Pertumbuhan eCommerce Indonesia Meroket, Begini Cara UMKM Bisa Bersaing
Indonesia kini mencatat pertumbuhan eCommerce yang sangat signifikan, bahkan diproyeksikan mencapai 30,5% pada 2024. Angka yang disampaikan oleh lembaga riset eCommerce asal Jerman, ECDB, ini hampir tiga kali lipat dari rata-rata pertumbuhan global. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu pasar eCommerce terbesar di dunia, mengungguli negara Asia Tenggara lainnya.
Seiring pertumbuhan ini, para pelaku bisnis, khususnya UMKM, menghadapi tantangan baru dalam berkompetisi di ranah digital. Kementerian Koperasi dan UKM pun menetapkan target ambisius, yakni mengajak 30 juta UMKM untuk bergabung dalam ekosistem digital pada 2024. “Potensi pasar memang besar, tapi itu juga berarti persaingan makin ketat,” ungkap Ika Puspa Sari, pemilik Al-Mubarokah Herbal, salah satu penjual sukses di Lazada Indonesia.
Sebagai penjual madu dan produk herbal, Ika memulai Al-Mubarokah Herbal pada 2018 bersama suaminya. Fokus mereka bukan hanya sekadar keuntungan, tetapi membangun reputasi brand yang kuat. “Cari jeneng, jangan cari jenang,” ujar Ika, menjelaskan prinsip yang ia pegang. Menurutnya, konsumen yang percaya pada brand akan membawa keuntungan jangka panjang tanpa perlu mengejar profit instan.
Dalam menjalani bisnis online, Ika juga menekankan pentingnya membangun mental yang kuat untuk menghadapi tantangan. Berbekal modal awal Rp500.000, Ika beralih dari profesinya sebagai dosen dan bidan untuk fokus membangun usaha bersama suaminya. “Modal uang bisa dicari, tapi mentalitas itu tak ternilai,” tambah Ika, yang kini menjadi inspirasi bagi banyak penjual online lainnya.
Salah satu strategi sukses yang dilakukan Ika adalah memulai dengan tes pasar. Sebelum memasarkan produk dalam jumlah besar, Al-Mubarokah Herbal terlebih dahulu menguji minat konsumen pada produk-produk mereka. “Kami mulai dari menjual 20 botol madu untuk anak dengan speech delay, dan ternyata langsung habis,” kenang Ika. Tes pasar ini, menurutnya, penting untuk memahami kebutuhan konsumen dan menghindari risiko penjualan yang merugi.
Selain memperhatikan kebutuhan pasar, Ika juga menyadari pentingnya unique selling point (USP) agar produk tetap menarik di tengah persaingan. Produk Al-Mubarokah Herbal dikenal dengan harga kompetitif, sertifikasi lengkap, dan layanan pelanggan yang unggul. Dengan menawarkan kualitas dan layanan, Al-Mubarokah berhasil mempertahankan posisi di marketplace meski pesaing terus bertambah.
Amelia Tediarjo, Head of Operations Lazada Indonesia, menyatakan bahwa Lazada terus mendukung UMKM dalam mengoptimalkan platform digital mereka. “Lazada berkomitmen untuk membantu para penjual mengembangkan bisnisnya lewat berbagai program pelatihan dan fitur-fitur seperti voucher, Flexi Combo, dan lainnya,” kata Amelia. Untuk itu, Lazada akan menggelar Lazada Seller Conference pada akhir Oktober di Jakarta dan Surabaya, sebuah acara yang bertujuan memberi pengetahuan lebih bagi para penjual online.
Keberhasilan Ika di Lazada juga membuka peluang untuk berbagi ilmu sebagai mentor bagi penjual-penjual baru. Ia sering mengingatkan untuk tidak asal mengikuti tren tanpa memahami pasar, dan menghindari menghabiskan modal secara tidak bijak. Ika percaya bahwa membangun usaha perlu proses bertahap, dimulai dari mengidentifikasi pasar hingga memilih produk yang sesuai.