Project TRANSFORM-Alner dan Unilever Dorong Gaya Hidup Belanja Ramah Lingkungan dengan Isi Ulang

Oleh: Angie (Editor) - 11 June 2024

Acara diskusi "Refill Station: Berdayakan UMKM, Dorong Gaya Hidup Belanja Ramah Lingkungan" Alner dan Unilever di Jakarta, Selasa (11/6/2024). (Foto: Dokumentasi Unilever)

Dalam rangka menyambut Hari Isi Ulang Sedunia yang diperingati setiap 16 Juni di setiap tahunnya, Project TRANSFORM-Alner dan Unilever mengadakan sebuah diskusi mengenai gaya hidup belanja isi ulang (refill) di tengah masyarakat, yang faktanya sukses mengurangi 4.412 kg kemasan plastik baru, selama satu tahun sejak pertama kali dilakukan pada tahun 2023 lalu.

Pada diskusi bertajuk  “Refill Station: Berdayakan UMKM, Dorong Gaya Hidup Belanja Ramah Lingkungan”, yang diadakan Selasa (11/6/2024) sejumlah pemangku kepentingan hadir dan bertukar pandangan tentang alternatif pengurangan serta penanganan sampah plastik, dimana konsep refill atau isi ulang dipercaya sebagai salah satu solusi yang perlu terus dieksplorasi, diujicoba, dan didorong penerapannya.

Kasubdit Barang dan Kemasan, Direktorat Pengelolaan Sampah Ditjen Pengelolaan Sampah Limbah, dan B3 KLHK RI Ujang Solihin Sidik, S.Si, M.Sc., menyampaikan gaya hidup isi ulang penting diterapkan sebagai gaya belanja baru di masyarakat, karena memiliki banyak manfaat mulai dari edukasi hingga ekonomi.

“Secara peri bahasa, gaya hidup belanja isi ulang bagaikan sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Karena pertama, gaya hidup belanja isi ulang ini pasti lebih murah. Selama ini harga produk yang mahal salah satunya karena kemasannya. Kedua, dari sisi lingkungan lebih ramah, biasanya kalau belanja seperti biasa kemasannya jadi sampah. Yang ketiga, gaya hidup belanja isi ulang ini juga bagian dari edukasi, menjadi media pembelajaran untuk masyarakat untuk cinta pada lingkungan, dengan tidak menimbun sampah plastik,” kata lelaki yang akrab disapa Uso.

Sementara itu, Alner, start-up solusi penyedia sistem guna ulang kemasan produk FMCG atau barang konsumsi hadir sebagai salah satu pionir fasilitator kemasan refill dengan misi menangani limbah kemasan sekali pakai mulai dari hulu.

 

“Di Project TRANSFORM-Alner, masyarakat tidak hanya bertindak sebagai konsumen namun juga sebagai mitra yang menyediakan fasilitas refill. Mereka adalah UMKM berbasis komunitas dan konvensional seperti toko atau warung dan Bank Sampah, sehingga tercipta sistem yang dapat direplikasi dengan cepat dan dalam skala besar. Apalagi 70% produk di Indonesia dibeli melalui channel konvensional dan kini semakin banyak Bank Sampah berbasis komunitas mulai memasuki ekosistem refill sebagai pengecer dan pengumpul sistem kemasan yang dapat digunakan kembali.” ujar Chief Commercial Officer Alner, Renata Felichiko.

Mewakili grup Unilever, Maya Tamimi, Head of Division Environment & Sustainability Unilever Indonesia Foundation menyampaikan, bahwa hingga saat ini isu sampah plastik menjadi salah satu fokus utama yang selalu dicermati, tindaklanjuti dan kolaborasikan bersama semua pihak.

Berpegang pada prinsip ekonomi sirkular, kerangka kerja yang mendasari seluruh strategi ini adalah mengurangi plastik, menggunakan plastik yang lebih baik, dan tanpa plastik. Itulah mengapa Inisiatif dan kolaborasi TRANSFORM bersama Alner menjadi sejalan.

Maya menambahkan, inisiatif refill ini juga sejalan dengan program Unilever Indonesia CommunityRefill Program yang digagas Unilever Indonesia sejak Agustus 2022 untuk mengurangi konsumsi plastik baru dan memperkenalkan alternatif belanja yang ramah di kantong, ramah di lingkungan. Khusus program refill Unilever Indonesia, tahun ini tercatat telah mencapai 817 titik di area Jabodetabek serta Surabaya dan sekitarnya.

Di kawasan Jakarta, Edukasi ini terus digencarkan pada konsumen maupun Refill Enterprise, seperti melalui kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dalam program “Gerakan Guna Ulang Jakarta” yang dicetuskan Enviu dan Dietplastik (dimana Alner adalah anggota) untuk memperkenalkan refill ke Bank Sampah.

“Sesuai fungsinya, Bank Sampah adalah fasilitas untuk mengelola sampah dengan prinsip 3R, sarana edukasi perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah, dan pelaksanaan ekonomi sirkular yang dibentuk dan dikelola masyarakat. Maka, kami percaya Bank Sampah punya peluang besar untuk menjadi wadah pensosialisasian refill sekaligus dimanfaatkan sebagai outlet refill. Kami mendorong pengaplikasian project ini di lebih banyak Bank Sampah di Jakarta,” ungkap  Ketua Sub Kelompok Kemitraan, Data dan Informasi, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Sri Mulyati, S.T, M.Sc.

Keberhasilan Project TRANSFORM-Alner menjadi pijakan kuat untuk memberikan dampak yang lebih luas. Untuk satu tahun ke depan, ditargetkan penambahan titik hingga mencapai total 1.500 titik (termasuk yang sudah ada), disertai peningkatan volume produk guna mengurangi sampah plastik secara lebih signifikan. Project ini juga akan terus bekerja sama dengan pihak UMKM/Bank Sampah untuk membantu mengedukasi dan mengakuisisi mitra baru, sambil tetap mempertahankan para Refill Enterprise yang sudah aktif agar terus menekuni bisnisnya dengan konsisten.(Arfi)