Jurus Jitu bank bjb Dongkrak Kinerja
Naskah: Giattri F.P. Foto: Humas Bank bjb
Mendongkrak kinerja serta menjaga pertumbuhan berkualitas dan berkelanjutan, bank bjb menjuruskan tiga fokus utama, salah satunya digitalisasi jasa layanan keuangan. Ini dilakukan sekaligus untuk menjawab tantangan zaman.
Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi kepada Men’s Obsession mengatakan, tiga fokus utama yang akan diterapkan pertama, Reposisi Bisnis adalah bank bjb akan mengembangkan pembiayaan pada sektor pendorong perekonomian daerah, khususnya di Jawa Barat dan Banten sembari tetap mempertahankan pangsa pasar dari captive market di kredit konsumer. “Hal ini sesuai dengan marwah bank bjb sebagai bank pembangunan daerah yang berkomitmen untuk mendukung pembangunan ekonomi di daerah maupun nasional, baik melalui pembiayaan kepada sektor UMKM juga infrastruktur,” ujarnya.
Kedua, Reorganisasi adalah semangat yang dilakukan untuk mendukung transformasi bisnis sehingga bank bjb akan lebih efisien dalam implementasi dari strategi yang ditetapkan. Ketiga, Re-Engineering Teknologi lnformasi di mana bank bjb akan memperkuat infrastruktur teknologi informasi serta melakukan pengembangan teknologi dengan memperhatikan aspek user experience dan customer behavior. Pengembangan ini diukur dari aspek delivery, baik dari sisi waktu maupun kualitas sehingga tidak kehilangan momentum bisnisnya.
Digitalisasi jasa layanan keuangan menjadi salah satu senjata utama yang akan diandalkan bank bjb untuk mengakselerasi kinerja perseroan. Sejauh ini, bank bjb telah melakukan berbagai langkah strategis guna merealisasikan rencana digitalisasi ini. Strategi digitalisasi tersebut didukung dengan dibentuknya Direktorat IT, Treasury dan International Banking. Direktorat baru tersebut berfokus untuk mengembangkan produk dan layanan produk digital guna mendorong ekspansi perseroan.
Kemudian, bank bjb akan mengoptimalkan kolaborasi dengan Pemerintah Daerah dalam bentuk elektronifikasi layanan pengelolaan keuangan daerah, antara lain digitalisasi layanan publik, digitalisasi Pemerintahan Daerah, dan mendukung program Smart City. Beberapa program kolaborasi dengan Pemerintah Daerah yang telah berjalan, antara lain layanan Pembayaran PBB-P2, E-Channel Samsat (E Samsat), Tabungan Samsat (T-Samsat), Samsat Jawa Barat Ngabret/Bergerak Cepat (SAMSAT J’bret), Samsat Banten Hebat (SAMBAT), Internet Banking Corporate (IBC), dan Kartu Kredit Pemerintah (KKP).
lnovasi juga dilakukan dalam layanan E-Tax bank bjb untuk menyetorkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Kerja sama bank bjb terkait Layanan Penerimaan Pajak Daerah dengan Provinsi DKI Jakarta dan 34 Kota dan Kabupaten wilayah Jawa Barat dan Banten serta 2 Kota di luar wilayah Jabar dan Banten (Kota Batam dan Kota Pekanbaru), khususnya layanan PBB-P2 membuat Wajib Pajak di wilayah tersebut dapat melakukan pembayaran PBB-P2 secara online melalui aplikasi bjb Digi. Selain itu, pembayaran pajak dapat dilakukan melalui seluruh channel bank bjb, di antaranya Teller, ATM, dan EDC, melakukan pembayaran PBB melalui bank bjb tentunya memiliki kelebihan, yaitu tidak ada pungutan biaya tambahan adminsitrasi.
Pembayaran juga dapat dilakukan di channel layanan yang sudah bekerja sama dengan bank bjb dan Pemerintah Daerah setempat melalui lndomaret, Alfamart, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, PT Pos Indonesia. Melalui program bjb BiSA, bank bjb senantiasa mendekatkan diri kepada nasabahnya sebagai upaya dalam mendukung program branchless banking yang diusung oleh Otoritas Jasa Keuangan. Sampai dengan Triwulan II, tercatat 796 agen laku pandai bank bjb yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sejauh ini, kinerja bank bjb masih menorehkan pencapaian positif hingga Triwulan II 2019 di mana perseroan mencatatkan aset Rp120,7 triliun atau tumbuh sebesar 6,4 persen year on year (yoy) yang didukung oleh penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp95,1 triliun atau tumbuh 7 persen yoy. Total penyaluran kredit juga meningkat 8,2 persen menjadi sebesar Rp78,2 triliun. Kinerja bisnis tersebut membuat bank bjb berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp803 miliar.
Perolehan dana berbasis komisi (fee based income) pada Semester I 2019 tercatat senilai Rp436 miliar. Perolehan ini tumbuh ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp435 miliar. Torehan kinerja positif ini menjadi salah satu pencapaian tersendiri yang patut dibanggakan bank bjb. Pasalnya, catatan tersebut sukses ditorehkan di tengah situasi makro ekonomi global dan nasional yang cenderung mengalami kemunduran dalam hitungan beberapa semester terakhir.
Pengembangan digitalisasi yang dilakukan diyakini bakal semakin menggenjot kinerja perseroan. “Pertumbuhan yang kami harapkan adalah pertumbuhan kinerja yang berkualitas dan berkelanjutan. Perbaikan infrastruktur digital diharapkan akan semakin mengakselerasi kinerja yang selama ini sudah menunjukkan performa positif,” pungkas Yuddy.