Dimsum Legendaris ala Chiao Tung
Naskah: Suci Yulianita, Foto: Sutanto
Banyak restoran yang menawarkan Dimsum, makanan ringan khas negeri Tirai Bambu. Namun Dimsum di Chiao Tung, Chinese resto yang berada di lantai dua Hotel Mercure Jakarta Kota ini, sangat spesial. Dimsum klasik dengan resep legendaris turun temurun selama puluhan tahun, rasa yang lezat, bumbu yang meresap dan begitu terasa hingga gigitan terakhir, serta dimsum yang selalu fresh dan baru setiap harinya. Maka tak heran jika Chiao Tung sejak kehadirannya pada 23 tahun lalu ini, dikenal dengan Dimsumnya yang melegenda.
Chiao Tung merupakan Chinese resto yang legendaris di kawasan pecinan, Glodok Jakarta. Begitu pula dengan dimsumnya. Hadir sejak 23 tahun yang lalu, Chiao Tung telah membawa serta memperkenalkan Dimsum klasik langsung dari negara asalnya, Tiongkok. Jenis dimsum yang bervariasi dengan rasa yang sangat lezat, menjadikan dimsum di resto berkapasitas 70 seating capacity ini kemudian terkenal dengan dimsumnya. Bahkan hingga kini, dimsum tersebut masih tetap melegenda, dan selalu diingat tamu. Jika ingin menikmati dimsum, maka Chiao Tung lah tempatnya.
Menariknya, image resto Chiao Tung akan Dimsum tersebut tak pernah lekang oleh waktu meski sudah puluhan tahun lamanya. Hingga kini, masyarakat masih mengenal dan masih beramai-ramai datang ke Chiao Tung jika ingin menikmati dimsum. Apalagi saat weekend dan public holiday, Chiao Tung selalu ramai dikunjungi tamu yang ingin menikmati dimsum bersama keluarga. Untuk weekend dan public holiday, Chiao Tung menawarkan paket all you can eat dimsum dengan harga bersahabat, hanya Rp128.000,nett per orang, tamu bisa makan dimsum dan hidangan tambahan lain sepuasnya.
“Bukan hanya dimsum yang kami sajikan, tapi ada makanan lain juga, ada chinese main course live cooking lamian hingga dessert, sudah lengkap. Dimsumnya juga kami rolling, ganti-ganti agar tidak monoton dan tamu nggak bosan. Tapi yang jadi favorit tamu, hakau, siew mai, dan ceker ayam, itu selalu ada,” ungkap Dimsum Chef Chiao Tung, Widodo.
Menariknya, lantaran memang dimsum tersebut telah melegenda, tamu juga banyak yang memilih dimsum tersebut untuk stall paket wedding, maupun untuk acara lainnya, seperti ulang tahun hingga gathering. Apa yang membuat dimsum tersebut begitu melegenda dan mampu bertahan hingga puluhan tahun lamanya adalah karena racikan campuran bumbu yang sama dari tahun ke tahun tidak pernah berubah, sehingga menghasilkan rasa klasik dan otentik yang sama. Dan itulah yang disukai para tamu.
“Awalnya kita bikin dimsum belajar langsung dari chef Hongkong. Bumbu-bumbu semua ada takarannya, ditimbang pake timbangan khusus. Jadi kalau di sini, siapapun yang bikin bumbu, takarannya sama maka rasanya sama. Jadi sudah ada patokannya. Di situlah rahasianya,” kata Widodo.
Selain itu, dimsum yang disajikan di Chiao Tung juga selalu fresh setiap harinya. Jika di tempat lain mungkin masih ada yang menyajikan dimsum frozen dari freezer, hal tersebut tidak berlaku di Chiao Tung. “Terus yang membedakan juga, dimsum yang kita buat itu selalu fresh, jadi dimsum hari ini benar benar untuk hari ini, sementara di tempat lain kan mungkin frozen di freezer, dan itu mempengaruhi rasa, rasa pasti beda. Tapi kalau kita fresh setiap harinya,” terang Widodo.
Meski dimsum tersebut sudah melegenda dengan menu otentik, namun Widodo terbuka akan masukan tamu yang kemudian disesuaikan dengan selera pasar. Ia pun selalu berinovasi untuk menambah dan membuat jenis-jenis dimsum baru. Kini sudah ada sekitar 30 jenis dimsum yang tersedia di Chiao Tung, dan yang terbaru adalah Pao Telur Asin dan Pao Pandan dengan rasa yang menggoda.
CHEF WIDODO
Sosok Legendaris di Balik Dimsum Chiao Tung
Bicara dimsum yang legendaris di Chiao Tung tentu tak lepas dari sosok yang juga legendaris di Chiao Tung. Adalah Widodo, sang chef khusus Dimsum di Chiao Tung ini, mengikuti perjalanan Chiao Tung sejak kali pertama berdiri pada tahun 1997. Dan saat Widodo pertama kali bergabung, ia langsung ditempatkan di kitchen untuk membantu mengolah dimsum.
Awalnya ia memulai dari bawah. Dari membantu memotong, membantu meracik bumbu, perlahan-lahan ia tekuni hingga akhirnya terjadilah regenerasi, dan ia pun siap mengisi posisi Dimsum Chef. “Saya memulai dari bawah, awal gabung di sini saya bantu-bantu membuat dimsum, mulai dari tukang potong. Terus saya tekuni, saya belajar banyak dari senior-senior saya. Akhirnya mereka keluar, saya pun mengisi posisi mereka. Ya intinya kita ikuti patokan dari resepnya itu, sampai akhirnya menjadi legendaris,” ucap Widodo mengenang masa-masa itu.
Sebelum bergabung di Chiao Tung, Widodo sempat melanglang buana dari satu resto ke resto. Ia memulai karier benar-benar dari bawah. Pernah menjadi pelayan di salah satu restoran di Muara Karang pada tahun 1990, kemudian pindah lagi ke resto lain di kawasan Monas, lalu kawasan Kuningan, Jakarta. Dari pelayan kemudian masuk ke kitchen memulai dari membantu cuci piring.
Pada akhirnya Chiao Tung di Mercure Jakarta Kota lah yang menjadi tempatnya berlabuh untuk meniti karier dan mengabdi. Ketekunannyalah yang kemudian membawa kariernya meningkat, dari pelayan hingga dipercaya menjadi Chef. Sebagai Chef, pria asal Pacitan ini tak hanya ahli membuat dimsum. Ia pun sesungguhnya piawai meracik dan membuat beragam jenis masakan, terutama masakan Chinese dengan rasa yang tak kalah dengan dimsum legendarisnya itu.