Kolaborasi WWF-Indonesia dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta Wujudkan Sekolah Tanpa Sampah Plastik
Dalam upaya bersama untuk mengurangi masalah sampah plastik di laut yang mencapai 8 juta ton per tahun, WWF-Indonesia dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengambil langkah tegas dengan mengumumkan deklarasi "Zero Waste School."
Inisiatif ini ditujukan untuk mengurangi penggunaan dan pengelolaan plastik sekali pakai di 50 sekolah dasar dan menengah pertama yang menjadi percontohan. Upaya ini mendapatkan dukungan penuh dari Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU).
Melalui program Plastic Smart Cities (PSC), WWF-Indonesia memfokuskan kerjasama kolaboratif dalam pengelolaan sampah di Provinsi DKI Jakarta, terutama di sekolah-sekolah yang memiliki peran penting dalam mendidik generasi muda tentang pentingnya peduli terhadap lingkungan dan mengubah perilaku dalam pemilahan sampah.
Data dari SIPSN Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan sekitar 21 juta ton sampah pada tahun 2022, dengan perkiraan antara 4,8 hingga 12,7 juta ton sampah plastik mencemari lautan setiap tahun. Dalam konteks ini, sekitar 60% dari sampah plastik yang mencemari lautan berasal dari perkotaan.
Plastic Smart Cities, yang merupakan inisiatif WWF-Indonesia, bertujuan menghentikan kebocoran sampah plastik ke alam pada tahun 2030 melalui kerjasama dengan pemangku kepentingan di seluruh dunia, dengan fokus pada kota-kota pesisir.
Irfan Bakhtiar, Direktur Climate & Market Transformation WWF-Indonesia, menggarisbawahi urgensi tindakan ini dengan mengatakan, "Sampah, terutama sampah plastik, sering kali tidak terkelola dengan baik dan mencemari lingkungan kita. Kita perlu mencari cara yang lebih efektif dalam mengurangi dampak buruk sampah plastik, dan pendidikan di sekolah merupakan salah satu cara terbaik untuk membentuk perilaku yang peduli terhadap bumi."
Sekolah memiliki peran yang krusial dalam mencetak generasi yang sadar lingkungan, dan inisiatif ini bertujuan menciptakan perubahan dalam cara kita mengelola sampah plastik, terutama di lingkungan sekolah.
Di Provinsi DKI Jakarta, sampah mencapai sekitar 590.000 ton pada tahun 2022, tanpa pemisahan yang jelas antara sampah organik dan non-organik, termasuk plastik. Oleh karena itu, upaya edukasi menjadi sangat penting dalam mengurangi dan memilah sampah, terutama di lingkungan pendidikan.
Purwosusilo, Plt Kepala Dinas DKI Jakarta, memberikan apresiasi terhadap inisiatif ini dan menyatakan, "Kami sangat menghargai WWF-Indonesia atas program Zero Waste School ini, yang akan memberikan manfaat besar. Program ini sejalan dengan program Jakarta Sadar Sampah dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta."
Selain itu, Komisi Nasional untuk UNESCO turut mendukung perkembangan pendidikan dasar melalui kegiatan Zero Waste School yang merupakan bagian dari program WWF-Indonesia, Plastic Smart Cities, dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Itje Chodijah, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, menekankan pentingnya perubahan perilaku di kalangan siswa dan berpartisipasi dalam upaya mengurangi dan memilah sampah plastik. Inisiatif ini juga merupakan bagian dari program Green Education for Sustainable Development yang mendukung pencapaian Sustainable Development Goal (SDG) Indonesia.
Melalui deklarasi ini, WWF-Indonesia dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta bersama 50 sekolah terpilih berkomitmen untuk menciptakan perubahan positif dalam mengatasi permasalahan sampah plastik melalui pendidikan, perubahan perilaku, dan kolaborasi antar sekolah. Diharapkan inisiatif ini menjadi langkah besar menuju sekolah-sekolah yang lebih berkelanjutan dan peduli lingkungan.
Angie