Langkah Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional
Infrastruktur untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga terus melakukan pembangunan infrastruktur dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa. Namun, tidak semua infrastruktur yang dibangun menggunakan pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah (APBN/APBD). Keterlibatan swasta terus didorong melalui berbagai model pembiayaan salah satunya lewat Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Hal tersebut seperti dikutip dari situs resmi Kementerian PUPR, dilakukan sebagai langkah untuk menutupi gap pendanaan non-APBN sebesar 70 persen atau Rp1.435 triliun. Sebab berdasarkan proyeksi kemampuan APBN 2020-2024, diperkirakan hanya mampu memenuhi 30 persen atau sekitar Rp623 triliun dari total kebutuhan anggaran untuk penyediaan infrastruktur sebesar Rp2.058 triliun.
“Untuk menutupi 70 persen gap keuangan, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan beberapa kebijakan agar tetap kompetitif dan menarik seperti skema pembiayaan kreatif jalan tol dan insentif pajak untuk penanaman modal baru,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Sementara Direktur Jenderal Pembiayaan Herry Trisaputra Zuna mengatakan, pada tahun 2022 terdapat 14 proyek yang dalam tahap penyiapan KPBU dan 16 proyek yang dalam tahap transaksi, sehingga total terdapat 30 proyek KPBU dengan perkiraan nilai investasi Rp332,59 triliun.
“Enam proyek di bidang jalan dan jembatan di antaranya untuk pembangunan Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta, Jalan Tol Demak-Tuban, dan Jalan Tol Ngawi-Bojonegoro-Babat sedang dalam tahap penyiapan,” jelasnya.
Jumlah Proyek Strategis Nasional yang Rampung Bertambah
Pencapaian pemerintah dalam pembangunan terus meningkat. Tercatat setidaknya ada tujuh pembangunan infrastruktur berstatus Proyek Strategis Nasional (PSN) yang rampung selama Semester I-2022. Tentu saja progress itu menambah daftar PSN yang telah diselesaikan pemerintah sejak tahun 2016.
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo mengemukakan, sejak 2016 sampai Juni 2022, sebanyak 135 PSN sudah selesai dengan nilai investasi Rp858 triliun. Jumlah 135 PSN itu sudah termasuk tujuh proyek yang selesai selama Semester I-2022. Atau mulai dari Januari 2022-Juni 2022.
Seperti dikutip dari laman resmi Kemenko Perekonomian, Selasa (26/07/2022), Wahyu mengemukakan tujuh PSN tersebut telah diselesaikan dengan nilai investasi sebesar Rp138,1 triliun. Terdiri dari empat proyek dan tiga program, berikut daftarnya:
Empat Proyek PSN:
1. Terminal Multipurpose Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, NTT
2. Kawasan Industri Weda Bay di Halmahera Tengah, Maluku Utara
3. Kawasan Industri Tanjung Enim di Muara Enim, Sumatera Selatan
4. Kawasan Industri Terpadu Batang di Batang, Jawa Tengah.
Tiga Proyek dalam Program PSN:
1. Central-West Java Transmission Line 500 KV di Jawa Barat-Jawa Tengah
2. Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Benowo, Surabaya, Jawa Timur
3. Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sota di Kabupaten Merauke Papua.
Selain 135 PSN yang sudah selesai, Wahyu melanjutkan, kondisi eksisting hingga Juni 2022 terdapat 27 proyek dan 8 program proyek yang beroperasi sebagian. Kemudian, proyek yang sudah tahap konstruksi sebanyak 91 proyek dan 13 proyek dalam tahap transaksi. Sementara proyek yang dalam tahap penyiapan sebanyak 37 proyek dan 2 program PSN
Tahun Pemulihan UMKM
Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga menunjukkan kemajuan signifikan pada tahun ini. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut, tahun 2022 Indonesia sudah mulai dapat memasuki tahap pemulihan ekonomi UMKM dan koperasi lebih cepat dan transformatif. Pemulihan tidak sekedar tumbuh kembali seperti kondisi sebelum pandemi, tetapi sekaligus menyiapkan UMKM dan koperasi lebih siap menghadapi krisis ataupun perubahan lingkungan di masa-masa yang akan datang.
Dengan lima pondasi adaptasi yang telah disiapkan sepanjang 2021, pemulihan transformatif di 2022 ditargetkan dapat kita wujudkan. Adapun lima pondasi adaptasi yang telah dijalankan di tahun ini antara lain kemudahan akses pembiayaan, perluasan pasar dan digitalisasi, kemitraan, pendataan, dan reformasi birokrasi.
Seperti dikutip situs kemenkopukm.go.id, Teten menjelaskan, berkaca dari populasi generasi milenial, generasi Z, dan generasi post gen Z mencapai 64,69% dari total 270,20 juta jiwa penduduk. Maka, perempuan, anak muda, dan ekonomi hijau akan menjadi penggerak ekonomi ke depan. Kepemimpinan Indonesia di G20 juga disebut sebagai momentum pemulihan transformatif. Oleh sebab itu, 70% dari prioritas program ke depan akan menyasar langsung pelaku UMKM maupun koperasi, anak muda, perempuan, dan fokus mendukung pengembangan usaha yang ramah lingkungan.