Thilagavathy Nadason (Direktur Keuangan Maybank Indonesia), Turut Mendukung Maybank Marathon Mendunia
Naskah: Suci Yulianita, Foto: Fikar Azmy
Belum lama ini ajang lomba marathon ‘elite’ label Maybank Marathon 2022 telah sukses digelar, di Bali pada 28 Agustus lalu. Di balik kesuksesan itu, adalah Thilagavathy Nadason, Direktur Keuangan PT Bank Maybank Indonesia Tbk. sebagai salah satu sosok yang menginisiasi ajang lomba marathon tersebut sejak pertama kali digelar pada tahun 2012, sampai kini menginjak satu dekade penyelenggaraan.
Ketika ditemui Men’s Obsession beberapa waktu lalu, Thila menceritakan latar belakang awalnya ia menginisiasi kegiatan tersebut. Kala itu, Thila melihat olahraga lari yang semakin hari makin berkembang pesat di Tanah Air, serta selaras dengan salah satu pilar Corporate Social Responsibility (CSR) Maybank Indonesia, yakni mendukung gaya hidup sehat. Atas dasar itulah ia kemudian mendukung gagasan untuk mengadakan ajang lomba marathon skala internasional, Maybank Marathon, dan tak disangka ajang ini berlangsung sukses bahkan menjadi event tahunan hingga tahun 2022.
Meski sempat terhenti selama dua tahun akibat pandemi, gelaran Maybank Marathon ketika itu digantikan sementara menjadi ajang lari virtual Maybank Marathon Anywhere pada 2020 dan 2021. Namun, ketika pandemi melandai dan pembatasan mobilitas masyarakat melonggar, Maybank Marathon 2022 digelar kembali diikuti oleh mendekati 10.000 pelari yang berasal dari 50 negara termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Australia, Jepang, Cina, Amerika Serikat, Belanda, dan lainnya.
“Antusiasme peserta lari tetap tinggi, mereka merindukan untuk dapat berlari di rute lomba bersama pelari lainnya. Akan tetapi kami harus tetap mengutamakan keselamatan pelari dengan membatasi jumlah peserta lari,” ujar Thila sembari tersenyum.
Ia melanjutkan, “Kami (Maybank Indonesia) sangat senang bisa menggelar kembali ajang lari Maybank Marathon di Bali, apalagi disambut dengan penuh antusias, tidak hanya pelari, tetapi juga masyarakat di Gianyar, Bali yang juga sangat menantikan untuk kami kembali lagi.”
Para pehobi olahraga lari marathon pastinya juga tahu bahwa Maybank Marathon merupakan ajang lomba internasional yang bergengsi. Maybank Marathon merupakan satu-satunya event marathon di Indonesia yang sejak awal penyelenggaraan sudah memperoleh sertifikasi penyelenggaraan oleh Badan Atletik Dunia, yaitu World Athletics, sebelumnya dikenal sebagai International Association of Athletics Federations (“IAAF”).
Berkat penyelenggaraan yang konsisten pada tahun-tahun berikutnya, Maybank Marathon akhirnya dinobatkan sebagai ajang lomba marathon pertama dan satu-satunya di Tanah Air dengan label ‘Elite’dari World Athletics pada tahun 2020. Dengan predikat ini, Maybank Marathon menjadi salah satu ajang lomba yang masuk ke dalam kalender World Athletics. Selain itu, Maybank Marathon juga mengantongi sejumlah prestasi lainnya, salah satunya, menjadi ajang lomba kualifikasi untuk mengikuti ajang lomba marathon bergengsi, Boston Marathon.
Pantas saja jika di sepanjang penyelenggaraan, Maybank Marathon juga mendapatkan serangkaian penghargaan seperti, “Remarkable Races in the World that one must participate before you die” oleh the Active, “52 Best Races on Earth 2016” oleh Runner’s World, “The Best Marathan 2016”, “Best HalfMarathon 2015”, dan “The Most Popular Sport Event 2018” oleh majalah the Venue.
Melalui kehadiran Maybank Marathon, Thila berharap ajang ini dapat terus membangkitkan semangat para runners, dan mendorong munculnya generasi bintang atletik nasional selanjutnya di Indonesia. Selain itu, ajang ini diharapkan bisa menjadi katalis dalam menggiatkan kembali perhelatan olah raga outdoor setelah hampir dua tahun terdampak pandemi, yang tentunya dapat memberi dampak positif pada perekonomian dan mendukung momentum pemulihan industri pariwisata, khususnya Bali, sebagai salah satu destinasi wisata olahraga kelas dunia.
Menariknya, Maybank Marathon juga membawa dampak positif bagi Thila pribadi. Ia mengakui awalnya belum tertarik dengan olahraga lari, tetapi setelah menghelat ajang lomba Maybank Marathon beberapa kali, akhirnya pada perhelatan tahun 2015, ia memutuskan untuk mencoba olahraga lari. Thila berkisah pada awalnya ia mencoba berlari dengan kategori 10K dan berhasil menempuhnya. Dari situlah ia mulai mendapatkan hype-nya dan kini olahraga lari telah menjadi bagian dari agenda olahraga rutin selain Yoga.
“Awalnya saya kurang minat terhadap olahraga lari, tapi sekarang saya sudah mendapatkan enjoyment dari olahraga tersebut dan bahkan saya sudah naik kelas dari 10K ke Half Marathon (21K). Karena saya sudah mampu menyelesaikan lari sesuai timing yang ditentukan, belum lama ini saya mencoba untuk mendaftarkan diri mengikuti ajang lomba marathon internasional lainnya, seperti New York City Marathon. Namun, karena menggunakan ballot, kali ini saya belum beruntung untuk berlari di ajang tersebut, tetapi saya akan terus mencoba untuk tahun depan,” katanya dengan penuh semangat.
CSR yang Berkesinambungan
Sebagai salah satu institusi perbankan terkemuka di Tanah Air, Maybank Indonesia juga memiliki komitmen dalam pengembangan sosial ekonomi masyarakat dan lingkungan melalui beragam program CSR yang berkesinambungan. Bank berupaya mengimbangi laju pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dengan keberhasilan untuk mendukung pengembangan komunitas di mana Maybank Indonesia beroperasi.
Maybank Indonesia memiliki lima pilar yang menjadi pedoman untuk perencanaan dan penyelenggaraan program CSR yakni, Pendidikan, Pemberdayaan Masyarakat, Kegiatan yang Mendukung Hidup Sehat, Lingkungan, serta Pelestarian Seni dan Warisan Budaya. Selain kelima pilar tersebut, Maybank Indonesia juga tentunya memiliki kepekaan terhadap situasi yang terjadi di tanah air seperti jika terjadi bencana alam.
“Kami mempunyai dua program unggulan community empowerment yaitu program pembinaan entrepreneurship Maybank RISE dan Maybank Women Eco Weaver, yang ditujukan bagi komunitas difabel, masyarakat urban prasejahtera dan marjinal agar mereka dapat mandiri dan meningkatkan kesejahteraan di masa yang akan datang,” tambah Thila.
Melalui program Reach Independence & Sustainable Entrepreneurship (RISE), Maybank Indonesia dan Maybank Foundation bekerja sama dengan People System Consultancy membantu pembinaan kewirausahaan, mulai dari edukasi bagaimana cara memulai bisnis, hingga bagaimana cara memasarkan produk bagi komunitas difabel dan marjinal di seluruh Indonesia. Program pelatihan RISE mulai dilaksanakan sejak akhir tahun 2016 lalu, bertujuan untuk membangun mindset, meningkatkan skill, serta mengembangkan kapasitas usaha mikro, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi peserta maupun bagi komunitas di sekitarnya.
Sementara Maybank Women EcoWeavers (MWEW) adalah program pemberdayaan bagi para perempuan prasejahtera yang dilaksanakan bersama Maybank Foundation, bertujuan untuk mempromosikan kain tenun tradisional ke tingkat global secara berkelanjutan. Program ini juga mendorong kemandirian ekonomi bagi komunitas penenun perempuan di seluruh kawasan ASEAN untuk mendukung terwujudnya “ASEAN Center of Excellence”. Sesuai namanya, Maybank Eco Weavers memberikan edukasi tentang bagaimana cara menenun dengan menggunakan bahan-bahan alami yang tidak mencemari lingkungan.
Maybank Indonesia juga berperan aktif dalam memberikan bantuan ke daerah yang terkena bencana di tanah air, baik dalam tahap ‘tanggap darurat’ maupun tahap rehabilitasi, serta berperan aktif dengan pemerintah dan regulator dalam mendukung pembangunan nasional.
Menurut Thila yang juga berperan dalam mendukung kegiatan CSR Maybank Indonesia, baginya CSR bukan hanya sebatas charity saja, tapi lebih kepada membantu orang agar bisa lebih berkembang ke depannya. “Jadi berkesinambungan, kita melihatnya secara jangka panjang dan membantu mereka melakukan journey bersama kami. Di lain sisi, kami berharap bisa membantu lebih banyak lagi komunitas. Itu adalah ambisi Maybank Indonesia dan saya personally,” paparnya.