How to Make Millions Before Grandma Dies: Belajar Manis dan Pahitnya Arti Keluarga
Para pecinta sinema Indonesia kembali disuguhkan dengan film asal Thailand. Kali ini judulnya “How to Make Millions Before Grandma Dies”.
Film bergenre drama keluarga ini seolah menjadi angin segar di tengah gempuran film-film horor Tanah Air, hingga tak heran jika film ini berhasil mencatat rekor sebagai film Thailand terlaris di Indonesia.
Sungguh bukan hal yang mengherankan jika film garapan sutradara Pat Boonnitipat ini diminati oleh para penonton, karena layaknya film drama keluarga pada umumnya “How to Make Millions Before Grandma Dies” memang menampilkan gambaran keluarga yang dirasakan penonton. Film ini mencoba mengingatkan kembali tentang manis dan pahitnya arti keluarga. Seperti kisah “nenek” atau “Amah” yang diperankan oleh Usa Semkhum dengan keluarganya, yang siap membawa emosi naik-turun bak berada di sebuah roller coaster.
Film bercerita tentang seorang cucu, yaitu M yang diperankan aktor Putthhipong Assaratanakul, seorang pemuda yang mempertaruhkan hidupnya dan bermimpi menjadi gamer sukses. Kenyataan berbanding terbalik, hampir putus asa M memutuskan bertemu dengan sepupunya Mui yang berhasil meraih warisan setelah merawat kakeknya sebelum meninggal. Di waktu yang bersamaan, M yang mengetahui neneknya divonis mengidap kanker stadium akhir, menyusun rencana untuk merawat Amah agar dirinya bisa mendapat warisan setelah sang nenek meninggal.
Proses M menjadi sosok cucu kesayangan Amah digambarkan dengan cara yang unik, penuh dengan konflik, cinta, tawa hingga duka yang membuat air mata bercucuran tanpa henti. Meski sejak awal tokoh M digambarkan sebagai cucu yang hanya berorientasi pada warisan, dalam perjalanannya film ini juga mencoba menyampaikan bahwa nilai kasih sayang di keluarga melebihi segala kenikmatan dunia.
M akhirnya mulai terbiasa dan ikhlas merawat Amah, bahkan di akhir dirinya berhasil mengabulkan permintaan sang nenek untuk bisa dimakamkan di pemakaman yang bernilai 1 Juta.
Selain kisah M, di film “How to Make Millions Before Grandma Dies”, penonton dapat melihat gambaran sebuah keluarga, khususnya anak yang kerap sibuk hingga tak jarang lupa dengan sosok ibu. Dari banyaknya konflik, film ini menyadarkan bahwa keluarga tetaplah menjadi tempatuntuk pulang, yang tetap bersedia menerima meski di kondisi berduka sekalipun.
Tak hanya jalan ceritanya, suguhan tradisi dan kebudayaan dari keluarga Amah yang diceritakan berlatar belakang Thailand-Chinese turut menjadi daya tarik tersendiri. Di beberapa bagian, kita bisa melihat tradisi pemakaman di kebudayaan Chinese, tradisi Imlek serta kebiasaan ziarah ke makam leluhur, yang mencerminkan penghormatan pada orang tua. (Arfi)