SMOPI Mulai Sasar Konsumen di Indonesia
Industri vape atau rokok elektrik di Indonesia terus berkembang pesat, dengan jumlah pengguna mencapai 4 juta orang dan telah menyerap hingga 200.000 pekerja dari sekitar 13 ribu pelaku usaha yang terlibat dalam rantai pasok industri vape. Melihat tren positif ini, baik pemain lokal maupun internasional mulai melirik pasar Indonesia, termasuk SMOPI, gerai vape lokal yang didirikan oleh Putry Poyz, CEO SMOPI Indonesia.
Namun, untuk saat ini SMOPI masih dalam tahap soft launching dan telah hadir di platform e-commerce Tokopedia untuk menjangkau seluruh konsumen di Indonesia. SMOPI adalah mitra resmi Kardinal, produsen rokok elektrik asal Malaysia yang telah meraih berbagai penghargaan internasional.
“Kami memastikan bahwa semua produk kami didistribusikan secara resmi dan mematuhi peraturan yang berlaku, terutama dalam hal tidak menjual produk kepada konsumen di bawah umur. Yang paling penting, kami yakin bahwa varian bebas nikotin adalah masa depan industri vape di Indonesia. Oleh karena itu, SMOPI secara eksklusif menawarkan varian bebas nikotin KS Quik 2000-Zero, yang saat ini hanya tersedia di Indonesia," kata Putry Poyz, CEO SMOPI Indonesia.
TID (Tobacco Induced Diseases) menyebutkan bahwa banyak perokok mengalami kesulitan menghentikan aktivitas merokok ketika sedang berinteraksi sosial, meskipun sudah tidak bergantung pada nikotin. Biasa dikenal dengan istilah social smoker, yaitu orang dewasa yang merokok hanya di situasi sosial. Sebab itu, SMOPI hadir dengan produk vape zero nikotin sebagai solusi dan bantuan kepada mereka yang ingin berhenti atau hendak mengurangi asupan nikotin.
Kemitraan SMOPI dengan Kardinal bukanlah tanpa alasan. Meskipun vape adalah produk alternatif tembakau, inovasi teknologi dan desain produk juga memegang peranan penting dalam memberikan pengalaman konsumen. Saat ini, SMOPI menawarkan dua produk disposable vape unggulan dari Kardinal, yaitu KS Quik 800 dan KS Quik 2000, dengan pilihan varian nikotin dan bebas nikotin. Kedua produk ini dirancang dengan desain stylish dengan warna-warna yang bisa disesuaikan dengan kepribadian konsumen, mudah dibawa, dan dilengkapi fitur tanpa tombol untuk kemudahan penggunaan.
Seiring dengan regulasi yang semakin ketat, pemerintah tengah menggencarkan pembatasan akses produk vape kepada anak-anak dan remaja, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 28 Tahun 2024.
“Kami sangat mendukung upaya pemerintah dalam menutup akses produk vape bagi anak-anak dan remaja. Untuk itu, kami memberlakukan sistem verifikasi ID sebelum transaksi. Selain itu, kami akan menghadirkan varian KS Lumina dari Kardinal, yang dilengkapi fitur Child Lock untuk mencegah anak-anak mengakses produk ini, di mana pengguna perlu mengetuk port USB sebanyak 5 kali untuk membuka kunci perangkat. Inovasi seperti inilah yang membuat kami memilih bermitra dengan Kardinal, karena teknologi yang mereka kembangkan dapat memastikan produk digunakan oleh konsumen yang tepat," tambah Putri.
Setelah peresmiannya pada kuartal pertama 2025, SMOPI menargetkan untuk membuka 5-8 gerai di pusat-pusat perbelanjaan terkemuka di Jakarta, dan kemudian akan mulai merambah kota-kota besar lainnya seperti Surabaya, Bali, Bandung, Medan, dan Makassar. Selain itu, SMOPI juga akan memperluas lini produk dari Kardinal dan merek-merek lainnya, baik lokal maupun internasional.
Saat ini, produk KS Quik 800 tersedia dalam 12 varian rasa dengan harga Rp 98.000, sementara KS Quik 2000 hadir dengan 16 varian rasa dengan harga Rp 180.000, dan KS Quik 2000-zero varian non nikotinnya di harga Rp 155.000. SMOPI juga akan segera meluncurkan produk unggulan Kardinal, yaitu KS Lumina di harga Rp 315.000 yang akan mulai tersedia pada bulan November 2024.