Batuk Tak Kunjung Sembuh? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Oleh: Angie (Editor) - 24 June 2024

Batuk adalah keluhan umum yang sering dialami masyarakat. Dari musim pancaroba, polusi udara, kebiasaan merokok, alergi, hingga kondisi gugup, semuanya bisa menjadi pemicu batuk. Meskipun sering dianggap sepele, batuk bisa menjadi tanda kondisi yang lebih serius jika tidak ditangani dengan benar.

Menurut dr. Patriotika Ismail, Sp.PD, dari RS St. Elisabeth Bekasi, batuk adalah refleks alami tubuh untuk membersihkan saluran napas atas. “Penyebab dan jenis batuk bervariasi. Jika batuk berlangsung lebih dari dua minggu, sebaiknya segera periksa ke dokter,” ujar dr. Rio, sapaan akrabnya.

Batuk akut yang berlangsung beberapa hari hingga dua minggu biasanya merupakan batuk produktif (berdahak) atau nonproduktif (kering). Kedua jenis prolonged cough ini umum terjadi sebagai gejala awal penyakit lain seperti flu, iritasi akibat polusi udara, alergi, atau asap rokok. Batuk ini sering bisa diatasi dengan swamedikasi menggunakan obat batuk OTC (over the counter) atau tablet hisap.

Namun, batuk nokturnal yang hanya muncul di malam hari perlu diwaspadai. Selain disebabkan oleh faktor umum, ini bisa menjadi gejala acid reflux atau asam lambung yang naik ke saluran pernapasan. Jika batuk ini mengganggu tidur selama berminggu-minggu, segera konsultasikan ke dokter.

Menariknya, ada batuk psikogenik yang tidak disebabkan oleh penyakit fisik, melainkan oleh kecemasan atau panik. Habit cough, yang sering terjadi dalam situasi menegangkan atau di udara dingin, biasanya tidak berdahak dan tidak merespon terapi konvensional. Meski tidak berbahaya, batuk ini akan membaik jika masalah psikologis teratasi.

Kemudian, dr. Rio mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap tanda-tanda batuk kronis. “Batuk parah disertai demam, sulit bernapas, nyeri dada, penurunan berat badan, atau mengeluarkan darah bisa menjadi tanda penyakit serius seperti COPD, batuk rejan, atau tuberkulosis. Jangan abaikan gejala parah, terutama jika batuk berlangsung lebih dari dua minggu,” jelasnya.

Di negara berkembang dengan tingginya kebiasaan merokok, batuk bisa berkisar dari yang akut akibat kualitas udara buruk hingga batuk kronis akibat penyakit paru-paru. Pada musim pancaroba, infeksi virus saluran pernapasan atau batuk pilek lebih sering terjadi. Faktor pemicunya antara lain aktivitas di tempat umum, daya tahan tubuh yang menurun, kebiasaan merokok, dan suhu udara dingin.

Dr. Elizabeth Angelina dari PT Bintang Toedjoe menyarankan untuk bijak dalam memilih obat untuk swamedikasi. “Pilih obat OTC yang sesuai dengan kebutuhan dan gunakan sesuai dosis yang dianjurkan. Hindari obat yang memerlukan resep dokter jika tidak diresepkan,” tegasnya.

Masyarakat diimbau untuk mengenali jenis-jenis batuk dan penanganannya agar dapat menangani gejala dengan tepat dan menghindari komplikasi lebih lanjut.