Destinasi Ramah Muslim
Naskah: Suci Yulianita/berbagai sumber Foto: Istimewa
Mekkah dan Madinah memang selalu menjadi tujuan utama umat muslim di seluruh dunia. Menjadi suatu kewajiban bagi yang mampu untuk memenuhi panggilan-Nya ke kota suci tersebut. Jangan pikirkan untuk traveling semata, karena tujuan utama sebenarnya adalah beribadah, memenuhi rukun Islam yang kelima. Bagi umat muslim di seluruh dunia, terutama dari Indonesia, kunjungannya ke Tanah Suci menjadi sesuatu yang istimewa. Selain beribadah, mengunjungi kedua kota suci di tanah harom tersebut mampu membuka khasanah akan sejarah muslim di dunia, terutama sejarah para Nabi, mulai dari sejarah Nabi Adam AS hingga sejarah Nabi Muhammad SAW. Ya, Arab Saudi memang memiliki magnet tersendiri bagi umat muslim di dunia lantaran menyajikan banyak wisata reliji yang bisa dikunjungi. Tak perlu ada kekhawatiran mengunjungi negara ini, lantaran sudah pasti halal friendly, sehingga aman dan nyaman bagi umat muslim.
Namun selain Arab Saudi, sesungguhnya masih banyak negara-negara ramah muslim lainnya yang bisa dikunjungi umat muslim kapan pun tanpa ada kekhawatiran lagi. Banyaknya pelancong muslim dari seluruh dunia, membuat beberapa destinasi berlomba-lomba berinovasi menghadirkan kawasan wisata halal yang tentunya ramah muslim. Berikut beberapa di antaranya:
Malaysia
Serumpun dengan Indonesia, Malaysia menjadi salah satu negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Tengok saja film kartun kesayangan anak-anak, 'Upin Ipin' yang menceritakan kisah hidup di sebuah desa di Negeri Jiran ini. Tak jauh beda dengan Indonesia yang mengajarkan nilai-nilai dan budaya Islam, mengaji, sholat, puasa, serta moral dan budaya timur yang harus diterapkan sejak dini oleh anak-anak.
Untuk itu, tak heran jika Malaysia dan Indonesia memang sangat terkenal dengan wisata halalnya. Bahkan selama delapan tahun berturut-turut, Malaysia dinobatkan sebagai tempat wisata ramah muslim sedunia menurut Global Muslim Travel Index (GMTI), dari 2011 hingga 2019. Kebanggaan juga bagi Indonesia lantaran pada GMTI 2019 mampu bertengger di posisi pertama bersama Malaysia yang mengalahkan 130 destinasi.
Malaysia memang menjadi destinasi menarik bagi masyarakat Indonesia. Selain sangat dekat dari Indonesia, tak membutuhkan waktu lama jika ditempuh dengan pesawat terbang, Malaysia menjadi surganya belanja bagi traveler pecinta shopping. Tak perlu khawatir bagi muslim traveler lantaran Malaysia tentunya ramah muslim. Banyak tersedia makanan halal, mushola, hingga masjid besar yang mudah ditemui.
Bagi muslim traveler, tentu tak akan meninggalkan sholat kala berwisata, bukan? Nah, saatnya mengunjungi masjid-masjid yang bertahtakan arsitektur modern nan megah yang akan membuat berdecak kagum. Perjalanan bisa dimulai dari Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidin atau yang dikenal dengan nama Masjid Besi, yang terletak di kawasan Putrajaya. Disebut Masjid Besi karena dari kejauhan masjid ini berwarna perak dan tampak seperti besi. Masjid ini mampu menampung hingga 24.000 jamaah. Sementara yang menjadikan masjid ini istimewa adalah arsitekturnya yang terinspirasi dari bangunan Eropa ini, tampak sangat detail. Tak ketinggalan ukiran kaligrafi Asmaul Husna terpampang indah di dalam masjid, serta adanya surat Al Isra pada pintu utama masjid ini.
Melihat begitu detailnya maka tak heran jika pembangunan masjid ini membutuhkan waktu yang cukup lama, dibangun sejak tahun 2004 dan baru rampung pada tahun 2009. Jika Masjid Besi menjadi masjid modern yang baru dibangun pada tahun 2004, lain lagi dengan Masjid Jamek. Masjid yang terletak di Dataran Merdeka dan Pasar Seni ini merupakan masjid yang penuh cerita sejarah. Konon, Masjid Jamek merupakan masjid yang tertua di daerah Kuala Lumpur. Dibangun pada tahun 1909 yang dulunya menjadi masjid binaan para pedagang Islam dari India. Bangunan Masjid Jamek terinspirasi oleh gaya Moghul. Namun, pada corak dinding batu batanya tampak sama dengan masjid di Cordoba Spanyol. Tak kalah menarik ada Masjid Putra yang masih terletak dalam kawasan Putrajaya.
Tak jauh dari kantor pemerintahan Perdana Menteri Malaysia, Masjid yang dibangun pada tahun 1997 inilah berdiri kokoh dengan megahnya. Karena keindahan dan kemegahannyalah membawa masjid ini menjadi ikon Putrajaya. Masjid yang didominasi warna Pink Rose ini terletak di danau buatan yang mengelilingi setengah bangunan masjid. Menjadikannya sungguh tampak semakin elok dan menarik perhatian para turis. Terdiri dari tiga lantai, masjid ini dapat menampung kurang lebihnya 15.000 jamaah. Keindahan masjid rupanya tak hanya tampak dari luar saja. Sebab, begitu pengunjung masuk ke dalamnya, pengunjung pun akan terpukau dengan keindahannya sejak kali pertama menginjakkan kaki di masjid ini. Belum lagi ukiran kaligrafi dan ornamen yang terpampang di setiap sudut ruangan dan langit-langit. Sungguh mampu membuat siapapun terpukau.
Berkunjung ke Malaysia, tak lengkap rasanya jika belum singgah di masjid ini, untuk sholat serta mengabadikan gambar. Apalagi di kawasan masjid ini juga terdapat sebuah alun-alun yang selalu ramai dikunjungi. Sembari beribadah, pengunjung juga akan merasa terhibur melihat keramaian yang ada di sana.
Maroko
Inilah salah satu destinasi wisata yang memiliki beragam objek wisata yang kental akan sentuhan Islam. Mulai dari bentuk bangunan masjidnya yang unik khas Maroko, hingga menikmati sensasi menunggangi Unta di Padang Pasir Sahara. Tak hanya itu, terletak di bagian ujung utara Afrika, Maroko sesungguhnya menyimpan banyak destinasi menarik lainnya yang bisa kita kunjungi. Ingin menelusuri sejarah, berkunjunglah ke Kasbah Eit Beb Haddou, sebuah desa kuno bangsa Maroko ribuan tahun silam.
Di sini para pelancong akan melihat rumah-rumah kuno asli Maroko yang terbuat dari tanah liat berjejer di atas bukit. Maka tak heran, jika destinasi yang kini telah menjadi warisan budaya bangsa Maroko ini, disebut ‘Kota Tanah Liat’. Dari situ pelancong bisa melanjutkan perjalanannya ke Marakesh. Di sinilah para traveler bisa menikmati gemerlapnya suasana di Maroko.
Di kota wisata yang paling ramai ini, para turis bisa menemukan banyak hal menarik khas Maroko. Mulai dari tersedianya beragam toko yang menyediakan makanan khas Maroko, aksesoris khas Maroko yang bisa dibawa pulang untuk buah tangan, hingga hiburan musik khas Afrika. Jangan lewatkan pula kunjungan ke Pasar tua Djemaa El Fna (Medina).
Kota ini juga menjadi simbol toleransi antar umat beragama karena di sini terdapat beberapa bangunan ibadah selain masjid. Bahkan, ada masjid yang posisinya berhadapan dengan gereja di pusat kota Marakesh.
Di sini juga terdapat Istana Bahia. Istana seluas kurang lebihnya 1 hektar ini dilengkapi 160 ruangan di dalamnya yang dirancang dengan mozaik dan ornamen khas yang berbeda tiap ruangannya. Di Marakesh juga terdapat Masjid Koutoubia. Masjid yang berdiri sejak tahun 1957 ini konon menjadi inspirasi masjid di Spanyol. Ada cerita menarik dari Masjid yang memiliki tinggi kurang lebih 77 meter ini. Katanya masjid ini sempat direnovasi lantaran penempatan arah kiblat yang keliru sebelumnya. Masjid Koutoubia kini tak hanya menjadi tempat ibadah umat muslim. Namun, juga telah menjadi tempat wisata baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Setelah Marakesh, lanjutkan perjalanan Anda ke Kota Chefchaoven yang populer dengan nama Kota Biru. Warna biru yang mendominasi kota kuno nan mungil ini menjadikan suasana kian teduh dan nyaman. Kota ini disebut juga sebagai kota budaya lantaran tersimpan keragaman budaya suku pedalaman Berber, antara lain pakaian tradisional yang dikenakannya. Keunikannya lainnya tersedia banyak produksi Keju dari Susu Kambing.
Selain itu, jangan lewatkan kunjungan ke destinasi wisata menarik lainnya di Maroko, seperti Makam Mohamed V yang sangat dihormati penduduknya lantaran berjasa memerdekakan Maroko dari penjajahan Perancis. Kemudian Hasan Tower yang menjadi tempat berkumpulnya para pelajar Indonesia di Maroko.