Yaqut Cholil Qoumas (Menteri Agama RI)
Kerukunan Antarumat Semakin Meningkat
Naskah: Sahrudi Foto: Istimewa
Salah satu pesan Presiden Joko Widodo saat melantik Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama RI pada 22 Desember 2020 adalah melanjutkan agenda reformasi birokrasi dan memperkuat moderasi umat beragama.
Tentu saja itu bukan tugas yang ringan mengingat Kementerian Agama (Kemenag) adalah kementerian dengan satuan kerja (satker) terbesar, yakni lebih 4.000 satker, dan persoalan kerukunan antarumat beragama selalu mendapatkan tantangan. Namun, dalam kurun waktu kurang lebih 3 tahun Yaqut Cholil Qoumas atau akrab disapa Gus Yaqut mampu menjawab tugas tersebut.
Dalam soal memperkuat moderasi beragama, misalnya, Ketua Gerakan Pemuda Ansor ini memiliki komitmen untuk menjadikan agama sebagai inspirasi, bukan menyalahgunakannya sebagai aspirasi politik praktis. “Beragam tindakan yang diskriminatif juga harus dihindari,” ucap pria yang di kalangan staf Kemenag disapa Gus Men ini.
Ia sering mengutip pesan Sayidina Ali bahwa mereka yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan. Ia bertekad dalam kepemimpinannya tidak muncul sikap atau cara diskriminasi antara satu agama dengan yang lain. Gus Yaqut selalu menekankan perlunya menjaga dan meningkatkan 3 ukhuwah atau persaudaraan, yakni ukhuwah islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sesama warga bangsa), maupun ukhuwah basyariah (persaudaraan sesama manusia). Intinya, Gus Yaqut selalu menekankan pentingnya menjadikan agama sebagai inspirasi bagi kerukunan dan perdamaian.
Sementara itu, menjelang berakhirnya tahun 2023 kualitas kerukunan umat beragama di Indonesia juga semakin meningkat. Sejumlah konflik yang terjadi dapat diselesaikan dengan baik. Contohnya sengketa GKI Yasmin, berhasil diselesaikan dengan diresmikannya gereja tersebut setelah 15 tahun konflik.
Dalam upaya meningkatkan kerukunan antarumat, satu di antara yang ia lakukan adalah menerbitkan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 332 Tahun 2023 tentang Sistem Peringatan Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan. “KMA ini menjadi landasan hukum untuk mengidentifikasi dan mencegah potensi konflik sosial berdimensi keagamaan,” tegasnya.
Karena itu, memasuki Pemilu tahun 2024, Gus Yaqut mengajak umat beragama dan semua elemen bangsa untuk merawat kerukunan, menjaga kebersamaan, dan menghindari ujaran dan perilaku yang dapat menyebabkan konflik. “Pemilu disebut sebagai pesta demokrasi yang harus dilaksanakan dengan suka cita, menghormati perbedaan pilihan, dan bersatu kembali setelah pemilu untuk mencapai Indonesia maju,” ajaknya.
MEMPERKUAT INOVASI DIGITAL
Di sisi lain, inovasi digital juga menjadi bagian penting dalam melakukan pelayanan. Transformasi digital di Kementerian Agama telah terwujud melalui aplikasi PUSAKA SuperApps, yang dirilis pada November 2022. Aplikasi ini mengintegrasikan berbagai layanan, termasuk pendaftaran haji, nikah, dan sertifikasi halal. Selain itu, aplikasi ini menyediakan konten keagamaan dari enam agama, seperti kitab suci dan ceramah.
Hal lain yang dilakukan Kemenag di bawah kepemimpinan Gus Yaqut dalam melayani masyarakat adalah melakukan penanganan cepat terhadap isu di masyarakat. “Kementerian Agama menempatkan perhatian khusus pada respon dan penanganan cepat terhadap pengaduan masyarakat. Dengan layanan Dumas Online, masyarakat dapat melaporkan masalah melalui berbagai saluran,” terang Gus Yaqut.
Sejak September 2022 hingga November 2023 saja, catatnya, terdapat lebih dari 689 aduan yang berhasil ditindaklanjuti oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Agama.
PROFESIONALISME DAN KOMITMEN ANTIKORUPSI
Di tahun 2023 ini, Kementerian Agama juga terus melakukan reformasi birokrasi dengan fokus pada profesionalisme Aparat Sipil Negara (ASN).
“Melalui sistem merit, Kementerian Agama telah meraih penghargaan, seperti Anugerah Meritokrasi dari KASN, menunjukkan kemajuan dalam tata kelola kepegawaian. Komitmen terhadap antikorupsi juga tercermin dalam pendirian Gedung Pusat Penilaian Kompetensi (Puspenkom), yang mendukung asesmen kompetensi ASN sejak 2023,” papar Gus Yaqut.
Sedangkan dalam realisasi anggaran dan akuntabilitas, Gus Yaqut selalu menegaskan tentang prinsip akuntabilitas dalam realisasi anggaran untuk mempertahankan reputasi Kementerian Agama yang selama tujuh tahun terakhir selalu meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan. “Capaian ini mencerminkan komitmen terhadap pengelolaan keuangan yang baik dan akuntabel,” ucapnya.
PROGRES SERTIFIKASI HALAL DAN HAJI 2024
Isu yang tidak terpisahkan dari Kemenag adalah persoalan sertifikasi halal dan ibadah haji. Menjawab hal itu, Gus Yaqut mengemukakan bahwa program percepatan sertifikasi halal Kementerian Agama telah mencapai hasil positif. Tercatat, hingga Desember 2023, sudah terdapat 3,4 juta produk bersertifikat halal. Jumlah ini tentu saja melampaui target BPJPH Kemenag. “Upaya strategis, seperti regulasi yang dipercepat, digitalisasi layanan, dan penguatan infrastruktur, turut mendukung peningkatan sertifikasi halal,” jelasnya.
Sedangkan terkait persiapan ibadah haji tahun 2024, Gus Yaqut mengemukakan bahwa Kementerian Agama telah melakukan persiapan menyeluruh untuk musim haji 1445 H/2024 M. “Kuota haji Indonesia diperluas menjadi 241.000 jemaah,” imbuhnya. Sedangkan persiapan mencakup seleksi petugas haji, penyediaan layanan di Arab Saudi, dan pengawalan Itjen Kemenag juga telah dipersiapkan dengan matang. Untuk penerbangan jemaah haji juga telah melibatkan maskapai penerbangan nasional Indonesia dan Arab Saudi.
Terkait pelaksanaan haji dan umroh, Kemenag juga melakukan optimalisasi program Jaminan Kesehatan Nasional. “Mengikuti Instruksi Presiden No 1 Tahun 2022, Kementerian Agama telah mengeluarkan kebijakan untuk memastikan kepesertaan program Jaminan Kesehatan Nasional pada penyelenggaraan perjalanan ibadah umrah dan haji khusus. Integrasi data antara Kementerian Agama dan BPJS Kesehatan dilakukan untuk mendukung optimalisasi program ini,” pungkas Gus Yaqut.