Panjang Umur Pemberdayaan Perempuan
Sebagai pilar dan aset bangsa, perempuan dan kaum ibu perlu diberdayakan bukan hanya untuk menjadi pribadi mandiri, tetapi menjadi kekuatan besar dalam membangun keluarga, masyarakat dan negara. Maka perempuan harus memiliki akses untuk berperan dalam berbagai bidang. Mereka yang telah berkontribusi perlu pula diapresiasi. Sebab pemberdayaan perempuan perlu keberlanjutan.
CEO Obsession Media Group (OMG) Nurbaiti Hisyam menilai kaum ibu tak sekadar bertanggung jawab pada urusan domestik. Dalam perjalanan sejarah Indonesia, perempuan dan kaum ibu telah membuktikan peranan mereka di banyak bidang. Terdapat banyak bukti yang menunjukkan perempuan mampu memberi pengaruh besar dalam pembangunan.
“Banyak ibu yang telah menunjukkan semangat juang tinggi dan ketangguhan demi tercapainya kemajuan keluarga, masyarakat dan bangsa,”kata Nurbaiti ketika membuka Obsession Talk 2025 dengan tema besar “Ibu Tangguh Memajukan Indonesia”yang dilaksanakan di Hotel Ambhara, Jakarta, Kamis (27/2).
Perempuan yang akrab disapa Betty menuturkan, peran ibu dimulai dari pendidik pertama dalam keluarga hingga berpartisipasi aktif pada bidang pendidikan, kesehatan, sosial budaya, politik hingga meningkatkan ekonomi nasional. Baik berbisnis melalui sektor usaha kecil dan menengah (UMKM) hingga memimpin perusahaan besar.
“Dalam masyarakat, ibu-ibu tangguh seringkali menjadi pemimpin perusahaan, pemerintah, lembaga, organisasi dan komunitas, yang terlibat dalam berbagai kegiatan dan menjadi motor penggerak perubahan positif dalam segala bidang,”tuturnya.
Sekalipun begitu, perempuan dan kaum ibu masih menghadapi tantangan. Hal ini bisa dilihat dari Indeks Pembangunan Gender (IPG) di sejumlah daerah yang memiliki skor di bawah rata-rata nasional. Sementara populasi perempuan di Indonesia berjumlah 139,4 juta jiwa. Artinya, akselerasi pemberdayaan perempuan perlu mendapatkan perhatian serius.
Betty mengungkapkan bahwa Obsession Talk kali ini memiliki tiga tujuan. Pertama mengapresiasi dan mengakui kontribusi besar yang diberikan oleh ibu-ibu dalam berbagai bidang. Kedua menginspirasi ibu-ibu di seluruh Indonesia untuk terus aktif berpartisipasi dalam pembangunan bangsa dan ketiga memberi masukan terhadap permasalahan yang dihadapi oleh ibu dalam berbagai aspek.
“Kita semua dapat mengambil pelajaran agar memiliki daya tahan, daya juang serta daya saing untuk mewujudkan visi ‘Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045’dan ‘8 Misi Utama Asta Cita’dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,”kata Betty.
Selain menggelar diskusi yang menghadirkan ibu tangguh sebagai pembicara, Obsession Talk 2025 juga menganugerahkan penghargaan kepada perempuan-perempuan hebat. Sofia W. Alisjahbana (Rektor Universitas Bakrie), Rina Pudji Astuti (Wakil Rektor IV Telkom University), Nila Tanzil (Founder Taman Bacaan Pelangi), dan Farida Ratna Djuita (Ketua Pengurus YPAC Nasional) masuk kategori Ibu Inspiratif dalam Pendidikan.
“Mereka telah berkontribusi dalam membentuk masa depan generasi bangsa melalui pendidikan,”ungkap Betty.
Sedangkan untuk kategori Ibu Penggerak Ekonomi yakni, mereka yang berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui inovasi dan kepemimpinan diberikan kepada dr. Ayu Widyaningrum (Owner Klinik Widya Aesthetic), Ir. Emmy Noviawati (President Direktur PT Regenesis Indonesia), Mayangsari Dian Irwantari (Direktur Keuangan, SDM &Umum Transjakarta), dan Agnes Lukito (Head Directorate of Eiger Woman dan Junior Eigerindo Adventure).
Perempuan yang aktif dalam bidang politik diberikan penghargaan Ibu Pejuang Aspirasi Rakyat. Penghargaan ini diberikan kepada Fahira Idris, selaku Anggota DPD RI. Perempuan yang berkontribusi dalam bidang eksekutif juga mendapatkan apresiasi Ibu Pemimpin Pemerintahan. Penghargaan untuk kategori tersebut diberikan kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Penghargaan dalam kategori sosial yakni Ibu Organisatoris diberikan Nita Yudi (Ketua Umum IWAPI), Dewi Tenty Septi Artiany (Co-Founder Perkumpulan Bumi Alumni/PBA dan Pemerhati Koperasi &UMKM), Riri Harry Sohari (Ketua Umum PPWN), dan Meiline Tenardi (Founder Komunitas Perempuan Peduli &Berbagi).
Betty melanjutkan, Obsession Talk 2025 bukan sekadar seremoni, tetapi untuk memotivasi perempuan melangkah lebih jauh dan memberikan momentum penting agar perempuan berani mengambil peran lebih besar dalam pembangunan Indonesia.
“Kami ingin mengapresiasi sekaligus menginspirasi perempuan Indonesia untuk terus maju, berkontribusi, dan membangun Indonesia yang lebih baik. Ibu tangguh bukan hanya dalam hal mengelola keluarga, tetapi juga bagaimana mereka bisa memberikan dampak lebih luas di berbagai sektor,”ujar Betty. (Erwin)