Wina Sadikin: Menata Bisnis dari Titik Nol
Naskah: Suci Yulianita Foto : Sutanto
Dunia tata busana adalah passionnya sejak awal. Karena itulah, sejak 1987 ia pun menyelami bisnis ini. Di saat bisnisnya tengah berjaya, tragedi 1998 melanda Jakarta, butiknya dijarah massa. Untuk sesaat, bisnisnya itu dibuat tak berdaya. Namun, menyerah bukanlah pilihan. Dari titik nol, ia kembali bangkit dan berjuang. Hasilnya, kini produknya makin digemari pasar.
Wina Sadikin telah merintis kariernya sejak ia masih belia. Di saat itu, ia telah menjadi model yang juga menggeluti dunia fashion design. Untuk mengasah kemampuannya, Wina melanjutkan pendidikan tata busananya di salah satu sekolah mode di Jakarta. Baru kuliah tingkat 1, ia berhasil meraih prestasi membanggakan, dengan menyabet juara umum lomba desain busana keluarga yang diadakan oleh salah satu majalah wanita pada tahun 1986. Pengalaman itulah yang kemudian menjadikannya percaya diri untuk memulai sebuah usaha butik dengan label namanya sendiri.
Di masa mudanya, Wina memang sangat aktif di dunia model. Sebagai model di era tahun 80-an, ia tercatat pernah menjadi bintang iklan, dan juga pernah membintangi film dan sinetron. Di dunia modeling, ia pun berprestasi. Di antara penghargaan yang pernah direbutnya, seperti Juara Umum dan Pemenang Favorit Putri Ayu Tingkat Nasional tahun 1985 (kini Putri Indonesia –red), dan None Jakarta perwakilan Jakarta Pusat (1985).
Selain model, Wina juga berprofesi sebagai penari, dan mengajar tarian tradisional di beberapa sanggar. Yang membanggakan, pelukis ternama Indonesia, (alm) Basoeki Abdullah, pernah mengabadikan dirinya dalam sebuah lukisan menawan. “Oleh beliau, saya pernah dijadikan model lukisannya,” ujarnya sembari menunjukkan lukisan tersebut yang terpajang rapi di salah satu dinding di kediamannya.
Dunia tata busana adalah passionnya sejak awal. Karena itulah, sejak 1987 ia pun menyelami bisnis ini. Di saat bisnisnya tengah berjaya, tragedi 1998 melanda Jakarta, butiknya dijarah massa. Untuk sesaat, bisnisnya itu dibuat tak berdaya. Namun, menyerah bukanlah pilihan. Dari titik nol, ia kembali bangkit dan berjuang. Hasilnya, kini produknya makin digemari pasar.
Wina Sadikin telah merintis kariernya sejak ia masih belia. Di saat itu, ia telah menjadi model yang juga menggeluti dunia fashion design. Untuk mengasah kemampuannya, Wina melanjutkan pendidikan tata busananya di salah satu sekolah mode di Jakarta. Baru kuliah tingkat 1, ia berhasil meraih prestasi membanggakan, dengan menyabet juara umum lomba desain busana keluarga yang diadakan oleh salah satu majalah wanita pada tahun 1986. Pengalaman itulah yang kemudian menjadikannya percaya diri untuk memulai sebuah usaha butik dengan label namanya sendiri.
Di masa mudanya, Wina memang sangat aktif di dunia model. Sebagai model di era tahun 80-an, ia tercatat pernah menjadi bintang iklan, dan juga pernah membintangi film dan sinetron. Di dunia modeling, ia pun berprestasi. Di antara penghargaan yang pernah direbutnya, seperti Juara Umum dan Pemenang Favorit Putri Ayu Tingkat Nasional tahun 1985 (kini Putri Indonesia –red), dan None Jakarta perwakilan Jakarta Pusat (1985).
Selain model, Wina juga berprofesi sebagai penari, dan mengajar tarian tradisional di beberapa sanggar. Yang membanggakan, pelukis ternama Indonesia, (alm) Basoeki Abdullah, pernah mengabadikan dirinya dalam sebuah lukisan menawan. “Oleh beliau, saya pernah dijadikan model lukisannya,” ujarnya sembari menunjukkan lukisan tersebut yang terpajang rapi di salah satu dinding di kediamannya.