Paduan Motif Batik Budaya Indonesia dengan Vespa Primavera
Vespa Primavera Batik lahir dari perpaduan budaya yang disatukan oleh indahnya keberagaman. Desain Vespa Primavera yang tak lekang oleh waktu, dipadukan dengan corak batik, kain tradisional asli Indonesia yang diakui UNESCO, membuat sepeda motor ini memiliki nilai tersendiri.
Vespa Primavera Batik memadukan nilai-nilai universal dari filosofi Batik untuk menciptakan sebuah koleksi khusus yang melambangkan kehidupan, kegembiraan, perjalanan, dan petualangan. Warna dasarnya, Batik Green, menampilkan desain dengan garis-garis tegas yang akan mengingatkan kita pada filosofi dari setiap motif dari Batik.
Melengkapi dekorasi Batiknya, Vespa mengkombinasikan tujuh motif berbeda yang berasal dari Indonesia. Ketujuh pola Batik tersebut mengangkat tema kemakmuran, asal mula kehidupan, kekuatan, umur panjang, penghormatan pada asal-usul, pesona, karisma, kepemimpinan dan kebijaksanaan. Nilai-nilai ini secara alami dikaitkan dengan Vespa, baik dari segi sejarah, maupun dalam konteks multikulturalisme yang mendalam dan otentik.
Dekorasi Batik yang menghiasi Vespa Primavera dibuat menggunakan teknik mencetak yang disebut Water Transfer Technology, dimulai dengan ‘cravattino’ di bagian depan, menghiasi bukaan tempat sarung tangan pada pelindung jok, hingga membentang di sepanjang pijakan kaki dan bagian sisi-sisi Vespa. Joknya berwarna coklat muda dengan jahitan berwarna hijau untuk menambah kesan alami, yang mengingatkan kita pada nuansa pantai tropis.
Ada pula top box berwarna senada yang dapat dipercantik dengan sticker Batik (tersedia secara terpisah). Selain dapat memperluas fungsi Vespa Primavera Batik dengan menambah ruang kargo, kehadiran top box ini akan semakin melengkapi nilai estetik salah satu varian Vespa yang paling mengesankan di sepanjang sejarahnya.
Seperti diketahui, seni dan teknik Batik Indonesia sendiri sudah ada sejak abad ke-12 di pulau Jawa serta wilayah lain di Indonesia. Bahan kain ini awalnya digunakan untuk menghias pakaian para bangsawan. Selama berabad-abad, Batik telah menjadi filosofi simbolis serta sarana ekspresi sejati, sesuai dengan desain tradisional yang digunakan.
Batik juga memiliki makna yang berbeda-beda, sesuai dengan bentuk atau elemen yang diwakilinya. Pada abad ke-19, Batik masuk ke Eropa dan menjadi jembatan antara budaya Timur dan Barat. Pola-pola yang eksotis dan elegan memberikan pengaruh yang cukup kuat pada sejumlah karya seni, termasuk Art Nouveau, dan masih berpengaruh terhadap dunia adibusana hingga saat ini.