Salihara Jazz Buzz 2023 Suguhkan Nuansa Baru Musik Jazz
Komunitas Salihara Arts Center kembali menghadirkan Salihara Jazz Buzz 2023. Sejak 2016, Salihara Jazz Buzz selalu mengusung ide besar Jazz Sans Frontières, sebuah gagasan dan konsep musikal “lintas-batas”. Hal tersebut menjadikan Salihara Jazz Buzz sebagai salah satu acara yang paling diminati oleh pemirsa seni Komunitas Salihara.
Tema Pertukaran/Exchange yang diusung pada 2023 ini menjadi bukti nyata Salihara Jazz Buzz ingin menampilkan sifat jazz yang mampu menjelajah ke genre musik lain. Kurator Musik dan Tari Komunitas Salihara, Tony Prabowo mengatakan, tema Exchange dapat menghadirkan konsep baru di tengah masyarakat penikmat musik Jazz.
“Salihara sebagai penyelenggara pesta kesenian, tentu harapannya bisa memberikan suguhan yang segar, berkualitas, kebebasan berekspresi dan menawarkan konsep-konsep kebaharuan untuk masyarakat peminat musik dan peminat seni seluas-luasnya, di tengah banyaknya festival-festival jazz di negeri ini,” ungkapnya.
Hasil dari Open Call (Undangan Terbuka) menghadirkan tiga kelompok musisi terbaik versi tim kurator Salihara. Ketiga musisi tersebut adalah Filipus Cahyadi, Guernica Quartet, dan Sandikala Ensemble yang hadir dengan estetika masing-masing dalam menghadirkan nuansa baru musik jazz.
Selain memperlihatkan karya-karya orisinal mereka, ketiga musisi pilihan tersebut juga berkolaborasi dengan musisi senior untuk membawakan pertunjukan yang hanya bisa disaksikan di Salihara Jazz Buzz 2023.
Penampil pertama adalah Sandikala Ensemble (SE), grup asal Yogyakarta dengan direktur artistik Dion Nataraja ini adalah sebuah grup dengan format yang banyak menggunakan instrumen gamelan. Dion menawarkan konsep yang lebih dalam pada improvisasi gamelan dan jazz.
SE tak sekadar mencampurkan instrumen gamelan dan instrumen lain yang biasa digunakan dalam jazz, melainkan mencari titik temu yang lebih dalam misalnya mengeksplorasi konsep pathetan dalam gamelan ke improvisasi yang lebih bebas.
Dalam kesempatan di Jazz Buzz ini, SE berkesempatan untuk berkolaborasi bersama musisi senior Sri Hanuraga dalam karya Hyperkembangan III dan Improvisation I, juga gitaris Gerald Situmorang.
Selain SE, ada juga Filipus Cahyadi Project (FCP) yang merupakan grup dengan format kuintet. Grup ini digawangi oleh Restha Wirananda (piano), Arini Kumara (selo), Kuba Skowronski (flute & tenor saksofon), Ferdinand Chandra (kontrabas & elektrik bas), Filipus Cahyadi (drum) dan musisi senior Indra Perkasa yang akan berkolaborasi dengan FCP. Sebagai drummer sekaligus direktur artistik dari FCP, Filipus Cahyadi akan menggunakan konsep pola hitungan ganjil di dalam komposisi musik dari FCP.
Sementara Guernica Quartet (GQ) menjadi grup ketiga yang akan meramaikan Salihara Jazz Buzz 2023. Guernica Quartet merupakan grup yang merepresentasikan karyanya lewat pencampuran berbagai genre musik dan instrumental yang beragam.
Mereka mencoba mengeksplorasi suara dan berbagai jenis musik lain seperti musik tradisional Jepang, India, Timur Tengah dan Armenia serta sequencer yang menyuarakan elemen suara-suara 'etnis'. Dalam penampilan kali ini, Guernica Quartet juga akan berkolaborasi bersama musisi jazz senior Adra Karim.