Husain Syam (Rektor Universitas Negeri Makassar)
Membawa UNM Menjadi Kampus Entrepreneur Berbasis IT
Pewawancara: Indah K. Naskah: Sahrudi Foto: Dok. Pribadi
Sebagai figur akademisi yang peduli dengan pengembangan kualitas pendidikan tinggi, Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M.TP., IPU., ASEAN Eng. telah membuktikan kiprah dan kinerja yang luar biasa sebagai Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM). Betapa tidak, di bawah kepemimpinannya UNM mengalami banyak kemajuan di antaranya kenaikan akreditasi dari B ke A dan membawa UNM menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTNBLU) serta menuju ke Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH).
Perguruan tinggi ini menjadi ikon kampus entrepreneur dan juga maju di bidang teknologi informasi (IT) serta mampu bersaing dengan kampus nasional bahkan internasional. Kepada Men’s Obsession, Prof. Husain menjabarkan sejumlah strategi yang dilakukannya untuk terus memajukan kampus yang dulu dikenal sebagai IKIP Makassar. Salah satunya, menghadirkan generasi pemungkin bagi mahasiswa dan mahasiswi UNM. “Generasi pemungkin itu artinya, para mahasiswa ini akan diberi pemahaman bahwa sesuatu yang tidak mungkin harus menjadi mungkin,” katanya.
Strategi lain yang dilakukan UNM untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi mahasiswanya adalah menjadikan UNM sebagai kampus entrepreneur. “Kami memiliki kualitas dan kemampuan untuk membina talenta anak muda agar memiliki jiwa entrepreneur yang kemudian bisa berkontribusi bagi kemajuan bangsa,” papar Husain.
Untuk mendukung semua itu, menurut Prof. Husain UNM telah mengembangkan Lembaga Inovasi dan Pengembangan Kewirausahaan. “Lembaga ini hadir untuk mengawal kurikulum kewirausahaan, kemudian memberikan pelatihan tentang kewirausahaan kepada dosen dan mahasiswa. Yang kedua, lembaga ini juga ada pusat yang bisa menghilirisasi hasil penelitian, pengabdian masyarakat dari dosen dan mahasiswa untuk kemudian menjadi produk bernilai ekonomi bagi kesejahteraan tentunya,” tambah Husain.
Lembaga ini, sebutnya lagi, juga mewadahi UMKM yang ada di sekitar alumni dan masyarakat agar produknya bisa masuk pasar. Prof. Husain juga menjelaskan bahwa UNM memiliki program studi kewirausahaan dan program studi bisnis digital. Semua ini dilakukan UNM untuk melahirkan talenta-talenta entrepreneur.
“Jadi di tiap strata baik itu diploma, S1, S2, maupun S3 wajib hukumnya belajar kewirausahaan supaya semua alumni UNM memiliki jiwa kewirausahaan. Dia bisa mewarnai di mana pun berada karena memang sudah memiliki jiwa entrepreneur. Jiwa entrepreneur itu salah satu faktornya adalah jujur, selalu berinovasi, selalu berkarya. Kemudian tidak suka dengan kebiasaan, jenuh dengan kebiasaan, dan selalu mau meningkatkan sesuatu. Jiwa itu yang harus kita hadirkan,” ucap finalis 3 besar penerima Anugerah Rektor Academic Leaders 2022 ini memaparkan strateginya.
Prof. Husain optimis UNM yang menjadi ikon kampus entrepreneur ini mampu melahirkan talenta pengusaha muda yang andal dan bisa berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Karena itu siapapun yang ingin membangun talenta wirausaha masa depan untuk kemajuan bangsa, UNM adalah pilihan yang tepat. Tak salah kalau animo generasi muda sangat luar biasa untuk kuliah di UNM.
LMS SYAM-OK
Banyak terobosan menarik lainnya di UNM semisal digunakannya aplikasi pembelajaran bernama LMS SYAM-OK. “Ini infratruktur tentang pembelajaran yang digunakan oleh 78 perguruan tinggi di Indonesia dan sekitar 4000 mahasiswa menggunakan aplikasi SYAM-OK yang merupakan singkatan dari System and Application Management Open Knowledge”, jelasnya. SYAM-OK ini pernah mendapat penghargaan sebagai aplikasi nomor 1 pembelajaran kekinian dan luar biasa.
Memang untuk bidang Teknologi Informasi (IT), Prof. Husain sepertinya mampu memprediksi kebutuhan masa depan. “Sejak 7 tahun lalu saya sudah memotret bahwa arah kemajuan itu ada di IT. Tiba-tiba di tahun 2019 seluruh dunia menyatakan kita sedang berada dalam revolusi industri 4.0. Wah ini kan sudah saya lakukan tiga tahun sebelumnya. Jadi saya persiapkan itu,” ungkapnya.
Untuk mendukung pelaksanaan program IT, pihak UNM memberikan dukungan insentif kepada semua mahasiswa, dosen dan lainnya sebesar Rp16.000 per bulan untuk aktivitas dalam jaringan. Sehingga kampus harus merogoh kocek sekitar Rp 900 juta per bulan untuk kerja sama dengan Telkom. “Ini agar setiap civitas akademik, mahasiswa, pegawai, dosen dan tenaga kontrak itu punya personal akun. Jadi di mana pun dia berada, sepanjang ada wifi, bisa bebas, unlimited bisa melakukan akses,” urainya.
Husain bertekad agar seluruh civitas UNM sejajar dengan lembaga pendidikan tinggi lainnya, tak hanya nasional tapi juga internasional karena UNM sudah memiliki pondasi yang kuat di bidang IT. Terkait penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), UNM telah menerapkan secara komprehensif guna menghasilkan SDM unggul. Hal ini didukung dengan program sertifikasi kompetensi. Ya, UNM ini satu-satunya perguruan tinggi di wilayah Timur yang punya Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). “Jadi setiap mahasiswa yang selesai, selain mendapatkan ijazah, ada juga sertifikat LSP-nya. Itu adalah salah satu pengakuan bahwa dia punya kompetensi yang lain selain program studinya itu. Nah, ini kemudian bisa menambah atau bisa menjajaki kemungkinan kerja di beberapa tempat. Dengan merdeka belajar ini juga, kata kuncinya itu satu yakni memberikan seluas-luasnya kemerdeskaan bagi seorang mahasiswa untuk bisa belajar bidang lain selain bidang studinya, lalu setelah nanti selesai, dia akan punya kompetensi yang lebih dari satu untuk memasuki dunia kerja,” tegas Husain.
Sebagai universitas kedua terbaik di Makassar, UNM terus meningkatkan kompetensi dan kualitas pelayanan pendidikan bagi masyarakat. Hal itu terbukti dari tingkat kepuasan alumni UNM kepada almamaternya. Husain percaya pendidikan adalah sebuah keniscayaan. “Tidak ada kemajuan tanpa pendidikan. Karena itu, di Hari Pendidikan Nasional patut untuk kita selalu hadirkan dan rayakan sebagai bentuk apresiasi. Inilah kata kunci dari semua proses yang ada. Tidak ada proses yang ada di republik ini tanpa pendidikan,” pungkasnya.