Prof. Dr. Adiwijaya, S.Si., M.Si. (Rektor Telkom University), Berkomitmen Menjamin Kualitas Pendidikan Tinggi Global
Naskah: Angie Diyya Foto: Dok. Pribadi
Telkom University (Tel-U), dipandu visi luar biasa Prof. Dr. Adiwijaya, menciptakan mahasiswa berdaya saing global melalui kualitas pendidikan terbaik dan pengembangan inovasi. Tel-U bukan sekadar mengukir prestasi gemilang, tetapi juga membuka pintu lebar bagi akses pendidikan yang luas, mengukir jejak kemanusiaan dan pengetahuan di setiap langkahnya.
Telkom University di bawah kepemimpinan Prof. Adiwijaya sebagai Rektor, menjadikan tahun ini sebagai tonggak bersejarah. Pencapaian luar biasa ini sejalan dengan tekad Tel-U untuk memberikan akses pendidikan yang luas bagi masyarakat Indonesia dengan kualitas terbaik, serta mencetak mahasiswa yang berdaya saing global. Bahkan, mulai tahun 2023, Tel-U telah membuka kampusnya di Jakarta dan Surabaya, menandai langkah besar dalam memberikan kontribusi nyata terhadap aksesibilitas pendidikan tinggi yang berkualitas.
“Kita harus terus berinovasi dan berkolaborasi untuk menjaga kualitas pendidikan tinggi kita,” jelasnya tegas saat diwawancarai Men’s Obsession. Ungkapan ini mencerminkan semangat dan dedikasi Rektor Tel-U tersebut dalam memajukan dunia pendidikan.
Sederet raihan prestasi gemilang, membawa institusi yang dipimpinnya tersebut meniti puncak kesuksesan. Salah satu pencapaian utama adalah peningkatan peringkat QS Asia University Ranking dari 351-400 menjadi 301-350, serta kenaikan QS Stars dari 4 Stars menjadi 5 Stars, mencerminkan peningkatan kualitas, baik di bidang akademik maupun non akademik.
Tak hanya itu, Tel-U juga menorehkan prestasi luar biasa di QS Sustainability Ranking 2024 dengan meraih peringkat 362 di tingkat Asia. Penghargaan ini menegaskan komitmen Tel-U dalam mengintegrasikan keberlanjutan dalam semua aspek kehidupan kampus. Kementerian Dikbudristek memberikan penghargaan sebanyak tujuh anugerah dalam Anugerah Diktiristek, yang menunjukkan pengakuan atas kontribusi luar biasa Telkom University di berbagai bidang, mulai dari humas hingga kerja sama dengan industri.
Prestasi bukan hanya milik institusi, melainkan juga mahasiswa Telkom University yang terus membuktikan keunggulan mereka. Tim mahasiswa Tel-U mencapai prestasi luar biasa dalam ajang Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo 2023, Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (GEMASTIK) 2023, serta Kompetisi Inovasi Bandung Bedas (KIBB). Prof. Adiwijaya menafsirkan prestasi mahasiswa sebagai indikasi nyata bahwa Tel-U berhasil mewujudkan visi menjadi entrepreneurial university.
“Telkom University senantiasa mendorong secara konsisten para mahasiswa untuk aktif dalam pembinaan karakter dan mengikuti berbagai kompetisi. Melalui kompetisi, mahasiswa dapat mengasah potensi diri sebagai problem solver, kemampuan berkolaborasi, serta berfikir kritis, kreatif, dan inovatif. Ini akan menjadi bekal yang baik bagi mereka setelah lulus dan terjun ke masyarakat dan industri,” paparnya.
Dalam program kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Prof. Adiwijaya merinci bahwa sebanyak 27,9% dari total mahasiswa Tel-U, atau sekitar 8.988 mahasiswa, aktif mengikuti MBKM pada tahun 2023. Magang menjadi kegiatan MBKM yang paling diminati oleh mahasiswa, mencapai 64,2%. Prof. Adiwijaya menegaskan bahwa implementasi MBKM di Tel-U berjalan lancar tanpa kendala, namun fokus pada peningkatan kualitas program agar lebih unggul dan berorientasi internasional.
Dalam konteks akreditasi internasional, Tel-U menorehkan prestasi gemilang dengan 13 program studi yang mendapatkan pengakuan. Akreditasi dari lembaga internasional seperti IABEE, ABEST21, AUN-QA, dan AQAS menunjukkan komitmen Telkom University dalam menjamin kualitas pendidikan tinggi.
Tantangan terbesar yang dihadapi perguruan tinggi nasional, menurut Prof. Adiwijaya, terkait isu aksesibilitas, pemerataan kualitas, dan relevansi merupakan challenge terbesar. “Aksesibilitas masyarakat terhadap perguruan tinggi bisa terlihat dari Angka Partisipasi Kasar pendidikan tinggi Indonesia yang masih rendah (kisaran 36%),” sebutnya. Dalam pandangannya, peningkatan angka partisipasi pendidikan tinggi, pemerataan kualitas, dan relevansi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan industri adalah kunci untuk mengatasi tantangan tersebut.
Terkait pemerataan kualitas, setiap perguruan tinggi di Indonesia sebaiknya tidak hanya fokus mengejar parameter akreditasi, tetapi juga fokus pada perbaikan tata kelola dan peningkatan kualitas tri dharma secara berkelanjutan sehingga memberikan dampak signifikan bagi masyarakat. Relevansi merupakan hal yang sangat penting dalam pengelolaan pendidikan tinggi, meliputi peningkatan kualitas proses pembelajaran, agar sesuai kebutuhan pengguna lulusan. Selain itu, relevansi dan kualitas riset dan inovasi dari dosen merupakan hal yang harus diperhatikan juga, sehingga riset dan inovasi yang dikembangkan sesuai dengan pain point yang ada di masyarakat maupun industri.
Terakhir, Prof. Adiwijaya menyampaikan harapannya terhadap pemerintah mendatang. Beberapa kebijakan yang ada sudah relevan dengan proses peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, tentunya harus dipertahankan. Ia menekankan perlunya pemanfaatan anggaran pendidikan tinggi dengan tepat sasaran, dukungan kuat terhadap kerja sama perguruan tinggi dengan dunia industri, dan peningkatan kualitas dosen. “Dukungan pemerintah terhadap kerja sama perguruan tinggi dengan dunia industri juga harus lebih kuat. Sebagai contoh, insentif pajak atau tax allowance bagi Industri yang bersedia membantu pengembangan pendidikan tinggi dan melakukan kegiatan inovasi berupa penelitian maupun pengembangan di dalam negeri perlu pengawalan yang baik, sehingga implementasinya berjalan sesuai harapan,” tegasnya.
Dalam visinya, perguruan tinggi tak hanya sekadar mampu mencetak lulusan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik. Peningkatan kualitas dosen dan tata kelola pendidikan tinggi juga masih perlu mendapat perhatian, terutama dalam rangka memastikan bahwa pendidikan yang dilakukan tak hanya sekadar transfer knowledge dan skills, tetapi juga menginspirasi, membangun karakter dan akhlak mulia bagi para mahasiswa. Dengan segala prestasi tersebut, Prof. Adiwijaya menyatakan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras dan dedikasi seluruh civitas akademika, alumni, maupun stakeholders Telkom University yang terus berinovasi dan berkolaborasi menuju masa depan pendidikan tinggi yang lebih baik.