Terungkap! 7 Fenomena Tentang Cara Otak Kita Merekam Kenangan
Ingatan adalah komponen fundamental dari pengalaman manusia, menghubungkan masa lalu dan masa kini. Cara kita mengingat, melupakan, dan merasakan memori tertentu sering kali dipengaruhi oleh fenomena psikologis yang unik. Apa saja?
Seperti halnya yang dibahas di buku The Mind & The Brain: Dahsyatnya Otak & Pikiran Manusia karya Alfred Binet. Fenomena-fenomena di bawah ini menunjukkan kompleksitas hubungan antara pengalaman sensoris, suasana hati, dan ingatan. Masing-masing pengalaman memperlihatkan cara kerja otak manusia yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini.
Selain menunjukkan kemampuan luar biasa otak untuk menciptakan, mempertahankan ingatan, ataupun mengaktifkan kembali dengan rangsangan tertentu melalui indera, emosi, atau situasi spesifik.
Déjà Vu dan Jamais Vu
Déjà vu terjadi ketika otak memberikan petunjuk samar bahwa kita pernah berada dalam situasi yang sama sebelumnya, meskipun sebenarnya tidak. Fenomena ini bisa membingungkan tetapi menunjukkan cara ingatan tersimpan dalam lapisan-lapisan yang sulit diakses secara sadar. Sebaliknya, jamais vu adalah perasaan asing terhadap hal-hal yang sebenarnya familier. Ini merupakan kegagalan otak dalam mengenali sesuatu yang biasa kita lihat setiap hari.
Tip of the Tongue
Fenomena ini terjadi ketika seseorang hampir bisa mengingat sesuatu tetapi tidak bisa mengungkapkannya. Hal ini menggambarkan proses pemanggilan ingatan bisa terhambat oleh faktor-faktor tertentu, meskipun informasi tersebut sebenarnya tersedia dalam memori.
Flashbulb Memory dan Mood-Congruent Memory
Emosi berperan penting dalam proses penyimpanan dan pemanggilan ingatan. Peristiwa emosional cenderung diingat dengan sangat jelas (flashbulb memory). Suasana hati saat ini juga bisa mempengaruhi jenis ingatan yang lebih mudah diakses (mood-congruent memory), sehingga ada keterkaitan antara pengalaman emosional dan memori.
State-Dependent Memory
Ingatan lebih mudah diakses ketika kondisi fisik atau emosional kita mirip dengan saat ingatan tersebut terbentuk. Hal ini menunjukkan pentingnya konteks dalam proses pemanggilan ingatan, ketika keadaan internal menjadi kunci untuk membuka memori tertentu.
Sedangkan eidetic memory atau photographic memory adalah kemampuan mengingat detail dengan presisi luar biasa. Meskipun jarang, fenomena ini menunjukkan potensi luar biasa dari otak manusia dalam menyimpan informasi visual.
Earworm dan Phantom Vibration Syndrome
Earworm, atau stuck song syndrome, dan phantom vibration syndrome menunjukkan bagaimana stimulus yang berulang atau intens bisa menciptakan pengalaman yang terus-menerus mengganggu pikiran. Lagu yang terus terngiang dan getaran ponsel yang tidak nyata adalah contoh bagaimana otak bisa “terjebak” pada rangsangan tertentu.
Sedangkan nostalgia membawa kita kembali ke masa lalu dengan cara yang sangat emosional, sering kali dipicu oleh objek, aroma, atau lagu tertentu. Ini menunjukkan bagaimana ingatan bisa dipicu oleh rangsangan sederhana, membawa kembali perasaan dan kenangan yang mungkin sudah lama terlupakan.
Fenomena-fenomena di atas menggambarkan kompleksitas dan kecanggihan otak manusia dalam mengelola ingatan. Hal tersebut menunjukkan bahwa ingatan adalah proses dinamis yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari rangsangan sensoris hingga kondisi emosional, sebagai gambaran tentang cara kerja otak dan memperkaya pemahaman kita tentang diri maupun interaksi dengan dunia sekitar. Anda pernah mengalaminya?