI Jakarta pada 2017 mencapai Rp36,1 triliun. Target awal penerimaan pajak daerah tahun anggaran 2017 mencapai Rp35,36 triliun. Sementara itu, realisasi pendapatan dari pajak tersebut hingga akhir 2017 tercatat naik sebanyak 3% dari target menjadi Rp36,1 triliun.
Sesuai janji kampanye demi rasa adil, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi menyegel Pulau C dan D milik PT Kapuk Naga Indah di Teluk Jakarta, hal itu karena melanggar Pasal 69 Ayat 1 UndangUndang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Langkah penyegelan ini untuk memastikan bahwa Jakarta harus tertib dan teratur. Semua harus mengikuti aturan yang ada, termasuk perizinan pembangunan pulau reklamasi dan pendirian rumah pribadi maupun rumah kantor (rukan). “Bagi pelanggar yang punya sosial ekonomi lemah maupun kuat, semuanya akan ditindak oleh Pemprov DKI Jakarta. Setelah ini, bagian kita memastikan tidak ada pengulangan di tempat lain,” ujar Anies.
Jumlah bangunan yang disegel mencapai 932 bangunan, terdiri atas 409 rumah tinggal, 212 rumah kantor (rukan), serta 311 unit rumah tinggal dan rukan yang belum jadi. Anies mengingatkan, hukum bukan hanya tegak kepada mereka yang kecil dan lemah, melainkan juga kepada mereka yang besar dan kuat. Selain itu memanfaatkan momentum perhelatan Asian Games tahun 2018 untuk menggerakan roda perekonomian lokal. Para pelaku UMKM akan dilibatkan dengan memproduksi suvenir atau cinderamata yang akan dipasarkan saat ajang olahraga itu berlangsung tahun depan. Dengan menggerakkan UMKM, diharapkan kemajuan ekonomi di Jakarta bisa dirasakan bersama dan tidak dimonopoli segelintir orang. Belum setahun mempimpin, Anies langsung mendapat penghargaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) DKI Jakarta tahun 2017 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Terakhir kali Pemprov DKI mendapat opini WTP, yakni pada 2012.
73 Figur Berprestasi 2018
Kepala Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan Ardan Adiperdana
Naskah: Imam Fathurrohman Foto: Istimewa
Revolusi Mental yang digaungkan Presiden RI Joko Widodo disambut baik Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Sebagai institusi pemerintah di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan, BPKP mengembangkan Aplikasi Sistem Keuangan Desa (SisKeuDes) untuk menata pengelolaan keuangan di setiap desa di seluruh Indonesia.
Ya, melalui penerapan aplikasi ini BPKP sukses mengawal akuntabilitas pengelolaan keuangan desa. Aplikasi yang dibuat hasil kerjasama BPKP dengan Kemendagri ini dapat memudahkan perangkat desa dalam melaksanakan tata kelola pemerintah desa. Melalui aplikasi ini pula BPKP memaksimalkan upayanya untuk melakukan pendekatan bersifat preventif atau pembinaan dan tidak sepenuhnya audit atau represif. Kegiatan sosialisasi, asistensi atau pendampingan, dan evaluasi merupakan kegiatan yang saat ini digeluti BPKP. Sedangkan audit investigatif dilakukan dalam membantu aparat penegak hukum untuk menghitung kerugian keuangan negara. Dalam rangka mencapai good governance, BPKP seringkali mengadakan nota kesepahaman dengan pemda dan departemen/lembaga sebagai mitra kerja BPKP. Lewat nota kesepahaman inilah BPKP membantu mitra kerja untuk meningkatkan kinerjanya.
BPKP memang menjadi ujung tombak pemerintah dalam posisi ini. Sesuai arahan Presiden RI tanggal 11 Desember 2006, BPKP melakukan reposisi dan revitalisasi fungsi yang kedua kalinya. Reposisi dan revitalisasi BPKP diikuti dengan penajaman visi, misi, dan strategi. Hingga saat ini, kinerja BPKP terasa sangat signifikan. Programnya diterima instansi-instansi, mulai kota hingga desa. Pengelolaan dan pengawasan keuangan menjadi lebih tertata dengan baik. Sebuah sinyal keberhasilan dalam praktik Revolusi Mental.
Teranyar, salah satu lembaga yang merasakan pentingnya posisi BPKP adalah Mahkamah Konstitusi (MK) dan Komisi Yudisial (KY). Dua Lembaga ini meneken Nota Kesepahaman untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik. Kerja sama dengan BPKP khususnya ditujukan untuk pengelolaan dan pengawasan manajemen keuangan yang lebih baik. BPKP bertugas melakukan pendampingan dan pembimbingan untuk meningkatkan sistem pengendalian internal pemerintah (SPIP), termasuk pengawasan sistem kecurangan dan pengembangan budaya organisasi antikorupsi.
Kinerja positif BPKP sehingga diterima banyak kalangan tak bisa lepas dari sosok pucuk pimpinannya, Ardan Adiperdana. Lelaki kelahiran Singkawang, 16 Juni 1959 ini menjadi otak moncernya kinerja BPKP dengan gagasan yang genuine. Terlebih, sejak dilantik menggantikan Mardiasmo di Istana Negara pada 13 Maret 2015, ia dibekali akses langsung kepada Presiden untuk mengawasi jalannya pembangunan. Dengan akses tersebut diharapkan Ardan bisa memberikan masukan secara langsung kepada presiden. Fokus utama yang dijalankan BPKP adalah memastikan program-program pembangunan bisa lebih akuntable dan mendorong peningkatan penerimaan negara.
Tidak hanya melakukan pengawasan, Ardan juga mengaku akan berupaya meningkatkan penerimaan negara melalui sistem monitoring dan evaluasi. Hal itu termasuk, memberikan pendampingan kepada para kepala daerah dalam melaksanakan program-program pembangunan. Di tangannya, BPKP mendapatkan suntikan semangat tinggi untuk melakukan pengawasan, tidak hanya kepada proyekproyek besar, melainkan juga proyek kecil yang dianggap rawan penyimpangan. Ardan diketahui memiliki metode khusus agar monitoring tidak mengganggu berjalannya proyek. Sehingga ketika monitoring berjalan, proyek juga tidak berhenti. “Tugas BPKP yang jelas program prioritas. Supaya bukan hanya bermanfaat bagi rakyat tapi juga akuntabel,” tegas lulusan STAN Jurusan Akuntansi, Jakarta tahun 1987 ini.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama PT Aneka Tambang (Persero) Tbk Arie Prabowo Ariotedjo
Naskah: Purnomo Foto: Istimewa
Berkat tangan dinginnya menakhodai PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (Antam), Arie Prabowo Ariotedjo berhasil membawa institusinya mencetak kinerja moncer. Tilik saja laba bersih yang dicetak perusahaan pelat merah tersebut pada triwulan I/2018 sebesar Rp245,68 miliar naik tajam sebesar 3.603% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp6,63 miliar.
Kinerja profitabilitas yang solid ini juga terfleksikan dari pertumbuhan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) mencapai 95% menjadi Rp750,38 miliar pada 1Q18 dibandingkan dengan capaian EBITDA 1Q17 sebesar Rp385,68 miliar. Penjualan bersih ANTAM di 1Q18 tercatat sebesar Rp5,73 triliun, naik tajam 247% dibandingkan 1Q17 sebesar Rp1,65 triliun. Komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan Perusahaan, berkontribusi sebesar Rp4,09 triliun atau 71% dari total penjualan bersih 1Q18. Pertumbuhan Kinerja Keuangan ANTAM yang positif pada 1Q18 terutama disebabkan pertumbuhan signifikan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama ANTAM serta peningkatan efisiensi yang berujung pada stabilnya level biaya tunai operasi ANTAM.
Proyek kunci ANTAM saat ini yang mencakup Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) dengan kapasitas produksi sebesar 13.500 TNi (Line 1). Hingga periode 1Q18 realisasi konstruksi P3FH telah mencapai 55% dan direncanakan konstruksi pabrik akan selesai pada akhir tahun 2018. Nantinya dengan selesainya proyek pembangunan pabrik feronikel Haltim (Line 1) akan meningkatkan kapasitas total terpasang feronikel ANTAM sebesar 50% dari kapasitas produksi feronikel terpasang saat ini sebesar 27.000 TNi menjadi 40.500 TNi per tahun.
Dalam hal pengembangan komoditas bauksit, saat ini ANTAM terus berfokus pada pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) bekerja sama dengan PT INALUM (Persero) yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar 1 juta ton SGA per tahun (Tahap 1). Saat ini, perkembangan proyek SGAR telah memasuki tahap finalisasi kajian Bankable Feasibility Study (BFS) dengan pihak terkait. Antam juga menjadi bagian kerjasama perdagangan antara Indonesia dan Jepang lewat penandatangan nota kesepahaman dengan MKK Co.Ltd (MKK), Antam memperluas cakupan tidak hanya penjualan saja, melainkan pembelian emas di Jepang melalui MKK untuk produk emas batangan dengan kepingan 1 kilogram. Rencana jual beli logam emas batangan ini memiliki nilai perdagangan 200 kg emas setiap bulan selama 1 tahun.
ANTAM melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia merupakan satu-satunya pabrik pemurnian emas di Indonesia yang memiliki akreditasi Good Delivery List Refiner dari London Bullion Market Association (LBMA). Pada akhir periode 1Q18, harga penutupan saham ANTAM mencapai Rp775 per saham, menguat 22% dibandingkan harga penutupan pada awal bulan Januari 2018 sebesar Rp635 per saham atau menguat 6% dibandingkan harga penutupan pada akhir 1Q17 yang berada pada level Rp730 per saham. Tercatat pada akhir periode 1Q18, jumlah investor yang menginvestasikan sahamnya di ANTAM mencapai 33.946 investor.
Sepanjang periode 1Q18, saham ANTAM menjadi bagian dari Indeks IDX Small-Mid Cap (SMC) Composite, Indeks IDX SMC Liquid, Indeks PEFINDO Investment Grade (i-Grade), Jakarta Islamic Index dan Indeks Kompas100 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham ANTAM juga tetap menjadi bagian dari indeks IDX LQ45 dan Indeks IDX30 yang merupakan kelompok saham dengan tingkat likuiditas tertinggi di Bursa Efek Indonesia (BEI).
73 Figur Berprestasi 2018
Ketua Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman
Naskah: Purnomo Foto: Istimewa
Proses pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara dianggap sukses. Di tangan Arief Budiman, KPU mampu menyukseskan Pilkada 2018 dengan baik dan lancar.
Apresiasi memang pantas disematkan pada pria kelahiran Surabaya, 2 Maret 1974 tersebut. Di bawah komandonya, KPU sukses mendongkrak kinerja positif dengan pelaksanaan Pilkada yang relatif aman dan lancar. Alumnus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) dan Universitas Airlangga (Unair), Surabaya ini dikenal banyak kalangan sebagai aktivis kampus yang mewakafkan dirinya pada KPU. Kesuksesan yang dikatrol Arief dan jajarannya itu juga terlihat dari partisipasi pemilih pada Pilkada serentak 2018 yang dilaksanakan di 171 daerah. Meski tak mencapai target secara nasional, di beberapa daerah KPU mampu melebihi target partisipasi pemilih. Seperti tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak 2018 di Sulawesi Utara (Sulut) yang menggembirakan. Sulut mencapai 85,3 persen di atas target nasional 77,5 persen.
Sesuai Daftar Pemilih Tetap (DPT) di enam kabupaten/kota penyelenggara pilkada, ada 591.043 pemilih. Artinya, ada 505.159 pemilih yang ambil bagian di pesta demokrasi. Bahkan, Pilkada Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) menempati urutan teratas mencapai 89,25 persen. Kemudian di Minahasa Tenggara. Saat melawan kotak kosong, angka partisipasi masyarakat malah melonjak hingga 87,5 persen. Selanjutnya disusul Sitaro 86,7 persen, Talaud 86,19 persen, Minahasa 81,69 persen dan Kotamobagu 80,17 persen. Salah satu faktor yang terpenting dalam pesta demokrasi ini adalah daftar pemilih yang berkualitas. Daftar pemilih sudah dicegah sejak awal terjadinya kegandaan, atau orang yang sudah tidak memenuhi syarat sebagai pemilih tapi masih terdaftar.Sehingga orang yang terdaftar dalam daftar pemilih adalah orang yang memang memiliki hak untuk memilih.
Selanjutnya data pemilih.Keseriusan KPU memperbaiki data pemilih sangat baik. Hal ini memberi kesempatan kepada pemilih yang berhak untuk memberikan suara. Tak kalah penting sosialiasi pemilih. Kegiatan sosialisasi yang rajin, dilakukan baik oleh Bawaslu maupun KPU di daerah memberikan dukungan yang signifikan terhadap naiknya jumlah presentasi pemilih. Faktor lainnya yang mendongkrak partisipasi tentu saja kesadaran pemilih. Karena bisa jadi kesadaran berpolitik masyarakat sudah semakin dewasa sehingga kedewasaan itu diwujudkan dalam bentuk partisipasi dalam memberikan suara. Dengan demikian, pemungutan suara Pilkada serentak 2018 di berbagai daerah di Indonesia berjalan lancar dan tidak ada sesuatu masalah yang menghambat pesta demokrasi di tingkat daerah. KPU mengklaim pelaksanaan Pilkada serentak 2018 di berbagai daerah di Indonesia berjalan lancar dengan mengikuti regulasi yang telah ditetapkan.
Secara nasional, Arief memerintahkan jajarannya untuk terus memonitoring pelaksanaan Pilkada di 171 daerah.Hasilnya, peraih Master dari Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini patut bersyukur karena tidak ada laporan yang menyebabkan mengganggu dan mengkhawatirkan pelaksanaan pilkada. Mantan Komisioner KPU Pusat ini pun banjir pujian. Klaim atas kesuksesan KPU datang dari beragam kalangan. Salah satunya datang dariMenko Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto. Ia mengatakan, gelaran Pilkada Serentak 2018, Rabu (27/6/2018) itu berjalan dengan sukses, aman, damai dan terkendali. Wiranto mengklaim bahwa dalam penyelengaran Pilkada di 171 daerah setelah dihitung ternyata ada 387.586 TPS. Untuk TPS yang bermasalah tidak lebih dari 10 TPS.
Untuk itu, Wiranto langsung menyampaikan ucapan selamat kepada KPU yang telah menyukseskan Pilkada ini, baik penyelenggara Pilkada di pusat dan daerah serta kepada para aparat keamanan yang dinilai sangat baik menjaga pelaksanaan pemungutan suara. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo pun turut memberikan apresiasi kepada KPU atas kesuksesannya sebagai penyelenggara Pilkada 2018.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arviyan Arifin
Naskah: Purnomo Foto: Istimewa
Kinerja Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arviyan Arifin patut diacungkan jempol. Di bawah pimpinannya PTBA mampu menorehkan hasil yang sangat gemilang. Bagaimana tidak, perusahaan pelat merah tersebut membukukan laba bersih hingga Rp2,58 triliun pada semester I/2018.Capaian laba bersih ini meningkat 49% dibandingkan periode sama tahun 2017 sebesar Rp1,72 triliun.
Meningkatnya laba bersih PTBA ditopang kenaikan pendapatan sebesar 17,37 persen menjadi Rp10,52 triliun pada semester I/2018. “Pendapatan dari penjualan batu bara ekspor dengan negara tujuan utama seperti China, India, Thailand, Hong Kong, dan Kamboja menjadi penyebab peningkatan nilai pendapatan usaha perseroan,” imbuh pria murah senyum itu. Arviyan menambahkan, penjualan batu bara ekspor selama enam bulan pertama 2018 menyumbang 51% dari total pendapatan, kendati porsi penjualan ekspor hanya 48% dari total volume penjualan. Sedangkan 49% sisanya disumbang oleh kombinasi pendapatan antara penjualan batu bara domestik dan pendapatan aktivitas usaha lainnya. Rinciannya, 46% disumbang oleh penjualan batu bara domestik dan tiga persen sisanya diperoleh dari penjualan listrik, briket, minyak sawit mentah, jasa kesehatan rumah sakit, dan jasa sewa.
Di sisi lain, PTBA juga mendapatkan peningkatan volume penjualan batu bara sebesar 8 menjadi 12,22 juta ton pada semester I 2018. Sementara pada semester I 2017, volume penjuakan batu bara PTBA hanya 11,36 juta ton. Kinerja positif PTBA juga turut didorong oleh adanya peningkatan sebesar 9% pada harga jual rata-rata semester I 2018 menjadi Rp838.288 per ton dari sebelumnya pada semester I 2017 sebesar Rp770.938 per ton. Selama semester I 2018, PTBA juga melakukan upaya efisiensi biaya guna menekan laju kenaikan biaya. Hasilnya, beban pokok pendapatan semester I 2018 hanya meningkat 9% dibandingkan semester I 2017. “Meskipun ada peningkatan beban pokok pendapatan, tonase produksi mengalami peningkatan signifikan sebesar 1,78 juta ton atau 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” terang Arviyan.
Target pengembangan tahun ini, PTBA akan membangun sejumlah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang, di antaranya PLTU Mulut Tambang Bangko Sumsel 8 dengan kapasitas 2x620 megawatt (MW) di Muara Enim, Sumsel yang mulai kontruksi pada triwulan III/2018. Untuk target financial closed dari pihak lender, yakni China Exim Bank ditargetkan Mei atau Juni. Sedangkan untuk amandemen power purchase agreement (PPA) telah ditandatangani Bersama PT PLN (Persero). Proyek PLTU Sumsel 8 ini menelan investasi sebesar USD1,6 miliar. “PLTU Sumsel 8 dibidik commercial on date tahun 2021 untuk unit 1 dan tahun 2022 untuk unit 2 dengan kebutuhan batubara sebesar 4,2 juta ton,” jelas pria berkacamata tersebut.
PTBA juga akan mengembangkan PLTU Mulut Tambang Peranap dengan kapasitas 2x300 MW di Indragiri Hulu Riau. Target operasi PLTU ini dijadwalkan pada 2022. Serta PLTU Mulut Tambang Sumsel 6 dengan kapasitas 2x300 MW di Tanjung Enim. PLTU ini direncanakan mulai beroperasi pada 2022. Selain itu, PTBA bersama Inalum akan mengembangkan Kuala Tanjung dengan kapasitas 2x350 MW dengan target operasi 2021, PLTU Halmahera Timur dengan kapasitas 2x40 MW Bersama Antam yang direncanakan beroperasi pada 2021, dan PLTU Sumatera serta PLTS di Sumatra Utara. Proyek PLTS targetnya beroperasi 2022. Di sisi transportasi batu bara, PTBA bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) akan mengembangkan proyek angkutan batubara jalur kereta api baru terdiri dari rute Tanjung EnimSimpang- Perajin dengan kapasitas 10 juta ton per tahun. Rute angkutan batubara ini direncanakan beroperasi 2023.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama PT Mandiri Tunas Finance Arya Suprihadi
Naskah: Sahrudi Foto: Dok. Pribadi
Tak salah menempatkan Arya Suprihadi sebagai Direktur Utama PT Mandiri Tunas Finance (MTF). Betapa tidak, alumnus Fakultas Teknik Sipil Universitas Indonesia yang meraih Master Science in Finance serta Master of Business Administration dari University of Colorado, Denver, USA, ini memang piawai dalam menjalankan roda bisnis di industri jasa pembiayaan.
Dengan konsep “selalu benar dari awal”, ia bersama teamnya mampu mendongkrak performa bisnis perusahaan. “Karena dengan konsep “selalu benar dari awal” ini kami harus tepat dalam memilih segmen, benar dalam proses kredit dan benar dalam memonitor collection serta kualitas kredit,” ujarnya sembari menambahkan bahwa agresivitas pembiayaan MTF ini tetap konsisten dalam menjaga kualitasnya. Dengan tangan dinginnya, MTF berhasil meningkatkan kinerja di semester I -2018 dengan lending Rp 13,4 triliun tumbuh 37,5% YoY. Peningkatan asset Rp 16,11 triliun tumbuh 27,8% YoY profit Rp 200,5 miliar yang berarti tumbuh 72,10% YoY dan status NPL atau kredit macet yang hanya 0,86%. “Membaik dari tahun sebelumnya yaitu 1,31%,” ucap Arya.
Dengan performa yang cemerlang, pria kelahiran Surabaya 17 Februari 1971 ini bertekad terus meningkatkan target MTF. Untuk tahun 2018 ini misalnya, MTF bisa menyalurkan lending sebesar Rp 24 triliun. Tentu dengan langkah strategis yang telah disiapkan yakni meningkatkan kerja sama dengan all dealer dan all brand kendaraan. Kemudian meningkatkan produk kredit multiguna dan kredit modal kerja dengan agunan BPKB. “Selain itu juga meningkatkan referral dari Bank Mandiri untuk segmen customer individual, retail maupun corporate atau commercial. Tentunya dengan memanfaatkan jaringan Bank Mandiri yang tersebar di seluruh Indonesia. Langkah lainnya adalah meningkatkan direct marketing melalui sarana online yaitu dengan telemarketing dan bekerjasama dengan market place,” papar mantan Direktur Keuangan MTF ini.
Arya juga memperkuat inovasi di bidang digital baik dari sisi account acquisition, customer service dan account maintenance untuk mencapai operational excellent melalui integrasi informasi teknologi yang terpadu. Di antaranya adalah aplikasi MTF GO yang dapat didownload di handphone untuk memudahkan customer mengetahui jenis produk MTF, harga kendaraan, simulasi perhitungan kredit maupun informasi status data customer yang sudah menjadi nasabah di MTF. Untuk mempercepat proses kredit, MTF menerapkan SPRINT yaitu sentralisasi Processing Input, sebuah teknologi digital untuk memotret data-data, dokumen serta foto hasil survey yang selanjutnya secara automatisasi terkirim ke sentral processing MTF. “Proses keputusan kredit tersebut menggunakan Aproval Mobile yang otomatis melakukan proses,” jelas Arya.
Integrasi teknologi sistem lainnya, lanjut Arya adalah aplikasi Mobile Collection yaitu aplikasi yang mempermudah tim penagihan di lapangan untuk merekam aktifitas karyawan collection dan hasil proses tagihan. Dan semua aktivitas kegiatan kerja tersebut dievaluasi menggunakan aplikasi MTF Report yang dapat memonitor kinerja cabang MTF di seluruh Indonesia secara real time melalui handphone,” beber Arya lebih lanjut. Sementara itu, pandangannya mengenai Republik Indonesia di usia yang ke-73, Arya mendukung kebijakan pemerintah yang mendorong pembangunan infrastruktur dan interkoneksi daerah-daerah. “Hal tersebut akan mendorong adanya kebutuhan akan kendaraan baik passenger maupun komersial dan ini tentunya akan meningkatkan ekonomi di daerah tersebut,” pungkasnya.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama PT Superintending Company Of Indonesia Bachder Djohan Buddin
Naskah: Arief Sofiyanto Foto: Istimewa
Bachder Djohan Buddin dinilai sebagai pemimpin yang mampu memperkuat kinerja korporasi melalui kinerja yang tinggi. Di bawah kepemimpinan Bachder, Sucofindo meraih segudang prestasi. Sucofindo melesat sebagai perusahaan yang tumbuh mengesankan dengan keuntungan yang lumayan besar. Pada 2017 meraih pendapatan operasi Rp2,04 triliun naik 9,5% dari tahun 2016 sebesar Rp1,86 triliun.
Bachder juga mampu mengelola SDM yang kompetitif dan berdaya saing sekaligus mendorong pencapaian kinerja keuangan yang unggul dalam situasi ekonomi apapun, laiknya filosofi kura-kura yang menjadi prinsip hidupnya, “Kemampuan kura-kura hidup di air dan darat menggambarkan suatu ketahanan ketika berada di tempat berbeda.” Pria kelahiran Makassar, 8 September 1955 ini, melakukan pendekatan kepemimpinan yang lebih humanis dan egaliter. Di kantor, ia mencoba membangun suasana lebih hangat, terbuka, cair, dan kerap dengan humor. Namun, itu tidak berarti meninggalkan gaya kepemimpinannya yang disiplin dan tegas.
Menjadi perusahaan surveyor pertama di Indonesia, Sucofindo tak berhenti berbenah diri. Kini, sebuah perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang pemeriksaan atau surveyor pengawasan, pengujian dan pengkajian ini, terus melakukan pemutakhiran peralatan pengujian dan analisisnya. Langkah yang dilakukan Bachder, antara lain dengan mengembangkan laboratorium coal bed methane, mineral processing untuk mendukung kebijakan pemerintah meningkatkan nilai tambah komoditas, termasuk dengan peralatan terbaru untuk pengujian produk halal. Kini klien perusahaan telah mencapai berbagai bidang, mulai dari pertambangan, migas, dan energi. Tak hanya perusahaan besar nasional, termasuk juga BUMN di bidangnya. Klien Sucofindo juga mencakup perusahaan internasional di luar negeri yang membutuhkan pemastian produk atau komoditas tambang dan energi tujuan ekspor. Bachder yang diangkat menjadi Direktur Utama Sucofindo sejak Agustus 2014, selalu berupaya untuk menekankan keterbukaan antar karyawan.
“Saya mengutamakan kejujuran sebagai energi utama. Sejak awal merintis bisnis sendiri, hingga berkarier di dunia profesional, saya selalu mengutamakan kejujuran. Ketika tidak sedang jujur, saya mudah drop karena jadi malu tampil,” ujarnya seperti dilansir Kontan. Ia mengaku, selama ini modal utama dirinya hanya keahlian serta kejujuran, dan saya berhasil membuktikannya. “Saya akui, apa yang diharapkan seorang pemimpin memang terkadang tidak dapat diikuti sepenuhnya oleh semua karyawan. Dalam arti, tidak semua yang kita temui itu puas dengan apa yang kita lakukan. Contohnya, ketika ada 10 orang yang betulbetul kita bina, namun ternyata hanya lima orang yang merasa puas dengan perhatian kita,” terangnya.
Namun bagi Bachder, kepemimpinan tersebut belum dikatakan berhasil. Jika ada lebih dari lima orang merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh sang pemimpin, maka pemimpin tersebut boleh dibilang berhasil. “Begitulah motivasi dan pendekatan saya dalam memimpin. Terlebih saat ini, persaingan perusahaan inspeksi di Indonesia cukup ketat. Banyak juga perusahaan inspeksi milik swasta,” tuturnya. Untuk menghadapi persaingan tersebut, Bachder merasa perlu mengupdate sumber daya manusia yang cocok terhadap kebutuhan perusahaan. Dengan SDM yang kuat dan unggul tentu perusahaan bisa semakin berkembang. Yang jelas, saat ini kinerja Sucofindo tengah mengalami perkembangan. Dengan adanya diversifikasi jasa yang ditawarkan Sucofindo, perusahaan ini ingin membantu pemerintah dalam mengelola data strategis tersebut.
73 Figur Berprestasi 2018
Sekretaris Jenderal Kementerian Hidup Dan Kehutanan RI Bambang Hendroyono
Naskah: Sahrudi Foto: Sutanto
Jika pada pukul 06.00 WIB ada mobil sedan warna hitam terparkir di depan lobi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pastilah itu mobil Bambang Hendroyono, Sekretaris Jenderal (Sekjen) KLHK. Ya, di ‘pagi buta’ yang masih menyisakan dingin malam, Bambang sudah ada di kantor. Menjalankan tugas sembari ditemani segelas teh hangat dengan sedikit penganan di ruangan kerjanya yang tertata asri, begitulah kesehariannya. Padahal, jarak antara rumahnya di Cibubur, Jawa Barat dengan kantor KLHK di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, kurang lebih 25 kilometer!
Apa yang dilakukan Bambang itu merupakan kebiasaannya sejak masih jadi pegawai honorer tahun 1987 lalu. Hanya saja, sejak menjadi Sekjen, ia harus lomba datang subuh dengan atasannya, Menteri KLHK, Siti Nurbaya yang tak kalah gesit. Datang sebelum jam kerja, bagi alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) ini bukan sekadar kebiasaan, tapi sebuah keharusan karena menyangkut kedisiplinan. Dan disiplin itu sendiri adalah bagian dari integritas seseorang apakah dia itu pimpinan atau bawahan. Sebagai Sekjen yang tugasnya, antara lain berkaitan dengan eksistensi sumber daya manusia di lingkungan kementeriannya, Bambang mengakui bahwa ‘integritas’ adalah kata kunci bagi seorang pelayan publik. Sikap membangun dan meningkatkan integritas itulah yang ia implementasikan kepada seluruh jajaran KLHK sebagai upaya mewujudkan tekad pemerintah dalam melakukan revolusi mental.
Integritas moral itu, tutur suami dari drg. Ambarwati Diah Kusumaningrum, ini adalah ikhlas tanpa pamrih, jujur dalam segala hal, dan bertanggung jawab. “Artinya, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) harus mengerjakan apa yang harus dikerjakan dengan penuh keikhlasan dan penuh kejujuran,” tegas ayah dari Indriyani Sekarputri ini. Bambang selalu mengingatkan bahwa seseorang yang memiliki integritas moral dapat dilihat dari satunya antara kata dan perbuatan. “Satu kata yang keluar dari sebuah integritas, keikhlasan, dan pikiran positif, akan mempunyai nilai,” tutur pria kelahiran Tanjung Pinang, 30 September 1964 ini sembari mengingatkan bahwa selama kita melaksanakan prinsip integritas maka kita akan kokoh meski dihadang oleh badai.
Tapi ia juga mengingatkan bahwa kedisiplinan seorang ASN harus ditopang oleh sikap profesional. “Makna profesional itu adalah ia harus menguasai bidang, menguasai substansi, menguasai regulasi, dan melaksanakan tugasnya secara efektif, efisien dan menggunakan kecerdasan serta spiritualnya. Untuk itu kita harus belajar, banyak baca, cari pengalaman, banyak diskusi pada staff profesional,” pesan pria yang sempat mengejutkan KLHK karena pernah menjabat sebagai Dirjen Bina Usaha Kehutanan di usia yang masih relatif muda, yakni 48 tahun. Bambang juga memiliki pemikiran bahwa setiap ASN di KLHK harus mampu meningkatkan kecerdasan intelektual (Intelligence Quotient), kecerdasan emosi (Emotional Quotient), dan kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient) ditambah inteligensia global, bisnis dan sosial budaya, sehingga mampu meningkatkan produktivitas. Sebagai ASN yang mengurusi antara lain soal kehutanan, katanya, ketiga kecerdasan itu sangat penting dimiliki untuk bisa meningkatkan produktivitas hutan secara ekonomis, efektif dan efisien.
Pemikirannya itulah yang kemudian ia tuangkan dalam disertasi doktornya yang berjudul “Kepemimpinan Transglobal Sebagai Penggerak Produktivitas Hutan Produksi Pada Hutan Tanaman Rakyat (HTR) di Indonesia” dan mengantarkannya meraih gelar doktor Ilmu Administrasi dengan predikat Cumlaude dari Universitas Brawijaya, Malang. Pria yang memanfaatkan waktu libur untuk berolahraga ini ternyata tak hanya mampu menuangkan ide, pemikiran dan penelitiannya dalam sebuah disertasi, tapi juga dalam karya dan inovasi. Sebut saja inovasi proyek perubahan yang ia buat untuk melengkapi pendidikan latihan pimpinan (Diklatpim) Tingkat I. Ketika itu Bambang menyusun sistem penerapan kebijakan self assessment berbasis teknologi informasi dan post audit dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan hutan produksi melalui “Sistem Informasi Penatausahaan Hasil Hutan” (SIPUHH Online). Karyanya itu mendapat penghargaan sebagai peserta terbaik dalam lomba inovasi pelayanan publik di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan masuk dalam “40 Top”.
Kiprahnya yang luar biasa dalam membangun kinerja ASN di KLHK ini diganjar dengan banyak prestasi. Setidaknya, di tahun 2017 ini ada tiga penghargaan yang diterimanya. Pertama, apresiasi negara berupa anugerah “Satyalancana Wira Karya” karena jasa-jasanya dalam upaya mendukung reformasi birokrasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang terbaik yang bersifat akuntabilitas dan transparansi, efisien dan efektif, melalui kegiatan dan inovasi. Anugerah ini diserahkan secara langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo. Kemudian, piagam penghargaan “BKN Award” sebagai pengelola kepegawaian terbaik tingkat kementerian kecil. Dan, ketiga penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara/Reformasi Birokrasi RI yang memasukan Bambang dalam “Top 9 Pejabat Pimpinan Tinggi Madya Tingkat Nasional Tahun 2017”.
Namun begitu, pria yang tak mau mencantumkan gelar bangsawan Solo di depan namanya ini, selalu menghindar untuk menonjolkan diri. Tapi kalau apa yang ia lakukan menjadi inspirasi bagi masyarakat maka hal itu ia anggap sebagai ibadah. Seperti misalnya ketika ia dipercaya menjadi Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Nurul A’Jam di lingkungan kerjanya, baginya itu adalah ibadah yang ia kerjakan dengan sepenuh hati. Harapannya hanya satu, yakni ASN di lingkungannya mampu menjadi yang terbaik tidak hanya bagi lembaga tapi juga bagi negara dan bangsa. Ia ingat betul, sebelum dirinya dianugerahi penghargaan “Top 9 Pejabat Pimpinan Tinggi Madya Tingkat Nasional Tahun 2017” ada moto yang wajib dilaksanakan yakni “melayani dengan sepenuh hati” sebagai prinsip luhur seorang aparatur negara.
73 Figur Berprestasi 2018
Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum Dan HAM Bambang Rantam Sariwanto
Naskah: Vina Agustina Foto: Istimewa
Bambang Rantam Sariwanto adalah sosok birokrat yang mendukung pembinaan, pembangunan serta penegakkan hukum. Dia ikut bekerja keras dalam membawa Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) meraih sejumlah penghargaan.
Bambang Rantam juga merupakan salah satu penerima Penganugerahan Pejabat Pimpinan Tinggi (PPT) Madya Teladan Award, yang diserahkan secara langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Asman Abnur di Kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN) Jakarta (28/12/2017). Dari 14 orang yang masuk nominasi penghargaan ini, Bambang Rantam termasuk 9 orang pertama atau top 9 yang mendapatkan penghargaan PPT Madya teladan tingkat nasional. Di mana mereka sebelumnya mengikuti wawancara yang dilakukan oleh Azwar Abubakar (mantan Menteri PANRB), Tasdik Kinanto (Komisioner KASN), dan Miftah Thoha (guru besar administrasi negara UGM).
Para nominator juga harus memenuhi syarat, telah bertugas minimal tiga tahun dan menduduki jabatan tersebut terpilih melalui seleksi terbuka. Tiap instansi hanya diwakili satu orang. Penganugerahan ini ditujukan bagi instansi yang mendapatkan apresiasi dengan kategori kepatuhan dan kualitas tata kelola seleksi terbuka dalam pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) dan kategori inovasi penguatan sistem merit dalam manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN). Dengan demikian, para pejabat dapat terus mengembangkan kualitas kepatuhan dan inovasinya agar dapat menjadi contoh bagi instansi lainnya untuk terus melaksanakan tata kelola manajemen ASN berbasis sistem merit dalam setiap tahapan manajemen ASN itu sendiri.
Selain itu, Kementerian PANRB juga menganugerahkan penghargaan kepada Kemenkumham sebagai penyelenggara seleksi CPNS 2017 terbaik karena dapat mengelola rekrutmen CPNS sebanyak 16 ribu. Bahkan, saat seleksi kompetensi bidang, hasilnya dapat dilihat secara real time. Hal ini, membuktikan Kemenkumham berhasil menyelenggarakan penerimaan CPNS yang bersih dan transparan sehingga dapat menghasilkan pegawai yang berintegritas. Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga memberikan apresiasi atas pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) pada 2016, yakni dengan membagi tiga pemenang kelompok Lembaga/ Kementerian yang berhasil meningkatkan kinerja di bidang pengelolaan BMN, yang berlangsung di gedung Dhanapala Kementerian Keuangan pada 2017 lalu.
Kemenkumham termasuk ke dalam kelompok 3, yaitu kelompok Kementerian lembaga yang memiliki jumlah satuan kerja lebih dari 100 unit. Dalam kelompok 3 ini, Kemenkumham mendapat peringkat terbaik kedua. Bambang pun hadir menerima penghargaan ini. Menurutnya, penghargaan tersebut adalah sebuah prestasi yang sangat luar biasa. Pasalnya selama tahun 2016-2017, Kemenkumham telah menerima beberapa penghargaan, seperti Penyerapan Terbaik Kementerian/Lembaga untuk Kategori Pagu Besar, dengan nilai pagu anggaran di atas Rp10 triliun. Kemenkumham meraih peringkat pertama dari lima kementerian dan lembaga yang meraih Penghargaan Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Anggaran Tahun 2016.
Penghargaan Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Anggaran Tahun 2016 juga diberikan kepada Kementerian dan Lembaga yang memiliki capaian kinerja penganggaran kementerian pada 2016, memenuhi presentase penyerapan anggaran paling sedikit 95 persen, presentasi realisasi capaian output paling sedikit 95 persen, dan memiliki laporan keuangan berpredikat wajar tanpa pengecualian (WTP).
73 Figur Berprestasi 2018
CEO Citibank Indonesia Batara Sianturi
Naskah: Elly Simanjuntak Foto: Fikar Azmy
“Kiat sukses saya adalah kita harus menjadi orang yang mempunyai sikap yang positif (attitude) yang melengkapi kompetensi (aptitude). Dengan kata lain, Emotional Intelligence atau EQ berperan besar membuat seberapa tinggi karier kita nanti (altitude).”
Peraih Master of Chemical Engineering dari Steven’s Institute of Technology dan Master of Business Administration, Finance, St. John’s University ini mengawali kariernya di dunia perbankan sebagai management trainee pada tahun 1988. Loyalitas dan kemampuan yang mumpuni membuat Batara Sianturi dipercaya memegang posisi tinggi sebagai CEO Citibank Indonesia. Dia pun sukses mengukir sejarah terpilih dalam jajaran direksi perbankan luar negeri, karena termasuk pria Indonesia pertama yang diangkat sebagai CEO Citibank Hungary and Regional Head for Citibank Hungary and the Balkan & Baltic regions (13 negara di Central Eastern Europe), serta setelahnya sebagai CEO Citibank Philippines and Regional Head Citibank Philippines and Guam.
Selain itu, lelaki yang mendapat empat gelar sarjana, dua Bachelor dan dua Master, dari beberapa universitas ternama Amerika ini pernah bertugas sebagai general manageroverseas mortgage Citibank Australia, dengan tanggung jawab memajukan pasar properti financing di wilayah Singapura, Hong Kong, dan Indonesia. Sejak Juni 2015, Batara diminta kembali ke Tanah Air sebagai CEO Citibank Indonesia. Karier bankir kelahiran Jakarta ini termasuk membanggakan. Tak terasa tahun ini sudah 30 tahun Batara mengabdi ke Citibank dengan masa kerja 12 tahun dihabiskan di Citibank luar negeri dan sisanya 18 tahun di Citibank Indonesia. “Menurut saya tidak semua orang mau pindah bekerja ke luar negeri dengan membawa istri dan anak-anaknya yang masih kecil. Namun, saya merasa orang Indonesia itu sebenarnya mampu menjadi pemimpin perusahaan di negara lain. Sewaktu saya diminta kembali ke Tanah Air, saya datang membawa misi untuk membagikan pengalaman bekerja di luar negeri kepada para karyawan di sini,” ungkapnya dengan nada bersemangat. Sebagai seorang leader, dia sudah mengalami ‘asam garam’ kehidupan berkarier.
Tantangan dan kendala memang tak bisa lepas dari kehidupan manusia, termasuk urusan pekerjaan. Ini semua menjadi pelajaran berharga bagi dirinya untuk bisa menjadi pemimpin mumpuni dan bijaksana. Ketika ditanya apakah kiat suksesnya selama ini, dia langsung menjawab, “Sebenarnya sederhana, ya. Pertama, memang kita harus menjadi orang yang smart dan terbaik. Sifat kompetensi sebagai basic mesti dimiliki, atau istilah kerennya ‘aptitude’. Tapi, agar kita menjadi berbeda dengan lainnya, ternyata Emotional Intelligence atau EQ berperan besar membuat seberapa tinggi karier kita nanti.” Seperti ada pepatah mengatakan: "It’s not about your aptitude (IQ), but it’s your attitude (EQ), which will determine your career altitude”. Jadi, cara kita bersikap juga harus dijaga dalam bekerja, baik kepada atasan, bawahan, maupun partner bisnis. Batara melihat mereka yang sukses adalah orangorang yang antara lain memiliki very good interpersonal skill dan good character.
Kinerja positif Citibank Indonesia di bawah kepemimpinan Batara terus berlanjut. Menutup tahun 2017, Citibank mencatat laba bersih sebesar Rp2,51 triliun, peningkatan 10% dari 2016. Peningkatan laba bersih Citibank ini berasal dari pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 5,1% menjadi Rp4,33 triliun, dan pertumbuhan pendapatan fee-based sebesar 6,6% menjadi Rp2,1 triliun. Pendapatan bunga bersih Citibank ditopang oleh kinerja yang seimbang antara Institutional Banking dan Consumer Banking yang masing-masing menyumbang 54% dan 46% terhadap pendapatan bunga bersih Citibank pada tahun 2017. Hal ini memberikan kontribusi pada peningkatan Return on Asset (ROA) menjadi 4,34% dari 4,14% pada tahun sebelumnya dan peningkatan pada Return on Equity (ROE) menjadi 15,51% dari 14,88% pada tahun 2016.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Tbk Bintang Perbowo
Naskah: Sahrudi Foto: Dok. Humas HK
Tak salah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengangkat Bintang Perbowo sebagai Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Tbk. Pasalnya, mantan Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) ini sudah terbukti sukses membawa WIKA melebarkan sayap, tak hanya menggarap proyek konstruksi di dalam negeri, tapi juga menembus pasar konstruksi kawasan Asia.
Karenanya adalah hal yang tepat juga jika Presiden Jokowi memberikan mandat kepada Hutama Karya (HK) untuk membangun 24 ruas Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang lebih dari 2.700 km. Di bawah Bintang, HK terus melakukan inovasi dan perubahan sehingga prestasinya dapat mulai kita lihat awal tahun ini dimana realisasi Laba bersih HK pada Triwulan II tahun 2018 adalah sebesar Rp614 miliar. Jika dibandingkan dengan RKAP Triwulan II tahun 2018 laba sebesar Rp603 miliar, maka pencapaian Laba bersih sebesar 101,82%. “Jika dibandingkan tahun sebelumnya laba bersih sebesar Rp342 Miliar meningkat sebesar 69,61%. Ini merupakan sebuah prestasi yang sangat baik untuk HK,” ujarnya. Selain itu, realisasi lelang yang diikuti Triwulan II tahun 2018 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya mencapai sebesar 176,04%, demikian pula kontrak didapat telah melampaui 191,12% dari periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp4.598 miliar.
Sementara dari segi bisnis dan manajerial, HK baru saja mendapatkan predikat sebagai Emerging Industrial Leader dalam penilaian kinerja BUMN berdasarkan konsep business excellence KPKU (Kriteria Penilaian Kinerja Unggul) yang diadopsi dan diadaptasi dari MBC (Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence) dengan skor 583.25. Dikatakan Bintang, kunci keberhasilan dalam pencapaian tersebut di antaranya dengan mengenal dan memahami kelebihan serta kelemahan perusahaan. “Dengan begitu kami akan terus dapat melakukan evaluasi dari kekurangan-keurangan kita dan terus melakukan perbaikan. Kami juga senantiasa melakukan benchmarking untuk menjadi tolak ukur dalam meningkatkan kinerja perusahaan,” kata Bintang.
Ditambahkan Bintang, kunci keberhasilan lain yang tidak kalah penting adalah memastikan peningkatan kesejahteraan karyawan karena hal itu berpengaruh terhadap motivasi dan kinerja mereka bagi perusahaan. Dengan kesuksesan yang diraih, lanjut Bintang, HK menargetkan di tahun 2018 ini akan kembali mendongkrak laba perusahaan dengan mengendalikan Harga Pokok Penjualan (HPP) kembali ke HPP dalam RKAP. Soal realisasi HK menjadi Holding BUMN Infrastruktur, diakui Bintang, pihaknya terus melakukan konsolidasi dengan anggota holding, konsultan dan pihak terkait seperti kemeterian BUMN dan Kementerian PUPR.
“Secara internal, kami juga terus melakukan perbaikan seperti sistem manajemen, budaya kerja, serta peningkatan kualitas human capital,” imbuhnya seraya menambahkan bahwa pihaknya terus melakukan inovasi teknologi, antara lain dengan penerapaan Enterprise Resource Planing (ERP) dengan Software SAP, Building Information Modelling (BIM) untuk proyek menerapkan Document Management System (DMS) guna pengelolaan dokumen yang lebih efektif dan efisien.
Sebagai sosok profesional dalam bidang bisnis Infrastruktur dan konstruksi, pencapaian terbesar Bintang adalah melakukan regenerasi secara optimal, mendeliver ilmu, dan pengalaman yang ia miliki. Sehingga, menciptakan generasi pengganti dan menjadi leader di tempat lain. “Karena menurut saya, seorang leader yang berhasil adalah mereka yang dapat menciptakan pengganti yang lebih baik dengan jumlah yang lebih banyak. Satu pencapaian yang tak pernah saya lupa adalah ketika masa kepemimpinan saya di WIKA, dapat mengkaderisasi 16 General Manager di sana. Sehingga, saat ini menjadi Direksi di BUMN. Itu adalah pencapaian tertinggi yang paling berkesan dalam perjalanan karir saya,” urainya.
Bintang mengakui di usia Republik Indonesia yang ke-73 bidang infrastruktur dalam negeri sudah jauh lebih maju. “Pencapaian infrastruktur sangat maju karena dukungan dan kesempatan dari pemerintah,” tegasnya. Ia barharap pembangunan jalan tol saat ini mampu mewujudkan konektivitas yang menyuluruh di Indonesia.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Dan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (LPDB-KUMKM) Braman Setyo
Naskah: Syarief Hasan Foto: Sutanto
Dilantiknya Braman Setyo sebagai Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB – UMKM) oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Puspayoga adalah kebijakan yang tepat. Betapa tidak, karena Braman Setyo adalah pejabat yang mampu memperluas literasi keuangan khususnya UKM.
Langkah percepatan dilakukan dengan menggagas suatu inovasi di bidang jasa Financial Technology (fintech). Upaya itu dalam rangka optimalisasi dan efisiensi pelayanan terhadap mitra, LPDB-KUMKM. Konsep fintech LPDB yang akan diterapkannya tersebut dimaksudkan untuk mengurangi proses peminjaman dana bergulir secara manual atau tatap muka. Dengan konsep fintech ini mitra koperasi dan UMKM bisa mengajukan pinjaman/pembiayaan dana bergulir secara online. Pria kelahiran Malang, 23 Juni 1958 ini cukup berpengalaman dalam menggiatkan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) saat masih bertugas di Jawa Timur. Selama menjabat Kepala Dinas KUMKM Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sektor KUMKM berkembang pesat. Usulan Braman Setyo kepada Gubernur Jawa Timur (Jatim), Soekarwo untuk membentuk koperasi sebanyak-banyaknya di Jatim saat itu disambut baik Pakde Karwo (sapaan akrab Soekarwo) dan menantangnya untuk mengembangkan koperasi di seluruh daerah di Jatim.
Dan Braman berhasil menjawab tantangan itu dengan pembentukan 8500 koperasi baru sepanjang 2008-2009. Pada tahun 2008, ia juga merancang sebuah klinik koperasi dan UMKM di 38 Kabupaten/ Kota di Provinsi Jatim. Klinik ini berfungsi memberikan solusi bagi koperasi yang terkendala dalam masalah pembiayaan, pemasaran dan sumber daya manusia (SDM). Klinik inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) koperasi dan UMKM. Atas prestasi itu, ia disebut sebagai pejabat daerah yang sukses memajukan koperasi dan UMKM di Jawa Timur. Beberapa kalangan dan media, bahkan sampai menyematkan sebutan Jawa Timur sebagai “Provinsi Koperasi”.
Kesuksesan Braman dalam memajukan sektor koperasi dan usaha mikro kecil menengah di Jatim telah mengantarnya ke pemerintah pusat. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) Syarief Hasan pada 2011 mengangkatnya menjadi Deputi Bidang Produksi Kementerian Koperasi dan UKM. Ia adalah penanggung jawab program 100.000 Koperasi Modern. Dengan program itu, pemberdayaan ekonomi masyarakat menengah ke bawah melalui koperasi dan UMKM bisa dimaksimalkan. Hal itu merupakan terobosan di dunia Koperasi dan UMKM, mengingat saat ini telah memasuki era globalisasi dan pasar bebas. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jember (Unej) ini juga fokus untuk mengoptimalkan peranan KUMKM dalam meningkatkan produksi-produksi usahanya. Saat ia diamanatkan menjadi Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha KUKM tahun 2013, Braman bermimpi koperasi Indonesia bisa go international dan menjadi soko guru perekonomian nasional melalui dua program strategis yang dirancang, yaitu PLUT KUMKM dan Hak Cipta Online.
Sebelum hijrah ke LPDB-KUMKM, Braman membuat dua terobosan di bidang pembiayaan mikro saat dipercayakan Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga menjadi Deputi Bidang Pembiayaan. Ia mendorong koperasi menjadi salah satu lembaga penyalur kredit usaha rakyat (KUR) untuk pertama kalinya di Indonesia, yang selama ini hanya didominasi oleh perbankan. Dua koperasi yang dimaksud, yaitu Kospin Jasa dari Pekalongan dan Koperasi Obor Mas dari NTT. Braman juga memperjuangkan turunnya suku bunga kredit (KUR) sebagai upaya untuk menggerakan ekonomi arus bawah, dari sebelumnya bunga KUR sempat berada pada level 22 persen, lalu turun menjadi 12 persen, dan awal tahun 2016 menjadi sebesar 9 persen. Penurunan bunga KUR merupakan bentuk kepedulian terhadap para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah yang menjadi prioritas Braman hingga saat ini.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto
Naskah: Arif Rahman Hakim Foto: Istimewa
Budi Harto lama berkarier di sebuah perusahaan konstruksi milik pemerintah, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Kerja kerasnya membuahkan hasil yang manis, yakni ia memperoleh posisi sebagai Direktur Operational I di WIKA pada 2013 hingga 2015. Kemudian pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberinya tugas yang lebih besar lagi tantangannya di perusahaan konstruksi lainnya, yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk atau yang populer disebut ADHI, sejak 8 April 2016 hingga kini.
Sentuhan tangan dingin Budi membuat kinerja ADHI semakin mengkilap. Pada 2017 kontraktor pelat merah ini membukukan pertumbuhan pendapatan 36,98% secara year on year pada 2017. Berdasarkan laporan keuangan 2017 yang dipublikasikan pada Selasa (13/3/2018) ADHI membukukan pendapatan Rp15,15 triliun pada 2017. Jumlah tersebut naik 36,98% dari pencapaian 2016 Rp11,06 triliun. Laba bersih ADHI naik 64,43% dari Rp313,45 miliar menjadi Rp515,41 miliar. Selanjutnya kinerja keuangan ADHI terkerek proyek properti dan infrastruktur pada kuartal I/2018. Budi mengatakan, kontribusi terbesar pendapatan perseroan berasal dari proyek infrastruktur dan properti. Dua sektor tersebut menjadi pendongkrak kinerja keuangan pada kuartal I/2018. Secara detail Investor Relations Adhi Karya Tiara Nursyani menjelaskan, proyek properti perseroan berasal dari anak usaha, PT Adhi Persada Properti. Selain itu, divisi usaha transit oriented development (TOD) juga memberikan kontribusi.
Dari sisi infrastruktur Tiara menyebut proyek light rail transit (LRT) menjadi pendongkrak kinerja keuangan perseroan. “Jadi pendapatan bersumber] dari hasil progres pekerjaan kami.” jelasnya saat dihubungi akhir pekan lalu. Sebagai catatan, ADHI berencana mengembangkan proyek properti untuk keperluan pemukiman hingga komersial bernama LRT City. Proyek itu, antara lain terletak di Bekasi Timur, Sentul, Jaticempaka dan Ciracas. Proyek LRT terdiri atas jalur pelayanan Cawang-Cibubur, Cawang-KuninganDukuh Atas, Cawang-Bekasi Timur, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, Cibubur-Bogor, dan Palmerah-Grogol. Dalam proyek LRT itu, ADHI menjadi kontraktor berdasarkan penugasan pemerintah.
Berdasaran laporan keuangan kuartal I/2018 ADHI mengantongi pendapatan Rp3,14 triliun. Jumlah tersebut naik 39% dari kuartal I/2017 Rp2,24 triliun. Sejalan dengan kenaikan pendapatan tersebut, beban pokok penjualan emiten berkode saham ADHI itu naik 34% secara tahunan. Perseroan mengeluarkan beban pokok penjualan Rp2,71 triliun pada kuartal I/2018. Sementara itu, ADHI mengantongi nilai kontrak baru (NKB) Rp3,0 triliun pada Maret 2018. Pencapaian itu tumbuh 78,6% dibandingkan dengan Februari 2018 Rp1,3 triliun. Adapun NKB periode Maret 2018 berasal dari pekerjaan Trans Park Bekasi Rp845,8 miliar, Tol Bakauheni Rp186,8 miliar, dan penataan Kawasan Kompleks Gelora Bung Karno Rp134,2 miliar. Dengan demikian kontribusi terbesar masih didominasi lini konstruksi dan energi 87,3%.
Budi Harto dilahirkan di Boyolali, Jawa Tengah, 11 September 1959. Ia meraih Program Magister Psikologi Industri dari Universitas Tujuh Belas Agustus, Surabaya pada 2002, Magister Manajemen Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada 1997, dan Teknik Sipil Sebelas Maret, Surakarta pada tahun 1983. Budi lama berkecimpung di WIKA, antara lain pernah menduduki posisi Komisaris Utama PT WIKA Intrade (2008-2009), Presiden Komisaris PT WIKA Gedung (2009-2010), Direktur Operasi I WIKA Gedung (2008-2013), Direktur Operational I WIKA ( 25 April 2013 - 22 April 2015).
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama Perum Badan Usaha Logistik Budi Waseso
Naskah: Imam Fathurrohman Foto: Istimewa
Budi Waseso (Buwas) seolah tengah ‘uji nyali’ saat didapuk menjadi Direktur Utama Perum Badan Usaha Logistik (Bulog). Bukan sembarang ‘uji nyali’, karena ia memimpin sebuah instansi yang mengurusi ‘perut’ seluruh rakyat Indonesia. Peran ini semakin menantang karena ia sadar betul tengah bersentuhan dengan hal yang baru dalam kariernya.
Meski baru, bukan berarti Buwas tak memiliki visi. Dilantik menggantikan Djarot Kusumayakti pada 27 April 2018, Buwas sudah memiliki agenda yang segera dilakoninya. Agenda utamanya antara lain menjaga stabilitas harga pangan. Ia tak ingin ada oknum tertentu yang mengeruk keuntungan di tengah kesulitan masyarakat. Lelaki kelahiran Pati, 19 Februari 1961, ini berharap lembaganya dapat bekerja optimal menstabilkan ketersediaan dan harga pangan dengan mencegah para spekulan mengganggu stabilitas pasar. Bahkan ia mengklaim tak akan segan memberantas mafia pangan. “Saya latar belakangnya penegak hukum. Jadi, [mafia pangan] harus ditertibkan. Tanpa tertib mana bisa sampai tujuan. Kalau ada yang tidak tertib, kami bersihkan, kalau memang harus disingkirkan, kita singkirkan. Tidak boleh yang memainkan masalah pangan, dalam agama itu dosa besar,” tegas Buwas.
Kini, meski baru seumur jagung, Buwas telah berani mengeluarkan gebrakangebrakan baru. Janjinya untuk memberantas mafia pangan pun sudah ‘setengah jalan’. Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) ini mengaku telah mengidentifikasi mafia pangan di Tanah Air. Meski ia sendiri belum mau membeberkan pelakunya saat ini. Garis kebijakannya jelas. Buwas menggaet Satgas Pangan untuk memastikan bahwa tidak ada oknum yang usil secara sepihak mempermainkan distribusi beras. Dalam sejumlah kesempatan, Buwas memastikan jika Perum Bulog akan tetap menindak tegas pihak pengganggu rantai pasokan pangan dan beras itu, sekalipun mereka orang dalam.
Gebrakan lainnya adalah Bulog belum akan impor beras. Sebuah kebijakan yang tak hanya populis di kalangan petani tapi juga realistis mengingat stok beras yang melimpah. Mantan Kapolda Gorontalo ini berkilah, yang terpenting saat ini bukan soal impor, melainkan ketersediaan stok dan harga yang stabil. Bulog telah menyiapkan berbagai upaya untuk menjaga stok agar tetap aman, salah satunya dengan menyerap beras petani. Bulog memiliki target serapan beras petani di angka 15 ribu per hari. Jumlah itu sudah bisa mencukupi kebutuhan masyarakat di seluruh pelosok Nusantara. Gebrakan lain yang diluncurkan Buwas adalah menangkal para spekulan beras. Soal ini, Buwas telah memiliki jurusnya. Mantan Kabareskrim Polri ini berencana membuat beras dalam bentuk saset. Ia menyebutnya sebagai beras renceng. Isinya bisa hanya sekitar seperempat kilogram.
Tujuannya dipasarkannya beras renceng terbilang mulia, yakni agar masyarakat yang hidupnya pas-pasan tetap bisa menikmati beras dengan kualitas yang baik. Harga yang dipatok pun sangat murah meriah. Beras renceng ada di kisaran harga 2.000 rupiah saja! Sejumlah gebrakan Buwas di awal kariernya sebagai top leader di Bulog meraih banyak simpati dan apresiasi. Salah satunya datang dari Wakil MPR RI, Hidayat Nur Wahid. Ia memberikan pujian untuk Buwas karena berani menolak impor beras dengan alasan yang masuk akal dan membela kepentingan para petani. Apresiasi HNW meluncur dalam sebuah cuitannya di Twitter. “Salut unt pak Buwas, berani berpihak pd Petani negri sendiri, Indonesia, tolak impor beras yg menguntungkan Petani asing. Jelang peringatan hari lahir Pancasila, 1 Juni, sikap KaBulog spt itu,smoga ingatkn pejabat2 lainnya, unt jadi teladan berPancasila”.
73 Figur Berprestasi 2018
CEO PT Whitesky Aviation Denon B.Prawiraatmadja
Naskah: Giattri F.P. Foto: Fikar Azmy
Usianya terbilang muda, baru menginjak kepala empat. Namun, kiprahnya di dunia aviasi, tak dapat dipandang sebelah mata. Sebagai CEO PT Whitesky Aviation, Denon B. Prawiraatmadja berhasil membawa perusahaan tersebut terdepan di bisnis pelayanan charter helikopter. Tak henti sampai di situ, ia pun menginisiasi pembangunan heliport pertama di Indonesia.
Belakangan, Whitesky Aviation semakin dikenal publik lantaran menawarkan Helicity, yakni taksi udara berbasis helikopter yang ditujukan sebagai kendaraan alternatif di perkotaan. “Saya tak ingin citra helikopter sebagai moda transportasi hanya bisa diakses oleh orang-orang berduit,” ujar Denon. Di bawah kepemimpinan Denon, Helicity disiapkan menjadi sebuah transportasi udara yang memberikan manfaat kepada masyarakat dan kontribusi kepada negara. Maka tak ayal berkat leadership dan visinya, baru-baru ini ia diganjar penghargaan ‘In Honor of being the pioneer of the Air Taxi market in Indonesia’ dari Bell Helicopter A Textron Company, produsen helikopter berbasis di Amerika Serikat. “Kini, kami tengah mengembangkan Helicity Apps yang akan menawarkan beragam fitur menarik, misalnya menentukan titik take -off dan landing, informasi jarak tempuh dan estimasi waktu serta biaya,” imbuh ayah tiga anak itu.
Selain berinovasi agar masyarakat dapat mengakses helikopter lebih mudah dan murah, belum lama ini ia juga menggandeng Bell Helicopter untuk mengembangkan bisnis manajemen helikopter di Indonesia. Akselerasi lain yang Denon lakukan adalah menginisiasi pembangunan heliport di Indonesia. Dalam hal ini, pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman dengan PT Angkasa Pura II. Bandara khusus helikopter itu akan menempati lahan sekitar 2,8 hektare. Lokasinya di Jalan Perimeter Selatan, Neglasari atau di sekitar area Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Denon memaparkan, heliport tersebut akan menjadi terminal utama Helicity yang melayani penumpang airline di Soekarno-Hatta baik yang ingin ke Jakarta atau kota-kota di sekitarnya maupun sebaliknya, mereka bisa memiliki pilihan transportasi yang cepat, yakni menggunakan helikopter. Selain itu, heliport bisa digunakan untuk evakuasi medis, baik dari luar kota menuju rumah sakit di Jakarta dan sekitarnya maupun ke luar negeri menggunakan maskapai penerbangan. Heliport tersebut akan menjadi yang pertama di Indonesia dengan fasilitas lengkap untuk bandara helikopter, antara lain sejumlah helipad, shooting point, hanggar khusus helikopter, kawasan kantor, juga fasilitas beserta personel untuk evakuasi medis. “Saat ini sudah mulai pekerjaan pemagaran dan persiapan lahan, mudahmudahan tahun 2019 sudah rampung. Kalau ini jadi diharapkan membuat interpretasi dunia terhadap Indonesia benar-benar look forward di bidang transportasi masa depan,” ungkap penggemar golf ini.
Menutup pembicaraan Denon menuturkan pandangannya terhadap wajah Indonesia di usia ke-73 tahun, khususnya di dunia aviasi. Di era pemerintah Joko Widodo, meski pembangun infrastruktur begitu menggeliat, namun tak lupa memperhatikan dunia aviasi melalui Kementerian Perhubungan. Kini Uni Eropa (UE) telah mencabut larangan terbang maskapai penerbangan Indonesia dari daftar maskapai yang tidak memenuhi standar keselamatan internasional. “Kita juga telah mendapat pengakuan positif dari dunia internasional, antara lain meraih kategori 1 dari Federal Aviation Administration (FAA),” jelasnya.Selain itu, hasil audit dari Universal Safety Oversight Audit Programme (USOAP) yang dilakukan International Civil Aviation Organization (ICAO) terhadap keselamatan penerbangan Indonesia mencatatkan hasil positif, yakni masuk dalam peringkat ke-55 dari sebelumnya di urutan 151 di antara negara-negara Asia Pasifik. “Saya berharap, kita tidak hanya mempertahankan pencapaian ini, tapi bisa mengimprovisasi. Terlebih Indonesia adalah negara Archipelago yang memiliki banyak potensi,” pungkasnya.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama Perum Jasa Tirta II (PJT II) Djoko Saputro
Naskah: Giattri F.P Foto: Sutanto
Tak berlebihan jika menyebutnya sebagai salah satu CEO terbaik di negeri ini. Betapa tidak, sebagai nakhoda Perum Jasa Tirta (PJT) II pada 2016 silam, ia mampu membawa perusahaan pelat merah tersebut berlari kencang.
Akselerasi bisnis PJT II berbuah positif dalam dua tahun terakhir. Meski harus meraih profit sekaligus berperan sosial, namun kinerja keuangan selama tahun 2016 -2017 meningkat pesat. Bila laba bersih tahun 2015 sebesar Rp54,60 miliar, maka laba bersih (audited) 2016 melonjak menjadi Rp170,65 miliar. Tahun 2017 naik menjadi Rp185,17 miliar. Laba tersebut 60 persen bersumber dari lini usaha pembangkit listrik. Sedangkan 40 persen dari usaha lain seperti pengelolaan air bersih maupun pariwisata. Tak henti sampai di situ, laporan keuangan 2016 dan 2017 PJT II tersebut meraih Predikat AAA dari Kementerian BUMN. Ini merupakan pencapaian tertinggi yang diraih PJT II mengingat jumlah BUMN yang mendapat penilaian AAA dari Kementerian BUMN masih terbatas.
Kenaikan pendapatan dan juga laba PJT II tersebut salah satunya lantaran berhasil melakukan pembenahan berbagai sisi kegiatan, efisiensi dan efektifitas. Aset total PJT II selama dua tahun terakhir terus meningkat. Bila tahun 2016 aset total sebesar Rp941,10 miliar, maka 2017 sudah mencapai Rp1,13 triliun, dan ditargetkan 2018 mencapai Rp1,42 triliun. Keberhasilan menaikan laba PJT II bukan hal mudah, mengingat 90 persen pengelolaan air perusahaan tersebut untuk kepentingan sosial, hanya 10 persen untuk usaha. Dalam lima tahun terakhir, ekuitas dan aset PJT II terus meningkat. Pada 2017 aset PJT II sudah di atas Rp1 triliun. Hal tersebut menunjukkan kemampuan PJT II membayar proyek dan kewajiban, meskipun tidak menerima subsidi dari APBN.
nerima subsidi dari APBN. Penyerapan modal (Capital Expenditure/ Capex) pun mengalami peningkatan. Capex pada 2016 dari Rp50,31 miliar, lalu meningkat lebih dari 100 persen pada 2017 menjadi Rp174,41 miliar. Pada 2018, nilai capex diprediksi Rp571,42 miliar. Adapun dari maturitas skor Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) yang diterbitkan Kementerian BUMN, pada tahun 2017 PJT II mencapai skor 510 dari targetnya 496. Di bawah komando Djoko, sinergi dengan instansi terkait infrastruktur air pun digencarkan. Misalnya, bekerja sama dengan PDAM membangun Instalasi Penjernihan Air (IPA) dan membangun pipa penyaluran air hingga ke rumah-rumah tangga.
Lebih lanjut Djoko menuturkan, tahun ini PJT II melakukan pengembangan wilayah sungai pada tiga lokasi yang akan dilakukan ground breaking pada bulan Oktober. Bila proyek tersebut bisa dikerjakan akan menjadi proyek air terbesar di Indonesia. “Bagi kami, ini merupakan bentuk milestone yang harus diraih dan diselesaikan karena berkontribusi langsung terhadap masyarakat yang masih membutuhkan air bersih namun belum disentuh oleh banyak badan usaha,” ungkap peraih penghargaan The Best Leader Revolusi Mental Etos Kerja Terbaik Silver Winner pada acara Revolusi Mental Award 2018, beberapa waktu lalu itu.
Karenanya, Djoko berharap, sepanjang 2018 keinginan PJT II menjadi penyedia air terkemuka di ASEAN bisa tercapai. “Saya ingin, selama memimpin PJT II dapat memberikan legacy yang baik kepada perusahaan dan sistem dalam perusahaan ini juga bertambah baik. Prosedur pelaksanaan tugas dan pendapatan perusahaan pun lebih baik sehingga bisa lebih kompetitif pada masa mendatang,” pungkasnya. Berkat segala pencapaian tersebut berbagai penghargaan pun ditorehkan, antara lain BUMN Terbaik Bidang Non-Keuangan Sektor Perkebunan, Perikanan & Penunjang Pertanian dan Perusahaan Terpercaya Dalam Kinerja & Pelayanan Terbaik 2017.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro
Naskah: Iqbal Ramdhani Foto: Sutanto
Menjabat Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Edi Sukmoro sukses membawa perubahan bagi alat transportasi massal ini, yang bertranformasi menjadi lebih tertata rapi dan modern.
Kini para pengguna jasa PT KAI bisa memesan tiket secara daring di kai.id. Demikian juga untuk meningkatkan kemudahan layanan angkutan barang, telah dirilis portal cargo.kai.id yang menjadi salah satu media dalam memberikan informasi dan gambaran angkutan barang. Inovasi demi inovasi terus diperkenalkan pada bidang TI, seperti menyediakan pemesanan tiket via smartphone melalui aplikasi KAI Access, baik yang berbasis android maupun iOS. PT KAI juga mengembangkan Cetak Tiket Mandiri sampai Check-in Mandiri dan yang terbaru e-boarding pass. Sistem check-in membuat penanganan penumpang lebih tertata dan tertib, calon penumpang cukup mengetikkan kode booking ke mesin check-in dan boarding pass pun keluar dari mesin tersebut. Untuk e-boarding pass, fasilitas ini dapat dinikmati jika membeli tiket menggunakan aplikasi KAI Access versi terbaru. E-boarding pass memudahkan penumpang sehingga tidak perlu lagi mengantre di check in counter. Tak hanya itu, bahkan pemesanan makanan pun bisa dilakukan secara online.
Media sosial juga digencarkan untuk sosialisasi kebijakan baru maupun programprogram kepada masyarakat. Guna mengakomodasi pertanyaan, keluhan maupun saran dari pelanggan, PT KAI pun membuka akses contact center di nomor 121. Bahkan, saat ini kondektur sudah memanfaatkan gadget yang berisi aplikasi khusus untuk mengecek penumpang di dalam KA, sehingga penumpang tidak perlu menunjukkan tiketnya. Untuk meningkatkan volume penumpang dan barang pada tahun 2018. Edi terbilang cukup paham dengan kebutuhan masyarakat, ia memiliki strategi meningkatkan kapasitas angkut, salah satunya mendorong kapasitas jumlah tempat duduk naik 5%, dengan penambahan dan perubahan stamformasi baku KA, penambahan KA setiap weekend/ peak season, penambahan KA baru, pemanfaatan rangkaian idle, serta program penggantian kereta yang telah berusia di atas 31 tahun mencakup 4 trainset eksekutif dan 10 trainset campuran.
“PT KAI juga memberlakukan optimalisasi tarif, antara lain mengimplementasikan Revenue Management System (RMS), perubahan range tarif batas atas tarif batas bawah (TBA-TBB) untuk KA kelas komersial (bukan PSO) dengan ratarata okupansi tinggi untuk mengoptimalkan tarif dan pendapatan, penerapan tarif mendekati TBA untuk KA dengan okupansi tinggi saat peak season, peningkatan monitoring penjualan agar tingkat tarif yang ditawarkan sesuai tingkat permintaan yang ada dengan menambah personel ticketing center, serta peningkatan rata-rata tarif khusus untuk KA relasi tertentu,” ungkap Top 5 Best CEO BUMN 2017 itu kepada Men’s Obsession. Disamping itu, Indonesia Most Admired CEO 2017 tersebut juga memiliki citacita menjadikan kereta api sebagai tulang punggung angkutan barang dan penumpang nasional karena pertumbuhan angkutan baik penumpang maupun barang terus menunjukkan kenaikan. Pada tahun 2017.
PT KAI telah mengangkut 394,2 juta penumpang meningkat 12% dari tahun 2016 dengan total 352,3 juta penumpang. Sementara angkutan barang pada 2017, berhasil mengangkut 40,1 juta ton barang yang terdiri dari batu bara dan angkutan lainnya yang terdiri dari angkutan semen, BBM, peti kemas, curah dan perkebunan, general cargo dan BHP. Angka ini meningkat 23,3% dari tahun 2016 sebesar 32,5 juta ton. Dengan segala pencapaian yang ditorehkan, PT KAI kini menjadi salah satu simbol perubahan yang semula product oriented menjadi service oriented.
Sehingga, menjadikannya transformasi paling fenomenal dalam sejarah transformasi BUMN di Indonesia. Maka tak ayal, reputasi perusahaan pelat merah ini bergaung bukan hanya di dalam, tapi juga di luar negeri, antara lain Transformation Achievement Award kategori ‘Best Practice Conference and Awards Top Ranking Performers’ (London), Gold Medal Winner pada kategori Best Use of Self-Service Technology in APAC 2018 dan Gold Medal Winner pada kategori Best Leader in APAC 2018 dalam ajang Annual Top Ranking Performers Conference & Awards (Macau).
73 Figur Berprestasi 2018
CEO Traveloka Indonesia Ferry Unardi
Naskah: Popi Rahim Foto: Istimewa
Ferry Yunardi sukses sebagai digital entrepreneur dengan Traveloka-nya. Penyandang gelar Master of Business Administration di Harvard Business School, Amerika Serikat (2011-2012) tersebut berhasil menggiring perusahaan yang dibentuknya pada tahun 2012 ini dalam jajaran perusahaan startup “Unicorn” Indonesia yang kini memiliki nilai valuasi pendanaan lebih dari USD1 miliar.
Di Harvard University, pengusaha muda kelahiran Padang, 16 Januari 1988 ini, tertarik untuk mengembangkan perusahaan rintisan (startup). Ia memilih startup di bidang mesin pencari tiket pesawat karena ia merasa kesulitan saat memesan tiket Amerika – Indonesia. Berawal dari solusi untuk memecahkan permasalahannya sendiri, Ferry mengembangkan sebuah mesin pencari tiket pesawat dengan teknologi yang lebih modern, fleksibel, dan praktis. Kepiawaiannya dalam membangun bisnis Traveloka dari nol pun berbuah manis, ia dinobatkan sebagai entrepreneur sukses di bawah usia 30 tahun di Asia oleh Forbes tahun 2017. Ferry cukup berani memulai debutnya di industri e-ticketing pada usia 23 tahun atau pada 2012 silam. Tak heran, bos situs mesin pencari ‘Traveloka’ ini masuk dalam daftar 300 pengusaha muda sukses.
Bukan perkara modal besar, kesuksesan tersebut adalah hasil dari tekad, kreativitas, kerja keras, dan kesabaran yang menyatu. “Penghargaan ini merupakan representasi capaian positif seluruh tim Traveloka di mana kami selalu bekerja keras untuk memberikan produk dan layanan terbaik kepada customer,” kata pria yang juga alumnus Science and Engineering, Purdue University, Amerika Serikat (2004-2008). Tak hanya itu, di tangan pekerja sebagai Software Engineer di Microsoft, Seattle, Amerika Serikat (2008-2011) ini, Traveloka berkembang pesat karena memiliki pelayananan yang maksimal terhadap custumernya. Pada tahun 2015 Traveloka menyabet penghargaan sebagai aplikasi terbaik di Google Play.
Pencapaian ini juga tidak luput dari pantauan investor asing. Traveloka dipilih sebagai startup pertama di Asia yang menerima penanaman modal seri A dari Global Founders Capital (GFC). Sebagai informasi, GFC adalah firma permodalan yang dimiliki oleh Samwer bersaudara dari Rocket Internet. Ini membuktikan, investor dunia melihat Traveloka memiliki potensi untuk menguasai pasar industri travel Asia Tenggara. Sebagai raksasa di industri internet, Rocket Internet tidak memiliki startup yang bergerak di industri travel di Asia. Namun kini, Traveloka telah tercantum dalam portofolio mereka, meski secara terpisah didanai oleh GFC.
Traveloka telah membuktikan diri sebagai brand yang berhasil membangun ikatan emosi dengan konsumennya, dibuktikan dengan masuknya Traveloka dalam ‘The Top 20 Most Meaningful Brands’ di Indonesia. Perusahaan internet penyedia aplikasi travel booking untuk destinasi lokal dan internasional ini juga meraih Top Brand Award 2016 untuk dua kategori ‘Top Brand Spectacular Moment’, yakni Situs Online Booking Tiket Pesawat dan Situs Online Reservasi Hotel dengan Top Brand Index (TBI) sebesar 74.8% dan 59.6%. Penghargaan ini menjadi prestasi gemilang bagi Traveloka yang berhasil mempertahankan gelar Top Brand selama dua tahun berturut-turut.
Sebelumnya, pada 10 Agustus 2016, Traveloka juga berhasil menduduki peringkat pertama di kategori ‘One to Watch’ dalam Top 50 Most Valuable Indonesian Brands 2016 yang dirilis oleh WPP dan Milward Brown. Traveloka mencatat angka pertumbuhan nilai brand (brand potential) tertinggi di antara perusahaan privat online lainnya di Indonesia, yaitu sebesar 33%.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir
Naskah: Iqbal R. Foto: Istimewa
Sepuluh tahun sudah PT Adaro Energy Tbk Satu dasawarsa melantai di Bursa. Tentu bukanlah perjalanan yang mudah, namun di bawah kemudi Garibaldi Thohir (Boy), perusahaan berkode emiten ADRO tersebut sukses bertahan bahkan berkembang dari gejolak naik turun harga batu bara.
Boy juga bertekad untuk menghadapi tantangan ke depan, dan memanfaatkan peluang yang tepat di saat yang tepat, serta strategi yang tepat demi mengembangkan bisnis perusahaan. Dalam kurun waktu satu dekade, perusahaan yang telah dirintisnya telah bertransformasi menjadi perusahaan batubara yang terintegrasi secara vertikal, dan akan terus melanjutkan transformasi bisnis tersebut hingga delapan lini, yakni pertambangan, jasa, logistik, pembangkit, air, land, capital, dan yang paling penting adalah Adaro Foundation. Di bawah komandonya, ADRO menorehkan kinerja yang positif sepanjang 2017. Perusahaan di bidang energi ini mampu mencatatkan peningkatan laba bersih yang cukup signifikan, yakni USD536,44 juta atau setara Rp7,3 triliun. Perolehan itu naik 57,4% dari laba bersih di 2016 sebesar USD340,68 juta. Kenaikan laba bersih itu ditunjang dari kenaikan pendapatan usaha yang cukup signifikan. Pada 2016 pendapatan ADRO sebesar USD2,5 miliar lalu naik menjadi USD3,2 miliar.
Di sepanjang tahun 2017, EBITDA operasional naik 47% menjadi USD1.315 juta. Capaian ini melebihi panduan EBITDA operasional yang ditetapkan pada kisaran USD900 juta sampai USD1.100 juta. Kenaikan yang cukup tinggi ini ditopang oleh kenaikan harga jual rata-rata dan fokus perusahaan yang konsisten terhadap disiplin biaya di sepanjang rantai pasokan batu bara. Sementara laba inti tidak termasuk komponen akuntansi non operasional yang naik 62% y-o-y menjadi USD646 juta. Ini juga mencerminkan kualitas laba usaha setelah pajak. “Kami selalu berkomitmen untuk membangun Indonesia, dengan menyediakan akses listrik dan air bersih bagi masyarakat, kami berharap mampu menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi Indonesia,” jelasnya.
Harga batubara yang menggeliat tidak membuat ADRO berencana untuk meningkatkan produksi lantaran fokus untuk menjaga cadangan batubara dalam jangka panjang guna pengembangan bisnis pembangkit listrik ke depan. ADRO masih memasang target produksi sebanyak 54 juta ton hingga 56 juta ton tahun ini. Sementara, proses akuisisi ADRO atas 80% saham tambang Kestrel milik Rio Tinto masih terus berjalan. Hal ini merupakan salah satu agenda dengan transaksi jumbo ADRO tahun ini. Pihaknya berharap, penyelesaian transaksi bisa dilakukan sebelum tahun ini berakhir.
Akhir Maret lalu, ADRO bersama EMR Capital meneken perjanjian pengikatan untuk akuisisi 80% saham tambang batubara kokas tersebut. Perkiraan nilai akuisisi tambang yang terletak di Cekungan Bowen, Queensland, itu mencapai USD2,25 miliar. Keberhasilan transaksi tergantung dari terpenuhinya sejumlah syarat pendahuluan. Salah satunya, persetujuan dari Australia Foreign Investment Review Board dan Pemerintah Queensland. Nah, ADRO dikabarkan sudah memperoleh izin terkait persyaratan tersebut. Sebagai perusahaan publik, Boy juga peduli terhadap pendidikan dengan selalu mengedepankan good mining practices untuk meminimalisir dampak operasional serta berkomitmen untuk dapat terus meningkatkan kontribusi perusahaan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, melalui program CSR pendidikan.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama PT Adira Dinamika Multifinance Tbk Hafid Hadeli
Naskah: Purnomo Foto: Istimewa
Capaian positif yang dilakukan Hafid Hadeli sebagai Direktur Utama PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (Adira Finance) patut diberikan apresiasi. Pasalnya, di tengah gejolak ekonomi nasional yang sedang kurang membaik, tapi dia dapat menakodai Adira Finance dengan baik.
Adira Finance telah membukukan laba bersih sebesar Rp874 miliar di semester I-2018, di tengah gejolak ekonomi nasional yang merupakan imbas dari ketidakpastian perekonomian global. Angka tersebut tumbuh sebanyak 28 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2017 yang mencapai Rp681 miliar. Keputusan melakukan diversifikasi dalam pendanaan telah memberikan Cost of Funds (CoF) yang lebih rendah bagi Adira Finance sebagaimana tercermin pada beban bunga yang turun tiga persen menjadi Rp2,0 triliun. Hal ini menghasilkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp3,2 triliun atau naik 23 persen secara tahun ke tahun.
Tidak hanya itu, beban operasional naik 13 persen menjadi Rp1,7 triliun yang didorong oleh kenaikan pada beban gaji dan tunjangan seiring dengan adanya penyesuaian pada upah minimum regional, penyesuaian gaji tahunan, dan pelatihan untuk mendukung sumber daya manusia. Dengan demikian, Adira Finance dapat menutup semester I-2018 dengan kenaikan laba bersih Rp192 miliar atau lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu menjadi Rp874 miliar. Di sisi lain, pada semester I-2018, Adira Finance mencatat penyaluran pembiayaan baru senilai Rp18,4 triliun. Selain pasar yang lebih kondusif, momen Lebaran juga mendukung pencapaian tersebut. Kondisi dimaksud merupakan pertumbuhan yang signifikan yakni sebesar 17 persen secara tahun ke tahun dibandingkan dengan di semester I-2017.
Dengan begitu, piutang pembiayaan yang dikelola sebesar Rp48,1 triliun atau naik sebanyak delapan persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dan laba bersih mencapai Rp874 miliar. Adapun pembiayaan mobil baru merupakan kontributor utama pertumbuhan penyaluran pembiayaan yang tumbuh 33 persen secara tahun ke tahun menjadi Rp4,8 triliun. Selanjutnya kontributor pertumbuhan terbesar yang kedua adalah pembiayaan sepeda motor baru yang naik 20 persen secara tahun ke tahun menjadi Rp6,6 triliun. Termasuk dengan pembiayaan kendaraan bekas, total pembiayaan mobil mencapai Rp8,0 triliun, sementara total pembiayaan sepeda motor sejumlah Rp9,1 triliun pada semester I-2018.
Pertumbuhan kedua portofolio adalah masing-masing sebesar 26 persen dan 14 persen. Sisanya adalah pembiayaan nonotomotif sejumlah Rp1,2 triliun. Hal itu dikarenakan pasar otomotif yang lebih kuat telah mendukung Adira Finance dalam pertumbuhan pembiayaan. Namun, strategi yang dilakukan oleh Adira Finace memampukan Adira Finance untuk mengoptimalkan kesempatan melalui program consumer sentris, yang dinamakan SOBAT, singkatan dari Sering Order Banyak Tawaran. Adira Finance memanfaatkan momentum Idul Fitri tahun ini dengan menghadirkan program SOBAT Lebaran. Dengan program ini, konsumen Adira Finance di seluruh Indonesia bakal mendapatkan keuntungan lebih ketika mengajukan pembiayaan multiproduk selama Mei hingga Juli 2018.
Konsumen Adira Finance tidak hanya bisa mengajukan pembiayaan automotif, tapi juga multiguna, elektronik, gadget, dan furniture. Konsumen terpilih yang memiliki catatan kredit baik selama melakukan transaksi pembiayaan di Adira Finance akan mendapatkan keuntungan lebih. Program ini sekaligus meningkatkan awareness masyarakat kepada Adira Finance yang memilik beragam produk dan layanan yang memberikan keuntungan lebih.
73 Figur Berprestasi 2018
Rektor Binus University Harjanto Prabowo
Naskah: Giattri F.P. Foto: Istimewa
Menahkodai BINUS University sejak tahun 2000, Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, M.M. selalu gigih dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin dengan mewujudkan visi BINUS 2020 “A World-class university In continuous pursuit of innovation and enterprise”.
Untuk itu, tegas Harjanto, BINUS University harus memperkuat diri seperti memperbaiki kualitas lulusan, pengetahuan dan inovasi, kualitas akademik, high impact research, SDM yang handal dan kompeten, teknologi informasi dan komunikasi, program internasionalisasi dan kerjasama dengan industri, global recognition, menjadi perguruan tinggi pilihan, serta pertumbuhan yang berkelanjutan (sustainability growth). Berkat kerja keras Harjanto bersama rekan-rekan BINUSIAN dalam mencapai visi Binus 2020, sejumlah prestasi membanggakan pun ditorehkan, antara lain mendapat bintang 3 dari QS Star University Ranking, mengikuti dan memenangkan ASIAN MAKE Award (Most Admired Knowledge Enterprise) sejak tahun 2007, akreditasi internasional untuk beberapa program seperti EFMD EPAS untuk International Accounting & Finance Program serta ABET untuk Engineering program, TEDQUAL untuk Hotel Management, Akreditasi Institusi A dari BAN-PT, dan Lebih dari 55% program studi telah terakreditasi A, 25% terakreditasi B, dan 15% adalah program baru.
“Bagi kami yang tidak kalah penting adalah BINUS mendapat kepercayaan dari masyarakat, orangtua, pemerintah, dan industri. Karena hal tersebut dapat membuka peluang bagi mahasiswa kami untuk mendapat pengalaman di luar kampus. Dalam hal menjaga hubungan dengan rekan sekolah dan industri di daerah, kami memiliki BULC (BINUS UNIVERSITY Learning Community) Chapter School dan BULC Chapter Industry,” ungkap Harjanto. Harjanto menambahkan, jebolan Binus juga banyak yang sukses menjadi entrepreneur seperti William Tanuwijaya (Co-Founder Tokopedia), Alamanda Shantika (Gojek), dan masuk Forbes under 30 seperti: Jeff Hendrata (Founder Karta Indonesia Global), Benny Fajarai (Founder Qlapa), Tyovan Ari Widagdo (Founder Bahaso), Joshua Kevin (Founder Talenta.co), dan Yasa Singgih (Founder Men’s Republic).
BINUS UNIVERSITY, sambung Harjanto, tidak hanya mencari dosen yang bisa mengajar saja, namun harus mencerminkan Catur Dharma (Tri Dharma perguruan tinggi + self development). “Dengan standar tersebut seringkali belum bisa terpenuhi atau kami masih menunggu dosen tersebut siap karena mungkin masih mengambil program S2 atau S3. Namun, saya bersyukur kami memiliki pemahaman yang sama terhadap visi BINUS 2020. Dengan pemahaman yang sama tersebut, kami berhasil mengatasi berbagai kendala contohnya seperti persepsi masyarakat terhadap dosen perguruan tinggi swasta tidak memiliki kemampuan publikasi yang bagus,” ungkapnya. Hingga saat ini, Binus sudah memiliki jurnal sebanyak sekitar 1.600-an yang terindeks di scopus dan menempati peringkat 12 di Indonesia.
Ketika ditanya, legacy apa yang akan Harjanto tinggalkan untuk lembaga yang dipimpinya jika kelak pensiun, dengan lugas ia menjawab, “Saya berharap BINUS makin maju dengan hadirnya kampus lain di luar Jakarta seperti di Bandung, Malang, serta BULC di Semarang, Palembang, dan kota lainnya. Dan dengan dikelola oleh BINUS Higher Education diharapkan kualitas dan pelayanan dapat terus ditingkatkan.”
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Jenderal Bea Cukai Heru Pambudi
Naskah: Giattri F.P. Foto: Istimewa
Bea Cukai sukses mencatatkan total penerimaan negara yang dikumpulkan pada 2017 menyentuh Rp189,36 triliun. Sehingga menembus target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017. Pencapaian itu tak luput dari usaha Direktur Jenderal Bea Cukai Heru Pambudi, ia begitu konsen memberikan yang terbaik bagi instansinya.
Penerimaan tersebut, antara lain bea masuk mencapai Rp34,58 triliun atau 103,91 persen dari target Rp33,28 triliun. Sedangkan bea keluar mencapai Rp3,9 triliun atau 146,95 persen dari target Rp2,7 triliun. Pencapaian itu juga disebabkan tambahan realisasi penerimaan bea masuk sebesar lebih dari Rp340 miliar akibat masih tingginya impor pada 26 hingga 28 Desember 2017 lalu. Selain itu, terjadi percepatan pelunasan pembayaran pita cukai oleh pabrik rokok sebesar Rp20 triliun sebagai antisipasi menghindari kepadatan puncak arus kas masuk pada 29 Desember 2017 yang semula diprediksi mencapai Rp22,1 triliun. Tak hanya itu, realisasi ekspor minerba PT. Freeport yang lebih tinggi dari perkiraan semula untuk memenuhi peningkatan permintaan pembeli di China dan Jepang. Dengan kinerja capaian 100 persen yang lebih cepat ini ada perbaikan ‘outlook’ penerimaan DJBC hingga 31 Desember yang semula diproyeksikan Rp190,18 triliun atau surplus Rp1,04 triliun menjadi Rp191,62 triliun atau surplus Rp2,47 triliun.
Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai juga bersinergi untuk melakukan joint analysis dan audit serta integrasi proses bisnis, termasuk membentuk single identity dan business profile yang diharapkan nantinya dapat dimanfaatkan oleh kementerian dan lembaga lain untuk kepentingan integrasi data. Di bawah kepemimpinan pria berkacatama itu, Bea Cukai berhasil melakukan penindakan terhadap keluarmasuknya barang ilegal, seperti narkoba, flora dan fauna yang dilindungi, dan barang-barang terkait kegiatan terorisme serta kejahatan internasional lainnya, juga peredaran barang kena cukai ilegal, naik secara signifikan setiap tahun. Pada tahun 2017, DJBC telah melakukan penindakan dengan total sejumlah 24.036 kasus.
Sehingga di sektor perdagangan, Bea Cukai pun telah berperan aktif berkontribusi dalam memfasilitasi perdagangan dan kemudahan berbisnis di Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya peringkat Indonesia pada survey yang dilakukan oleh Bank Dunia dari tahun ke tahun. Bank Dunia mencatat kontribusi Bea Cukai terhadap kenaikan peringkat tersebut terkait dengan sistem single billing dan single payment untuk pembayaran bea masuk dan pajak dalam rangka impor sebagai kunci perbaikan kinerja Trading Across Border atau perdagangan lintas negara.
Di sektor industri, Bea Cukai juga berperan aktif mendukung pembangunan industri nasional melalui insentif fiskal dan prosedural, seperti: Pemberian izin terhadap 50 Pusat Logistik Berikat, 1403 Kawasan Berikat, 231 Gudang Berikat, 369 Kemudahan Impor Tujuan Ekspor termasuk untuk IKM, 12 Kawasan Ekonomi Khusus. Dari sisi penerimaan negara, dari target yang ditetapkan sebesar Rp189,14 Triliun di tahun 2017, Bea Cukai berhasil menorehkan total capaian penerimaan di atas target sebesar 101,7 persen. Atas usahanya karena berhasil memimpin reformasi kepabeanan dan cukai demi mencapai pelayanan yang lebih cepat, lebih bagus, dan lebih transparan, serta memberantas praktik-praktik ilegal dalam lalu-lintas juga transaksi perdagangan internasional, Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi mendapatkan apresiasi prestisius, yakni dianugerahi penghargaan dari Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) 2017.
73 Figur Berprestasi 2018
Kepala Badan Narkotika Nasional Heru Winarko
Naskah: Giattri F.P. Foto: Sutanto
‘Integritas’ adalah alasan utama Presiden Joko Widodo menunjuk Komjen (Pol) Heru Winarko sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI. Tak ingin menyianyiakan amanah tersebut, tanpa banyak kata, ia menjuruskan sejumlah langkah dalam pemberantasan dan pencegahan tindak pidana narkoba di tanah air.
Sebagai langkah awal, Heru mengoptimalkan kedeputian yang ada di BNN sesuai dengan Undang-Undang Narkotika, mulai Kedeputian Pemberantasan hingga Kedeputian Rehabilitasi. Yang kedua, melakukan pembenahan eksternal dengan meningkatkan sosialisasi serta pendekatan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan yang ada untuk samasama mendeklarasikan bahwa narkoba adalah musuh bersama. Ketiga, meningkatkan kerja sama di bidang regional. BNN terus berupaya melakukan sinergitas dengan instansi. Selain dengan Bea Cukai dan Polri, BNN juga membangun koordinasi dan kerjasama dengan Bakamla dan TNI AL dalam upaya mencegah Narkoba masuk ke Indonesia melalui perairan (Laut).
Heru menguraikan, laut menjadi pintu masuk utama atas sejumlah narkoba yang berhasil disita oleh BNN dan Polri. Kerjasama terkait pengawasan dan penjagaan laut dari penyelundupan narkoba terus ditingkatkan. “Penggagalan penyelundupan narkoba 1 ton sabu di Batam yang dilakukan oleh TNI AL adalah hasil kerjasama progresif BNN dengan TNI AL,” kata suami dari Syahria Wijayati tersebut. Pemberdayaan kawasan pesisir juga dilakoni BNN dalam rangka memutus jaringan peredaran narkotika di Indonesia. Nelayan perlu diberikan pembekalan dan pengetahuan serta dukungan ekonomi melalui pendampingan usaha lainnya agar terhindar dari keinginan membawa narkotika.
Dalam pemberdayaan ini nantinya juga membutuhkan dukungan Kementerian Perikanan dan Kelautan, Kementerian Peternakan, Kementerian Pedesan dan Masyarakat Tertinggal dan yang lainnya, dalam dukungan program baik pemberian bantuan bibit benih maupun pelatihan kecakapan (life skill) maupun bimbingan usaha lainnya. Pemberdayaan Masyarakat Pesisir diharapkan sejalan dengan program Grand Design Alternatif Development (GDAD 2016-2025) yang saat ini sedang berjalan. Sedangkan untuk luar negeri, BNN terus berupaya membangun kerjasama dengan negara sumber narkoba, negara tetangga, dan berbagai pihak yang dapat membantu Indonesia mencegah narkoba masuk ke tanah air.
Heru memaparkan, rute narkoba yang diduga berasal dari negara-negara wilayah ‘Segi Tiga Emas’ diselundupkan ke Indonesia melalui dua jalur, yaitu jalur langsung dari wilayah tersebut dan jalur transit ke negaranegara tetangga, khususnya Malaysia dan Singapura. “Pertukaran data dan informasi intelijen terkait rute dan jaringan narkoba internasional terus dilakukan oleh BNN,” ungkap pria yang mahir bermain piano itu. Heru juga memperkuat persenjataan BNN dalam upaya pemberantasan narkotika, khususnya update terkait kemampuan persenjataan BNN tiap tahunnya.
Ia juga mengoptimalkan sumber daya manusianya. Untuk mengakomodasi ini, ia telah berkoordinasi dengan Deputi Bidang Pembenrantasan Irjen Arman Depari untuk melakukan operasi secara masif di semua lini, baik pencegahan maupun pemberantasan. “Ada tujuh direktorat di BNN yang siap operasi secara masih,” tegas ayah dari Masaya Syahnaz tersebut. Kampanye Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) juga dilakukan BNN, menurut sosok hangat dan bersahaja ini adalah upaya yang efektif dan efisien dalam rangka mencegah, melindungi dan menyelamatkan warga negara dari ancaman bahaya penyalahgunaan narkoba. Untuk mensukseskan program P4GN, Heru berharap, para menteri di lingkungan kerjanya, memasukkan P4GN dimasukkan ke dalam program mereka termasuk pemerintah provinsi, kabupaten.
73 Figur Berprestasi 2018
Dubes LBBP RI Untuk Azerbaijan Husnan Bey Fananie
Naskah: Imam Fathurrohman Foto: Astrid/Istimewa
Menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia (Dubes LBBP RI) untuk Azerbaijan adalah kebanggaan. Demikian Prof. Dr. KH. Husnan Bey Fananie, MA memaknai tugas yang diampunya sejak ditetapkan Presiden RI Joko Widodo pada 13 Januari 2016 silam.
Bukan soal prestisius, tapi tentang pengabdian seorang ‘santri’ kepada bangsa dan negaranya. Kepercayaan yang dinilainya sebagai ibadah kepada Allah ‘Azza wa Jalla karena membawa misi sebuah negara dengan mayoritas Muslim dan terbesar di dunia. Karier politik alumnus Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo ini terbilang spesial. Usai menamatkan studi S2 di Rijks Universiteit Leiden, Belanda, lelaki kelahiran Jakarta, 13 November 1967 ini bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Di partai berlambang Ka’bah Husnan menapaki karier spesialnya sebagai Asisten Pribadi Ketua Umum PPP dan Majelis Pakar. Tak lama, ia pun ‘dibajak’ sebagai Asisten Pribadi Wakil Presiden RI Hamzah Haz untuk bidang pendidikan, sosial, politik, budaya, agama dan hubungan internasional (2001–2004).
Panggung parlemen sempat dicicipi Husnan melalui proses Pergantian Antar Waktu di pertengahan periode 2009-2014. Gagal di putaran Pileg berikutnya, tak menjadi soal bagi salah seorang generasi ketiga keluarga kiai Pondok Modern Gontor ini. Ia pahami politik sebagai sebuah proses, strategi, metode, sekaligus media baginya untuk berdakwah dan beribadah secara ikhlas. Toh, di fase berikutnya, usai melalui fit and proper test, Husnan dilantik menjadi Duta Besar RI untuk Azerbaijan. Mengetahui Azerbaijan sebagai destinasi pengabdiannya, disambut sumringah ayah dua anak ini. Politikus PPP ini mengaku tertantang ditunjuk menjadi representasi Indonesia di negeri tepian Laut Kaspia itu. Menurutnya, salah satu negara Eropa ini punya nilai lebih dan bisa memberi keuntungan bagi Indonesia jika hubungan bilateral terjalin baik.
“Azerbaijan, sebuah negara di Asia Barat Daya. Seperti Indonesia, mayoritas masyarakat Azerbaijan adalah muslim. Untuk itu, kita seperti saudara yang jauh secara geografis tapi dekat secara kultur,” terang ayah dua anak tersebut. Kedekatan secara kultur inilah yang menjadi salah satu modal utama Husnan dalam memainkan perannya sebagai duta besar. Secara perlahan, kultur Islam khas Indonesia dikenalkannya kepada masyarakat Azerbaijan yang mayoritas adalah Muslim Syiah. Perkenalan budaya dan produk asli Indonesia yang dilakukannya mendapat sambutan hangat. Terlebih lagi Husnan memiliki cara ampuh untuk menarik minat masyarakat Azerbaijan, di antaranya dengan menggelar Indonesia Culture Festival (ICF) setiap tahunnya. Gelaran ini menampilkan berbagai produk, seni, dan budaya tanah air yang dilangsungkan dengan melibatkan masyarakat setempat.
Cara lainnya, Husnan rajin menyambangi perguruan-perguruan tinggi untuk memberikan kuliah umum tentang Indonesia. Termasuk juga menyambangi 35 perguruan pencak silat yang rupanya sudah menjamur di Negeri Api tersebut. Singkatnya, kontribusi Husnan sudah sangat terasa betul di Azerbaijan. Testimoni original pun langsung diutarakan Rektor AUL, Prof. Kamal Abdullayev, saat menyematkan gelar Profesor Kehormatan kepada Husnan pada Rabu, 4 Juli 2018. “Bapak Husnan Bey Fananie adalah seorang Duta Besar yang memiliki kepedulian tinggi dan terus berkontribusi khususnya pada bidang pendidikan. Ia juga telah menulis banyak judul buku dan selama masa tugasnya, Duta Besar Indonesia di Baku ini telah berperan aktif dalam mendorong peningkatan kerja sama di bidang pendidikan antar dua negara,” tutur Prof. Kamal Abdullayev.
Tak lama berselang, cucu KH. Zainuddin Fananie ini kembali meraih penghargaan. Bertepatan dengan resepsi penghargaan di Hari Pers Nasional ke-143 tahun di Baku, Sabtu (21/7/2018). Husnan menerima award “Duta Besar Sahabat Utama Pers Azerbaijan 2018” dari Mehdud Mesuliyyetli Cemiyyet (MMC) atau Asosiasi Pers Nasional Azerbaijan.
73 Figur Berprestasi 2018
Sekretaris Kementerian BUMN RI Imam Apriyanto Putro
Naskah: Arief Sofiyanto Foto: Istimewa
Kerja keras dan dedikasi tinggi harus dilakukan segenap pihak Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI, termasuk Imam Apriyanto Putro sebagai Sekretaris Kementerian BUMN RI. Kementerian yang dipimpin Menteri BUMN Rini Soemarno ini menargetkan perolehan laba 143 BUMN pada 2018 mencapai Rp200 triliun atau meningkat dari Rp183 triliun yang dicapai tahun lalu.
Tiga tahun terakhir ini laba BUMN memang terus meningkat, yakni pada 2015 tercatat Rp149 triliun, 2016 sebesar Rp164 triliun, dan 2017 sebesar Rp183 triliun. “Pimpinan menyampaikan 20 tahun ini adalah tahun spesial untuk dijadikan tonggak, momentum. Bu Menteri berharap, kami bisa mempunyai pikiran, gagasan hingga 20 tahun ke depan Kementerian BUMN akan seperti apa,” kata Imam di Kantor Kementerian BUMN RI Jakarta, beberapa waktu lalu. Kementerian BUMN mengusulkan target setoran dividen kepada pemerintah dari laba perseroan pelat merah Rp43,64 triliun untuk tahun buku 2018. Menurut Imam, jumlah yang diusulkan telah sesuai dengan regulasi, covenant, dan investor perseroan pelat merah. Ia memproyeksikan setoran dividen tahun buku 2018 paling besar berasal dari sektor jasa keuangan dan perbankan. Kontribusi dari lini tersebut diperkirakan mencapai Rp25,9 triliun.
Pada 2018, Kementerian BUMN menargetkan total laba tahun berjalan perseroan pelat merah menembus Rp218 triliun. Pendapatan dibidik naik dari Rp2.028 triliun pada 2017 menjadi Rp2.232 triliun. Sementara pada tahun 2017 pendapatan BUMN tercatat sebesar Rp2.028 triliun. Sementara laba tahun berjalan pada tahun 2018 ditargetkan mencapai Rp218 triliun. Angka tersebut naik 26% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp186 triliun. Imam menegaskan, Kementerian BUMN berjanji tahun ini tidak ada satu pun perusahaan negara yang rugi. Target besar pun dipasang, dengan mengejar total laba bersih BUMN sebesar Rp251 triliun aset tahun ini.
Tak hanya pendapatan dan laba bersih yang dikejar, tapi juga nilai aset sebesar Rp7.800 triliun. “Tantangan kita di 2018 masih besar. Kita punya target Rp7.800 triliun untuk aset, Rp2.200 triliun lebih reveneu, Rp215 triliun profitablity, Rp610 triliun capital expenditure, Rp360 triliun sumbangan langsung ke negara,” jelasnya. Untuk bisa meraih itu semua, menurutnya, sinergi antar BUMN sangat diperlukan. Dia menegaskan, perlu ada kerja keras antar perusahaan berpelat merah. Katanya, dengan target tidak akan ada lagi BUMN yang rugi tahun ini, maka tidak pula ada kasta BUMN besar dan kecil.
Pria kelahiran Cilacap, 22 Maret 1964 ini, mengungkapkan pencapaian BUMN tahun lalu, yaitu Rp7.200 triliun aset sudah dikelola, pendapatan Rp2.000 triliun lebih, Rp180 triliun laba bersih yang diperoleh. Selain itu, sebesar Rp1.800 triliun kapitalisasi pasar di pasar modal mampu diraih dan Rp350 triliun capital expenditure yang sudah dikeluarkan untuk membantu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Imam menjabat Sekretaris di Kementerian BUMN RI sejak 2013. Alumni Universitas Diponegoro ini, menjadi Plt Deputi Bidang Infrastruktur dan Logistik di Kementerian BUMN RI sejak 2013, dan Asisten Departemen Riset dan Informasi di Kementerian BUMN RI pada 2010 – 2012. Ia menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan dan SDM di Kementerian BUMN RI pada 2012 – 2013. Sejak 1993 hingga 2010, Imam menjadi pejabat karier di Kementerian BUMN, serta komisaris di berbagai perusahaan BUMN.
73 Figur Berprestasi 2018
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno
Naskah: Iqbal R. Foto: Istimewa
Menjabat sebagai Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) sejak 2010, Irwan Prayitno sukses menciptakan pemerintahan yang bersih. Meski ini bukan pekerjaan mudah baginya, tapi ia berusaha agar daerah yang dimpimpinnya dapat memberikan pengaruh bagi masyarakatnya, walau dari awal pemerintahannya, Irwan memulai dari kondisi yang sulit. Sumbar baru tertimpa bencana gempa, yang artinya kondisi Sumbar sangat tidak sehat dari segi anggaran.
Tapi lambat laun karena kerja kerasnya, Irwan mampu membuktikannya dengan memberikan perhatian kepada masyarakat Sumbar dengan memberikan pemberdayaan kepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dengan pemberian modal melalu bank daerah, yakni Bank Nagari. Irwan juga membackup para UMKM itu untuk penjaminan bersama perusahaan daerah BUMD, yakni penjamin kredit daerah (Jamkrida). Sehingga, pelaku usaha dapat mendapat modal. “Jadi di Sumatera Barat ini UMKM termasuk yang besar, di mana jumlahnya pedagang atau pengusaha yang mikro itu 84%, yang kecil ada 15,2%, dan yang menengah 0.8%,” ujar Irwan.
Selain itu, untuk memberikan kesejahteraan kepada rakyatnya, Irwan memfasilitasi para pedagan dan pengusaha dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang menjadi program yang banyak dimanfaatkan masyarakat Sumbar, Irwan juga memberikan dukungan kepada para pedagang untuk pemberdayaan secara kapasitas, dengan membeirkan pelatihan dan pembinaan secara menyeluruh dari hulu ke hilir. Pelatihan tersebut dari mulai proses produksi, kemudian membuatkan packaging sehingga menarik, dan memasarkan hingga keluar provinsi bahkan ke Australia dan Eropa. “Mereka jadi bisa lebih berdaya, bisa mendapatkan pendapatan lebih, penghasilan banyak, dan dengan demikian tentu pengangguran semakin berkurang,” jelasnya.
Di bawah kepemimpinan Irwan, Sumbar mampu mencatatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan II 2018 mencapai Rp57,41 triliun, maka dari itu Triwulan II ini ekonomi Sumbar tumbuh 5,08 persen year on year (yoy). Sementara dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yang tumbuh 9,02 persen, dari sisi Pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Konsumsi Lembaga Non Profit yang tumbuh 6,61 persen. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Sumatera Barat Triwulan II 2018 sebesar 120,64. Sedangkan triwulan I hanya sebesar 97,48. Naiknya ITK disebabkan oleh pendapatan rumah tangga yang meningkat dari 90,94 menjadi 120,26. Sedangkan pada triwulan I 2018, pengaruh inflansi terhadap total pengeluaran rumah tangga meningkat dari 107,37 menjadi 124,12 pada triwulan II 2018. Dengan hasil tersebut, Irwan berhasil membawa daerahnya memberikan peningkatan yang signifikan.
Ratusan prestasi ditingkat nasional berhasil diraih dan itu bukan prestasi yang dibeli, tetapi penghargaan resmi dari pemerintah pusat atas kinerja berbagai hal, antara lain Kementerian Dalam Negeri memberikan penghargaan pada Komisi Irigasi Sumbar sebagai Komisi Irigasi Provinsi Terbaik Kedua tingkat Nasional. Penghargaan tersebut diberikan atas keberhasilan Pemprov Sumbar dalam menyusun pengelolan irigasi. Sehingga, mampu meningkatkan produktivitas pertanian. Sumatra Barat dianggap telah mampu mengakselerasi pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dengan baik. Pembangunan Pembakit Listrik Panas Bumi (PLTP) misalnya, dikebut demi mencukupi kebutuhan pasokan listrik masyarakat yang terus meningkat. Sebagai ganjarannya, Irwan menyabet predikat ‘Kepala Daerah yang Mempunyai Inisiatif Mendorong Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan tahun 2017’ yang diberikan langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk Iwan Joeniarto
Naskah: Giattri F.P. Foto: Edwin B.
Dipercaya menjadi nakhoda PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk sejak 2017 silam, Iwan Joeniarto sukses mempertahankan eksistensi GMF sebagai perusahaan Maintenance Repair & Overhaul (MRO) terbesar di Indonesia. Tak berpuas diri, ia menargetkan anak BUMN berkode emiten GMFI itu menjadi Top 10 MRO di dunia.
Di bawah nakhoda Iwan, GMFI konsisten mematri kinerja mengkilap, tilik saja pencapaian pada paruh 2018. Anak usaha Garuda Indonesia ini mencatat pendapatan sebesar USD223,3 juta, naik sebesar 11,5% dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar USD200,2 juta. Iwan mengungkapkan, sumbangsih pendapatan tersebut didapat dari kontribusi dari Line Maintenance sebesar USD39 juta. Sedangkan, Repair & Overhaul sebesar USD184,3 juta. Pendapatan dari Non Afiliasi juga meningkat menjadi 44,7% dibanding semester I/2017 yang hanya sebesar 31,6%. Lalu laba bersih yang dibukukan sebesar USD20,1 juta dengan margin usaha sebesar 9%. Profitability EBITDA mengalami kenaikan sebesar USD2.3 juta (1H18 vs. 1H17) atau tumbuh 7.1%.
Di samping kinerja keuangan yang baik, GMFI juga menghasilkan performa operasional yang gemilang, yakni berhasil mencatat tingkat dispatch reliability sebesar 99,1% dan menaikkan maintenance event sebesar 10,8% menjadi 37.100 pekerjaan. GMFI juga mencetak angka sempurna, yaitu 100% pada aspek Turn Around Time. Beberapa peningkatan kapasitas dan kapabilitas berhasil dilakukan, di antaranya penambahan kapabilitas airframe check untuk Boeing 737 Max, penambahan kapabilitas perawatan komponen pesawat sebanyak 42 part number untuk berbagai jenis pesawat, serta penambahan kapasitas hingga 14 line secara simultan untuk hangar narrow body (hangar 4).
GMFI pun telah merealisasikan salah satu Strategic Initiatives-nya dalam pemutakhiran teknologi informasi berupa aplikasi baru Customer Relationship Management. GMFI juga membawa tiga pelanggan baru dari pasar internasional, yaitu Bangladesh, Thailand, dan Yunani untuk melakukan perawatan beratnya di Hangar GMFI, Cengkareng. “Bisnis jangka panjang juga didapatkan dari sinergi grup antara GMFI dan maskapai berbiaya rendah Citilink,” ujar Iwan. Perluasan bisnis GMFI demi menunjang pertumbuhan jangka panjang juga dibuktikan dengan pengoperasian Landing Gear Overhaul Shop yang direncanakan akan beroperasi secara penuh pada kuartal ketiga 2018. “Kami juga berencana melakukan ekspansi perawatan pesawat di Batam, Timur Tengah, Australia, dan Korea Selatan,,” imbuh Iwan.
Di bawah komando Iwan, GMFI menorehkan berbagai prestasi, antara lain mendapatkan sertifikasi dari otoritas penerbangan sipil Amerika, FAA untuk perawatan Engine jenis CFM56-5B untuk pesawatan Airbus A320; kembali mendapatkan kepercayaan dari Airbus sebagai pemegang lisensi pusat pelatihan ‘Airbus Training Center’ selama 5 tahun ke depan, mendapat predikat High Quality MRO dari FAA di tahun 2017 dan meraih penghargaan International Safety Awards 2018 dari British Safety Council. Tahun 2018 ini, Iwan menargetkan pertumbuhan revenue GMFI dan net profit yang diharapkan tetap pada angka double digit. “Beberapa inisiatif dilakukan GMF dalam menjawab target ini, yaitu dengan merealisasikan berbagai Strategic Initiatives, memetakan kembali bisnis potensial, dan strategi penetrasi pasar serta melakukan optimalisasi dalam efisiensi,” urai Iwan.
Menutup pembicaraan, Iwan mengungapkan, optimismenya terhadap pencapaian GMFI. “Kami masih optimistis dengan kinerja GMFI ke depan mencapai visi menjadi Top 10 MRO di dunia. Hal ini terlihat dari pencapaian dan pertumbuhan bisnis GMFI yang berada di atas rata-rata industri. Ditambah pasar MRO di kawasan Asia Pasifik dan potensi pertumbuhan MRO dalam negeri masih sangat besar dan menjanjikan,” pungkas peraih The Best ‘CEO Indonesia Subsidiary of State Owned Companies – 2017’ dalam ajang Anugerah Anak Perusahaan BUMN 2017 itu.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk Iwan S Lukminto
Naskah: Subchan H. Albari Foto: Edwin B.
Ia berperan besar dalam tumbuh besarnya PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex). Di tengah usianya yang masih relatif muda, semangat Iwan dan kecintaannya dalam menekuni dunia usaha mampu menjaga reputasi Sritek sebagai perusahan tekstil yang tersohor baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Di bawah nakhodanya, emiten bersandi saham SRIL itu berhasil mencatatkan kinerja positif dengan perolehan laba bersih senilai USD56,3 juta pada Semester I 2018, angka itu naik sebesar 67,6% dibanding periode yang sama tahun lalu. Penjualan perseroan juga mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan. Selama semester pertama tahun ini, total penjualan kotor SRIL mencapai USD544 juta, naik sebesar 35,6% dibandingkan semester pertama tahun lalu. Pertumbuhan kinerja itu disebabkan oleh penerapan strategi perseroan, di antaranya mengakuisisi dua perusahaan tekstil, yakni PT Primayudha Mandirijaya dan PT Bitratex Industries. Perusahaan juga meningkatkan kapasitas produksi, peningkatan utilisasi produksi, penghematan biaya, meningkatkan efisiensi produksi, memperluas diversifikasi produk, serta perluasan pelanggan.
Kapasitas produksi Sritex saat ini untuk benang (spinning) adalah 1,15 juta bales/ tahun, penenunan (weaving) 180 juta meter/ tahun, kain jadi (finishing) 240 juta yard/ tahun, dan apparel (garment) sebanyak 30 juta potong/tahun. Saat ini tingkat utilisasi produksi masing-masing segmen adalah spinning 92%, weaving 86%, finishing 82% dan garment 95%. Tahun ini, emiten bersandi saham SRIL itu optimistis dapat mencapai target penjualan maupun target laba bersih yang dipatok, sejalan dengan terus diterapkannya teknologi industri 4.0 agar proses bisa terus dikompres dan dipercepat. Iwan mengatakan, pihaknya menargetkan, penjualan kotor tumbuh sekitar 35% sehingga total penjualan kami pada 2018 akan melebihi angka USD1 miliar. Adapun, belanja modal yang ditetapkan oleh perseroan pada tahun ini senilai USD30 juta hingga USD40 juta yang akan digunakan untuk pemeliharaan mesin dan bangunan serta penambahan kapasitas di segmen garmen dari 27 juta potong per tahun menjadi 30 juta potong per tahun pada 2018.
Angka tersebut diluar biaya akuisisi dua perusahaan yang mencapai USD85 juta dolar. Akuisisi ini membuat prospek bisnis SRIL menguat karena adanya peningkatan pasar ekspor terutama di Jepang dan negara-negara lainnya di Amerika Selatan.Untuk pasar ekspor perseroan membidik kontribusi sebesar 56%-58% dari total penjualan pada tahun ini. Sejauh ini, negara-negara di kawasan Asia Tenggarta berkontribusi sebeSar 9% pada pangsa pasar
tekstil global. Iwan menuturkan, perusahaan juga yakin bahwa tingkat daya saing perusahaan tekstil di Indonesia masih baik dibandingkan negara-negara lain seperti Vietnam dan Bangladesh. Tentunya, masih terus bisa ditingkatkan dengan sinergi antara para pelaku usaha dan pemerintah dari hulu hingga hilir.
Sukses memasarkan produknya hingga lebih dari 100 negara. Sritex bahkan dikenal sebagai perusahaan penyokong seragam industri militer ke 30 negara dan North Atlantic Treaty Organization (NATO). Ekspor perusahan terus meningkat karena sistem manufacturing tetap terjaga, Sritek memiliki integration system, di mana membuat bahan baku sampai bahan jadi, menjahit sampai ekspor dikelola sendiri. Produksi yang dihasilkan pun terus dilakukan modifikasi lebih sempurna dengan biaya murah, dan berkualitas. Selain sukses sebagai pemasok seragam militer di 30 negara, inovasi terus dilakukan Iwan dengan mencoba membuat pakaian pemadam kebakaran.
Diakui produk ini tidak mudah dibuat, juga memiliki value added tinggi. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) rupiah tak melulu menjadi kabar buruk di mata pelaku usaha. Sebab, Sritek justru berencana memanfaatkan kondisi tersebut dengan meningkatkan kontribusi ekspor. Sritex ingin kontribusi penjualan ekspor tahun ini bertambah 5%. Sementara sasaran pasar mancanegara mereka ke negara-negara di kawasan Asia, Eropa, Australia, Timur Tengah dan Afrika.
73 Figur Berprestasi 2018
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja
Naskah: Giattri F.P. Foto: Fikar Azmy
Rekam jejaknya sebagai bankir jempolan negeri ini tak perlu disanksikan, sosok humble ini berhasil membawa PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kokoh mencetak kinerja cemerlang. Bank berkode emiten BBCA tersebut, tak hanya menguasai pangsa pasar perbankan Tanah Air, tapi juga reputasinya bergaung di kancah global.
Jahja, kini berusia 62 tahun, menghabiskan hampir tiga dasawarsa hidupnya untuk membesarkan BCA. Hal itu tentu tak terbantahkan, tilik saja pencapaian BCA pada Semester I-2018. Bank berusia 61 tahun tersebut membukukan laba bersih Rp11,4 triliun atau naik 8,4% dibanding periode yang sama tahun 2017 senilai Rp10,5 trilun. Pendapatan operasional BCA yang terdiri dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya, meningkat 7,6% menjadi Rp29,5 triliun pada semester pertama 2018 dibandingkan Rp27,4 triliun pada semester pertama 2017. Sebagai pucuk pimpinan, Jahja bersama timnya juga tak henti menawarkan kecanggihan layanan dan inovasi produk kepada nasabahnya, maka tak ayal beragam penghargaan pun ditorehkan BCA, teranyar untuk ketiga kalinya BCA diganjar dua penghargaan yakni ‘Bank Terbaik di Indonesia’ dan ‘Bank Terbaik di Asia’ dalam ajang Finance Asia Country Awards for Achievement 2018 di Hong Kong.
Jahja mampu mempertahankan reputasi gemilang tersebut di tengah persaingan ketat di dunia perbankan. Betapa tidak, dalam penilaian penghargaan tersebut di tahun 2018 ini misalnya, BCA mendapatkan apresiasi tertinggi dari finalis lain yang berasal dari 17 negara Asia. Kinerja terbaik pada setiap indikator adalah alasan utama BCA menjadi juaranya. Salah satunya Return on Equity (ROE) dan Earning per Share (EPS). Sebagai informasi, ROE BCA per semester I 2018 tercatat 17,3% dan EPS secara konsisten menghasilkan keuntungan yang tercermin dari tingkat pertumbuhan EPS dari tahun ke tahun.
Tapi yang tak kalah penting, BCA cerdas dalam beradaptasi dengan tren teknologi yang sedang berkembang, contohnya dengan merangkul financial technology (fintech) untuk mendukung bisnis bank. Karenanya, sistem pembayaran yang canggih dan inovatif pun menjadi kunci kesuksesan BCA. “Yang didukung oleh peningkatan Current Account and Savings Account (CASA) yang solid sehingga kami dapat menghasilkan produk yang kompetitif dan mampu menawarkan suku bunga pinjaman rendah untuk jangka waktu yang relatif lama,” imbuh Jahja. Saat ini, sambung Jahja, BCA telah fokus pada perbankan digital.
“Karena kami percaya dalam lima hingga sepuluh tahun, generasi milenial akan mendominasi pasar. Sehingga kami terus mengembangkan inovasi produk yang menyasar mereka, antara lain Sakuku dan Vira,” ujar Jahja. Selain itu, BCA juga mendirikan Central Capital Ventura, perusahaan modal ventura yang sengaja dibentuk untuk berinvestasi dan berkolaborasi dengan perusahaan fintech yang nantinya diharapkan akan mendukung ekosistem layanan keuangan BCA dan anak usaha. “BCA menyadari hampir seluruh pemenuhan kebutuhan telah terjamah oleh teknologi. Oleh karena itu, kami juga mulai mengintensifkan ekspansi sistem digital yang kami yakini akan sangat mendukung bisnis pembayaran kami,” tambah Jahja.
Saat ini, jumlah transaksi BCA sudah didominasi oleh transaksi digital, hampir 98 persen transaksi nasabah bank berkode emiten BBCA ini dilakukan di luar kantor cabang. Jahja menambahkan, segala prestasi yang dipatri BCA juga ditopang oleh service excellence kepada nasabah. “Dulu, kami hanya memberikan jasa servis saja, tetapi lama-lama relationship dengan nasabah terus kami kembangkan sehingga mereka merasa sangat puas,” tukas pria murah senyum itu. Menutup pembicaraan, Jahja menegaskan sukses hadir sebagai bank swasta terbesar di Indonesia yang reputasinya diakui di kancah global, tak membuat BCA berpuas diri, namun membuat BCA semakin termotivasi untuk senantiasa menjadi bank andalan masyarakat.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Tbk Jarot Subana
Naskah: Giattri F.P. Foto: Sutanto
Dialah profesional bertangan dingin. Betapa tidak, di bawah nakhodanya PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berhasil menjadi perusahaan yang memproduksi precast & readymix terbesar di Indonesia serta mampu menunjukkan komitmennya mensukseskan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Di bawah komando Jarot, WSBP telah menyelesaikan sejumlah proyek besar, antara lain Jalan Tol Benoa Bali, Jalan Tol Gempol-Pasuruan, Jalan Tol GempolPorong, Jalan Tol Pejagan-Pemalang paket 1 dan 2, LRT Palembang, Jalan Tol Becakayu seksi 1b dan 1c, Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jalur Khusus Busway DKI, Flyover Adam Malik, Underpass Palembang, dan lainnya. Per Semester I/2018, WSBP juga berhasil mencetak kinerja cemerlang dengan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp3,85 triliun, laba bersih sebesar Rp691 miliar, dan meraih nilai kontrak baru sebesar Rp2,97 triliun.
Sehingga total Nilai Kontrak yang dikelola sampai dengan semester I sebesar Rp15,93 triliun. Tak berhenti sampai di situ, saham WSBP juga semakin diminati investor dalam dan luar negeri. Pada 31 Juli 2018, harga saham WSBP tutup di angka 428. Kinerja yang baik ini sudah tercatat sejak Desember 2017 hingga 31 Juli 2018, di mana nilai saham WSBP melonjak hingga 4,9%. Angka ini paling tinggi dibandingkan perusahaan konstruksi lainnya di Indonesia.
Berbagai apresiasi pun diraih oleh WSBP sejak awal tahun 2018. WSBP berhasil masuk dalam Indeks LQ45 atau 45 saham unggulan yang tergolong kategori likuid periode Agustus 2018-Januari 2019. Hanya berselang sebulan, pencapaian pun kembali diterima oleh perusahaan, di mana saham WSBP masuk dalam Indeks Kompas 100 sebagai suatu indeks saham dari 100 saham perusahaan publik yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham-saham yang terpilih untuk dimasukkan dalam indeks Kompas100 ini memiliki likuiditas yang tinggi, nilai kapitalisasi pasar yang besar, serta saham-saham yang memiliki fundamental dan kinera yang baik. WSBP juga masuk ke dalam Index Morgan Stanley Capital Internasional (MSCI) 2017.
WSBP juga menerima predikat 'The IDX Top Ten Blue 2017' lantaran mampu memenuhi kriteria utama, yaitu memiliki saham yang paling diminati investor, menunjukkan transaksi yang sangat aktif, memiliki pertumbuhan harga saham yang signifikan, dan memiliki fundamental sehat. Prestasi lain juga ditorehkan WSBP di bawah kemudi Jarot, antara lain meraih 'Alpha 10th Annual Best Deal & Solution Award Southeast Asia 2016', dengan penyerapan dana IPO sebesar Rp5,1 triliun, Sharia Finance Award 2018, dan Indonesia Best Public Companies Award 2018.
Guna meningkatkan kinerja WSBP, Jarot menjuruskan sejumlah strategi, dari sisi SDM, antara lain memberikan pelatihan softskill dan hardskill baik pelatihan yang sudah terjadwal maupun by request bagi seluruh pegawai. Ada pula Program Talent Pool bagi karyawan yang memiliki kompetensi dan mampu menunjukkan kinerja yang unggul untuk ditempatkan pada posisi kunci di perusahaan. “Kami juga memiliki program Pengelolaan MT (Management Trainee) untuk menempa para generasi milenial sebagai penentu masa depan perusahaan,” tambah penggemar golf itu.
Lebih lanjut Jarot menuturkan, saat ini WSBP masih berfokus sebagai perusahaan beton precast dan readymix terbesar di Indonesia lantaran perusahaan yang dibangunnya dari bawah tersebut masih memiliki potensi besar untuk bertumbuh dan memiliki peluang pasar di Indonesia. “Sejalan dengan itu, kami jalan terus mendukung pengembangan usaha holding dan program percepatan infrastruktur di Indonesia,” imbuh ayah dua anak ini. Menutup pembicaraan, Jarot mengungkapkan obsesinya, yakni membawa WSBP menjadi world class company. “Dengan terus menjaga dan memperkuat pondasi perusahaan, memacu pertumbuhan, sustainable, dan terus melakukan inovasi dan improvement,” pungkasnya.
73 Figur Berprestasi 2018
Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) Joni Hermana
Naskah: Suci Yulianita Foto: Sutanto
Prof. Ir. Joni Hermana, M.ScES. Ph.D. merupakan salah satu sosok yang penuh integritas tinggi di dunia Pendidikan nasional. Telah banyak pencapaian yang ditorehkan sejak pertama menjabat Rektor ITS pada 2015 lalu. Antara lain, mengubah status ITS menjadi PTN-BH yang ideal, kemudian membawa ITS lebih banyak berkontribusi secara nasional dalam bidang science dan teknologi, serta membawa ITS mampu berkontribusi di dunia internasional agar dapat mengangkat marwah bangsa Indonesia untuk lebih diakui di dunia internasional.
Yang juga membanggakan, ITS terpilih sebagai salah satu Perguruan Tinggi yang paling tinggi capaian inovasinya dalam hal saintek oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI pada tahun 2017. Kemudian jika dilihat dari ruang lingkup skala internasional, kini sudah semakin banyak mahasiswa, dosen maupun tenaga kependidikan yang melakukan kerjasama dan magang dengan Perguruan Tinggi luar negeri. “Dan kalau dilihat dari indikator publikasi internasional saat ini, kita merupakan Perguruan Tinggi dengan percepatan publikasi internasional yang paling tinggi di Indonesia. Jadi kenaikan kita cukup drastis,” ungkap penghobi traveling dan membaca ini.
Prestasi mahasiswa ITS juga patut diacungi jempol lantaran meningkat tiap tahunnya. Prestasi mahasiswa dari total sekitar 700-an prestasi pada 2016 melonjak tajam menjadi sekitar 930 prestasi pada 2017 lalu. Mahasiswa ITS mampu unjuk gigi di dunia internasional terutama dalam bidang science dan teknologi, seperti pada 2017 lalu berhasil meraih prestasi juara dunia di ajang American Institute of Chemical Engineers (AIChE) Chem-E-Car Competition 2017 di Minneapolis, Amerika Serikat, yaitu lomba bidang otomotif berbahan dasar kimia yang diikuti puluhan Perguruan Tinggi lainnya dari seluruh dunia.
Bagi Joni, memimpin sebuah Perguruan Tinggi besar seperti ITS tidaklah mudah. Ada kendala dan tantangan yang harus dilalui dan dicari jalan keluarnya. Salah satunya, adalah infrastruktur seperti peralatan lab yang masih belum memadai. Untuk itu Joni merancang beberapa strategi, seperti, melakukan kerjasama dengan Perguruan Tinggi di Luar Negeri yang memiliki peralatan laboratorium lengkap. Sebagai Perguruan Tinggi yang unggul dalam bidang Science dan Teknologi, ITS memang dituntut untuk bisa melahirkan dan menggerakkan para dosen peneliti agar bergairah dan semangat melakukan penelitian. Hal itu tentu menjadi tanggung jawab Joni selaku Rektor ITS untuk mendorong mereka melakukan penelitian lebih banyak lagi. Jika kelak ia tak lagi menjabat Rektor, ia ingin meninggalkan ITS dengan suasana akademik yang kondusif di dalam kampus, serta menciptakan sebuah sistem manajemen yang berjalan dengan baik sehingga sangat membantu pekerjaan, siapapun pemimpinnya nanti.
Di usia negara tercinta Indonesia yang ke-73 tahun, Joni berharap perlu adanya reformasi di dunia Pendidikan nasional. Menurutnya, orientasi nilai yang selama ini menjadi acuan prestasi kurang tepat untuk mencetak generasi penerus bangsa. “Karena tidak dilihat bagaimana mengubah anak bangsa menjadi generasi yang lebih baik dari attitudenya, tapi justru berkaitan dengan nilai yang harus diraih. Terus terang saya lebih gelisah jika melihat orang yang tidak tahu aturan, tidak tahu etika daripada melihat yang tidak bisa Matematika. Itu kan bisa dilatih, tapi kalau melatih kejujuran ini kan dibutuhkan waktu yang sangat lama. Jadi menurut saya sekarang ini nggak usah selalu mengejar angka,” tutup Joni.
73 Figur Berprestasi 2018
Rektor Universitas Surabaya (UBAYA) Juniarto Parung
Naskah: Suci Yulianita Foto: Sutanto
Prof. Ir. Joniarto Parung, MMBAT. Ph.D. merupakan salah satu pemimpin Perguruan Tinggi yang memiliki jiwa nasionalisme tinggi. Sejak menjabat Rektor Universitas Surabaya (Ubaya) pada 2011, ia fokus mengembangkan nilai-nilai budaya untuk membangun jiwa nasionalisme di lingkungan Ubaya. Ia pun mampu membawa Ubaya semakin bersinar di dunia Pendidikan nasional dengan meraih pencapaian dan prestasi membanggakan.
Ya, dipercaya menjabat rektor selama dua periode (2011 – 2015 dan 2015 – 2019), pria yang pernah berkarier sebagai abdi negara sebagai Perwira TNI AD ini mampu menunjukkan kinerja cemerlang. Di bawah kepemimpinannya, Ubaya kini semakin dikenal dan dipercaya masyarakat. Belum lagi segudang prestasi yang diraih, baik dari Lembaga maupun para mahasiswa. Pada 2014 lalu, Ubaya meraih SNI (Standar Nasional Indonesia) Award dari Badan Standarisasi Nasional (BSN) sebagai pemenang Industri Jasa Kategori besar, bersaing dengan Perguruan Tinggi dan industri jasa lainnya. Kemudian pada 2015 – 2017, selama tiga tahun berturut-turut, Ubaya berhasil mempertahankan pencapaian tersebut, meraih SNI Award kategori 'Gold' dari BSN. Pada 2012, 2014 dan 2016 (setiap 2 tahun) Ubaya menerima penghargaan Indonesia Green Award kategori 'Green Kampus' dari La Tofi.
Pada tahun 2015 Ubaya memperoleh Akreditasi Institusi kategori A dari BAN PT. Sementara program studi yang memperoleh akreditasi A dalam waktu 5 tahun sudah ada sejumlah 16 dari sebelumnya yang hanya 6 program studi. Yang juga tak kalah membanggakan, Ubaya dinilai oleh Kemenristek Dikti sebagai salah satu dari 2 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbaik pada tahun 2016 dan 2017 yang sebelumnya 5 terbaik pada tahun 2015. Ubaya juga menjadi satu-satunya PTS yang masuk 5 besar sebagai pemenang medali di olimpiade MIPA pada tahun 2016 lalu dan tahun 2018 ini. Prestasi mahasiswa Ubaya juga tak kalah membanggakan. Tercatat banyak mahasiswa yang berhasil meraih prestasi dari segala bidang, baik akademik maupun non akademik seperti seni dan olahraga, seperti, tenis meja, futsal, dan terutama basket.
Ubaya juga mengimplementasikan konsep ‘learning beyond the classroom’ yakni pembelajaran dan pendidikan yang tidak hanya dari dalam kelas, melainkan live in dari masyarakat, magang di industri, dan kompetensi antar mahasiswa baik dalam dan luar negeri, outbound, pengembangan minat, dan lainnya. Untuk itu, Ubaya telah menyediakan fasilitas outdoor ‘Integrated Outdoor Campus’ (IOC) yang terintegrasi untuk edukasi, wisata, konservasi alam, pengembangan budaya dan karakter dengan fasilitas lengkap Terkait negara tercinta Indonesia di usianya yang sudah ke-73 tahun ini, Joni memandang dunia Pendidikan Indonesia sudah mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan teknologi.
Namun menurutnya, masih ada beberapa kebijakan yang perlu disesuaikan dengan kondisi lapangan, serta khusus untuk Perguruan Tinggi, pemerintah perlu memperhatikan apa yang menjadi tantangan Perguruan Tinggi Swasta (PTS), khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas outcome yang butuh Sumber Daya, sistem dan fasilitas yang jauh lebih baik tapi pembiayaannya harus mandiri, tanpa insentif yang memadai misalnya dalam hal pajak. Joni juga berharap adanya integrasi yang baik antara kurikulum Pendidikan dari level Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi yang saling mendukung. “Kemudian fasilitas dari seluruh penduduk Indonesia dan kesenjangan Sumber Daya Manusia yang belum merata. Nah bagaimana mengurangi kesenjangan, ini yang menjadi tantangan 73 tahun kemerdekaan RI,” ungkap pengagum Daud Yusuf, tokoh Pendidikan nasional dan Marthin Luther King Jr., tokoh pejuang anti diskriminasi.
73 Figur Berprestasi 2018
Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Kadarsah Suryadi
Naskah: Iqbal R. Foto: Sutanto
Dialah salah satu rektor terbaik di negeri ini. Pasalnya, di bawah kemudi Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA, Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil menjelma menjadi Entrepreneurial University dalam bidang excellent in inovation dengan menghadirkan Pusat Iptek Nasional. Tak hanya itu, PTN berjulukan Kampus Ganesha tersebut tak henti mematri prestasi.
Pusat Iptek unggulan tersebut dari Pusat Mikroelektronika, Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi, Pusat Teknologi Pertahanan dan Keamanan, Pusat Pengembangan Teknologi Transportasi Berkelanjutan serta Carbon Capture Storage. Pusat Pengembangan Teknologi Transportasi Berkelanjutan kini telah bekerja sama dengan Massachusetts Institute of Technology (MIT) dalam menciptakan dan mencari solusi terhadap alat transportasi yang tidak bergantung pada energi fosil.
Sementara Pusat Teknologi Pertahanan dan Keamanan diharapkan mampu membuat alat-alat persenjataan dan alusista di dalam negeri agar mengurangi ketergantungan impor. Sebagai pendidik, Kadarsah terus memberikan pemahaman kepada mahasiswanya untuk selalu mengembangkan diri, ilmu, dan tak henti berinovasi agar memberikan manfaat kepada masyarakat lokal maupun Internasional. Menurutnya, suatu negara akan semakin dihormati oleh bangsa lain di dunia kalau ilmu pengetahuannya semakin maju. Maka tak ayal, di bawah nakhodanya ITB sukses menelurkan 85 startup company berbasis teknologi, 18 di antaranya sudah diterapkan masyarakat luas.
Pria yang gemar bermain harmonika ini terus mendorong mahasiswanya agar dapat tahan dalam berbagai situasi dan beradaptasi terhadap perubahan. Mereka juga dituntut memiliki kemampuan inter networking supaya tidak bekerja sendiri, entah itu lintas universitas maupun lintas Negara. Untuk lintas Negara, Kadarsah meminta agar memiliki kemampuan multi linguistik, bukan hanya bahasa Inggris, karena baginya hal ini akan menjadi modal dalam mengakses di berbagai macam keadaan. Menghadapi industri 4.0, ia sangat tanggap untuk tidak tergantung terhadap produk luar. Oleh karena itu, ITB memiliki lembaga pengembangan inovasi kewirausahaan yang mewadahi inovator yang akan berinovasi.
Hingga saat ini ITB telah menjalin lebih dari 350 lebih kerja sama dengan berbagai negara dalam melakukan inovasi. “Misalnya dengan Jepang, kami meneliti pengurangan kadar CO2 di udara lewat cara ditangkap dan dimasukan ke dalam tanah. Di Jakarta kami bekerja sama dengan Toyota melakukan pengukuran dampak polusi kendaraan terhadap lingkungan. Hasilnya akan digunakan untuk mengurangi racun akibat asap kendaraan,” ungkap Kadarsah. Beragam penghargaan kerap ditorehkan Laskar Ganesha baik di kancah lokal maupun global, antara lain berhasil menyabet lima nominasi juara sekaligus dalam kompetisi I-CAPS (International Student Joint Capstone Design Project) 2017 serta kembali menjadi satu-satunya delegasi dari Indonesia dalam ajang CaseIT 2017 yang digelar oleh Simon Fraser University di Vancouver, Kanada. Prestasi tersebut membuktikan eksistensi ITB sebagai world class university.
Baru-baru ini, ITB meraih penghargaan SINTA Award dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) kategori Institusi dengan Produktivitas Publikasi Tertinggi Kriteria Jumlah publikasi internasional bereputasi dalam tahun 2017-2018. “Publikasi ilmiah saat ini memegang peranan sangat penting sebagai bukti pertanggung jawaban ilmiah hasil penelitian sehingga dapat dikenal luas secara global,” tukas Menristekdikti Mohamad Nasir. Tak kalah penting, Kadarsah pun memiliki komitmen untuk senantiasa menjaga mutu pendidikan tinggi di ITB. Hal itu dibuktikan pada Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) menjadi universitas dengan nilai rerata diterima tertinggi dalam bidang saintek dengan nilai rerata 659,26 dan untuk nilai rerata bidang soshum sebesar 648,33.
73 Figur Berprestasi 2018
Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola
Naskah: Giattri F.P. Foto: Istimewa
Tak salah masyarakat memilih Longki Djanggola sebagai Gubernur Sulawesi Tengah selama dua periode, yakni 2011-2016 dan 2016-2021. Beragam prestasi ditorehkannya di berbagai bidang, mulai dari ekonomi, pendidikan, wisata, hingga kesehatan.
Sepanjang 2017, pria yang sebelumnya sukses memimpin Kabupaten Parigi Moutong hampir dua periode ini berhasil membawa Sulteng mencatat pertumbuhan perekonomian sebesar 7,14 persen. Hal itu tak lepas dari inovasi besar dalam kategori ekonomi dan investasi. Suami dari Zalzulmida Aladin tersebut melakukan inovasi berupa kemudahan izin usaha untuk investor melalui Sistem Informasi Investasi dan Pelayanan Perizinan dan Non PerizinanTerpadu (e-SiiDAT). Ada 209 izin usaha yang kewenangannya berada di tangan gubernur telah diserahkan pelayanannya masuk dalam aplikasi dan proses pengurusan izin dipangkas dari 40 hari menjadi hanya 17 hari.
Tidak heran bila arus investasi masuk ke Sulteng selama ia memimpin provinsi berpenduduk hampir 3 juta ini sangat melejit. Kerja cerdasnya itu pun berbuah manis, pada 2017 lalu ia diganjar penghargaan Kepala Daerah Inovatif. PDRB perkapita Sulteng juga meningkat signifikan dari Rp41,14 juta pada tahun 2016 menjadi Rp45,26 juta tahun 2017. Ketimpangan pemerataan pendapatan individu yang dilambangkan oleh Indeks Gini di Sulawesi Tengah mengalami penurunan, yakni dari 0.347 poin pada tahun 2016 menjadi 0.345 Poin pada tahun 2017 lalu. Dari perspektif pembangunan pendidikan dan kesehatan yang direfleksikan sebagai keberhasilan pembangunan sosial, mengalami perbaikan IPM dari 66.76 poin tahun 2015 menjadi 67.47 tahun 2016. Peringkat daya saing Provinsi Sulteng melalui penelitian nasional University of Singapore tentang peringkat daya saing dan strategi pembangunan pada 34 provinsi di Indonesia.
Di mana peringkat daya saing Sulteng yang diukur berdasarkan 4 lingkup pengukuran elemen daya saing, yakni stabilitas ekonomi makro di mana sulteng meningkat dari peringkat 20 pada tahun 2015 menjadi peringkat 14 tahun 2016 dan pada tahun 2017 menjadi peringkat 12. Longki juga bertekad kuat untuk menghapus stigma negatif yang melekat di wilayah Sulteng. “Kami ingin mengubah citra Sulteng yang dikenal erat dengan keributan, teroris, atau pun sipil bersenjata menjadi image yang lebih positif. Melalui sport tourism, Sulteng akan lebih dikenal,” tutur Longki.
Terinspirasi dari Tour de France, Pemprov Sulteng menggelar kegiatan balap sepeda Tour de Central Celebes (TdCC) 2018. Meski baru memasuki tahun kedua, pemerintah Sulteng nampaknya bisa berbangga. Pasalnya, TdCC telah memperoleh pengakuan dari Induk organisasi sepeda di Indonesia, yaitu Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) yang berafiliasi dengan organisasi sepeda internasional, yaitu Union Cycliste Internationale (UCI). Longki menambahkan, melalui event ini, diharapkan dapat menarik 2.000 wisatawan mancanegara (wisman) dan 30.000 wisatawan nusantara (wisnus). Pada tahun 2018, ia menargetkan kunjungan wisman akan mencapai angka 75.000 orang. Sedangkan, wisnus mencapai 3,75 juta orang.
Di bawah nakhodanya, Pemprov Sulteng Sulawesi Tengah kembali mendapat opini wajar tanpa pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 2017. Pencapaian opini WTP ini adalah kali ke enam selama periode kepemimpinan Gubernur Longki Djanggola. Tepatnya, satu kali tak berturut dan lima kali secara berturut-turut. Prestasi lain yang diraih Longki, di antaranya dianugerahi tanda kehormatan satyalencana pembangunan oleh Presiden RI. Penghargaan tersebut berdasarkan penilaian atas keberhasilan capaian meningkatkan keberhasilan program pemerintah khususnya Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga. Ia juga menerima penghargaan Kesatria Karya Bhakti Husada kategori ‘Kartika’ atas jasa, pengabdian, serta kepemimpinannya yang menghasilkan banyak prestasi menonjol di bidang kesehatan.
73 Figur Berprestasi 2018
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Ma'ruf Amin
Naskah: Imam Fathurrohman Foto: Sutanto
Pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada KH. Ma’ruf Amin untuk mendampinginya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 tak terlalu mengejutkan. Meski banyak nama digadang-gadang sebagai calon wakil presiden (cawapres) Jokowi, namun sosok Kiai Ma’ruf selalu yang paling muncul ke permukaan.
Sejumlah alasan pun dikemukakan Jokowi. Di antaranya, Kiai Ma’ruf merupakan tokoh agama yang bijaksana. Kiai Ma’ruf juga disebutnya sebagai sosok yang memahami ideologi Pancasila, sehingga ia mendaulat pria kelahiran Tangerang, 11 Maret 1943 ini sebagai anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. Lainnya, Jokowi menyebut berbagai jabatan yang pernah diemban Ma’ruf, seperti pernah menjadi anggota legislatif DPRD, DPR, MPR, anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Rais ‘Aam PBNU hingga sekarang menjabat Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia. Adapun kaitannya dengan Kebhinekaan, Jokowi menjelaskannya dengan singkat: “Kami ini saling melengkapi, nasionalis religius”.
Menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI)periode 2015-2020 tak berarti Kiai Ma’ruf hanya memikirkan eksistensi umat Islam. Pemahamannya soal kebangsaan dan kebhinekaan tak perlu diragukan. Ia bahkan tak ubahnya penjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena kerap kali mengedepankan kepentingan bangsa dan negara. Meski pada konteks akidah umat Islam, ia akan berdiri di garda terdepan. Seperti sebuah mata uang, umat Islam dan NKRI adalah dua sisi yang tak terpisahkan. Umat Islam yang merupakan penduduk mayoritas negeri ini (85 persen dari total penduduk Indonesia), secara otomatis menjadi komunitas terbesar yang bertanggung jawab atas keutuhan NKRI. Oleh karenanya, menjaga persatuan umat Islam menjadi kunci terpeliharanya kesatuan NKRI.
Ketika umat Islam dihadapkan pada situasi terkotak-kotak, misalnya, Kiai Ma’ruf harus tampil sebagai sosok yang menyatukan. Dalam konteks ini, sabda Rasulullah Saw. bahwa mukmin yang satu dengan yang lainnya adalah saudara, mesti benar-benar dikawalnya agar tercipta ukhuwah islamiyah. Kendati demikian, Kiai Ma’ruf juga tegas melempar kritik kepada suatu kelompok yang menamakan dirinya sebagai Muslim, tetapi berulah tak pantas laiknya seorang Muslim bahkan cenderung mengancam keutuhan NKRI. Dalam konteks inilah, Obsession Media Group (OMG) memberikan anugerah Lifetime Achievement di ajang Obsession Award 2018 pada 23 Maret 2018 lalu.
Keberpihakannya pada ideologi Pancasila sangatjelas. Pada sejumlah kesempatan, iaberulang kali menegaskan bahwa pembahasan Islam dan negara di tanah air telah usai. Baginya, Pancasila adalah solusi kebangsaan atau hulul wathaniyah yang menjadi titik kesepakatan dan kompromi dalam berbangsa dan bernegara. Bahkan, roh agama menjadi kekuatan besar yang mengilhami kelahiran Pancasila itu. MantanKetua Komisi Fatwa MUI ini juga dikenaldekatdenganmasyarakat. Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi, Banten, ini dikenal sebagaikiai yang moderat, pemikir, ramah, dan sejuk. Kendati demikian, ia juga tegas dalam memegang prinsip, terlebih yang terkait dengan syariat Islam. Jauh sebelum menjadi pimpinan tertinggi di MUI, ia dikenal sebagai ulama ahli fiqh yang disegani. Selain menjadi Ketua Umum MUI, Kiai Ma’ruf juga menduduki jabatan tertinggi di Nahdlatul Ulama (NU). Di Ormas Islam terbesar di tanah air ini, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (2007-2014) tersebut juga menjabat Rais ‘Am atau Ketua Umum dalam arti sebenarnya untuk periode 2015-2020. Sebuah posisi yang membuatnya menjadi ulama paling dihormati di kalangan Nahdliyin.
73 Figur Berprestasi 2018
Sekretaris Jenderal MPR RI Ma'ruf Cahyono
Naskah: Subhan Husaen Albari Foto: Istimewa
Meniti karier dari tahun 1994, Ma’ruf Cahyono kini menempati posisi teratas sebagai Sekretaris Jenderal MPR RI. Jabatan itu diamanatkan kepada Ma’ruf pada 2016 lalu. Dengan jabatan itu, ia mempunyai tanggung jawab besar untuk menyelenggarakan dukungan teknis dan administratif kepada MPR dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, serta melakukan pembinaan terhadap seluruh unsur dalam lingkungan Sekretariat Jenderal MPR.
Pekerjaan yang diemban Ma’ruf tidaklah gampang karena di luar tugas pokok itu, ia juga harus bisa memenuhi segala keperluan atau kegiatan majelis, alat kelengkapan majelis, dan fraksi atau kelompok anggota MPR. Lalu menyelenggarakan pelayanan kegiatan pengumpulan aspirasi masyarakat, perundang-undangan dan pertimbangan hukum, persidangan dan kesekretariatan fraksi atau kelompok anggota serta masih banyak yang lain. Meski dirasa berat namun tugasnya menyangkut Sekretariat Jenderal mampu dilaksanakan dengan baik. Maka wajar Ma’ruf dianugerahi tanda kehormatan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Joko Widodo. Ia dinilai telah banyak memberikan kontribusi untuk mendukung kinerja MPR. Salah satunya gagasan pembentukan Lembaga Pengkajian MPR sebagai laboratorium konstitusi yang bertugas memberikan pertimbangan terkait pengkajian sistem ketatanegaraan.
Ma’ruf juga aktif mendorong penataan sistem ketatanegaraan Indonesia, agar ditaati dan dilanjutkan oleh MPR masa jabatan 2014-2019 sehingga terbit Keputusan No.4/ MPR/2014. Ma’ruf terus berupaya menghasilkan pekerjaan-pekerjaan yang baik sehingga memunculkan citra baik di hadapan masyarakat. Sebab diakui untuk membangun citra positif lembaga yang kerap bersentuhan dengan politik dan ketatanegaraan tidaklah mudah. Tantangannya pun semakin besar seiring dengan perkembangan demokrasi, politik dan dinamika masyarakat sendiri. Langkah pertama yang dilakukan Ma’ruf adalah ia harus bisa meningkatkan kapasitas sebagai institusi dari berbagai dimensi untuk menciptakan pemerintahan yang bersih (clean government).
Sekretariat Jenderal MPR sebagai supporting system juga memiliki keinginan dan upaya untuk berkiprah dan berperan dalam memberikan dukungan riil pengimplementasian langkah-langkah reformasi birokrasi sesuai dengan kebijakan pemerintah, yakni 8 area perubahan Reformasi Birokasi di lingkungan Sekretariat Jenderal MPR RI, yaitu Organisasi, Tatalaksana, Peraturan Perundangundangan, Sumber Daya Manusia Aparatur, Pengawasan, Akuntabilitas, Pelayanan Publik serta Mindset dan Cultural Set Aparatur. Selain menciptakan pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme, Ma’ruf tengah berupaya melakukan penataan struktural di Sekretariat Jenderal MPR RI. Penataan struktural di MPR itu dibuat didasarkan Keppres Tahun 1999.
Penataan tersebut bukan berarti merombak, tapi menyempurnakan manamana yang kurang sehingga ke depannya, MPR memiliki struktur organisasi yang makin bagus dan sempurna. Pada area Sumber Daya Manusia Aparatur, Ma’ruf menjelaskan bahwa Sekretariat Jenderal MPR akan terus berupaya menciptakan budaya kerja dari SDM yang lebih produktif, efisien, efektif dan terbuka. Akuntabilitasnya harus lebih bagus. Ma’ruf bersyukur kinerja kelembagaan sampai sekarang berlangsung dengan baik. Ia juga bersyukur MPR masuk salah satu lembaga dari 22 lembaga dan kementerian negara serta 15 pemerintah daerah yang dalam audit keuangan oleh BPK RI ditetapkan meraih penghargaan karena berhasil mempertahankan laporan keuangan dengan opini audit Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Dengan Opini WTP ini menandakan pengelolaan anggaran di wilayah Sekretariat Jenderal MPR dilakukan secara transparan sesuai kebutuhan.
73 Figur Berprestasi 2018
Presiden Direktur FIF Group Margono Tanuwijaya
Naskah: Purnomo Foto: Istimewa
Kinerja yang cemerlang dicatat Margono Tanuwijaya, sebagai pimpinan PT. Federal International Finance (FIF Group). Betapa tidak, ia berhasil membawa FIF Group menorehkan kinerja mengkilap dengan membukukan total pembiayaan baru hingga Rp18 triliun pada paruh pertama 2018. Jumlah tersebut meningkat 5,88% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp17 triliun.
Margono menuturkan, lini bisnis yang paling menopang pembiayaan baru tahun ini masih berasal dari sepeda motor baru. Dari keseluruhan pembiayaan di semester I/2018, sepeda motor baru menyumbang kontribusi 67%, sepeda motor bekas kurang lebih 23%, dan sisanya 10% barang elektronik. FIF Group menargetkan total pembiayaan baru sebesar Rp35 triliun hingga Rp36 triliun hingga akhir 2018 atau tumbuh sekitar 5% dibandingkan tahun lalu. Dengan demikian, hingga Juni 2018 pembiayaan baru FIF Group telah mencapai 47,22% hingga 48,5% dari target tahunan. Di semester kedua tahun ini, sambungnya, FIF Group masih mempertimbangkan untuk kembali menerbitkan surat utang. Itu disebabkan kondisi pasar uang yang masih fluktuatif menjadi pertimbangan mendasar untuk kembali memperoleh pendanaan dari surat utang. Pada semester lalu, FIF Group telah dua kali menerbitkan bonds, yakni bonds lokal senilai Rp3 triliun dan global bonds senilai USD300 juta. Obligasi tersebut diterbitkan dalam dua seri.
Seri pertama, yakni seri A, diterbitkan pada 11 April 2018 dengan tingkat bunga tetap (kupon) 6,10%/tahun dengan jumlah sebesar Rp1,592 trilun. Tanggal pembayaran bunga pertama pada 11 Juli 2018 dan jatuh tempo pada 21 April 2019. Jangka waktu obligasi seri A tersebut adalah 370 hari, dengan pembayaran bunga berjangka waktu setiap tiga bulan. Sedangkan untuk seri kedua, yaitu seri B, memiliki jumlah pokok sebesar Rp1,408 triliun dan diterbitkan pada tanggal 11 April 2018 dan jatuh tempo pada 11 April 2021. Jangka waktu seri B tersebut selama 36 bulan, dengan tanggal jatuh tempo pada 11 April 2018 dan kupon 7,45%/tahun.
Bertindak selaku penjamin pelaksana emisi obligasi ialah PT BCA Sekuritas, PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT Indopremier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), obligasi tersebut merupakan bagian obligasi berkelanjutan III FIF dengan tingkat bunga tetap Tahun 2017. Hasil pemeringkatan atas obligasi tersebut ialah idAAA (triple A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan rating AAAidn (triple A) dari PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch).
FIF Group juga menargetkan untuk memperkuat bisnis syariahnya dengan mendirikan anak usaha berbentuk PT di tahun 2018. Perseroan siap untuk ekspansi ke segmen pembiayaan haji dan umrah yang sangat potensial. Pada 2018, perseroan telah memiliki brand Amitra untuk melayani produk pembiayaan syariah. Namun tahun ini, brand tersebut siap diperkuat dengan badan usaha PT dan jajaran direksinya. Perseroan tinggal menunggu izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di tahun ini. Bisnis syariah Amitra ditargetkan juga akan mengejar pembiayaan untuk akikah anak, dana nikah, hingga pembelian motor.
Pembiayaan untuk haji, Umroh Reguler, dan Umroh Plus yang sesuai dengan akad syariah. Nasabah cukup membayar 20% dari setoran awal baik umrah dan haji. Apabila nasabah ingin naik haji maka FIF akan membantu untuk pembayaran dana setoran awal Rp25 juta. Konsepnya seperti menabung sambil menunggu antrean keberangkatan ke tanah suci. Pembiayaan syariah ini diyakini akan memperkuat pengembangan bisnis perseroan di tahun 2018.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Maryono
Naskah: Purnomo Foto: Sutanto
Keberhasilan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Bank BTN) konsisten mencetak kinerja cemerlang, tak lepas dari peran Maryono. Bahkan, berkat kerja cerdasnya, Bank BTN masuk urutan ke-5 sebagai bank dengan aset terbesar di Indonesia, ini membuat bank berkode emiten BBTN tersebut semakin mendekati The World Class Mortgage Bank.
Sukses kinerja kembali ditorehkan Bank BTN pada semester I/2018, yakni berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,42 triliun atau tumbuh 12,01% secara year on year (yoy). Kinerja tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih yang meningkat sebesar 12,98% menjadi Rp4,77 triliun. Seiring dengan pertumbuhan laba, aset Bank BTN melejit 19,63% yoy jika dibandingkan dengan semester I/2017 menjadi sebesar Rp268,04 triliun atau menempati 5 besar bank dengan aset terbesar di Indonesia. Pencapaian kinerja tahun ini didorong oleh pertumbuhan dari segi bisnis kredit sebesar 19,14% yoy mencapai Rp211,35 triliun di tengah sentimen kenaikan suku bunga kredit. Angka pertumbuhan tersebut berada di atas rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan per Mei 2018 sebesar 10,26%.
Faktor pendorong kinerja kredit BTN tidak lain adalah kredit perumahan yang tumbuh 19,76% secara yoy atau menjadi sebesar Rp191,30 triliun. Laju pertumbuhan kredit yang tinggi diimbangi oleh kualitas kredit yang turut membaik dengan rasio kredit bermasalah (NPL) gross menjadi 2,78%, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,23%. NPL gross terendah tercatat pada segmen kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi sebesar 1,21%. Angka tersebut lebih baik, jika dibandingkan dengan kondisi pada semester I/2017 sebesar 1,66%.
Selain itu, baru-baru ini Bank BTN mendapat pengakuan sebagai emiten bank kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 3 yang paling menguntungkan. Pengakuan tersebut disematkan melalui predikat The Best Public Companies berdasarkan Wealth Added Index (WAI) 2018 untuk kategori perbankan di acara Indonesia The Best Public Companies Based on WAI 2018 kategori Bank di ajang Wealth Added Creator Award 2018 di Jakarta, pada Kamis 26 Juli 2018. Dalam hal ini, perseroan terus melakukan berbagai inovasi dan transformasi di berbagai lini bisnis. Dengan aksi tersebut, Bank BTN secara konsisten mencatatkan kinerja pertumbuhan bisnis di atas rata-rata industri
perbankan nasional. Predikat tersebut menjadi apresiasi positif bagi upaya inovasi dan transformasi yang dilakukan serta akan memacu Bank BTN untuk terus bereksplorasi, sehingga dapat memberikan keuntungan baik bagi para pemegang saham maupun masyarakat Indonesia.
Kinerja positif saham Bank BTN (BBTN) pun kembali menempatkan perseroan masuk dalam daftar jajaran saham paling likuid di pasar modal atau indeks LQ45. Dalam keterangan tertulis PT Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten bersandi saham BBTN ini masuk dalam indeks LQ45 untuk periode Agustus 2018-Januari 2019. Sejumlah analis pun menilai kinerja keuangan BBTN pada paruh pertama tahun ini masih memuaskan dan memiliki peluang untuk tumbuh lebih baik. Selain karena kinerja yang sesuai target, Bank BTN juga dukung bantuan likuiditas dari pemerintah dalam Program Satu Juta Rumah. Head of Research Sinarmas Sekuritas Evan Lie Hadiwijaya mengatakan, kinerja keuangan Bank BTN hingga semester I/2018 masih sesuai target yang ditetapkan. Meski masih ada tantangan berupa likuiditas dan suku bunga acuan, Evan menilai, Bank BTN akan cukup terbantu dari skema Program Satu Juta Rumah. Sebab dalam skema tersebut, margin bank tetap terjaga dan ada pula bantuan likuiditas dari pemerintah. Ke depannya, Lembaga Tapera pun akan dapat menopang kinerja Bank BTN.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama BRI Syariah Moch. Hadi Santoso
Naskah: Giattri F.P. Foto: Istimewa
Sebagai salah satu bank yang jadi motor bisnis keuangan syariah di Tanah Air, PT Bank BRIsyariah mampu membantu perekonomian Indonesia dari segi perbankan, di bawah nahkoda Moch. Hadi Santoso, BRIsyariah sukses mencatatkan pertumbuhan laba bersih setelah pajak pada bulan Mei 2018 sebesar Rp96,31 miliar.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 85,16% dibanding posisi bulan Mei 2017 sebesar Rp52,02 miliar. Peningkatan laba bersih tersebut utamanya ditopang dari pendapatan operasional perseroan yang menembus angka Rp1,24 triliun. Selain itu, total aset perseroan juga mencatatkan peningkatan cukup deras pada bulan Mei 2018, yaitu mencapai 21,41% year on year (yoy) menjadi Rp35,72 triliun dari sebelumnya Rp29,42 triliun pada bulan Mei 2017. Peningkatan aset tersebut didorong oleh pertumbuhan pembiayaan perseroan menjadi Rp20,42 triliun atau tumbuh sebesar 11,5% secara yoy dibandingkan bulan yang sama tahun lalu Rp 18,31 triliun. Di sepanjang 2017 silam, BRIsyariah berhasil mencatatkan pertumbuhan aset dua digit, yakni 14% menjadi Rp31,54 triliun dibandingkan tahun 2016 hanya mencapai Rp27,68 triliun.
Tahun 2017, BRIsyariah juga mampu meningkatkan pencadangan pembiayaan lebih dari Rp1 triliun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp17,9 triliun menjadi Rp19 triliun. Pembiayaan tersebut tercatat naik 6,14% yoy. Dengan demikian, anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ini mampu meningkatkan penyaluran pembiayaan perusahaan seperti pada sektor infrastruktur, selain juga untuk menambah berbagai produk kredit konsumen. Sehingga penguatan permodalan akan menambah fleksibilitas sumber pendanaan perusahaan untuk ekspansi, dan mendorong majunya industri syariah di Indonesia sendiri dengan menjadi kustodian berbagai transaksi di sektor syariah di dalam negeri, seperti pariwisata dan manufaktur.
Dalam mendorong pertumbuhan perbankan Syariah Indonesia, BRISyariah di tangan Hadi berperan aktif untuk membuka akses perbankan syariah kepada seluruh lapisan masyarakat serta mendorong literasi keuangan syariah untuk hijrah bersama menuju 'ethical finance'. Untuk itu, BRIsyariah terus membuka jaringan kantor baru dan jaringan e-channel untuk membangun image bahwa bank syariah memberikan kemudahan dan solusi atas kebutuhan perbankan masyarakat. Sebagai bank syariah retail modern, melalui BRI Syariah, Hadi berkomitmen untuk memberikan produk dan layanan perbankan syariah yang inovatif dan berbasis teknologi untuk menyentuh kehidupan masyarakat dan keluarga Indonesia.
Prinsip perbankan syariah yang mengedepankan kepercayaan, keadilan, menghormati sesama, kebenaran, dan toleransi adalah ruh dari semua kegiatan perbankan BRIsyariah yang membawa manfaat secara lahir dan batin demi memajukan seluruh lapisan masyarakat dan bangsa. BRIsyariah juga terus mengembangkan teknologi informasi untuk penguatan digital banking demi memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada nasabah. Hal itu dilakukan dengan peningkatan produk yang sudah ada melalui layanan integrasi dari internet banking BRIS dan mobile banking andalan BRIsyariah yang diberi nama BRIS Online. Aplikasi ini memudahkan nasabah BRI Syariah untuk memanfaatkan layanan perbankan BRI Syariah, di mana saja, kapan saja, melalui perangkat mobile/gadget, tanpa perlu mendatangi kantor BRIsyariah. Aplikasi BRIS Online selain memudahkan nasabah untuk melakukan isi ulang pulsa, bayar tagihan, transfer, juga untuk pembayaran zakat, infak, dan sedekah.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama PT Timah Tbk Mochtar Riza Pahlevi Tabrani
Naskah: Purnomo Foto: Istimewa
Sebagai Direktur Utama PT Timah Tbk (TINS), Mochtar Riza Pahlevi Tabrani tak henti menggenjot kinerja perusahaan, seperti tahun ini ia melakukan perluasan usaha untuk menunjang bisnis utama TINS dan berinovasi membuat Tambang Kecil Terintegrasi (TKT).
Pada 2018, TINS menargetkan produksi timah 35.500 ton bijih timah, naik 500 ton biji timah dibandingkan target tahun 2017 yang hanya 35.000 ton. TINS menganggarkan belanja modal 2018 sebesar Rp2,65 triliun Untuk mencapai target tersebut yang dialokasikan untuk investasi induk perusahaan sebesar Rp2,23 triliun. Dana Rp 2,23 triliun itu dipakai untuk meningkatkan kapasitas produksi sebesar Rp 994 miliar. Lalu rekondisi dan replacement sebesar Rp575 miliar. Ada pula anggaran untuk revitalisasi aset sebesar Rp329 miliar. Kemudian sarana pendukung sebesar Rp222 miliar, dan pengembangan usaha sebesar Rp107 miliar. p422 miliar dialokasikan untuk anak usaha yang terbagi untuk PT Rumah Sakit Bakti Timah sebesar Rp156 miliar dan PT Timah Investasi Mineral sebesar Rp95,8 miliar. Kemudian, PT Dok dan Perkapalan Air Kantung dikucuri Rp88 miliar, suntikan ke PT Timah Industri senilai Rp74 miliar, dan PT Timah Karya Persada Properti senilai Rp7,5 miliar.
Mochtar mengatakan, pihaknya terus berusaha melakukan inovasi teknologi dan proses penambangan, yakni Tambang Kecil Terintegrasi (TKT). Penggunaan TKT bertujuan untuk menjaga lingkungan. TKT ini hanya cocok untuk penambangan jenis timah aluvial dengan bukaan vegetasi yang minimal. Keunggulannya adalah luasan area penambangan minimalis, potensi limbah sedikit, kegiatan land clearing dan stripping overburden sedikit, penggalian bijih maksimal, dan aspek keselamatan bisa dimaksimalkan.
Penerapan TKT juga merupakan upaya TINS memberdayakan masyarakat sekitar. Pasalnya, 1 alat BHM dapat dioperasikan oleh 4 orang warga dengan 1 supervisi dari perusahaan. Saat ini, perusahaan sudah mendistribusikan 40 alat ini ke berbagai wilayah Bangka Belitung. Jumlahnya diharapkan meningkat hingga 160 unit sampai akhir 2018. Perencanaan alat BHM untuk penerapan TKT sudah dilakukan TINS sejak akhir 2012. Pengoperasian awal dilakukan pada Februari 2018, dan pendistribusian ke masyarakat pada Mei 2018. Sepanjang 2017, di bawah nakhoda Mochtar, TINSS berhasil mencetak laba bersih sebesar 99 persen dari tahun lalu menjadi Rp502 miliar. Sepanjang 2017
perseroan telah melakukan pembelanjaan modal (capital expenditure) sebesar Rp779,81 miliar, di mana dana tersebut dialokasikan untuk pembesaran kapasitas pada mesin dan instalasi, sarana pendukung produksi, rekondisi dan “replacement” serta pembangunan teknologi “fuming”.
Selama 2017, terdapat beberapa kejadian penting terkait implementasi strategi perusahaan untuk mencapai visinya menjadi perusahaan pertambangan terkemuka di dunia yang ramah lingkungan, antara lain penandatanganan kerjasama eksploitasi timah di Nigeria dengan Topwide Ventures Limited sebagai implementasi strategi ekspansi internasional bisnis timah dan menambah potensi jumlah sumber daya dan cadangan. Lalu penandatanganan kerjasama strategis dengan Yunnan Tin Group sebagai implementasi strategi pengembangan dan pemasaran bisnis hilir timah. Ada juga, penerbitan Obligasi dan Sukuk Ijarah Tahap I sebesar Rp1,5 triliun pada 28 September 2017 sebagai implementasi strategi pembiayaan perusahaan yang efektif dan efisien.
Melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2017, TINS yang merupakan anggota holding BUMN industri pertambangan, menetapkan untuk membagikan deviden Rp175,84 miliar atau 35 persen dari laba tahun 2017 kepada para pemegang saham. Selain itu, TINS menargetkan produksi hingga 2021 sebanyak 2 juta ton timah agar perusahaan tetap menjadi produsen bijih timah nomor dua di dunia.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin
Naskah: Arif Rahman Hakim Foto: Istimewa
Tahun 2016 merupakan tahun yang sangat penting dalam perjalanan karier Muhammad Awaluddin. Ia mendapat tugas dari pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi Direktur Utama PT Angkasa Pura II (AP II) pada 9 September 2016, menggantikan Budi Karya Sumadi yang diangkat menjadi Menteri Perhubungan. Sebelumnya Awaluddin menjabat Direktur Enterprise & Business Service PT Telkom.
Di bawah kendali komando Awaluddin AP II yang mengelola bandara udara (bandara) di wilayah Indonesia Barat tersebut berkinerja apik. Pada 2017 membukukan peningkatan pendapatan sebesar Rp8,24 triliun atau meningkat 24% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni Rp6,65 triliun. Pendapatan sepanjang Januari – Desember 2017 sebesar Rp5,019 triliun berasal dari bisnis aeronautika, seperti Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U), biaya pendaratan pesawat, dan pemakaian garbarata. Sementara itu, bisnis non-aeronautika seperti konsesi, sewa ruang, reklame, serta bisnis kargo dan sebagainya pada periode yang sama mencetak pendapatan Rp3,23 triliun.
Peningkatan pendapatan ini sejalan dengan naiknya arus penumpang pesawat di 13 bandara yang dikelola perusahaan, dari 95 juta penumpang pada 2016 naik 10,83% menjadi 105 juta penumpang pada 2017. Periode Januari - Maret 2018 AP II mencatatkan performa postitif, di mana perseroan telah melayani sekitar 26,9 juta penumpang di seluruh bandara yang dikelola. Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan lebih dari 10,4% dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 24,3 juta penumpang. Selain itu, di seluruh bandara AP II selama Januari-Maret 2018 untuk pergerakan pesawat juga mengalami peningkatan, yaitu 10.3% menjadi 210.542 pergerakan di tahun ini dibandingkan dengan tahun 2017, yakni sekitar 190.944 pergerakan.
Adapun jumlah penumpang dan jumlah pergerakan pesawat terbesar berasal dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang merupakan bandara utama perseroan dengan jumlah penumpang sekitar 15.5 juta penumpang atau mengalami kenaikan sekitar 6% dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 14.6 juta penumpang dan jumlah pergerakan pesawat 112.329 pergerakan yang meningkat 7.8% dibandingkan tahun 2017 yaitu 112.329 pergerakan. “Pertumbuhan penumpang dan pergerakan pesawat di Q1/2018 yang sejauh ini lebih dari 10% merupakan dampak positif dari upaya kami yang telah mengoperasikan beberapa bandara dan terminal baru,” terang Awaluddin. Awaluddin dilahirkan di Jakarta, 15 Januari 1968. Ia menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Elektro dari Universitas Sriwijaya pada tahun 1991, Master of Business Administration dari European University Antwerp Belgium (1998), dan S3 Doktor Ilmu Manajemen dari Universitas Padjadjaran (2016). Selanjutnya Awaluddin mengambil Executive Education Program di Harvard Business School, Amerika Serikat.
Dia mengawali kariernya di Telkom setelah lulus dari Universitas Sriwijaya. Semula menjadi staf perencanaan di kantor pelayanan Telkom Surabaya, Jawa Timur. Pria ini dikenal sebagai pekerja keras. Pelan tapi pasti kariernya meroket. Pada periode 2005 – 2007 ia menduduki kursi Vice President Public & Marketing Communication Telkom di PT Telkom Indonesia. Selanjutnya menjadi Executive General Manager Divisi Akses, Executive General Manager Divisi Regional 1 Sumatera di PT Telkom Indonesia Tbk (2007 – 2010). Kemudian menjabat Direktur Utama PT Infomedia Nusantara (2010 – 2012), dan Direktur Enterprise & Business Service di PT Telkom (2012 – 2016).
73 Figur Berprestasi 2018
Kepala Basarnas Muhammad Syaugi
Naskah: Subhan Husaen Albari Foto: Istimewa
Menduduki posisi tertinggi sebagai Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI M. Syaugi memegang peran penting dalam memberikan pertolongan dan pencarian terhadap para korban kecelakaan atau bencana alam yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Tugas ini tentu tidak mudah, karena beberapa wilayah Indonesia masih dikategorikan rawan terhadap bencana. Bahkan akhir-akhir ini, Basarnas cukup kewalahan menangani kecelakaan kapal laut yang tenggelam di sejumlah daerah.
Sebagian orang mungkin memandang kinerja Basarnas tidak semenonjol dengan lembaga yang lain. Padahal keberadaan Basarnas sangat dibutuhkan masyarakat untuk menyelamatkan nyawa orang dengan waktu yang cepat. Bisa dibayangkan, jika Basarnas tidak dilengkapi dengan peralatan canggih serta kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni, maka sulit bagi Basarnas melakukan kerja maksimal untuk mencari dan menyelamatkan para korban kecelakaan atau bencana alam. Basarnas kini menjadi lembaga pemerintah yang berdiri di garis terdepan saat bencana alam dan kondisi yang membahayakan jiwa manusia menerjang untuk menyelamatkan para korban meminimalisir jatuhnya lebih banyak korban. Dalam beberapa kasus kecelakaan yang terjadi, upaya penanganan yang dilakukan Basarnas banyak mendapatkan apresiasi.
Syaugi menyadari tugas yang dia emban sangat berat. Ia memaparkan saat ini Basarnas sudah banyak dilengkapi teknologi canggih untuk mendukung kinerja SAR. Misalnya dalam pencarian KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara pada Juni 2018, Basarnas sudah menggunakan alat yang bernama scan sonar. Alat ini memiliki fungsi mendeteksi benda-benda di bawah permukaan air untuk kedalaman 1000 meter dengan kecepatan tidak lebih dari 5 knot. Basarnas juga sudah memiliki alat Remotely Operated Vehicle (ROV), yaitu kendaraan bawah air tanpa awak yang dioperasikan dengan remote kontrol atau diseret menggunakan kapal. Kemudian Syaugi telah mengupayakan Basarnas untuk memiliki alat pendeteksi kecelakaan Meolut 2017.
Alat ini dapat mendeteksi titik kecelakaan baik di darat maupun di laut. Jika terjadi kecelakaan di laut, Efod alat itu mengirim sinyal ke satelit di ketinggian 24.000 km. Di samping itu, Meolut juga memiliki cakupan wilayah pendeteksian lebih luas serta hasil yang lebih cepat dan akurat dibandingkan LeoSAR yang sebelumnya pernah dimiliki Basarnas. Terbaru Basarnas mendapatkan tambahan kapal operasional baru. Kapal KN SAR Laksmana. Rawannya kecelakaan di perairan di Indonesia menjadi salah satu dasar Basarnas melengkapi alat utama SAR di laut. Kapal baru itu memiliki tiga kekuatan mesin penggerak. Selain itu, kapal tersebut memiliki kemampuan deteksi permukaan serta dilengkapi forward infra red untuk mempermudah pencarian pada malam hari. Kemampuan deteksi kapal kelas II ini mencapai kedalaman 30 meter dari permukaan laut. Untuk urusan penyelamatan, kapal ini juga memiliki alat untuk deteksi korban yang mengapung hingga jarak 5 mil Laut (nautical mile).
Bahkan Basarnas saat ini sudah memiliki 10 pesawat tanpa awak. Syaugi mengupayakan modernisasi peralatan Basarnas menjadi keharusan dalam penanganan bencana. Selain peralatan teknologi yang canggih, Basarnas menjadi satu dari sepuluh satuan kerja yang meraih Penghargaan Penilaian Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Tahun 2017 dari Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta. Artinya kinerja keuangan Basarnas juga diakui pemerintah dengan nilai positif.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri Nata Irawan
Naskah: Sahrudi Foto: Edwin Budiarso
Pemahamannya yang tinggi tentang birokrasi dan tata pemerintahan desa adalah alasan kuat pemerintah menempatkan Dr. Nata Irawan., S.H., M.Si sebagai Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa (Dirjen Bina Pemdes), Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri). Terbukti, selama kepemimpinannya, pejabat kelahiran Lampung ini telah membuktikan kemampuannya dalam mengimplementasikan amanah dari Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Mendagri (Permendagri) Nomor 114/2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa.
Sebagai unsur pelaksana Kementerian Dalam Negeri di bidang pembinaan pemerintahan desa, peran Dirjen Bina Pemdes tentu cukup berat mengingat harus mengurusi desa se-Indonesia yang saat ini jumlahnya 74.957 desa, dengan 8.479 kelurahan dan 7.201 kecamatan. Namun bagi Nata hal itu tak masalah. Karena pria yang dilantik sebagai Dirjen Bina Pemdes pada 1 Juli 2015, ini paham betul bagaimana merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang pembinaan pemerintahan desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. “Yang terpenting adalah mewujudkan pemerintahan desa yang mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat,” tekadnya. Karena itulah, di awal kepemimpinannya ia serius dalam merumuskan kebijakan di bidang fasilitasi penataan desa, penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa, pengelolaan keuangan dan aset desa, produk hukum desa serta pelaksanaan penugasan urusan pemerintahan, kelembagaan desa, kerja sama pemerintahan, maupun evaluasi perkembangan desa.
Bersama jajarannya Nata terus mendongkrak kapasitas intelektual para Kepala Desa. Misalnya dengan mendorong tingkat pendidikan para Kepala Desa dan melakukan pelbagai pelatihan. “Saat ini, jumlah Kepala Desa yang berpendidikan sarjana mencapai 14.090,” terangnya. Sementara jumlah aparatur Kepala Desa yang telah menjalani pelatihan pengembangan kapasitas aparatur desa untuk tahun anggaran 2015 saja sudah mencapai 147.325 orang. Sedangkan pelatihan bagi pelatih tingkat pusat, provinsi, kabupaten dan kota, serta kecamatan selama tahun 20142017 mencapai 13.893 orang. “Mereka mengikuti berbagai pelatihan mulai dari pelatihan pembina teknis pemerintahan desa hingga pelatihan tata kelola pemerintahan lingkup regional bagi pengurus lembaga kemasyarakatan desa dan kelurahan,” jelas Nata.
Dalam melaksanakan tugasnya, Nata juga menggandeng banyak pihak. salah satunya dengan kalangan perguruan tinggi.“Sesuai dengan semangat Nawacita Presiden Joko Widodo dalam arah kebijakan pembangunan perdesaan, perlu pemenuhan standar pelayanan minimum dan pengawalan implementasi Undang Undang Desa secara sistematis. Oleh sebab itu, kami menggandeng dan melibatkan seluruh perguruan tinggi untuk mengimplementasikan Tri Darma perguruan tinggi dalam mengawasi penggunaan dana desa,”ujarnya. Saat ini, diakuinya, kebijakan afirmatif UU 6/2014 tentang desa berpengaruh positif terhadap efektivitas Pemerintah Desa dengan pengaruh positif yang sudah tercipta. “Kepuasan itu terinci atas pelayanan publik, musyawarah, dan pembangunan desa.
Masyarakat sudah mendapatkan kepuasan atas pelayanan publik, musyawarah, dan pembangunan desa. Saat ini Pemerintah Desa sudah sangat efektif dalam menyediakan layanan publik bagi masyarakat. Hal tersebut diakibatkan karena terjalinnya komunikasi antara aparat pemerintah desa dengan pelatih perencanaan pembangunan desa,” paparnya.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Jenderal Penyelenggara Haji Dan Umrah Nizar Ali
Naskah: Vina Agustina Foto: Edwin Budiarso
Sebagai negara dengan penduduk mayoritas umat Islam, urusan haji dan umrah selalu menjadi perhatian publik. Apalagi, Indonesia merupakan penyumbang jemaah haji dan umrah terbesar di dunia, sehingga penanganan haji dan umrah harus menjadi concern pemerintah.
Sadar akan hal itu, Prof. Dr. Nizar Ali, M.Ag., yang dilantik sebagai nakhoda baru Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) pada tanggal 2 Agustus 2017 segera meracik program dan strateginya. Tak butuh waktu lama, sehari setelah pelantikannya, Nizar Ali segera memberlakukan pola MBS, yakni Menyatu, Bersama, dan Sejahtera. Inilah konsep awal Nizar Ali membenahi dan meningkatkan kinerja di satuannya. “Menyatu, artinya saling bekerja sama dan bahu-membahu sehingga tercipta persatuan,” ujar Nizar Ali, kala itu. Pola kedua adalah bersama Nizar mengingatkan jajarannya tentang pentingnya kebersamaan dalam mengelola organisasi. Ia meminta agar jajaran Ditjen PHU saling sinergi, menguatkan satu sama lain, bukan saling menjatuhkan dan menjegal.
Adapun pola takhir adalah sejahtera. Menurutnya, jika jajaran Ditjen PHU bisa menyatu dan bersama dalam bekerja, maka akan memunculkan kesejahteraan. “Pola ini apabila dapat diterapkan, akan menjadi energi yang positif dalam melaksanakan tugas. Dan tak lupa juga untuk selalu berdoa,” ungkapnya. Di luar dugaan, Mantan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) ini kemudian melakukan terobosan-terobosan pelayanan haji dan umrah yang luar biasa. Mulai dari layanan tenda baru yang dipasang oleh pihak Muassasah Asia Tenggara.
Tenda ini dilengkapi beragam fasilitas tambahan, antara lain: air cooler, karpet, penerangan LED, mist fan, toilet, dapur dan disediakan genset. Nizar juga meminta petugas Perlindungan Jamaah (Linjam) yang terdiri dari TNI dan Polri, untuk menjaga titik-titik rawan di sekitar Mina, seperti juga di ArafahMusdalifah-Mina dan Jamarat. Lebih lanjut, terobosan paling spektakuler tahun ini ialah gelang haji yang dilengkapi QR code. Di dalamnya memuat data rinci jamaah haji, antara lain: identitas, daerah asal, termasuk nomor hotel yang ditempati selama di Arab Saudi. Tak hanya itu, guru besar Ilmu Hadits UIN Sunan Kalijaga ini juga melakukan beberapa terobosan besar pelayanan haji. Pertama, rekrutmen petugas berbasis Computer Assisted Test (CAT). Selain untuk transparansi, terobosan ini diharapkan dapat memilih petugas haji yang profesional dan siap melayani jamaah haji.
Terobosan kedua, menambah toilet portable di Mina. Sebab, selama ini, antrian panjang di toilet Mina menjadi salah satu yang dikeluhkan oleh jamaah. Terobosan ketiga terkait tas dan koper jamaah. Tahun ini, jamaah mendapatkan tas kabin berupa koper, sehingga diharapkan akan memudahkan mobilitas mereka. Tahuntahun sebelumnya, tas kabin diberikan dalam bentuk tas tenteng. Paspor dan koper jamaah juga akan diberi tanda warna. Jadi, untuk setiap rombongan jamaah dalam satu kloter, akan menggunakan tanda warna yang berbeda. Keempat, terobosan yang dilakukannya adalah pelimpahan porsi.
Mulai tahun ini, calon jamaah yang meninggal setelah adanya penetapan keberangkatan yang dikeluarkan Ditjen PHU pada 12 Maret 2018, boleh diganti anggota keluarganya. Terobosan kelima, pemeriksaan biometric dan sidikjari di 13 embarkasi Tanah Air. Sebelumnya, pemeriksaan biometric dan sidikjari dilakukan saat jamaah tiba di bandara Arab Saudi, baik Jeddah maupun Madinah. Akibatnya, antrian di bandara menjadi sangat panjang dan lama, sementara kondisi jamaah lelah usai melakukan penerbangan dari Indonesia.
Bahkan, khusus tahun ini, untuk jamaah yang berangkat dari embarkasi Jakarta dan Surabaya, begitu mendarat di bandara Arab Saudi bisa langsung masuk bus. Kabar baik lainnya, mulai tahun 2018, layanan catering bagi jamaah haji Indonesia selama di Makkah juga akan ditambah. Kalau tahun lalu hanya 15 kali makan, tahun ini bertambah menjadi 40 kali makan. Berbagai terobosan yang Nizar lakukan, ternyata menuai kepuasan dari jamaah haji. Terbukti dari Indeks Kepuasan Jamaah Haji (IKJHI) Tahun 2017, yang merupakan Indeks Kepuasan tertinggi selama 8 tahun terakhir.
Data menunjukkan bahwa IKJHI tahun 2010 berada pada angka 81,45%, tahun 2011 naik menjadi 83,31%, 81,32% (2012), 82,69% (2013), 81,52% (2014), 82,67% (2015). Sedangkan untuk tahun 2016 berada pada angka 83,83%. IKJHI tahun 2017 kembali naik menjadi 84,85%, dan tahun ini ditargetkan naik 0,15,sehingga mencapai 85 atau masuk kategori sangat memuaskan.
73 Figur Berprestasi 2018
Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto
Naskah: Arif Rahman Hakim Foto: Istimewa
Dipercaya menjadi Presiden Direktur PT Astra International Tbk sejak 2010, Prijono merupakan orang lama di perusahaan otomotif ini. Ia sukses membawa emiten dengan kode saham ASII ini semakin besar.
Sepanjang 2017 Astra mencatatkan laba bersih sebesar Rp 18,88 triliun atau mengalami kenaikan jika dibandingkan 2016 lalu perseroan meraih laba bersih sebesar Rp15,15 triliun. Pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh pendapatan perseroan yang mengalami kenaikan sebesar 14 persen menjadi Rp206,1 triliun dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar Rp181,1 triliun. Sedangkan dari sisi nilai aset bersih per saham tercatat sebesar Rp 3.054 pada 31 Desember 2017, meningkat 10 persen dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2016 sebesar Rp 2.765. “Setelah mencetak kinerja keseluruhan yang baik pada tahun 2017, Grup Astra diharapkan dapat terus diuntungkan dari membaiknya kondisi ekonomi serta stabilnya harga komoditas, meskipun persaingan di pasar mobil akan terus meningkat,” kata Prijono dalam keterangan resmi.
Astra membukukan kenaikan pendapatan sebesar 14% (yoy) dari sebelumnya Rp48,78 triliun, menjadi Rp55,82 triliun pada kuartal I/2018. Prijono mengungkapkan, pada kuartal pertama 2018, pangsa pasar mobil dan motor perseroan menurun. Selain itu laba bersih lini agribisnis perseroan menurun akibat pelemahan harga. “Grup Astra memperkirakan akan terus mendapat keuntungan dari harga batu bara yang stabil, sementara persaingan di pasar mobil diperkirakan semakin meningkat,” kata Prijono. Dari laporan keuangan perseroan, kinerja kuartal I/2018 Astra terdorong oleh kontribusi beberapa lini bisnis, yaitu segmen alat berat, dan pertambangan, konstruksi, dan energi.
Kendati demikian peningkatan kontribusi dari segmen-segmen tersebut tidak dapat mengompensasi penurunan pada segmen otomotif dan agribisnis. Adapun nilai utang bersih perseroan per 31 Maret 2018 adalah sebesar Rp2,4 triliun turun dari pembukuan nilai kas bersih per 31 Desember 2017 yang sebesar Rp2,7 triliun. Kondisi tersebut terutama disebabkan oleh investasi Grup pada jalan tol, Go-Jek, dan belanja modal pada bisnis kontraktor penambangan. Secara rinci perseroan membukukan kenaikan laba bersih 68% dari kelompok segmen alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi, dan kenaikan sebesar 4% dari segmen teknologi informasi. Kenaikan laba bersih segmen alat berat disumbang oleh laba bersih PT United Tractors Tbk. yang pada kuartal I/2018 naik 69% menjadi Rp2,5 triliun.
Prijono yang dilahirkan tahun 1960 menjabat Presdir Astra International sejak 1 Maret 2010 dan sebelumnya menjabat sebagai Direktur perseroan periode 2001 - 2010. Saat ini iajuga menjabat Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk dan PT Astra Honda Motor. Sebelum bergabung dengan Astra pada 1990 Prijono adalah Sales Engineering Manager di Daimler-Benz Indonesia. Ia pernah menjabat Presiden Komisaris PT Pamapersada Nusantara (2007–2009), Wakil Presiden Komisaris PT Federal International Finance (2007-2010), Presiden Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk (2010-2017), Wakil Presiden Komisaris PT Toyota-Astra Motor (2010-2015), dan Wakil Presiden Komisaris PT Astratel Nusantara (2013-2015).
Ia menyandang gelar Dipl.-Ing. di bidang Teknik Mesin dari University of A. Sc. Konstanz, Jerman, tahun 1984 dan gelar Dipl.-Wirtschaftsing. di bidang Administrasi Niaga dari University of A. Sc. Bochum, Jerman ahun 1986. Tahun 2014 ia menerima penghargaan sebagai Asia Business Leader of The Year dari CNBC.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama Bank Jatim R.Soeroso
Naskah: Iqbal Ramdhani Foto: Istimewa
Bekerja keras, cerdas, dan ikhlas, itulah kalimat yang dipegang teguh, Direktur Utama Bank Jatim R. Soeroso, sehingga membawa kesuksesan terhadap perusahaan yang dipimpinnya. Di bawah nakhodanya, Bank Jatim secara signifikan mencetak kinerja positif.
Di tahun 2017 Bank Jatim berhasil menutup akhir tahun dengan membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 12,76 persen (YoY), sedangkan mengawali performance di tahun 2018 pada semester I Bank Jatim mampu mencetak laba Rp758,28 miliar tumbuh 5,01 persen ( YoY). Dan dari segi Aset tumbuh 15,63 persen atau sebesar Rp59,54 triliun. Sementara, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan 17,35 persen (YoY), yaitu sebesar Rp 49,52 triliun. Pertumbuhan DPK didominasi oleh pertumbuhan giro di angka Rp19,67 triliun atau tumbuh sebesar 25,85 persen. Selain itu, CASA rasio Bank Jatim pada semester I 2018 sebesar 70,47. Dengan demikian, Bank Jatim berhasil mempertahankan CASA rasio di atas 65 persen selama 15 tahun.
Tak hanya itu, perkembangan teknologi informasi yang sangat masif. Menyebabkan kompleksitas produk dan jasa perbankan menimbulkan risiko-risiko yang semakin bervariasi, menghadapi hal itu, Soeroso, paham betul bagaimana menghadapi tantangan tersebut, maka dari itu ia meminta agar lebih banyak berinovasi dalam hal jasa layanan dan produk karena kompetisi di dunia perbankan harus diimbangi dengan sinergi perusahaan dan lembaga jasa keuangan. Menjawab tantangan tersebut, ia bersama Bank Jatim telah memiliki e-channel, yakni ATM, SMS Banking, Internet Banking, dan Mobile Banking, hal itu dilakukan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada nasabah dalam bertransaksi.
“Saat ini, Bank Jatim juga sudah bersinergi dengan beberapa bank dan lembaga jasa keuangan lainnya untuk menciptakan produk sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ungkap Soeroso kepada Men’s Obsession. Sebelum menjadi Direktur Utama Bank Jatim, Soeroso sudah banyak makan asam di dunia perbankan, seperti menjabat sebagai Pemimpin Cabang Probolinggo, Cabang Malang, Cabang Sidoarjo dan Corporate Secretary. Tak hanya itu, ia juga pernah mengemban amanah sebagai Direktur BPR UMKM Jawa Timur pada tahun 2010, maka tak ayal dengan segudang pengalaman tersebut membuatnya paham betul akan dunia perbankan. Sehingga, di bawah komandonya Bank Jatim tak henti mematri prestasi, penghargaan demi penghargaan pun diterima oleh bank terbesar di Jawa Timur tersebut.
Hal itu tentu tak luput dari strategi sinergitas dan kebijakan yang dilakukan Soeroso terhadap beberapa sinergitas yang dilakukan Bank Jatim dengan perusahaan BUMN dan instansi swasta guna meningkatkan layanan dan inovasi produk yang sudah ada selama ini. “Alhamdulillah, selama menjabat sebagai Direktur Utama Bank Jatim, beberapa pencapaian dan penghargaan telah kami terima, di antaranya Bank Jatim meraih peringkat 1 Anual Report Award (ARA) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) pada tahun 2016. Pada Mei 2018 Bank Jatim juga mengusung empat penghargaan, yaitu Top The Best BUMD 2018, Top The Best BPD, Top The Best BUMD of The Year, dan Top The Best CEO BUMD 2018 pada ajang penghargaan TOP BUMD 2018,” urainya.
Menutup pembicaraan, Soeroso menuturkan pandangannya terhadap wajah Indonesia di usia ke-73 tahun, yakni ia mengaku merasakan perubahan yang lebih baik, hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tujuh tahun terakhir rata-rata 5,4 persen meskipun di tengah-tengah ketidakpastian perekonomian global, di mana pertumbuhan perekonomian Indonesia semakin merata tidak hanya tersentralisasi di pulau Jawa sehingga akan meningkatkan potensi daerah. Tak hanya itu, ia memiliki obsesi agar Bank Jatim mampu meningkatkan potensi yang ada di daerah, khususnya Jawa Timur, dengan cara terus menggali potensi daerah, maka pemerataan ekonomi akan lebih cepat terwujud, karena baginya hasil tidak akan mengkhianati proses.
“Artinya bekerja keras, cerdas, dan ikhlas. Selanjutnya Tuhan yang menentukan. Saya berharap, kepemimpinan saya saat ini dapat dijadikan panutan atau contoh bagi calon penerus bangsa khususnya pemimpin Bank Jatim sehingga saya dapat meninggalkan legacy yang baik bagi Bank Jatim. Tetapi semua itu saya kembalikan lagi kepada yang menilai karena menjadi seorang pemimpin memang tidak mudah,” tegas pria yang memiliki filosofi hidup ‘Berpikirlah positif niscaya semesta akan selalu mendukungmu’ itu.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah
Naskah: Subhan Husaen Albari Foto: Istimewa
Ririek Adriansyah memang bukan orang baru di PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel). Ia menjadi salah satu sosok sentral di perusahaan milik BUMN sejak resmi bergabung pada 2004 lalu. Berawal sebagai Deputy Executive General Manager Divisi Infratel Telkom, Ririek kini sukses membawa Telkomsel menjadi perusahaan jaringan telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan jumlah pelanggan mencapai 196,3 juta.
Guna mendukung kinerja yang semakin bagus, Telkomsel berkomitmen untuk terus melanjutkan transformasi digital dengan mengembangkan ekosistem digital melalui pagelaran jaringan broadband yang berkualitas di seluruh wilayah Indonesia dan mendorong adopsi layanan digital oleh masyarakat Indonesia. Ririek bersyukur kepercayaan masyarakat terhadap layanan Telkomsel masih cukup tinggi. Disadari bisnis digital menjadi kontributor pertumbuhan Telkomsel yang signifikan sesuai fokus perusahaan untuk tetap menjadi yang terdepan dalam bisnis telekomunikasi. Capaian kinerja Ririek terlihat pada kuartal pertama tahun 2018, di mana bisnis digital Telkomsel tumbuh 24,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini berkontribusi tehadap 48% dari total pendapatan Telkomsel atau meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 37,7%. Telkomsel juga berhasil meraih pendapatan sebesar Rp93,21 triliun sepanjang 2017 atau naik 7,5% dibandingkan 2016 sebesar Rp86,72 triliun. Bahkan Laba bersih Telkomsel di 2017 sebesar Rp30,39 triliun naik 7,8% dibandingkan 2016 sebesar Rp28,1 triliun.
Ke depan Telkomsel akan tetap fokus pada pembangunan ekosistem digital dengan membentuk portofolio layanan digital yang mencakup layanan Digital Lifestyle, Mobile Financial Services, Digital Banking dan Digital Advertising. Komitmen untuk terus membangun infrastruktur guna memberikan pengalaman digital terbaik ditunjukan dengan pembangunan 31.672 BTS selama tahun 2017 yang seluruhnya merupakan BTS 3G/4G. Sehingga sampai akhir tahun 2017 total BTS Telkomsel yang on-air tercatat sebanyak 160.705 unit di mana sekitar 70% merupakan BTS 3G/4G. Sedangkan untuk layanan 4G Telkomsel, saat ini telah hadir di 490 kota di seluruh Indonesia.
Pasca adanya kebijakan registrasi ulang dari Kementerian Komunikasi dan Informasi, Telkomsel mengakui jumlah pelanggan sempat menurun. Namun perlahan kondisi operasional perseroan mulai membaik. Telkomsel adalah operator kedua yang tingkat keberhasilan dalam registrasi ulang prabayar lumayan tinggi dibandingkan pemain seperti Indosat, Tri, atau Smartfren yang kehilangan pelanggan dalam jumlah banyak karena kebijakan itu. Sampai kuartal I, tercatat sebanyak 192,8 juta pelanggan di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut meningkat 13,8% ketimbang tahun sebelumnya. Dari total jumlah pelanggan tersebut, sebanyak 108,7 juta pelanggan merupakan pengguna data. Atau meningkat sebesar 21,3% secara year on year.
Selain sukses memimpin Telkomsel dalam Rapat Umum Anggota (RUA) Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) Ririek dipercaya sebagai Ketua Umum ATSI. Dengan jabatan barunya Ririek berkomitmen memperkuat industri telekomunikasi yang sangat dinamis ini, agar bisa memberikan kontribusi lebih besar serta mengembangkan layanan digital, sehingga industri ini dapat menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia di masa kini dan mendatang. ATSI adalah sebuah organisasi atau asosiasi para penyelenggara telekomunikasi di Indonesia. Organisasi ini dibangun dengan visi dan misi demi meningkatkan kerjasama antar penyelenggara telekomunikasi, memajukan, mengembangkan layanan, dan memberikan dukungan kepada penyelenggara telekomunikasi di Indonesia.
73 Figur Berprestasi 2018
Walikota Balikpapan Rizal Effendi
Naskah: Arief Sofiyanto Foto: Istimewa
Inilah salah satu Wali Kota yang meraih segudang penghargaan karena prestasinya selama dua periode kepemimpinannya. Tak tanggung-tanggung, Wali Kota Balikpapan HM Rizal Effendi SE meraih 161 penghargaan di periode pertama (2011-2016) kepemimpinannya, baik penghargaan tingkat Provinsi, Nasional hingga Internasional. Belum lagi penghargaan bergengsi lainnya yang berhasil diraih pada periode kedua masa kepemimpinannya.
Pada periode kedua, Rizal Effendi menyabet penghargaan ICSB Indonesia City Award 2017 yang digelar Kementerian Koperasi dan UKM bersama ICSME sebagai host ICSB Indonesia. Bahkan, Kota Balikpapan berhasil meraih kembali Adipura Kencana Tahun 2017 dalam kategori kota besar. Selain itu, pada 24 Januari 2018, Rizal Effendi meraih penghargaan 5 walikota terbaik dari penilaian Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB). Ia terpilih sebagai penyelenggara pelayanan publik dengan kategori sangat baik, yang dinilai dari evaluasi beberapa pelayanan publik, mulai dari pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).
Rizal Effendi juga mendapat penghargaan Leadership Award 2017 dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Menurut Dodi Riyatmadji, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri, para kepala daerah yang memperoleh penghargaan, telah melalui tahapan seleksi tim penilai dari total nominator sebanyak 34 gubernur, 416 bupati, dan 98 wali kota. Mereka yang terpilih dinilai memenuhi kriteria pemimpin terbaik selama menduduki masa jabatan minimal empat tahun. Mereka juga tidak pernah terjerat kasus hukum atau etika moral, responsif, bervisi strategis, dan memiliki integritas tinggi terhadap bangsa.
Ya, kinerja Rizal Effendi sebagai wali kota Balikpapan memang telah terbukti. Pada periode pertama (2011 – 2016) ia juga berhasil meraih penghargaan atas kinerjanya yang luar biasa. Pada tahun 2011 misalnya, Rizal sudah berhasil mempersembahkan delapan prestasi di antaranya, Peringkat 2 Environmentally Sustainable Cities dan Adiwiyata Mandiri. Tahun kedua yakni 2012 penghargaan yang berhasil dipersembahkan meningkat drastis menjadi 32 penghargaan seperti Wahana Tata Nugraha dan Pengelolaan Kepegawaian Terbaik serta Award Indonesia Bermutu. Prestasi di tahun 2013, Kota Balikpapan meraih Kalpataru dan berbagai penghargaan lainnya. Pada tahun 2014, Balikpapan memperoleh 41 penghargaan serta mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Penghargaan internasional bergengsi ‘ASEAN Environment Sustainable City (ESC)’ juga berhasil diraih pada 2014 atas keberhasilannya dalam melakukan penataan lingkungan kota secara berkelanjutan, terutama terkait dengan clean land, clean water dan clean air, termasuk inovasi dalam pengelolaan dan pemanfaatan sampah. Kemudian pada tahun 2015, Rizal mempersembahkan 29 penghargaan. Salah satu penghargaan bergengsi yang diraih adalah ‘The Most Lovable Sustainable City for 2015’ dari program WWF Earth Hour City Challenge 2015. Penghargaan yang diraih Balikpapan telah membuat Indonesia semakin dikenal dunia karena keindahan, kerukunan dan infrastruktur yang baik.
Rizal Effendi juga memborong prestasi nasional. Dua penghargaan disabetnya sekaligus dalam satu rangkaian acara K3 Award 2016 yang digagas Kementerian Ketenagakerjaan RI. Pertama, Rizal meraih penghargaan sebagai Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Apresiasi kedua, berpretasi sebagai Pembina Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS di Tempat Kerja.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Jenderal Imigrasi Ronny F Sompie
Naskah: Iqbal Ramadhan Foto: Istimewa
Selepas dilantik sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi pada 2015, ia langsung menyiapkan sejumlah strategi untuk memperbaiki institusinya agar jalur imigrasi tak digunakan untuk tindakan yang melanggar hukum. Di tangan Ronny, Dirjen Imigrasi terbilang sukses, hal itu terlihat pada 2017 dengan keberhasilan mendeportasi atau memberikan Tindakan Administrasi Keimigrasian (TAK) kepada 2.972 warga negara asing (WNA).
W NA yang dideportasi berasal dari beberapa negara Asia seperti Tiongkok, Afganistan, Vietnam, Bangladesh, dan Malaysia. Hal itu dilakukan karena tidak memiliki dokumen perjalanan yang sah, selain itu imigrasi juga mencatatkan laporan jumlah permohonan paspor WNI ke luar negeri meningkat hingga 3,1 juta. Angka ini tercatat meningkat dibandingkan capaian 2016 yang sebanyak 3,03 juta dan 2015 sebanyak 2,88 juta. Memiliki pengalaman di kepolisian, membuat Ronny paham betul dunia kriminal, sehingga ia mampu mencegah masuk 301 orang yang diduga sebagai terorisme dari warga negara Afghanistan, Filipina, Malaysia, Irak, dan Arab Saudi. Tidak hanya itu, mantan Kapolda Bali tersebut juga berhasil mengamankan beberapa orang yang terindikasi mengikuti jaringan ISIS sekitar 109 orang dan 142 orang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus terorisme.
Maka dari itu, untuk memberikan keamanan bagi Indonesia, Ronny membentuk 496 Sekretariat Tim Pengawasan Orang Asing (Tim PORA), ditambah Aplikasi Pengawasan Orang Asing (APOA) diterapkan di penginapan dan rumah-rumah pribadi untuk mempermudah pelaporan. Imigrasi di bawah kepemipinan Ronny patut diacungi jempol karena banyak masalah terselaikan. Imigrasi juga terus berupaya mencegah adanya tenaga kerja Indonesia (TKI) nonprosedural yang akan berangkat ke luar negeri, hal ini sesuai dengan Nawa Cita, yakni kembali menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya, dan pembangunan pertahanan negara tri matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
Untuk melindungi warga Indonesia dari permasalahan hukum di luar negeri saat melakukan kunjungan wisata ataupun kerja, melalui Imigrasi, Ronny menunda penerbitan paspor lebih dari 4.000 yang diajukan masyarakat, hal itu dikarenakan adanya ketidaksinkornan saat dilakukan wawancara, itu semua dilakukan Ronny untuk mencegah modus job order dari perusahaan swasta di luar negeri. Karena prosedur yang dijalankan sering ‘potong kompas’ dan pengurusan paspornya melalui program umrah, bebas kunjungan, bahkan haji. Jumlah jamaah haji 2017 yang belum kembali ke Tanah Air sekitar 40 orang.
Atas perannya melindungi WNI di luar negeri, Direktorat Jenderal Imigrasi menerima Hassan Wirajuda Award 2017 terkait perlindungan terhadap Warga Negara Indonesia di luar negeri. Penghargaan diserahkan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan diterima langsung oleh Direktur Jenderal Imigrasi, Ronny. Hassan Wirajuda Award merupakan sebuah penghargaan yang diberikan Kementerian Luar Negeri kepada pihak-pihak yang turut berperan dalam perlindungan WNI di luar negeri.
73 Figur Berprestasi 2018
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah
Naskah: Subhan Husaen Albari Foto: Dok. Pribadi
Menjadi Bupati Sidoarjo sejak 2010, Saiful Ilah sudah membuktikan dirinya bukan hanya dikenal oleh masyarakat Sidoarjo, tapi pria kelahiran Sidoarjo 9 Agustus 1949 ini juga dicintai rakyatnya. Tak heran, Saiful bisa terpilih kembali sebagai Bupati Sidoarjo untuk periode 2016-2021.
Selama rentang waktu delapan tahun menjabat sebagai bupati, tentu banyak capaian yang sudah dilakukan Saiful untuk memajukan warganya melalui programprogram unggulan. Sehingga Sidoarjo kini berhasil tumbuh menjadi kabupaten yang maju bukan hanya di Jawa Timur, tapi di Indonesia. Sempat mengalami kondisi terpuruk pasca musibah Lumpur Lapindo 2006 lalu, Sidoarjo kini mampu bangkit dengan segala potensi yang ada. Bahkan 14 tahun berlalu, Lumpur Lapindo kini justru bisa memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat Sidoarjo dan juga Surabaya.
Pasalnya, pemerintah Sidoarjo di bawah kepemimpinan Saiful telah membuat program Jaringan Gas Rumah Tangga (Jargas) yang dipasok oleh Lapindo Brantas Inc. Program ini merupakan kerja sama antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). Program unggulan ini sempat dipamerkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pameran Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) yang diadakan di Indonesia Convention Exhibition Bumi Serpong Damai City Tangerang awal Juli 2018.
“Jargas yang telah terpasang hingga saat ini sebanyak 10.350 sambungan rumah tangga, dan akan ditambah lagi sebanyak 7 ribu sambungan rumah tangga di tahun 2018 ini. Jadi secara kematangan energi Sidoarjo bisa dibilang kini lebih siap dibanding daerah lain. Masyarakat sudah tak perlu lagi repotrepot cari gas LPG karena rumah mereka secara bertahap akan teraliri Jargas. Jargas ini bisa menjadikan masyarakat lebih hemat dengan pasokan yang melimpah,” ujar pria yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Bupati Sidoarjo periode 2000-2005 dan 2005-2010.
Tidak hanya berhenti di Jargas, Saiful juga gencar melakukan pembangunan infrastruktur di Sidoarjo untuk mewujudkan Smart City. Belum lama ini bupati telah meresmikan sebelas proyek pembangunan infrastruktur di Sidoarjo. Mulai dari pembangunan Gedung Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Sidoarjo, Sentra PKL Gajah Mada, hingga sejumlah Puskesmas
dan pembangunan jembatan di Desa Klopo Sepuluh, Kecamatan Sukodono dan lainnya. Dari sisi pelayanan publik, Saiful menjelaskan sejak tahun 2015, Sidoarjo sudah menerapkan layanan perijianan online yang dinamakan SIPPADU (Sistem Informasi Pelayanan Perizinan Terpadu).
Sedangkan pelayanan administrasi kependudukan, Sidoarjo juga sudah menerapkan pelayanan administasi kependudukan melalui online bernama Berkas Mlaku Dewe (BMW) yang sudah diterapkan di kecamatan Sukodono mulai tahun 2016. Dibidang kesehatan, Sidoarjo sudah memberikan pelayanan publik berbasis online. Seperti layanan Maternal atau Ibu melahirkan yang diterapkan oleh RSUD Sidoarjo. Layanan ini bertujuan untuk kecepatan dalam penanganan guna mengurangi angka kematian pada ibu dan bayi. Dengan kemajuan yang begitu pesat.
Sidoarjo masuk nominasi IAA 2018, dengan kategori penilaian pembangunan Infrastruktur dan Pelayanan Publik oleh IAA 2018. Kabupaten Sidoarjo juga kembali meraih penghargaan Kota Layak Anak (KLA) 2018. Terhitung, ini penghargaan KLA kelima yang diraih Kota Delta itu. Lebih dari itu, Sidoarjo berhasil mendapat Penghargaan “Wonderful Indonesia Tourism Awards 2018” dan menyabet julukan sebagai “Kota UKM Indonesia”. Saiful terbukti mampu menggerakkan ekonomi masyarakat Sidoarjo ke arah lebih maju.
73 Figur Berprestasi 2018
Komisaris Utama Sido Muncul Sofjan Hidayat
Naskah: Subhan Husaen Albari Foto: Istimewa
Melambungnya nama Sido Muncul sebagai perusahaan jamu dan obat terbesar di Indonesia tidak lepas dari seorang Sofjan Hidayat. Pada saat masih dipercaya sebagai Direktur Utama, Sido Muncul mampu tampil dengan kinerja yang membanggakan. Pendapatan perusahaan di setiap triwulannya melonjak naik. Inovasi juga terus dilakukan sebagai strategi untuk mengembangkan perusahaan.
Sofjan dipercaya sebagai Direktur Sido Muncul pada 2016 lalu. Ia dikenal sebagai arsitek suksesnya distribusi Sido Muncul ke seluruh Nusantara dan mancanegara. Ia dinilai banyak orang berhasil memacu penjualan melalui inovasi produk secara terus menerus. Hal itu bisa dilakukan oleh Sofjan karena ia sendiri sudah berpengalaman selama puluhan tahun memegang PT Muncul Mekar, sebagai distributor utama seluruh produk-produk Sido Muncul. Sukses memimpin Sido Muncul kini Sofjan dipercaya sebagai Komisaris Utama. Pada masa kepemimpinannya Sido Muncul mampu melakukan ekspansi pasar dari Sabang sampai Merauke. Bahkan Sido Muncul mampu membuka pasar di Australia, Filipina, Malaysia, Singapura, sampai Nigeria. Karena itu, Sofjan yakin penjualan semua produk korporasi berkode emiten SIDO ini akan terus tumbuh dari tahun ke tahun. Dengan kinerjanya yang baik Sofjan sudah membuktikan bahwa seorang CEO harus memiliki sifat profesional, mampu memimpin, dan semakin bekerja keras.
Dengan inovasi yang dilakukan ia berhasil membawa perusahaannya bersaing di pasar global. Dari sisi pendapatan berdasarkan laporan keuangan, Sido Muncul membukukan keuntungan sebesar Rp533 miliar sepanjang 2017 atau meningkat 11 persen dari laba bersih tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut, turut didukung kenaikan laba kotor dari Rp1,06 triliun pada 2016 menjadi Rp1,16 triliun di 2017, atau naik sebanyak 8,8%. Margin laba kotor emiten jamu ini naik dari 41,7% menjadi 45,1%. Perusahaan pun mampu membagikan dividen kepada para pemegang saham dengan total nilai Rp430 miliar atau 80 persen dari laba bersih perusahaan. Penjualan bersih Sido Muncul pada tahun lalu mencapai Rp2,57 triliun. Penjualan segmen jamu herbal & suplemen tumbuh 11,3% menjadi Rp 1,69 triliun di tahun 2017 dari periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp1,52 triliun.
Kontribusi terbesar pada segmen ini, masih disumbang kelompok produk Tolak Angin Cair disusul oleh produk baru, Tolak Linu. Segmen makanan dan minuman mencatat penurunan penjualan dari Rp963,2 miliar di tahun 2016 menjadi Rp794,8 miliar di tahun 2017 atau turun sebesar 17,5%. Penurunan terutama masih terjadi pada kelompok produk Kuku Bima Ener-G. Meskipun begitu, penjualan segmen farmasi di 2017 bertumbuh 11% menjadi sebesar Rp88,5 miliar dari tahun sebelumnya. Segmen ini berkontribusi sebesar 3,4% atas total penjualan bersih SIDO.
Di sisi lain, beban usaha turut mengalami peningkatan 5,5% menjadi Rp536,22 miliar, disertai penurunan penghasilan beban lain-lain mencapai 19,4% menjadi Rp56,15 miliar tahun lalu. Sedangkan untuk laba bersih per saham, jumlahnya turut mengalami kenaikan dari 2016 sebanyak Rp32,5 per saham menjadi Rp35,9 per saham di 2017. Pada kuartal 1-2018 perusahaan membukukan kenaikan laba bersih signifikan sebesar Rp169,08 miliar atau naik 32,57% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp127,54 miliar. Kenaikan laba, didukung peningkatan pendapatan sebesar 2,88% menjadi Rp620,84 miliar dibandingkan pendapatan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp603,48 miliar.
Sementara beban pokok penjualan pada 2018, turun 8,38% menjadi Rp314,95 miliar dibandingkan beban pokok penjualan tahun lalu sebesar Rp343,75 miliar. Adapun nilai aset perusahaan pada 2018, naik 5,50% menjadi Rp3,33 triliun dibandingkan aset tahun lalu sebesar Rp3,16 miliar.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama PT Asabri (Persero) Letjen (Purn) Sonny Widjaja
Naskah: Purnomo Foto: Istimewa
Kinerja posif yang dilakoni Sonny Widjaja patut diacungkan jempol. Bagaimana tidak, di tangannya PT ASABRI (Persero) mampu menjalankan programnya dengan baik, yakni sesuai dengan program pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal pembangunan infrastruktur.
Pada 2018, ASABRI akan mengalihkan sebagian besar investasinya di surat utang negara (SUN) ke sektor infrastruktur. Sedikitnya 60% dari Rp4,5 triliun investasi Asabri di SUN akan dialihkan ke berbagai proyek pembangunan program pemerintah, seperti jembatan, bandara, pelabuhan, dan jalan tol. Bagi Sonny, mengelola investasi di pembangunan infrastruktur sangat cocok dengan karakteristik ASABRI sebagai perusahaan asuransi jiwa dan pengelola dana pensiun TNI, Polri, PNS Kementerian Pertahanan/Polri yang bersifat jangka panjang. Terlebih, ASABRI sebagai korporasi BUMN tidak hanya bertujuan meningkatkan kesejahteraan, tapi juga ikut mendukung program pemerintah di antaranya pembangunan infrastruktur.
Dalam Rencana Program Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 20152019, kebutuhan pembiayaan infrastruktur mencapai Rp4.796 triliun. Di sisi lain, APBN dan APBD hanya mampu menopang sekitar 41,3% (Rp1.978 triliun) dari kebutuhan pembiayan tersebut. Sisanya diharapkan dari BUMN (Rp1.066 triliun) dan partisipasi swasta (Rp1.751 triliun). ASABRI juga akan meningkatkan investasinya di berbagai instrumen investasi lain, seperti reksa dana, saham, dan deposito. Sementara, investasi saham terbesar Asabri di BUMN adalah di sektor properti, perbankan, farmasi dan ritel.
Pada 2017, ASABRI tercatat menjadi pemegang saham mayoritas PT Hanson International Tbk, PT Indofarma Tbk, PT Pelat Timah Nusantara Tbk, PT Antam (Persero) Tbk, PT Bank Yudha Bhakti Tbk, PT Island Concept Indonesia Tbk, PT Sigmagold Inti Perkasa Tbk, PT Bumi Citra Permai Tbk, dan PT Eureka Prima Jakarta Tbk. Oleh karena itu, peralihan lini bisnis ke investasi infrastruktur diharapkan membuat ASABRI semakin baik melaksanakan domain utamanya, yakni memberi pelayanan kepada para nasabah yang terdiri atas prajurit TNI, Polri, PNS Kementerian Pertahanan atau Polri serta purnawirawan dan warakawuri.
ASABRI tidak pernah melupakan sentuhan humanis untuk meningkatkan layanannya. Selama beberapa tahun terakhir, di bawah komando Sonny, ASABRI berhasil melakukan transformasi bisnis, yakni pada awal tahun 2018 meresmikan logo baru yang menandai rebranding serta transformasi bisnis serta peningkatan pelayanan asuransi sosial terhadap pesertanya. Sonny mengatakan, sudah saatnya ASABRI meninggalkan kebiasaan lama dan memulai kinerja baru yang lebih inovatif dan kreatif. Perseroan meraih penghargaan kategori ‘Good Performance pada penghargaan BUMN Performance Excellence Award 2017’ itu, kini membawa semangat pembaruan demi kinerja lebih optimal. “Ini adalah tonggak transformasi bisnis dan budaya perusahaan menuju lebih profesional. Kami juga telah membangun sistem layanan berbasis TI terintegrasi untuk efisiensi pelayanan,” imbuhnya.
Setidaknya ada indikator yang dilakukan ASABRI dalam melakukan transformasi bisnisnya, yakni mengetahui navigasi perusahaan, agile dalam melakukan transformasi bisnis, menjadi perusahaan yang berorientasi pada profit, people, dan planet, serta mengelola generasi muda. Upaya ASABRI dalam melindungi para nasabahnya juga diwujudkan dalam memberikan perlindungan dan kehidupan yang layak. Semisal, melakukan pembenahan rumah kepada para mantan pejuang di Timor Leste. Serta memberikan fasilitas kepada para tentara yang menjaga di pulau-pulau terluar.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama PT Pakuwon Jati Tbk Stefanus Ridwan
Naskah: Iqbal Ramdhani Foto: Istimewa
Berkat kerja optimalnya, Stefanus Ridwan sukses membawa PT Pakuwon Jati Tbk konsisten membukukan kinerja positif, seperti pada paruh pertama tahun 2018, perusahaan berkode emiten PWON ini meraih pendapatan bersih Rp3,38 triliun atau meningkat 14,4% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,95 triliun.
Selain itu, perseroan juga mengantungi laba komprehensif sebesar Rp1,28 triliun, naik 32% dari tahun 2017 yang sebesar Rp969 miliar. Perseroan menjelaskan, di luar penyesuaian atas kurs mata uang asing dan penalti atas penebusan utang obligasi, laba komprehensif perseroan tumbuh 31,7% pada semester l/2018 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pengembang properti berbasis di Surabaya, Jawa Timur ini terus melakukan ekspansi usaha di berbagai wilayah. Selain di Jakarta dan Surabaya, kali ini mereka berencana membangun proyek properti baru pada 2019 mendatang. Nilai pembangunan proyek tersebut diperkirakan mencapai Rp1,8 triliun. Stefanus mengatakan, proyek tersebut bakal digarap di atas lahan seluas 3,6 hektare (ha). Lahan tersebut berada di kawasan strategis di Bekasi Barat. “Proyek ini nantinya akan terdiri dari empat tower apartemen dan hotel, dengan jumlah kamar sebanyak 330 unit, serta pusat perbelanjaan seluas kurang lebih 71.000 m2,” terangnya.
Megaproyek tersebut bakal berada di dekat pintu tol Bekasi Barat dari ruas tol Jakarta-Purwakarta. Kemudahan transportasi juga bakal di dapat karena lokasi tersebut akan terkoneksi dengan stasiun LRT Bekasi Barat. Perusahaan properti ini memperkirakan, pembangunan proyek ini bisa rampung dalam dua hingga tiga tahun mendatang. Nantinya, proyek ini bakal jadi salah satu andalan PWON. Tahun ini, PWON mengerek belanja modal atawa capital expenditure (capex) 2018 menjadi Rp2,96 triliun. Pada tahun sebelumnya, capex mencapai dari Rp 2,3 triliun. Di sisi lain, PWON melihat rencana Bank Indonesia merelaksasi kebijakan loan to value (LTV) belum akan berpengaruh langsung pada industri properti. Dampak LTV akan lebih terasa bagi pembeli dengan uang muka yang diangsur karena ada keringanan di uang muka. Tapi, PWON menilai hal ini memberi sentimen positif. Alasannya, pelonggaran LTV akan membuat harga properti terlihat lebih rendah dan menstimulus konsumen. PWON juga bakal diuntungkan aturan ini, karena PWON banyak memiliki proyek properti
yang menyasar pembeli rumah kedua dan selanjutnya. Pelonggaran LTV akan mendorong permintaan naik.
Di saat banyak pengelola mal mengalami penurunan kinerja akibat perubahan tren belanja di era digital dan berlebihnya pasokan mal, Stefanus memiliki strategi untuk menghadapi hal tersebut, PWON tidak ragu untuk terus menambah pasokan mal baru di masa mendatang meskipun pasar ritel mal saat ini secara umum tidak begitu baik kinerjanya. Hingga 2020 nanti, total area sewa mal perseroan akan menjadi 663.000 m2 dengan penambahan dua mal baru. Stefanus mengatakan, disrupsi akibat penetrasi digital menyebabkan terjadinya perubahan tren belanja dan kebutuhan masyarakat. Masyarakat, khususnya anak muda, lebih banyak menghabiskan anggaran konsumsinya pada aktivitas leisure dan memilih berbelanja secara daring. Mal semakin ditinggal. Meski begitu, dengan tingginya penetrasi internet dan sosial media, perseroan sangat menitikberatkan faktor digital dalam pemilihan tenant.
Perseroan hanya menerima tenant yang memiliki semangat digital, tercermin dari keseriusan mereka mengelola website, akun Instagram, facebook, dan twitter. Maka dari itu para tenant harus mampu menghadirkan desain interior gerai mereka agar mengundang pengunjung untuk selfie dan menampilkannya di akun sosial media para pengunjung tersebut. Hal tersebut menjadi sarana promosi gratis bagi tenant dan tentu saja mal perseroan.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Suprajarto
Naskah: Iqbal Ramdhani Foto: Dok. BRI
Komitmen Suprajarto untuk terus memberikan peningkatan terhadap perusahaannya, dibuktikan dengan segudang prestasi yang ditorehkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, seperti sepanjang semester I/2018, bank berkode emiten BBRI itu mampu mencatatkan laba konsolidasi sebesar Rp14,9 triliun. Naik 11% dari posisi yang sama tahun 2017 sebesar Rp13,4 triliun.
Secara konsolidasi aset Bank BRI per Triwulan II 2018 tercatat sebesar Rp 1.153,2 Triliun, naik sebesar 12,3% year on year (yoy). Hingga akhir Juni 2018, secara konsolidasi Bank BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp794,3 triliun atau naik sebesar 15,46% dibandingkan dengan penyaluran kredit pada akhir Juni 2017 yang tercatat sebesar Rp 687,9 Triliun. Sektor UMKM masih mendominasi portofolio penyaluran kredit Bank BRI yang tercatat senilai Rp602,7 triliun atau sebesar 75,9% dari keseluruhan portofolio kredit BRI. Sebagai bank terbesar yang mendapatkan alokasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari pemerintah, Bank BRI berhasil menyalurkan KUR senilai Rp44,4 triliun kepada lebih dari 2,2 juta debitur hingga akhir Juni 2018. Pencapaian ini tercatat setara 55,9% dari target penyaluran KUR BRI di tahun 2018 yakni sebesar Rp79,7 triliun.
“Salah satu strategi di balik tingginya penyaluran KUR BRI, yakni dengan digitalisasi proses pengajuan KUR. Melalui digitalisasi, Bank BRI mampu memangkas SLA pengajuan KUR serta meningkatkan produktivitas tenaga pemasar atau biasa disebut Mantri BRI,” terang Tokoh Perubahan Republika 2017 itu. Sementara rasio kredit bermasalah, yakni NPL Gross BRI, tercatat sebesar 2,41 persen. Jumlah itu lebih kecil daripada rata-rata NPL industri perbankan di Indonesia sebesar 2,67 persen pada Juni 2018.
Suprajarto menuturkan, saat ini BRI menuju menjadi Bank Digital, proses digitalisasi terus dilakukan dan sudah mulai menujukkan hasil yang cukup memuaskan. Beberapa inovasi produk dan layanan sudah dirilis bank yang berada di peringkat teratas daftar “The Most Valuable Bank Brands” di Indonesia menurut riset “Brand Finance Top 500 Most Valuable Bank Brands 2018 tersebut di tahun ini, antara lain Sabrina, Smart BRI Virtual Assistance atau Chatbot. Ada pula, Indonesia Mall, sebuah platform untuk Innovation Ecosystem, sehingga
menjadi wadah untuk UMKM Naik kelas, go international. Digitalisasi Proses Kredit di Mikro yang disebut BRIspot dan Di kredit Konsumer yang disebut My BRI.
Pada awal Agustus 2018, BRI sudah memiliki izin dari BI dan OJK untuk produk Transaksi berbasis aplikasi yang baru, yaitu My QR. Aplikasi berbasis QR Code ini akan mempermudah transaksi pembayaran nasabah, sehingga diharapkan transaksi dan tabungan nasabah BRI semakin meningkat Selain itu, Bank BRI sedang memperkuat ekosistem digital dengan mengintegrasi banking solution (e-channel, keagenan, open banking service) untuk mendukung berbagai model bisnis (Fintech, e-commerce, corporate institution, government, enterprise service) dan didukung oleh kemampuan data analytic untuk mencapai aspirasi BRI sebagai Bank as a Platform. BRI juga akan mengembangkan API (open banking service – Red.) karena ini penting sehingga terus diperkuat. Tujuan API adalah BRI mampu untuk memberikan layanan keuangan kepada siapapun.
73 Figur Berprestasi 2018
Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan
Naskah: Iqbal Ramdhani Foto: Edwin Budiarso
Memajukan Kabupaten Dharmasraya merupakan wilayah paling ujung provinsi Sumatera Barat yang berbatasan dengan provinsi Riau dan Jambi, bukanlah pekerjaan ringan. Namun, Sutan Riska Tuanku Kerajaan berhasil menggaungkan nama Dharmasraya, maka tak ayal ia kerap mematri prestasi.
Seperti Juli 2018 lalu, Sutan Riska menerima penghargaan Tanda Kehormatan Satya Lencana Pembangunan bersamaan dengan Peringatan Hari Koperasi Nasional Ke 71 yang langsung diserahkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Penghargaan tersebut disematkan atas prestasi dan jasa Sutan Riska dalam membangun perekonomian masyarakat dibidang Koperasi dan UKM. Ini dibuktikan dengan berkembang pesatnya koperasi di Kabupaten Dharmasraya. Penghargaan ini merupakan penghargaan tertinggi yang diraihnya dalam bidang koperasi. “Penganugerahan ini tidak terlepas dari peran serta semua pihak, terutama para pelaku koperasi di Kabupaten Dharmasraya yang bahu-membahu dan konsisten dalam menjalankan koperasi untuk mengangkat ekonomi masyarakat kami. Alhamdulillah, perkembangan koperasi di Dharmasraya kian meningkat, kami terus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui koperasi,” tegasnya.
Raja Koto Besar Dharmasraya ini juga mengatakan, prestasi ini dipersembahkan untuk seluruh masyarakat Dharmasraya, terutama para pelaku dan insan koperasi yang tak mengenal lelah membangun koperasi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Sutan Riska selama ini dikenal sangat gigih dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, misalnya melalui pemberdayaan kelembagaan ekonomi masyarakat, antara lain koperasi dan kelompok tani. Kedua lembaga ekonomi masyarakat ini didorong agar mampu berperan sebagai agen alih teknologi, agen permodalan dan investasi, serta menjadi wadah bagi perjuangan masyarakat dalam memenangkan persaingan pasar bagi produk pertanian dan industri kecil.
Melalui upaya tersebut, produksi pertanian seperti padi sawah, hortikultura, daging sapi, ayam potong, perikanan air tawar, kelapa sawit dan karet yang dihasilkan dari Kabupaten Dharmasraya mengalami peningkatan yang sangat signifikan dalam empat tahun terakhir ini. Ia juga mendorong kerjasama sektor perbankan dengan koperasi dalam pemupukan modal. Koperasi mendapat suntikan modal dari perbankan dan disalurkan untuk membiayai usaha pertanian dan industri rumah tangga para anggotanya. Sutan Riska juga tengah berecana mengalokasikan dana Hibah untuk pembangunan Rumah Gadang serta Bantuan Sosial untuk orang tua/jompo kurang mampu pada APBD 2019 mendatang. Urusan kegiatan ini merupakan urusan pemerintah daerah yang menjadi salah satu pencapaian sasaran program dan prioritas pembangunan daerah Kabupaten Dharmasraya yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Selain itu, dari data Dinas Pekerjaan Umum, selama dua tahun pemerintahan Sutan Riska, Pemkab telah membangun 19 jembatan dan 150 km meter jalan. Untuk mempercepat pembangunan, ia beserta jajaran aktif menjemput dana pusat sehingga pembangunan daerah pinggiran bisa diimbangi dengan maraknya pembungan daerah sentral. Misalnya pembangunan Ruang Terbuka Hijau, RSUD, Rumah susun, Jembatan Batanghari, Pasar Rakyat Modern, dan jalan lintas sumatera serta transportasi umum. Untuk infrastruktur, selain jalan dan jembatan, Sutan Riska juga memberikan berbagai bantuan untuk pembangunan jalur produksi dan irigasi, salah satunya mendorong setiap kecamatan yang memiliki banyak air untuk membuat kolam ikan.
Penghargaan tingkat nasional lainnya yang ditorehkan bupati termuda itu, di antaranya menerima Tanda Penghargaan Manggala Karya Kencana dari Pemerintah Pusat melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Ia dinilai sebagai kepala daerah yang mempunyai komitmen dan kepedulian yang tinggi dalam menggerakkan Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia di daerahnya.
73 Figur Berprestasi 2018
Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Sutrisna Wibawa
Naskah: Suci Yulianita Foto: Sutanto
Di bawah kepemimpinan Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil meraih pencapaian membanggakan. Antara lain, mendapat akreditasi A dan berada di klaster satu yang masuk dalam Top 10 pemeringkatan Perguruan Tinggi seluruh Indonesia, serta masuk dalam ranking 3 pada pemeringkatan Universitas Rangking (UniRank) untuk Indonesia, melonjak tajam dari yang sebelumnya rangking 8. Kemudian dari ranking webometrics, UNY juga mengalami peningkatan, dari yang semula ranking 31 kini mencapai posisi 24.
Dalam memimpin, Sutrisna memiliki target-target yang harus dicapai pada masa kepemimpinannya, antara lain ingin menjadikan UNY sebagai Perguruan Tinggi yang unggul di Asia Tenggara dengan target tahun 2019, kemudian unggul di tingkat Asia pada tahun 2021, dan untuk jangka panjang pada tahun 2025, ia ingin UNY menjadi Perguruan Tinggi yang unggul di tingkat internasional. Hal tersebut dapat dicapai dengan kebijakan dan langkah-langkah strategis yang dijalankannya, yakni fokus pada penelitian dan publikasi nasional dan internasional yang dilakukan oleh para dosen di UNY. Dan hasilnya, hasil publikasi internasional terindeks Scopus pun melonjak tajam, dari 128 awal 2017 menjadi sekitar 360 pada awal 2018.
Setelah itu adalah pada penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang juga telah terjadi peningkatan di UNY. Sebagai gambaran, pada 2017 lalu posisi dosen S3 di UNY hanya 28%, namun kini telah meningkat menjadi 36% pada 2018. “Alhamdulillah dalam waktu satu tahun kita memacu teman-teman dosen yang sedang menempuh S3 ini. Kita lakukan percepatan. Sekarang dari kira-kira 1000 dosen, sudah ada sekitar 360 dosen yang sudah S3,” ucap pengagum sosok Brotoseno, tokoh pewayangan dalam cerita Dewa Ruci yang teguh pendiriannya dalam mencapai cita-cita ini. Di samping akreditasi A untuk lembaga, Sutrisna juga tengah mengejar akreditasi untuk seluruh program studi (prodi) yang masih B untuk bisa meningkat menjadi A. Dengan target tersebut, dalam waktu satu tahun, UNY telah berhasil menambah prodi yang masuk akreditasi A sebesar 61%, sehingga menjadi 61 prodi dari total 102 prodi S1, S2, dan S3.
Dalam bidang kemahasiswaan, mahasiswa UNY juga telah menorehkan beragam prestasi membanggakan, baik tingkat nasional maupun internasional. Seperti misalnya, kegiatan PKM (Pengembangan Kreativitas Mahasiswa), UNY tahun ini masuk peringkat 7 besar dari total 4.500 Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia. Sementara untuk skala Asia, mahasiswa UNY baru saja meraih juara kompetisi mobil hemat energi. Kemudian pada 2017 lalu berhasil meraih penghargaan ‘Best of The Best’ pada ajang kontes mobil International Student Car Competition di Korea.
Menuju abad 21 di era Teknologi Informasi yang menjadi tantangan terkini, Sutrisna juga mempersiapkan para mahasiswa UNY untuk memiliki ketahanan dalam beberapa hal, yakni critical thinking, sifat fleksibilitas, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Ke semua ini bertujuan agar para mahasiswa bisa mengikuti dinamika yang ada. Tugasnya masih panjang. Sutrisna pun masih memiliki mimpi dan obsesi besar untuk kemajuan UNY. Ia ingin UNY di antaranya bisa mengejar ranking universitas dunia versi QS World Universities Ranking. “Nah itu harus kita capai dan saya yakin bisa, karena kalau kita sudah menargetkannya, semua upaya akan menuju ke titik itu, lalu kerja keras dan fokus ke situ,” katanya dengan penuh keyakinan. Ya, kerja keras dan fokus adalah salah satu kunci kesuksesannya selama ini.
73 Figur Berprestasi 2018
Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk Tigor Marsahala Siahaan
Naskah: Sahrudi Foto: Istimewa
Wajar kalau Tigor Marsahala Siahaan dianggap memiliki digital leadership yang tangguh. Terbukti dia memang mampu menghadirkan value terbaik dalam memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di CIMB Niaga. Ia sadar bahwa dunia perbankan harus terus beradaptasi di tengah lingkungan bisnis dan teknologi yang berubah secara dinamis. Dan, memanfaatkan kemajuan teknologi terkini, bagi CIMB Niaga adalah tools guna memberikan nilai tambah kepada bisnis perusahaan dan meningkatkan customer experience.
Bank ini sudah melakukan berbagai inovasi teknologi digital secara berkelanjutan. Sekadar mengingatkan, CIMB Niaga adalah bank pertama di Indonesia yang menawarkan ATM di tahun 1987, CIMB Niaga juga merupakan bank pertama di Indonesia yang memberikan nasabahnya layanan perbankan secara on-line (1991). Bahkan CIMB Niaga adalah bank pertama di Asia yang meluncurkan rekening bank di dalam telepon seluler atau yang dikenal dengan Rekening Ponsel di tahun 2013. Inovasi terbarunya adalah di akhir tahun2017 dimana CIMB Niaga berhasil meluncurkan versi terkini Go Mobile, layanan mobile banking yang memberikan kemudahan akses bagi nasabah ritel -kapan saja dan dimana saja- terhadap portofolio mereka di CIMB Niaga melalui ponsel pintar.
“Beragam inovasi TIK yang kami lakukan secara berkelanjutan selaras dengan aspirasi nasabah yang kini semakin beralih ke digital banking. Karena itu, kami berharap dengan beragam layanan perbankan berbasis digital yang lengkap seperti CIMB Clicks, Go Mobile, Rekening Ponsel, CIMB Niaga Phone Banking 14041, Automated Teller Machines (ATM), Electronic Data Capture (EDC), Cash Deposit Machines (CDM), Cash Recycle Machines (CRM), Digital Lounge, dan BizChannel dapat memberikan excellent customer experience kepada para nasabah kami,” aku Tigor yang pernah memimpin Citibank di Indonesia.
Dengan kemampuan digital dan kepemimpinan yang baik, Tigor mampu menaikkan performa CIMB Niaga sejak dia diangkat sebagai presiden direktur pada pertengahan April tahun 2015. Sebagai catatan terkini, sepanjang kuartal I/2018 saja, PT Bank CIMB Niaga Tbk. Berhasil mencetak laba bersih konsolidasi sebesar Rp876,70 miliar, artinya tumbuh 37% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Berdasarkan data laporan keuangan yang dipublikasikan CIMB Niaga, laba operasional perseroan secara konsolidasi meningkat dari Rp837,01 miliar pada Maret 2017 menjadi Rp1,21 triliun. Kenaikan tersebut didorong peningkatan pendapatan nonbunga, khususnya dari komisi dan fee yang mencapai Rp685,94 miliar; juga adanya peningkatan pendapatan lain serta keuntungan transaksi spot dan derivatif.
Di sisi lain, beban operasional nonbunga juga mengalami penurunan dari Rp3,29 triliun menjadi Rp3,07 triliun; terutama penurunan beban kerugian transaksi spot, beban kerugian penurunan nilai aset keuangan kredit dan beban komisi/fee. Perbaikan pendapatan nonbunga tersebut mampu menutupi kinerja pendapatan bunga perseroan yang justru turun tipis dari Rp3,09 triliun pada kuartal I/2017 menjadi Rp3,03 triliun. Kepiawaiannya dalam mengelola bank tersebut tentu berdampak pada meningkatnya nilai tambah kepada para pemegang saham. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Selasa (24/4/2018), bank ini membagikan dividen tunai setinggi-tingginya Rp595,5 miliar atau 20% dari laba bersih CIMB Niaga tahun buku 2017. Sesuatu prestasi yang patut dibanggakan tentunya.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana
Naskah: Arif Rahman Hakim Foto: Istimewa
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), perusahaan konstruksi milik pemerintah, mempunyai bos baru. Dia adalah Tumiyana. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengangkatnya sebagai Direktur Utama WIKA pada 24 April 2018. Sebelumnya ia menduduki posisi Presiden Direktur PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, BUMN yang bergerak di bidang perencanaan dan konstruksi bangunan.
Tantangan yang dihadapi Tumiyana tidak kecil. Ia dituntut dapat membawa WIKA lebih maju. Pasalnya, sebelum dia berlabuh di WIKA, pada tahun 2017 perusahaan pelat meraih ini memiliki kinerja bagus. Untuk itu Tumiyana mendapat amanah untuk mengantarkan kinerja WIKA lebih mengkilap di tahun ini dan di masamasa mendatang. WIKA membukukan laba sebesar Rp 1,2 triliun sepanjang 2017. Capaian itu merupakan rekor baru laba perseroan sepanjang sejarah. Pencapaian laba tahun 2017 tersebut hampir dua kali lipat dari laba tahun 2015 yang hanya berada pada kisaran Rp 675 miliar dan melonjak signifikan dari laba tahun 2016 sebesar Rp 1,06 triliun.
Kenaikan laba ini didukung oleh penjualan perseroan yang mencapai Rp 26,18 triliun pada 2017, naik 67,06 persen dari penjualan 2016. Kontribusi penjualan terbesar datang dari sektor infrastruktur dan bangunan gedung sebesar 62,25 persen, disusul sektor industri penunjang infrastruktur sebesar 17,92 persen, sektor energi dan industrial plant sebesar 14,41 persen, serta sektor realty dan properti sebesar 5,41 persen. Kesehatan keuangan WIKA juga mencapai rekor terbaik sepanjang sejarah dengan posisi kas dan setara kas WIKA mencapai Rp11,25 triliun. Posisi utang berbunga sebesar Rp9,01 triliun dan total ekuitas Rp14,63 triliun, menghasilkan rasio utang gross gearing dan net gearing masing-masing sebesar 0,62 kali dan minus 0,15 kali.
Pada kuartal I/2018 WIKA mengantongi pendapatan Rp6,25 triliun. Jumlah tersebut naik 64,09% dari periode sebelumnya Rp3,81 triliun. Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan tersebut, beban pokok penjualan dan pendapatan emiten berkode saham WIKA itu naik 65,61% secara tahunan. Tercatat, beban pokok penjualan dan pendapatan naik dari Rp3,40 triliun menjadi Rp5,63 triliun. Pada kuartal I/2018, WIKA memiliki total ekuitas Rp14,73 triliun atau naik 0,70% secara tahunan. Adapun, total liabilitas justru tercatat naik 14,13% secara tahunan menjadi Rp35,43 triliun pada kuartal I/2018. Tercatat, total aset perseroan tumbuh 9,83% pada kuartal I/2018. WIKA memiliki total aset Rp50,17 triliun pada periode tersebut.
WIKA memperoleh pekerjaan baru dari empat sektor yakni industri, infrastruktur dan bangunan, energi dan kawasan industri, serta properti pada kuartal I/2018. Nilai kontrak baru (NKB) tertinggi yang dikantonginya itu terbesar berasal dari sektor infrastruktur dan bangunan senilai Rp7,55 triliun. Secara detail NKB untuk masing-masing sektor, yakni industri Rp2,04 triliun, energi dan kawasan industri Rp662 miliar, dan properti Rp197 miliar.
Dengan demikian, realisasi kontrak baru WIKA Rp10,45 triliun per kuartal I/2018 atau 18.25% dari target perseroan Rp57,24 triliun pada tahun ini. Tumiyana dilahirkan di Klaten, Jawa Tengah, 10 Februari 1965. Ia meraih Magister Manajemen dari IPWI dan Sarjana Teknik dari Universitas Borobudur. Beberapa jabatan strategis yang pernah didudukinya antara lain adalah Direktur Keuangan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk pada periode 2008 – 2013 dan Presiden Direktur PT Pembangunan Perumahan (2016 – 2018). Selanjutnya sejak 24 April 2018 hingga kini Tumiyana menjadi orang nomor satu di WIKA.
73 Figur Berprestasi 2018
Kepala Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi Unggul Priyanto
Naskah: Imam Fathurrohman Foto: Istimewa
Sebagai lembaga pemerintahan yang fokus di bidang pengkajian dan penerapan teknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dituntut untuk terus melakukan inovasi. Sasarannya jelas, yakni untuk menjawab setiap tantangan yang berkembang setiap saat. Utamanya mendukung misi pemerintahan guna memperkuat kemampuan, kapasitas, dan kemandirian industri dalam negeri, mewujudkan kemandirian ataupun daya saing bangsa.
Sebuah tantangan yang patut dijawab dengan prestasi oleh Unggul Priyanto saat dirinya kali pertama didapuk sebagai Kepala BPPT pada 6 Juni 2014 silam. Untungnya, alumni Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) ini sudah mengenal betul seluk-beluk BPPT. Peraih gelar Doktor di bidang Teknologi Material di Kyushu University, Fukuoka, Jepang, ini meniti karier di BPPT sejak 1986. Apalagi ia juga sempat cukup lama menduduki jabatan Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material (TIEM). Di bawah kepemimpinannya, Kedeputian TIEM menghasilkan produk kerekayasaan yang diakui baik oleh kalangan industri, masyarakat maupun pemerintah.
Salah satu upaya Unggul untuk merealisasikan tantangan tersebut di antaranya dengan menggelar Kongres Teknologi Nasional (KTN) 2018 pada 17-19 Juli lalu. Kongres kali ketiga ini mengeluarkan sejumlah rekomendasi di bidang Teknologi Industri Pertahanan, Teknologi Kebencanaan, dan Teknologi Material. “Teknologi Keamanan harus mampu beradaptasi dengan tantangan keamanan masa depan, antara lain dengan pemanfaatan wahana tak berawak (drone), antisipasi terhadap ancaman cyber, dan pemanfaatan digital security system untuk pemantauan keamanan,” ujar Unggul Priyanto.
Lebih lanjut, di bidang Teknologi Industri Pertahanan, peserta KTN 2018 merekomendasikan perlu adanya jaminan keberlangsungan program produksi industri pertahanan sehingga memberikan manfaat yang memadai dibandingkan dengan nilai investasi. Di bidang ini, rekomendasi ditandai dengan penyerahan desain untuk standarisasi Kapal Cepat Rudal 60 meter (KCR-60). Model kapal cepat seperti ini sangat dibutuhkan TNI-AL untuk mendukung tugas operasional. Sementara untuk mendukung kesiapsiagaan terhadap bencana, BPPT memperkenalkan inovasi teknologi mitigasi bencana hidrometeorologi. Di berbagai belahan dunia, Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) telah banyak digunakan tidak hanya untuk menambah curah hujan tetapi juga untuk mengurangi hujan es, menghilangkan kabut, dan mengurangi curah hujan. Adapun di bidang teknologi material, BPPT ditantang untuk membahas inovasi dalam penyediaan bahan baku industri berbasis sumber daya lokal
Di bawah kepemimpinan Unggul, BPPT telah mencetak banyak inovasi teknologi di berbagai bidang. Di sektor transportasi, misalnya, BPPT bersama Kementerian Perhubungan telah menerapkan Light Rapid Transit (LRT) sebagai sistem yang terintegrasi, pengkajian pembangunan kapal dan pelabuhan yang sesuai standar, dan pengembangan prototipe sistem pengamatan penerbangan atau Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B). BPPT juga sukses menerapkan teknologi untuk meningkatkan produksi garam. Dengan teknologi itu petani bisa panen garam dalam empat hari dari sebelumnya yang membutuhkan waktu 12 hari. Proyek BPPT ini memproduksi garam lebih efisien dan semakin cepat.
Capaian BPPT hingga saat ini dinilai on the track, sesuai dengan target yang dicanangkan Unggul saat kali pertama dilantik. Saat itu ia berharap peran BPPT dapat lebih dirasakan dalam pembangunan nasional. BPPT akan mengutamakan pelayanan teknologi, pembuatan prototipe, dan konsultasi terkait pemilihan teknologi.
73 Figur Berprestasi 2018
Direktur Utama PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius
Naskah: Subchan Husaen Albari Foto: Istimewa
Setelah lebih dari 20 tahun pengabdiannya di PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius akhirnya mampu menjabat sebagai orang nomor satu di PT Kalbe Farma Tbk. Pencapaian ini juga diiringi dengan kerja keras dan ketekunannya selama mengabdi di Kalbe Farma. Ia kini memiliki peran besar mengendalikan Kalbe Farma untuk masa periode 2017-2020 mendatang.
Mengawali kepemimpinannya sebagai Direktur Utama, Vidjongtinus, langsung memberikan inovasi-inovasi baru terhadap pertumbuhan PT Kalbe Farma Tbk. Salah satunya, memberdayakan sumber daya manusia lebih optimal, dan menjaga kualitas harga pasar, agar produk-produk yang diproduksi tidak kalah saing dengan produk-produk luar negeri. Sebab, perusahan makanan dan obat ini juga aktif mengekspor sebagian produk-produknya ke luar negeri. Tahun 2018 ini, PT Kalbe Farma Tbk. akan menggenjot pendapatan ekspor agar sejalan dengan sejumlah rencana ekspansi perusahaan ke pasar internasional. Wilayah Asean menjadi salah satu pasar paling potensial bagi perseroan. Bahkan pihaknya tengah menggali peluang peningkatan penjualan di sejumlah negara seperti Filipina, Vietnam, dan Myanmar.
Berdasarkan laporan keuangan 2017 Kalbe Farma mengantongi pendapatan Rp20,18 triliun. Pencapaian tersebut tumbuh tipis 4,18% dibandingkan dengan 2016 senilai Rp19,37 triliun. Beban pokok penjualan emiten berkode saham KLBF itu naik dari Rp9,88 triliun pada 2016 menjadi Rp10,36 triliun pada 2017. Perseroan mengantongi laba kotor Rp9,81 triliun per 31 Desember 2017. Seluruh divisi KLBF mencatatkan kenaikan penjualan, dengan performa terbesar dicatatkan divisi nutrisi yang memperoleh pendapatan sebesar Rp6,1 triliun. Sementara, pendapatan divisi kesehatan konsumer meski naik, namun kenaikan sangat kecil, hanya 0,4% menjadi Rp3,42 triliun dari sebelumnya Rp3,4 triliun. Diakui penyebab melambatnya pertumbuhan tahun lalu akibat melemahnya daya beli konsumen. Akibatnya, pencapaian pada 2017 berada di bawah ekspektasi perseroan. Karenanya untuk tahun ini, perseroan telah melakukan sejumlah inisiatif untuk menciptakan permintaan secara nasional dan regional Asean.
Pada kuartal I/2018. Kalbe Farma membukukan pendapatan Rp5,01 triliun. Pencapaian tersebut hanya tumbuh 2,38% secara tahunan Rp4,89 triliun. Meski begitu, KLBF itu naik lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan. Tercatat, beban pokok penjualan naik 3,98% secara tahunan menjadi Rp2,58 triliun miliar pada kuartal I/2018. Dari situ, KLBF meraup laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk Rp589,43 miliar. Jumlah itu hanya naik 0,20% dibandingkan dengan periode sebelumnya Rp588,25 miliar. Di sisi lain, perseroan tercatat memiliki ekuitas Rp14,50 triliun per kuartal I/2018. Sementara itu, posisi liabilitas berada di level Rp2,79 triliun pada periode tersebut. Selanjutnya, total aset KLBF tumbuh 4,16% secara tahunan dari 16,61 triliun pada kuartal I/2017 menjadi Rp17,30 triliun pada kuartal I/2018.
Kalbe Farma. membidik pertumbuhan kinerja keuangan pada kuartal II/2018 sejalan dengan meningkatnya konsumsi terhadap produk kesehatan. Pelemahan rupiah disebut telah mengakibatkan biaya produksi perseroan naik. Pasalnya, Kalbe Farma masih mengandalkan bahan baku dari impor. Namun Vidjongtius optimis penjualan bakal terkerek pada kuartal II/2018. Tantangannya, ia harus benar-benar tepat dalam mengambil keputusan untuk membawa Kalbe Farma ke arah yang lebih baik. Dengan peningkatan performa kinerja, maka produk-produk yang diciptakan akan lebih diminati oleh konsumen, dan laba yang didapat akan lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.
73 Figur Berprestasi 2018
CEO Tokopedia William Tanuwijaya
Naskah: Popi Rahim Foto: Istimewa
Nama William Tanuwijaya termasuk ke dalam jajaran pengusaha muda nan sukses dalam mengembangkan kualitas dan produk lokal yang dihadirkan Tokopedia sebagai perusahaan kelas dunia. Perusahaan yang didirikannya pada 17 Agustus 2009 lalu bersama Leontinus Alpha Edision ini berhasil menjadi bintang baru di dunia digital.
Kepiawaian dalam mengelola bisnis membawa Tokopedia ke jajaran perusahaan startup “Unicorn” Indonesia yang memiliki nilai valuasi pendanaan lebih dari USD 1 miliar atau sekitar Rp14,7 triliun. Bayangkan saja, pada tahun 2016 lalu pengunjung Tokopedia mencapai 1,3 miliar. Ini pencapaian luar biasa dalam dunia e-commerce. “Setiap bulannya, lebih dari 16,5 juta produk terkirim ke pembeli di eluruh Indonesia dengan nominal transaksi mencapai triliun rupiah,” kata pria yang baru berusia kepala tiga ini. Tak heran, kesuksesan William turut dibuktikan dengan dinobatkan dirinya oleh majalah Globe Asia sebagai manusia paling berharta di Indonesia yang menempati urutan ke-148. Diperkirakan kekayaan pria kelahiran Pematangsiantar, Sumatera Utara ini berada di angka USD130 juta. Kalau dirupiahkan berada di kisaran Rp1,8 triliun. Menariknya lagi, ia termasuk orang termuda dari daftar 150 orang kaya di Indonesia.
Kehadiran e-commerce tak terlepas dari pengalaman hidup William. Ide pembuatan Tokopedia berawal dari banyaknya komplain dari pengguna yang penipuan transaksi. Ia mengaku tidak memiliki sama sekali pengalaman dalam dunia bisnis. “Saya cuma lulusan pekerja warnet, track record (bisnis) belum ada, jadi modalnya semangat bambu runcing,” ujar William merendah. Saat ini menjelma menjadi salah satu e-commerce raksasa di Indonesia. Pendanaan besar mereka dapat dari investor kelas kakap seperti East Venture, CyberAgent Ventur dan Softbank.
Untuk aplikasi e-commerce, Tokopedia masuk dalam kategori Android Excellence App di Google Play Store sejak awal Juli 2018. Hal ini menandai kali pertama sebuah aplikasi e-commerce asal Indonesia masuk dalam kategori tersebut. Sangat beruntung, google memilih Tokopedia sebagai salah satu e-commerce Indonesia masuk kedalam penghargaan ini. Dengan jumlah pengunduh 10 juta, Tokopedia berada di urutan keenam. Perusahaan ini juga pernah menyabet penghargaan “Top 50 Most Valuable Indonesian Brands 2016” pada ajang penghargaan eksklusif yang digawangi WPP dan lembaga penelitian global, Millward Brown.
Di tahun 2017, Tokopedia berhasil menjadi nominasi kategori Perusahaan Fintech Teraktif Pendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) Inklusi dan Edukasi Keuangan serta Pemberdayaan Umum. Seperti diketahui, penyelenggaraan dari Bank Indonesia (BI) ini hanya memunculkan tiga nominasi, salah satunya Tokopedia (TokoCash). Di tangan pria berkulit putih ini juga menghasilkan kerja sama bisnis yang memukau, menjadikan perusahaan ini menjalin kerja sama dengan marketplace reksa dana PT Bareksa Portal Investasi. Bagi Bareksa kerja sama dengan Tokopedia menjadi yang pertama pada 2018.
“Kami menyambut baik kerja sama strategis dengan Tokopedia ini. Ini merupakan pengembangan inovasi dunia digital dan e-commerce,” jelas Presiden Direktur Bareksa Ady F Pangerang. Semua keberhasilan tidak terlepas dari kerja keras dan semangat William dan para staff, serta seluruh Nakama (sebutan karyawan Tokopedia). William berpesan jangan takut dan pantang menyerah. “Terlepas dari kegagalan Anda hari ini, jangan pernah berhenti mencoba keesokan harinya,” tutupnya.
73 Figur Berprestasi 2018
Pegiat Sosial Yusuf Hamka
Naskah: Sahrudi Foto: Istimewa
Ia dikenal sebagai pebisnis sukses yang pernah duduk di berbagai jabatan prestise sejumlah perusahaan besar di antaranya menjadi penasihat di PT Indosiar Visual Mandiri, PT Indocement Tunggal Prakarsa, dan PT Citra Marga Nusaphala Persada yang dirintis Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut dan kini dikemudikan--salah satunya--oleh putri Jusuf, Fitria Yusuf, sebagai wakil direktur utama. “Saya jadi advisor (di perusahaanperusahaan itu-red) karena teman yang minta. Kalau cuma ngandelin gaji perusahaan, nggak seberapa. Tapi rezeki yang saya dapat sebelum pensiun itu gede. Dan kebetulan saya pemegang saham publik di perusahaan besar-besar,” kata Jusuf.
Kini, Yusuf Hamka juga dikenal sebagai sosok yang dekat dengan dunia sosial keagamaan. Ya, anak angkat ulama besar Buya Hamka itu kini lebih bergiat dengan aktivitas membangun persatuan dan kesatuan umat Islam dan antar anak bangsa melalui berbagai cara semisal di bulan Mei 2018 ia mendirikan Masjid Babah Alun di Jakarta Utara. Masjid yang dibangun dengan anggaran Rp 5,5 miliar itu berlokasi di kolong tol, bergaya arsitektur China, dan berhias aksara Mandarin di atas pintu masuknya. Maklum, Jusuf Hamka adalah seorang mualaf keturunan Tionghoa dan Masjid Babah Alun bukan masjid yang pertama dibangun Jusuf. Jauh sebelum itu, ia pernah mendirikan masjid di kota kelahirannya, Samarinda, Kalimantan Timur. Mendirikan masjid memang sudah ia niatkan sejak berucap dua kalimat syahadat di hadapan Buya Hamka pada 1981 silam. Ia memiliki tekad membuat lagi 1.000 masjid.
“Dulu ayah angkat saya, Buya Hamka, bilang, ‘Setiap kamu mau berbuat baik, enggak usah khawatir. Nanti dananya Allah yang cariin.’ Saya awalnya enggak percaya,” kata Jusuf, mengenang ucapan sosok yang ia kagumi dan ternyata kemudian apa yang diucapkan Buya Hamka memang terbukti. Jusuf bersyukur diberikan nama oleh Buya Hamka. “Alhamdulillah, saya dikasih nama oleh Buya, itu barokah. Sampai saya bisa jadi (sukses) karena doa Buya dan teman-teman, dan Allah meridai,” ujarnya.
Ia ingat betul pesan Buya. “Kelak harta yang kamu makan akan jadi kotoran, harta yang kamu simpan akan jadi rebutan dan warisan, tapi harta yang kamu sedekahkan insyaallah akan jadi tabungan kekal di akhirat.” Sedekah dan dakwah. Petuah Buya itu hingga kini tertanam kuat di benak Jusuf, dan terus menjadi inspirasi di setiap langkahnya. Di lebih separuh abad usianya kini, Yusuf menerapkan prinsip hidupnya yakni berbuat baik tak pandang suku, agama, dan ras. Ia lebih suka berbagi dengan cara lain yang tak hanya memberikan uang atau barang, ia mencetuskan ide menjual makanan murah untuk membantu orang-orang yang kekurangan. Hasil penjualan nantinya akan diputar kembali untuk berbagi, sampai kemudian berdiri Warung Nasi Kuning Podjok Halal di Jalan Yos Sudarso Kav 28 Jakarta Utara yang ia buka tepat di samping kantor ia bekerja di PT Citra Marga Nusa Pala (CMNP).
Sikap mulia Jusuf ia persembahkan atas rasa kebersyukurannya dan juga demi tabungan di akhirat nanti. Sebab, anugerah syukur dari Tuhan telah melimpah ruah diberikan Tuhan kepadanya, untuk itu, kata dia, mengapa tak dibagikan bagi orang yang kekurangan. “Warung ini merupakan pola pertama untuk membentuk suatu sistem. Siapa tahu dari pengusaha bisa membantu sesama dengan cara ini,” ujar Jusuf. Ia tak merasa dirinya sebagai ustaz atau yang oaling baik beragama. Namun, menurutnya perlakunya itu dapat menyontohkan orang lain agar bisa bermanfaat bagi sesama manusia apalagi orang-orang yang berkebutuhan dan kekurangan.
Add to Flipboard Magazine.
Popular
Wanita Muslim yang Menginspirasi Dunia
24 July 2014Film-film Islam Terbaik Sepanjang Masa
01 July 2013