9 CEO Terkorup Dunia
Naskah: Andi Nursaiful/berbagai sumber Foto: Dok. MO
Kemewahan hidup dan puncak kekuasaan rupanya tak cukup bagi orang-orang dalam daftar di bawah ini. Ketamakan mereka sampai ke meja hijau, dan berakhir di balik jeruji besi. Inilah daftar sembilan Chief Executife Officer (CEO) dunia yang lebih pantas disebut “Criminal Executive Officer.”
1. Bernard Ebbers (CEO WorldCom)
Inilah sosok yang membuat sengsara begitu banyak orang. Bukan hanya karyawa WorldCom, namun masyarakat dunia yang terkena dampak krisis global akibat perbuatan kriminalnya.
WorldCom adalah perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Amerika Serikat. Menyusul skandal akuntansi yang dilakukan Ebbers, saham perusahaan di bursa NASDAQ terhenti. Beberapa minggu kemudian, WorldCom menyatakan diri bangkrut.
Modus kriminal Ebbers adalah memalsukan milyaran bisnis rutin sebagai belanja modal, sehingga labanya overstated sebesar USD11 milyar pada awal 2002. Perusahaan juga meminjamkan uang lebih dari USD400 juta kepada sang CEO untuk menutupi kerugian perdagangan pribadinya.
Meski ia menyatakan tak bersalah, “Bernie” Ebbers, didakwa melakukan sembilan aksi pemalsuan dan konspirasi. CEO yang berhasil mengantar perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di AS itu akhirnya dinyatakan bersalah dan dihukum 25 tahun penjara.
2. Bernard Madoff (CEO Investment Securities LLC)
Dialah orang paling terkenal di dunia dalam hal skema ponzi, setelah Charles Ponzi sendiri. Diciptakan oleh Charles Ponzi pada 1920, inilah modus penipuan berkedok investasi dengan mengajak publik untuk berinvestasi dan menjanjikan tingkat keuntungan yang besar dengan risiko kecil.
Aksi Madoff menyebabkan kerugian lebih kurang USD65 milyar, sekaligus mencatatkan diri sebagai pemecah rekor Skema Ponzi dalam sejarah. Yang membuatnya kian ‘istimewa’ karena investor yang ditipu Bernard rata-rata dari kalangan jetset. Tercatat ada dua korban nasabah yang melakukan bunuh diri setelah menyadari telah tertipu.
Salah satunya, seorang asal perancis Bernama Rene-Thierry Villehuchet yang memotong urat nadi di tangannya lalu bunuh diri setelah tabungan kliennya sebesar USD1,4 milyar lenyap. Madoff ditangkap pihak berwenang pada 2008. Pengadilan pada 12 Maret 2009 menyatakan Madoff bersalah atas 11 kasus penipuan, dan dijatuhi hukuman penjara 150 tahun.
3. Dennis Kozlowski (CEO Tyco International Ltd.)
Sempat tercatat sebagai CEO perusahaan dalam urutan atas daftar bergengsi Fortune 500, Kozlowski kini menghuni hotel prodeo selama 25 tahun sejak divonis bersalah pada 2005.
Sosok CEO yang sebelumnya dikenal hidup sederhana itu ternyata pembohong besar.
Penyelidikan berhasil mengungkap gaya hidupnya dan pengeluaran pribadinya yang mencengangkan. Misalnya, membeli shower curtain seharga USD6,000. Ternyata sumber pengeluaran itu hanya sebagian kecil dari hasil ‘pencurian’ kas perusahaan sebesar USD400 juta. Ia juga memiliki apartemen di New York senilai USD30 juta, membelanjakan USD2 juta uang perusahaan untuk pesta ulang tahun istri keduanya pada 2001.
Sebelum skandal meruak, Tyco dianggap sebagai saham blue chip yang aman. Tyco adalah perusahaan manufaktur komponen elektronik, perawatan kesehatan, dan peralatan keamanan. Semasa menjabat sebagai ...
Kemewahan hidup dan puncak kekuasaan rupanya tak cukup bagi orang-orang dalam daftar di bawah ini. Ketamakan mereka sampai ke meja hijau, dan berakhir di balik jeruji besi. Inilah daftar sembilan Chief Executife Officer (CEO) dunia yang lebih pantas disebut “Criminal Executive Officer.”
1. Bernard Ebbers (CEO WorldCom)
Inilah sosok yang membuat sengsara begitu banyak orang. Bukan hanya karyawa WorldCom, namun masyarakat dunia yang terkena dampak krisis global akibat perbuatan kriminalnya.
WorldCom adalah perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Amerika Serikat. Menyusul skandal akuntansi yang dilakukan Ebbers, saham perusahaan di bursa NASDAQ terhenti. Beberapa minggu kemudian, WorldCom menyatakan diri bangkrut.
Modus kriminal Ebbers adalah memalsukan milyaran bisnis rutin sebagai belanja modal, sehingga labanya overstated sebesar USD11 milyar pada awal 2002. Perusahaan juga meminjamkan uang lebih dari USD400 juta kepada sang CEO untuk menutupi kerugian perdagangan pribadinya.
Meski ia menyatakan tak bersalah, “Bernie” Ebbers, didakwa melakukan sembilan aksi pemalsuan dan konspirasi. CEO yang berhasil mengantar perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di AS itu akhirnya dinyatakan bersalah dan dihukum 25 tahun penjara.
2. Bernard Madoff (CEO Investment Securities LLC)
Dialah orang paling terkenal di dunia dalam hal skema ponzi, setelah Charles Ponzi sendiri. Diciptakan oleh Charles Ponzi pada 1920, inilah modus penipuan berkedok investasi dengan mengajak publik untuk berinvestasi dan menjanjikan tingkat keuntungan yang besar dengan risiko kecil.
Aksi Madoff menyebabkan kerugian lebih kurang USD65 milyar, sekaligus mencatatkan diri sebagai pemecah rekor Skema Ponzi dalam sejarah. Yang membuatnya kian ‘istimewa’ karena investor yang ditipu Bernard rata-rata dari kalangan jetset. Tercatat ada dua korban nasabah yang melakukan bunuh diri setelah menyadari telah tertipu.
Salah satunya, seorang asal perancis Bernama Rene-Thierry Villehuchet yang memotong urat nadi di tangannya lalu bunuh diri setelah tabungan kliennya sebesar USD1,4 milyar lenyap. Madoff ditangkap pihak berwenang pada 2008. Pengadilan pada 12 Maret 2009 menyatakan Madoff bersalah atas 11 kasus penipuan, dan dijatuhi hukuman penjara 150 tahun.
3. Dennis Kozlowski (CEO Tyco International Ltd.)
Sempat tercatat sebagai CEO perusahaan dalam urutan atas daftar bergengsi Fortune 500, Kozlowski kini menghuni hotel prodeo selama 25 tahun sejak divonis bersalah pada 2005.
Sosok CEO yang sebelumnya dikenal hidup sederhana itu ternyata pembohong besar.
Penyelidikan berhasil mengungkap gaya hidupnya dan pengeluaran pribadinya yang mencengangkan. Misalnya, membeli shower curtain seharga USD6,000. Ternyata sumber pengeluaran itu hanya sebagian kecil dari hasil ‘pencurian’ kas perusahaan sebesar USD400 juta. Ia juga memiliki apartemen di New York senilai USD30 juta, membelanjakan USD2 juta uang perusahaan untuk pesta ulang tahun istri keduanya pada 2001.
Sebelum skandal meruak, Tyco dianggap sebagai saham blue chip yang aman. Tyco adalah perusahaan manufaktur komponen elektronik, perawatan kesehatan, dan peralatan keamanan. Semasa menjabat sebagai ...