Obsession Awards 2023 "Top Hosts"
Aiman Witjaksono
Host The Prime Show With Aiman
Naskah: Angie Diyya Foto: Istimewa
Salah seorang role model masa kini yang terkenal atas prestasi, karier, dan konsistensinya adalah Aiman Witjaksono. Tak berlebihan disebut demikian, sebab lewat konsistensinya sebagai jurnalis dan presenter berita di beberapa stasiun televisi, ia menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Aiman Adi Witjaksono adalah seorang wartawan dan pembawa acara yang telah berkarier sejak 2001 sampai sekarang. Pria kelahiran 1978 ini, rupanya sudah mulai tampil di televisi TVRI sejak masa kanak-kanak. Kiprah Aiman Witjaksono dalam dunia berita tidak diragukan lagi. Ia memulai karier dari level wartawan, penyiar, sampai produser eksekutif acara. Ia pernah menjadi penyiar di acara berita Seputar Indonesia RCTI.
Sebelumnya, Aiman yang hobi beladiri dan pemegang sabuk hitam Tae Kwon Do ini juga pernah berkarier di media dot com, yakni PT. Kopitime Dot Com Tbk. (Afiliasi dari Perusahaan Grup Bakrie) sebagai Head Section of B-to-B (Business To Business) E-Commerce Media. Ia juga kerap membagikan pengetahuannya dengan menjadi dosen Ilmu Komunikasi di berbagai universitas.
Sementara di Kompas TV, pria berumur 44 tahun ini juga sudah pernah memiliki acaranya sendiri bertajuk 'Aiman' yang berjalan selama sepuluh tahun. Ia kian diakui sebagai presenter andal lewat penghargaan dari Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia dan Panasonic Gobel Awards. Termasuk pula prestasi dengan menjadi nominasi Presenter Pria Terfavorit di Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia 2015 dan Elizabeth O’Neill Journalism Award yang diberikan oleh Departemen Luar Negeri Australia. Akhir tahun 2022 silam, Aiman memulai langkah baru di iNews. Ia kini menjabat Editor-in-Chief MNC Media & Deputy Editor-in-Chief iNews. Ia juga sedang mengawal dan menjalankan program 'The Prime Show With Aiman' sebuah program yang mengangkat dan menelusuri isu-isu terkini.
Selama 20 tahun berkarier sebagai jurnalis, lulusan Sekolah Tinggi Teknologi Telkom dan melanjutkan magister di Universitas Indonesia Ilmu Komunikasi ini mengatakan bahwa banyak sekali momen-momen penting dalam berprofesi yang dialami. Bahkan, tak jarang dirasa mampu mengubah hidupnya. Ia mengatakan beberapa di antaranya muncul ketika sedang melakukan liputan jurnalisme investigasi.
melakukan liputan jurnalisme investigasi. “Proses bekerja menjadi jurnalis mengubah kehidupan saya. Sepanjang program yang jalankan, tentu saya menerima kritik, teguran, bahkan somasi, ini menunjukkan sebuah pencapaian bahwa program tersebut membawa pengaruh di masyarakat. Setiap bulan ada belasan surat masuk berisi dokumen kasus hukum yang mengharapkan keadilan dan berharap dicarikan solusinya oleh program “Aiman”. Tentu itu menjadi hal kebanggaan bagi kita, sekaligus tetap harus menjaga prinsip kehati-hatian selama bekerja. Program jurnalistik bagaikan dua mata pisau. Jurnalis harus tetap tajam. Yang perlu kita pikirkan adalah nilai yang kita jaga, bukan kelompok mana yang kita bela. Dan itulah prinsip hidup jurnalis, sampai kapan pun nilai yang kita jaga. Itulah yang saya kontemplasikan dan saya jaga sampai sekarang,” jelasnya.
Dalam hidup, ia hanya berprinsip untuk terus belajar. “Sebab kita akan lupa lelahnya, tapi manfaatnya kita bisa rasakan seumur hidup,” tutupnya.