Maryono : Obsesi Memenuhi Kebutuhan Rumah untuk Wong Cilik

Oleh: content (Administrator) - 01 April 2013
Naskah: Sahrudi, Foto: Fikar Azmy/Sutanto/Dok. BTN

Kurang lebih 31 tahun sudah ia menggeluti dunia perbankan. Sebuah rentang waktu yang cukup panjang untuk mengantarkannya sebagai seorang bankir senior. Dengan ‘jam terbang’ yang tinggi plus ilmu perbankan yang mumpuni membuat ia pernah dipercaya me-recovery beberapa bank yang nyaris collapse hingga mampu berdiri kembali. Kini, ia ditunjuk pemerintah untuk memimpin PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk (BTN).


Bicara tentang transformasi bank di Indonesia, tidak akan lengkap jika tak menyinggung sosok Maryono. Betapa tidak, bankir kelahiran Rembang, 16 September 1955 ini telah menjadi bagian dari sejarah penyelamatan sejumlah bank nasional yang nyaris ambruk, salah satunya adalah Bank Mutiara yang sempat didera krisis ketika masih bernama Bank Century di tahun 2008 silam. Maryono yang sebelumnya menjabat GrupHead Jakarta Network Bank Mandiri ditunjuk pemerintah untuk menjadi Dirut Bank Century dan mengubah nama Bank Century menjadi Bank Mutiara. Bank Century yang dimiliki pengusaha Robert Tantular terpaksa diambil alih LPS pada 21 November 2008 lantaran bank valuta asing terbesar ini diduga terlibat kasus penyalahgunaan dana nasabah. Bank Century sudah kritis ketika Maryono ditugaskan masuk. Meski Maryono telah berkali-kali menghadapi krisis dan masalah perbankan, ia pun pernah mengakui masalah yang ada di Bank Century sangat kompleks dan bukan perkara mudah untuk menyelesaikannya. Namun, ia terbukti mampu menuntaskan tugasnya dengan baik.

Kini, dengan kepercayaan yang diberikan pemerintah kepada Maryono untuk menjabat Direktur Utama BTN semakin menambah panjang daftar catatan perjalanan karir Maryono di dunia perbankan nasional. “Saya itu memang sudah melanglang buana di bidang perbankan, kurang lebih hampir 30 tahun,” ia membuka percakapan bersama Men’s Obsession di ruang kerjanya.