Paiman Raharjo (Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama))
Dorong Universitas Moestopo Menjadi World Class University
Naskah: Gia Putri Foto: Sutanto
Diamanahi sebagai rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) periode 2022 – 2027, Prof. Dr. H. Paiman Raharjo, M.Si, M.M. bertekad membawa universitas Moestopo di Jakarta ini menjadi kampus berkelas dunia berstandar internasional.
Prof. Paiman merupakan sosok rektor yang memiliki ide dan gagasan yang jauh ke depan serta inovatif, terbukti dalam kepimimpinannya yang baru 1 tahun telah melahirkan banyak pretasi. Sebelum ia memimpin, kampus yang didirikan pada tahun 1962 ini bertengger di peringkat 1.332 dan berada di kluster Binaan. Kemudian kurang dari setahun ia memimpin, kampus tersebut melompat tajam, peringkatnya naik menjadi urutan 403-an dan berada di kluster Madya.
Niat Prof. Paiman untuk menjadikan Universitas Moestopo Beragama berkelas dunia sangatlah besar. Berbagai usaha dilakoni, terbaru ia menjajaki kerja sama dengan Universitas di Malaysia. Ia mengungkapkan, penjajakan ini maksudkan sebagai langkah awal untuk meningkatkan akreditasi Universitas Moestopo, khususnya untuk Program Magister Manajemen pada Program Pascasarjana Universitas Moestopo. Karena itu, ia secara khusus mendatangi Faculty of Business and Accountancy, Graduate School of Business yang ada di Universiti Malaya.
Di bawah kepemimpinan Prof. Paiman, Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) berakreditasi A (Unggul) dan dilengkapi dengan Rumah Sakit Gigi dan Mulut terakreditasi paripurna. “Universitas Moestopo menjadi kampus terbaik untuk Fakultas Kedoktera Gigi, dalam uji kompetensi dokter gigi, kami mendapat nilai yang sama dengan Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM) sebesar 97,8. Jadi, tiga kampus ini bersaing untuk prestasi di bidang kedokteran,” ungkap pria berdarah Jawa ini.
Tak hanya itu, Universitas Moestopo juga memiliki Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis (FEB) yang memiliki program studi Manajemen dengan konsentrasi Manajemen Keuangan, Manajemen Pemasaran dan Manajemen SDM, serta program studi Akuntansi dengan konsentrasi Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen, dan Akuntansi Perpajakan.
Sementara di Fakultas Ilmu Komunikasi, hadir program studi Ilmu Komunikasi dengan konsentrasi Hubungan Masyarakat, Jurnalistik, Periklanan, dan Broadcasting. Semuanya sudah terakreditasi A. Terbaru, Universitas Moestopo juga menghadirkan Fakultas Teknik. “Ke depan, kami akan menghadirkan Fakultas Ilmu Kesehatan dan Fakultas Hukum. Kami juga akan melahirkan program doktor untuk Program Studi Ilmu Komununikasi dan Ekonomi,” tambah peraih Penghargaan Satya Karya Bhakti Mahaguru dari Yayasan UPDM tahun 2023 ini.
Tak berhenti sampai di situ, Universitas Moestopo juga memiliki Program Pascasarjana unggul dengan Program Studi Magister Manajemen, Magister Ilmu Komunikasi, Magister Administrasi Publik, yang sudah terakreditasi A, serta Program Doktor Administrasi Publik.
“Kami percaya dengan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas, Universitas Moestopo mampu melahirkan generasi unggul yang akan memberi kontribusi pada pembangunan Bangsa Indonesia untuk menyongsong Indonesia Emas pada 2045. Karena itu, mari kita dukung untuk tercapainya Universitas Moestopo sebagai universitas kelas dunia,” tutur Guru Besar tercepat pada tahun 2016 ini.
Mempertahankan akreditasi unggul atas prodi-prodi, Prof. Paiman berhasil mendorong kampus swasta peraih penghargaan keberagaman agama dari ASIC, Inggris ini, meraih akreditasi internasional ISO 9001. Strategi lain untuk menjadikan kampus kelas dunia di masa depan adalah dengan memperbanyak penelitian yang dilakukan para sivitas akademika Universitas Moestopo. Menurut pria yang kini mejabat Komisaris PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk ini, penelitian adalah salah satu hal yang wajib dilakukan, khususnya untuk para dosen. Karena itu, digelarlah Bimbingan Teknis dan Review Proposal Hibah Kemdikbud 2023 dengan tema ‘Strategi Memenangkan Hibah Penelitian dan Abdimas Kemendikbudristek Tahun 2023.’
“Ini merupakan salah satu cara meningkatkan produktivitas dosen dan meningkatkan indikator peringkat universitas,” kata Prof. Paiman. Selain jurnal, para dosen Universitas Moestopo diharapkan juga dapat membuat buku ajar, buku referensi, buku monogram agar jabatan fungsionalnya bisa terangkat.
Selain memiliki target menjadikan Universitas Moestopo berkelas dunia, Prof. Paiman membidik semua fakultas terakreditasi unggul dan terakreditas internasional. ”Saya juga menargetkan dalam satu tahun jumlah mahasiswa baru kami sebanyak 3.000, dengan begitu kami bisa mensejahterakan dosen dan karyawan,” ujarnya.
Tak kalah penting, ia juga ingin menjadikan Universitas Moestopo sebagai kampus pelopor untuk anti narkoba. ”Kami ini kampus Merah Putih, artinya harus bisa menjaga kesucian dan berani melawan hal-hal yang memang tidak sesuai etika dalam belajar mengajar,” tegas pria yang meraih Penghargaan Tokoh Penggerak Kewirausahaan Pemuda dari Pemetintah Pusat (Kemenpora RI) tahun 2022 ini.
Dalam pengabdiannya, Prof. Paiman juga berjasa besar dalam memperjuangkan Mayjen TNI (Purn) Prof. Dr. Moestopo sebagai pahlawan nasional, lahirnya Jalan Prof. Dr. Moestopo di Jakarta, lahirnya kawasan Moestopo di komplek wilayah Jalan Hang Lekir, hingga memperjuangkan kesolidan Universitas Moestopo. Rektor pemberani dan demokratis ini berhasil menyelesaikan demo mahasiswa selama 9 bulan pada tahun 2019 ketika kala itu pria yang piawai menciptakan lagu dan mendalang ini menjabat sebagai Pj. Rektor.