Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng, IPU, ASEAN Eng., (Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS))
Teknologi Transformatif dan Inovatif, Terdepan Dalam Prestasi
Naskah: Angie Diyya Foto: Dok. Pribadi
Di bawah naungan kepemimpinan Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng, IPU, Asean Eng, ITS bukan hanya sekadar sebuah institusi pendidikan, melainkan sebuah panggung di mana teknologi, inovasi, dan semangat sosial menjadi pusatnya. Jejak yang diukir sang rektor tidak hanya sekadar perubahan, tetapi kisah inspiratif tentang sebuah lembaga pendidikan menjadi tonggak dalam perubahan, membawa teknologi ke dalam setiap aspek kehidupan, dan menyumbangkan nilai-nilai luar biasa bagi masyarakat.
Perjalanan Prof. Ashari di ITS telah mencatatkan rekam jejak menginspirasi. Transformasi besarbesaran yang dipimpinnya membawa ITS menjadi pusat unggulan dalam penerapan teknologi, pendidikan, dan kontribusi sosial. Prof. Ashari berfokus pada penyelarasan Tridharma dan aspek manajerial. Tantangan global seperti pandemi COVID-19, revolusi industri 4.0, dan perubahan iklim dihadapi dengan adaptasi dan kebijakan yang relevan. Salah satu katalisator perubahannya adalah Program ID 4.0.
“ID 4.0 ini terdiri dari tiga “I”, yakni Internal Enhancement, Innovation Development, dan International Reputation, dan satu “D” yaitu Digital Transformation. ITS memprioritaskan pengembangan inovasi. Langkah ini melibatkan didirikannya Innovation Center atau SAINS Techno Park sebagai lembaga untuk menghilirisasi riset yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LPPM),” jabarnya saat diwawancarai Men’s Obsession.
Dalam perannya sebagai Rektor, ia mencurahkan kemampuan terbaiknya dengan gaya kepemimpinan kolegial. Etos kerjanya tecermin dalam prinsip 4S. “Setiap mengerjakan sesuatu yang dipercayakan kepada kita, saya katakan ada 4S. Yaitu kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas,” ujar rektor yang meyakini kepercayaan yang dibangun didasarkan pada Layanan prima, Output unggul, dan Reputasi terbaik (Falsafah LOR) di tingkat nasional dan internasional.
ITS juga terus mengeluarkan inovasi-inovasi yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Selama masa pandemi, mereka bekerja sama dengan UNAIR mengembangkan robot untuk digunakan di rumah sakit, bernama Robot Medical Assistance RAISA. ITS juga mengubah laboratorium-laboratoriumnya menjadi online, sehingga mahasiswa bisa praktikum dari rumah masing-masing.
Inovasi Lab online meliputi Lab Fisika Dasar dengan alat fisik yang bisa dikendalikan melalui ponsel, dan lab-lab lain yang berbasis perangkat lunak visual. Pada implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, ia menyebut bahwa ITS meraih berbagai pengakuan dan penghargaan dari Kementerian, menunjukkan kesuksesan implementasi program tersebut di tingkat institusi.
Prof. Ashari menyampaikan bahwa strategi ITS untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi melibatkan restrukturisasi organisasi dan penekanan pada inovasi. “ITS kini memiliki fakultas baru, yaitu kedokteran dan kesehatan. Fakultas tersebut mencakup tiga jurusan, yaitu teknologi kedokteran, kedokteran, dan pendidikan profesi dokter. Di Teknologi Kedokteran, mahasiswa akan mempelajari dan berinovasi dalam pengembangan perangkat kedokteran yang dipadu dengan teknologi tinggi. Dengan menyesuaikan diri dengan era Industri 4.0, ITS terus berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam pendidikan dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat Indonesia,” pungkasnya. Selain terus berkomitmen dalam mengadopsi teknologi baru seperti pengembangan sistem pengawas online berbasis AI, dan sistem asessment online, ITS juga melengkapi kebutuhan infrastrukturnya. Lebih dari 100 ruang kelas telah diubah menjadi Smart Classroom, 2 buah Tower 11 lantai untuk kelas bersama di area Fakultas Sains, dan Fak Electics telah diselesaikan tahun 2023. Sedangkan 1 Tower lagi di area Vokasi dan kompleks gedung Sains Techno Park telah dimulai pembangunannya pada Desember 2023 dan akan selesai tahun 2026. Prof. Ashari juga memainkan peran kunci dalam transformasi seleksi masuk perguruan tinggi di Indonesia, sebagai Ketua SNPMB (Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru), ia berhasil menjalankan tugasnya tanpa kendala selama dua tahun terakhir.
Prestasi ITS bukan cuma terbatas pada pengakuan akademis, tetapi juga mencakup produk-produk inovasi yang telah dimanfaatkan masyarakat luas. Keberhasilan ITS tergambar dalam penghargaan dan apresiasi dari berbagai pihak. Lebih dari 400 kompetisi bertaraf internasional dan nasional telah dimenangkan oleh ITS. Sepanjang tahun 2023, ITS juga telah menerima lebih dari 20 penghargaan prestisius, di antaranya dari UNESCO yang menganugerahkan ITS sebagai "Digitalization Education Pioneer Case Award". ITS juga dinobatkan sebagai PTN Terbaik atas implementasi inovasi bidang energi, pengelolaan air berbasis IoT untuk pertanian dalam SDGs Action 2023 oleh Menteri Bappenas, berkontribusi besar dalam pengembangan sistem transportasi massal, termasuk produk inovasi kendaraan listrik merk GESITS, EVITS dan otonomus iCAR oleh Menteri Perhubungan. Dari Kemendikbud Ristek RI, ITS selain mendapat apresiasi sebagai PTNBH terbaik 2022, juga meraih terbaik IKU, yaitu IKU 1 untuk persentase lulusan yang berhasil memasuki dunia kerja, melanjutkan studi, maupun menjadi wiraswasta; serta IKU 5 untuk jumlah keluaran penelitian dan pengabdian masyarakat oleh dosen yang mendapat pengakuan internasional.
Tidak hanya itu, ITS juga berperan aktif dalam memberikan dampak positif pada masyarakat. UNICEF bergabung dalam kegiatan yang dilaksanakan ITS bekerja sama dengan Pemprov Jawa Timur untuk memitigasi pengangguran lulusan SMA yang berasal dari pelosok. ITS membantu melatih anak-anak lulusan SMA di Jawa Timur dalam berbagai keterampilan, seperti memasak, tata rias, dan IT, agar mandiri dan berwirausaha.
Menteri Sosial juga memberi penghargaan kepada ITS atas digunakannya produk inovasi berupa kapal boat dan sepeda motor listrik merk BANGKITS bagi masyarakat Papua pegunungan. ITS juga sudah memproduksi PC Tablet merk DigITS 5000 unit untuk siswa di daerah 3T.
Pada tahun kelima kepemimpinannya, Prof. Ashari mengaku memutuskan untuk tidak ikut kontestasi dalam pemilihan rektor berikutnya, demi untuk regenerasi kepemimpinan di ITS. Langkah Prof. Ashari selanjutnya setelah tidak berpartisipasi lagi adalah kembali fokus pada tugas utama sebagai dosen. “Saya ingin kembali mengabdikan diri di dunia pendidikan dan menyumbangkan pengalaman serta pengetahuan untuk generasi berikutnya, fokus menjalankan Tridharma,” katanya. Meskipun tidak lagi menjadi rektor, ia akan tetap aktif di berbagai organisasi dan forum profesional, terus berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Atas prestasi dan hubungan baiknya, Prof. Ashari menerima penghargaan atas "Commitment to the Australia-Indonesia Relationship" dari Australia Award pada tahun 2023, yang diserahkan oleh Ibu Konsul Jenderal Australia di Surabaya, Fionna Hoggart. Ia juga merupakan salah satu dari 70 tokoh terpilih yang fotonya dipamerkan di Taman Ismail Marzuki Jakarta dalam acara peringatan "70 years of Australia Scholarships in Indonesia".
Di balik serangkaian prestasi gemilang ITS dari lembaga bergengsi hingga dukungan penuh dari berbagai pemangku kepentingan, tersimpan kisah dedikasi dan harapan akan masa depan. Pencapaian ini bukan hanya semata kisah sukses, melainkan tentang seorang pendidik dan pemimpin yang mempersiapkan fondasi bagi masa depan lebih baik, tak hanya untuk institusi, tetapi juga generasi mendatang.
Selengkapnya baca : https://bit.ly/48hF26w