Syarief Hasan (Wakil Ketua MPR RI), Siap Berjuang Lagi Bersama Rakyat
Siap Berjuang Lagi Bersama Rakyat
Naskah: Suci Yulianita Foto: Sutanto
Sebagai salah satu pimpinan MPR RI, Prof. Dr. H. Sjarifuddin Hasan, M.M, M.B.A., tak pernah lelah menyosialisasikan apa yang menjadi program MPR RI, salah satunya adalah sosialisasi 4 pilar dengan tujuan untuk menumbuhkan sikap nasionalisme dan cinta tanah air dan bangsa. Meski diakuinya sempat ada kendala, terutama saat pandemi Covid-19, Syarief Hasan tetap optimis dan terus semangat menyosialisasikan program tersebut terutama di lingkungan akademisi.
Lingkungan akademisi memang yang menjadi prioritas Syarief selama ini, dalam hal ini Syarief melakukan kunjungan ke beberapa universitas dan pondok pesantren, yang mana disambut hangat dan mendapat respon positif dari para santri, mahasiswa dan akademisi. Di samping itu, Syarief juga menampung aspirasi masyarakat mengenai banyaknya usulan dari berbagai kalangan untuk melakukan amandemen Undang Undang Dasar 1945 (UUD 1945).
“Nah, akhirnya setelah itu semua terakumulasi dan kita rapatkan di MPR RI, kita mempertimbangkan situasi politik yang ada di Indonesia, maka kami pimpinan MPR sepakat bahwa untuk periode ini tidak dilakukan amandemen konstitusi demi kepentingan stabilitas politik,” ungkap Syarief ketika ditemui tim Men’s Obsession di kediamannya yang asri di kawasan Sentul Jawa Barat.
Namun, Syarief berharap hal tersebut bisa dilakukan pada periode berikutnya, melakukan amandemen dengan terlebih dahulu mengkaji lebih dalam serta melakukan evaluasi secara keseluruhan pasal per pasal yang ada di UUD 1945. “Kami sudah memberikan tugas kepada badan kajian ketatanegaraan untuk melakukan kajian secara keseluruhan. Dari kajian ini nanti diharapkan bisa menjadi bahan masukan untuk pimpinan MPR periode berikutnya. Itu yang menjadi situasi pokok yang terjadi sekarang ini di MPR RI,” imbuhnya.
Syarief juga menegaskan, dalam melakukan sosialisasi 4 pilar, ada beberapa kendala dan tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah masalah anggaran. Dalam hal ini terkait pandemi Covid-19, sehingga terjadi evaluasi anggaran serta adanya pergeseran dan pengurangan anggaran di beberapa pos. Namun seiring telah meredanya pandemi, anggaran pun mulai ditingkatkan kembali.
Dalam perjalanannya, Syarief menilai sosialisasi 4 pilar ini perlu ditingkatkan lagi. Untuk itu menurutnya, perlu ada dukungan tambahan dari pemerintah. “Saya juga melihat bahwa keinginan untuk backup anggaran MPR itu cukup bagus responnya dari pemerintah, namun karena covid kemarin kemudian mereka melakukan restrukturisasi anggaran sehingga kita harus prihatin juga. Tetapi alhamdulillah dengan kondisi yang ada, kita bisa melakukan dengan maksimal,” ucap Syarief.
Dalam mendukung proses demokrasi di Indonesia, Syarief menegaskan perlu adanya check and balance yang harus dilaksanakan dengan transparan dan penuh tanggung jawab. Karena menurutnya, pada saat sudah menjabat sebagai anggota DPR RI, maka kepentingan rakyatlah yang sudah harus menjadi prioritas. Setidaknya minimal bisa menerima masukan dan aspirasi rakyat, yang nantinya akan tergambarkan di dalam setiap penjabaran, dalam setiap melakukan reformasi atau dalam hal membuat kebijakan, dan pembuatan Undang Undang yang ada kaitannya dengan kepentingan rakyat.
Kemudian setelah itu, masalah penting lainnya adalah koordinasi yang baik di antara anggota parlemen. “Saya pikir ini patut untuk lebih ditingkatkan. Siapa pun dia, apa pun posisinya, komunikasi dan koordinasi di antara anggota itu patut untuk lebih ditingkatkan lagi. Sekarang sudah berjalan dengan baik tetapi menurut saya harus lebih ditingkatkan lagi,” tegas Syarief.
Kontestasi pemilihan legislatif sudah di depan mata. Tahun 2024, melalui kendaraan partai politiknya, Partai Demokrat, Syarief Hasan berencana maju kembali sebagai wakil rakyat dengan daerah pemilihan Cianjur dan Kota Bogor. Selaras dengan apa yang menjadi visi misi Partai Demokrat sebagai partai yang pro rakyat, Syarief dan Partai Demokrat akan memperjuangkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, terutama kebutuhan pokok masyarakat yang bisa dijangkau dengan harga terjangkau.
Setelah itu, lanjut Syarief, subsidi BBM yang juga menjadi keluhan masyarakat, ini juga menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan. Dengan dihilangkannya subsidi BBM, maka menjadikan harga BBM yang meningkat dan menjadi mahal sehingga terasa sulit dijangkau bagi masyarakat menengah ke bawah.
“Nah, itulah hal-hal yang salah satunya menjadi program kami untuk kampanye di daerah masing masing. Masih banyak lagi yang akan kami lakukan, yang akan kami bawa ke daerah. Namun, yang paling penting adalah menyangkut masalah kehidupan hajat masyarakat. Itu yang menjadi program pokok yang akan kami bawa,” tegasnya.
Dalam rangka hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada tanggal 20 Mei, Syarief mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan nilai-nilai kebangsaan dengan satu tujuan, untuk kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia ke depan.
Tidak mudah memang membangun bangsa jika melihat jumlah penduduk yang demikian besar, 275juta rakyat Indonesia. Namun ia yakin, dengan nilai kebangsaan yang dicetuskan oleh para pendahulu, para tokoh pendidikan terdahulu, tentu hal tersebut bisa menjadi inspirasi dan motivasi untuk kita, masyarakat Indonesia bisa lebih meningkatkan lagi arti dari kebangsaan dan persatuan NKRI.
“Dengan kita bisa memahami arti dari kebangsaan, persatuan dan kesatuan, mudah-mudahan ini menjadi salah satu perekat di antara tokoh-tokoh bangsa kita, perekat untuk bersama-sama membangun bangsa kita. Karena membangun bangsa kan tidak bisa hanya satu golongan tetapi harus bersama-sama. Siapa pun dia, apa pun posisinya, yang penting demi kepentingan rakyat dan demi kepentingan bangsa yang kita cintai,” urainya dengan penuh semangat.