Prof. Ojat Darojat, M.Bus.,Ph.D. (Rektor UT), Mendorong Perluasan Akses Pendidikan Hingga Pelosok Negeri
Naskah: Gia Putri Foto: Fikar Azmy
“Saya berharap, Universitas Terbuka (UT) bisa menembus seluruh lapisan masyarakat sampai ke pelosok negeri, memberikan layanan pendidikan tinggi bagi mereka yang kurang beruntung, yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka.”
UT Sebagai salah satu kampus negeri di Indonesia yang memiliki fasilitas pendidikan berkualitas baik, bahkan menjadi role model dalam hal menerapkan pendidikan terbuka dan jarak jauh. Prof. Ojat bertekad kuat untuk terus menjaga layanan perkuliahan yang ditawarkan UT kepada mahasiswa sesuai dengan nature-nya sebagai penyelenggara perkuliahan jarak jauh (PJJ).
Untuk itu, perguruan tinggi yang berdiri sejak 4 September 1984 ini menyuguhkan banyak fasilitas dalam hal ragam learning delivery. Contohnya, kata Prof. Ojat, mahasiswa mendapatkan fasilitas platform pembelajaran online (LMS) yang Synchronous dan Asyncrhonous, serta bahan ajar digital dalam beberapa versi dan layanan. Selain itu, di UT terdapat pula fasilitas ragam multimedia dengan kualitas yang sangat baik.
“Karena UT memiliki sarana teknologi komunikasi dengan kualitas yang bagus. Saat ini, UT sangat menonjolkan pemanfaatan dan pengintegrasian teknologi imersif dalam mengoperasikan spektrum realitas yang sangat berbeda untuk mendukung proses penyelenggaran PJJ. Misal, pemanfaatan Chatbot, Drylab, Extended Reality (XR), Augmented Reality (AR), Augmented Virtuality (AV), dan lainnya dari future realities,” papar Prof. Ojat. Berbagai Layanan Pendukung Kesuksesan Belajar Jarak Jauh (LPKBJJ) mahasiswa UT terdiri dari orientasi studi mahasiswa baru (OSMB), pelatihan keterampilan belajar jarak jauh (PKBJJ), workshop tugas (WT) atau Assignment Workshop, dan klinik ujian atau KU (Examination Clinic).
“Dan yang terakhir adalah Online Proctoring, suatu inovasi UT dalam penerapan sistem pengawasan ujian online berbasis web untuk mengawasi mahasiswa selama melakukan ujian online di tempat mereka masing-masing. Aplikasi ini mampu mendeteksi kecurangan mahasiswa dalam mengerjakan soal-soal ujian,” imbuh pria berdarah Sunda tersebut.
Prof. Ojat juga berfokus kepada peningkatan kualitas dosen. Oleh karena itu, setiap dosen di UT diwajibkan menghasilkan satu judul penelitian dan penulisan artikel setiap tahun. “Ini merupakan wadah intellectual assessment and exercise bagi para dosen. Kami tak segan menyediakan dana yang sangat besar untuk mendukung penelitian dosen. Sehingga, banyak dosen yang sudah mempublikasikan artikel mereka di jurnal internasional dan nasional,” ungkapnya.
Ke depan, untuk meningkatkan kualitas SDM, UT akan memperkuat digital learning ecosystem. Menurut Prof. Ojat, pada masa yang akan datang, tantangan dunia pendidikan akan semakin berat bila tidak dipersiapkan antisipasinya sejak sekarang. Bangsa Indonesia sendiri sudah belajar dari pandemi yang di sisi lain menegaskan pentingnya kesiapan teknologi digital lewat berbagai inovasi. Begitu pula dengan era industri 4.0 saat ini yang kini mulai mendisrupsi berbagai tatanan kehidupan.
Berkat tangan dingin Prof. Ojat, UT mematri banyak prestasi, belum lama ini diganjar penghargaan Satker Terbaik Pertama dalam Penyampaian SPM Gaji Induk Kategori Satker Besar Semester I tahun 2022 dan Satker Terbaik Kedua dalam Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Kategori Satker Besar Semester I tahun 2022. UT bahkan mendapat kehormatan dan kepercayaan sebagai sekretariat Asian Association of Open Universities (AAOU) periode 2020-2022. Hebatnya lagi, Prof Ojat dipilih secara aklamasi menjadi Presiden AAOU serta Wakil Rektor Bidang Pengembangan Institusi dan Kerja Sama UT Rahmat Budiman sebagai Sekretaris Jenderalnya.
Selain itu, UT telah tiga kali meraih Sertifikat Review Kualitas dalam penyelenggara pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh dari International Council for Open and Distance Education (ICDE). ICDE adalah organisasi dunia dalam bidang Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang beranggotakan ratusan institusi penyelenggara PJJ dari seluruh dunia.
UT juga memperoleh Sertifikat Akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Hingga kini, Program Studi di UT yang mendapat peringkat A, yaitu 10 Program Studi dan peringkat B untuk Program Studi lainnya. Adapun dalam hal kualitas manajerial, UT telah mendapat Sertifikat ISO 9001:2015 pada lingkup Manajemen Akademik dari Badan Sertifikasi PT SGS Indonesia. Perolehan sertifikat ini melengkapi Sertifikat Sistem Manajemen Mutu sebelumnya, yaitu ISO 9001:2008 pada lingkup Manajemen Pembelajaran Jarak Jauh yang meliputi 37 Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) UT.
Perolehan ini semakin menegaskan kualitas proses manajemen pembelajaran UT dari desain hingga sistem penyampaian pembelajaran tidak diragukan lagi, karena telah diakui pemerintah dan dunia. Beragam prestasi tersebut semakin meyakinkan masyarakat terhadap keberadaan dan mutu UT. Hal ini membuat UT semakin menjadi pilihan masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, tanpa batasan-batasan yang selama ini menjadi penghambat rendahnya minat masyarakat masuk PTJJ. UT telah menjadi instrumen strategis pemerintah untuk menciptakan keadilan sosial dalam bidang pendidikan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Saat ini 87 persen mahasiswa berusia di bawah 30 tahun. Komposisi ini berbanding terbalik dengan kondisi tahun 2010. Artinya, orang-orang muda usia sudah memiliki trust terhadap UT. Selain itu, banyak instansi pemerintah dan swasta yang mengirimkan stafnya untuk kuliah di UT. Ini semua karena kami menjunjung tinggi proses belajar yang benar, ujian terpercaya, dan kualitas yang terjamin,” imbuhnya.
Setiap tahun, jumlah mahasiswa baru yang mendaftar di UT terus bertumbuh. Pada semester 2 tahun 2022, ada penambahan lebih dari 30 ribu mahasiswa baru. Tren peningkatan mahasiswa baru terlihat di semua wilayah. “Sementara dari sisi jumlah alumni telah menembus angka 2 juta, jika ditambah dengan lulusan periode dua tahun 2021/2022,” terang pria ramah ini.
Menutup pembicaraan, Prof. Ojat mengungkapkan harapannya untuk Indonesia yang tahun ini menginjak usia 77 tahun kemerdekaan, semoga UT bisa menjawab harapan Presiden Joko Widodo dalam memberikan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat sampai ke pelosok. “Kami bisa menembus seluruh lapisan masyarakat sampai ke pelosok negeri, memberikan layanan pendidikan tinggi bagi mereka yang kurang beruntung, yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka,” pungkasnya.