Kementerian PUPR Bangun Berbagai Infrastruktur Untuk Pulihkan Ekonomi Di Sultra
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan refocusing kegiatan untuk mendukung program pembangunan ekonomi di Sulawesi Tenggara dalam berbagai bidang, mulai dari infrastruktur hingga SDM.
Salah satu proyek yang telah dilakukan adalah pembuatan kolam retensi atau waduk pengendali banjir di kawasan Sungai Wanggu Jalan Boulevard Kota Kendari Sulawesi Tenggara yang kerap banjir saat curah hujan dengan intensitas tinggi dan beberapa waduk lainnya. Demikian pula dengan pembangunan Bendungan Ladongi yang berada di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara, progresnya sudah mencapai 90,28% dan direncanakan dapat dilakukan pengisian air awal (impounding) pada Juli 2021.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pengelolaan sumber daya air dan irigasi terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan. “Dengan demikian pembangunan bendungan yang diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” kata Menteri Basuki. Dengan diselesaikannya Bendungan Ladongi akan menambah daftar bendungan di Sulawesi Tenggara yang selesai dibangun, yakni Bendungan Ameroro serta menyusul pembangunan bendungan baru yakni Bendungan Pelosika.
Dalam mengurangi angka pengangguran serta mempertahankan daya beli masyarakat sebagai bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat Pandemi Covid-19 Kementerian PUPR terus melaksanakan program Padat Karya Tunai (PKT). Pada Tahun Anggaran (TA) 2021 Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran Rp 23,24 triliun untuk PKT dengan target dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 1.232.693 tenaga kerja.
Berdasarkan data hingga saat ini progres realisasi PKT sudah sebesar 47,1%. Sedangkan dari sisi penyerapan tenaga kerja sudah sebesar 61%, yakni dari target 1,23 juta orang sudah 755.816 tenaga kerja yang terserap.
Dalam upaya mendukung peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Kementerian PUPR membangun dan merehabilitasi fasilitas pendidikan, dengan prioritas untuk ditangani adalah yang berada di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal). Di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), tercatat sebanyak 9 madrasah yang tersebar di 5 kabupaten selesai dibangun dalam kurun waktu 2020- 2021. Rehabilitasi madrasah bertujuan untuk mendukung fokus Pemerintah dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Rehabilitasi dan renovasi 9 madrasah di Provinsi Sultra selesai tahun 2020-2021 dengan total biaya APBN sebesar Rp 32,2 miliar dengan rincian 3 di Kabupaten Kolaka Utara, 3 di Kolaka, 1 Konawe Kepulauan, 1 Muna, dan 1 Buton Tengah. Pekerjaan rehabiltasi antara lain meliputi renovasi ruang kelas, gedung kantor guru, perpustakaan, laboratorium, toilet, sarana sanitasi (septic tank dan tower air), musala, kantin, lapangan olahraga, paving block, pagar sekolah, dan ruang kegiatan siswa.
Salah satu sekolah yang telah rampung direhabilitasi adalah MTS Negeri 2 Kabupaten Kolaka yang terletak di Kecamatan Wolo. Rehabilitasi telah selesai pada 2020 dengan anggaran Rp5,06 miliar yang meliputi pekerjaan rehabilitasi ruang kelas dan ruang guru, musala, toilet, pagar, drainase, dan halaman. Dalam pelaksanaan rehabilitasi madrasah, Kementerian PUPR berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait, di antaranya Kementerian Agama.
Di bidang infrastruktur,untuk meningkatkan konektivitas antar pusat pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah, selain pembangunan jalan tol, Kementerian PUPR juga melakukan pembangunan dan pemeliharaan jalan arteri nasional yang bertujuan memangkas biaya logistik agar daya saing produk Indonesia meningkat, salah satunya Jalan Lingkar Kota Kendari di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Peningkatan aksesibilitas serta konektivitas jaringan infrastruktur jalan tersebut dilakukan bertujuan untuk memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, juga kenyamanan perjalanan pengendara. “Akses jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan sekitar,” kata Menteri Basuki.
Selain itu, dilakukan pula penataan kawasan kumuh Bungkutoko dan Petoaha di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh (NSUP) yang berada di pesisir pantai tersebut menjadi destinasi wisata baru kebanggaan masyarakat Kota Kendari dengan konsep waterfront city untuk wisata air.
Proyek lainnya yang telah diselesaikan adalah revitaliasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Patioso, Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka, di Provinsi Sulawesi Tenggara. Dukungan dilakukan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kendari, Ditjen Cipta Karya dengan menyempurnakan infrastruktur TPA Sampah Patioso yang sudah dibangun oleh Satker PPLP, Ditjen Cipta Karya pada tahun 2012 silam.
Pembangunan TPA Sampah Patioso merupakan bagian dari sistem sanitasi tata kota Kabupaten Kolaka seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan produksi sampah rumah tangga dari masyarakat. TPA yang mulai dibangun pada tahun 2012 ini belum dapat difungsikan dengan maksimal karena terdapat beberapa perbaikan pada infrastruktur utama. Bentuk dukungan pembangunan sarana dan prasarana antara lain perkuatan talud, jalan ram ke zona landfil, drainase pengaman zona, dan perbaikan geomembran untuk mengoptimalkan fungsi TPA Patioso yang memiliki luas keseluruhan 7 hektar.