Strategi Experiential Emotional Branding: Kunci Sukses Aice Menguasai Pasar Gen Z dan Ekspansi Internasional
Kemenangan Aice di WOW Brand 2025 membuktikan strategi Experiential Emotional Branding berhasil menciptakan keterikatan mendalam dengan Gen Z.
Aice, merek es krim terkemuka di Asia Tenggara, kembali menorehkan prestasi dengan meraih penghargaan untuk kategori Es Krim pada ajang tahun kesepuluh Indonesia WOW Brand Award 2025. Ini menegaskan posisi Aice sebagai pemimpin industri es krim yang memiliki hubungan loyal bersama konsumennya di Indonesia, khususnya kalangan Generasi Z.
Senior Brand Manager dari Aice Group Sylvana Zhong mengungkapkan, penghargaan ini merupakan bukti keberhasilan Aice dalam mempertahankan loyalitas pelanggan sekaligus menciptakan dampak positif yang berkelanjutan di pasar. Penghargaan yang diraih produsen es krim dengan volume terbesar di Indonesia tersebut ditorehkan dalam enam tahun berturut-turut sejak 2019.
Aice Group mengapresiasi pengakuan atas konsistensi yang diberikan publik lewat penghargaan ini. Sylvana menuturkan, ini juga menjadi pendorong bagi perusahaannya untuk terus berinovasi, sekaligus memastikan Aice selalu menghasilkan es krim berkualitas tinggi yang dapat memberikan kebahagiaan kepada konsumen.
"Aice merasa sangat terhormat atas penghargaan di WOW Brand Award 2025. Kemenangan Aice di WOW Brand 2025 membuktikan strategi Experiential Emotional Branding berhasil menciptakan keterikatan mendalam dengan Gen Z. Inovasi rasa yang relevan, kampanye interaktif, dan pengalaman brand yang engaging menjadikan Aice lebih dari sekadar es krim, tapi bagian dari gaya hidup mereka," ungkap Sylvana.
Sebagai tuan rumah WOW Brand Award, CEO MarkPlus Iwan Setiawan menjelaskan, pentingnya penciptaan momen “WOW” yang berkesan bagi konsumen.
“Menciptakan pengalaman yang unik dan berkesan adalah tantangan utama bagi semua merek. Momen ‘WOW’ yang luar biasa penting agar tetap diingat oleh konsumen. Dan untuk itulah, maka seorang brand manager dapat memanfaatkan storytelling, content marketing, community marketing, dan influencer marketing,” ujarnya.
WOW Brand Award merupakan ajang penghargaan tahunan bergengsi yang diberikan kepada berbagai merek terbaik Indonesia. Mereka dinilai berdasarkan kekuatan dan keberhasilan dalam menarik perhatian konsumen serta mempertahankan posisi unggul di pasar.
Penghargaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengapresiasi merek yang telah menunjukkan kinerja luar biasa melalui survei yang dilakukan oleh MarkPlus Insight. Survei tersebut dilakukan secara daring pada periode Oktober hingga November tahun lalu, dengan melibatkan berbagai responden, mulai dari kelas ekonomi B dan C, berusia 17-56 tahun, hingga menggunakan customer path 5A: Aware, Appeal, Ask, Act, dan Advocate.
Ajang tahunan ini menghadirkan konsep Experiential Emotional Branding, yang menyoroti bagaimana brand dapat menciptakan pengalaman mendalam dan membangun keterikatan emosional dengan pelanggan mereka.
Inovasi Rasa Indonesia yang Mendunia
Sebagai merek es krim kebanggaan Indonesia, Aice berkomitmen untuk terus menghadirkan produk es krim lezat, sehat, dan berkualitas tinggi dengan bahan terbaik serta teknologi produksi yang modern. Inovasi adalah pilar utama Aice, yang terus menghadirkan berbagai varian rasa menarik sesuai dengan tren pasar.
Beberapa produk inovatif dari Aice, di antaranya Aice Sweet Corn, Aice Chocolate Crispy, Aice Histeria, Aice Mochi, serta Aice Crispy Ball. Aice juga berkomitmen untuk terus memberikan pengalaman yang menyegarkan dan menyenangkan bagi konsumen melalui berbagai kegiatan baik dalam inovasi produk, pemasaran kreatif, maupun inisiatif sosial yang melibatkan konsumen secara langsung serta kolaborasi dengan komunitas yang relevan.
Tingkat konsumsi es krim terus mengalami peningkatan setiap tahunnya di Indonesia. Pada tahum 2013-2018, konsumsi es krim mencapai 0,63 L/orang/tahun lalu meningkat menjadi 0,7 L/orang/tahun pada 2019 dan tahun 2020 meningkat lagi menjadi 0,73 L/orang/tahun. Melihat potensi pasar yang besar ini, Aice terus memperluas jangkauan pasarnya dengan hadir di seluruh wilayah Indonesia, dari kota besar, pedesaan, hingga kepulauan. Di saat yang sama, Aice juga sudah memperluas pasar internasional ke negara-negara, seperti Filipina, Kamboja, Vietnam, Laos, Timor Leste, Amerika Selatan, serta Afrika. Ini menjadi tanda pengenal Indonesia di mata dunia.
Menurut survei Key Trends ice cream in APAC Euromonitor International February 2025, 38% konsumen di Asia Pasifik dikategorikan sebagai "Experience Seekers” terbuka dengan pengalaman baru misalnya rasa ala lokal dan tekstur yang unik. Persis seperti strategi Aice menghidupkan kembali jajanan pasar lewat kemasan kekinian dan lewat kolaborasi Aice dengan banyak micro-influencer lokal turut meningkatkan konversi penjualannya di kalangan usia 18-24 tahun. Produk yang cukup terdongkrak melalui strategi ini misalnya varian Aice Mochi dan Aice Histeria.
"Kami tak sekadar menjual es krim, tapi kami juga mengarsipkan nostalgia sekaligus mempromosikan kekinian. Contohnya, Aice Mochi Klepon terinspirasi dari jajanan tradisional asli, di pasar hingga pinggir jalan, Indonesia sejak dulu. Kini, 60 persen pembelinya justru generasi muda yang penasaran dengan rasa masa kecil orang tua mereka. Begitu juga dengan tekstur yang unik di es krim stik Aice Histeria, dimana para Gen Z bisa menikmati es krim cake dalam porsi mini membuat Gen Z bukan hanya pembeli, tapi agen budaya yang memperkenalkan es krim bangsa kita ke kancah global," jelas Sylvana.
Selain itu Aice juga mengkolaborasi penggunaan maskot dengan desain yang kekinian, lucu, dan berakar pada budaya lokal kekinian memang tengah menjadi tren yang berkembang pesat di berbagai industri, termasuk dalam sektor makanan dan minuman. Maskot es krim Mochi seperti Aice Mochi Baby yang menampilkan maskot dengan busana adat Indonesia saat berkeliling di Piala Dunia Qatar terbukti mampu menarik perhatian konsumen muda, terutama dari Gen Z, yang sangat menghargai keunikan dan kreativitas dalam produk yang mereka pilih.
Penelitian Formosa Journal of Applied Sciences tahun ini menjelaskan pengaruh personifikasi merek melalui maskot. Menurutnya, personifikasi merek memiliki pengaruh positif terhadap keterlibatan iklan dan sikap positif terhadap merek, yang pada gilirannya dapat memengaruhi niat beli konsumen. Saat ini Gen Z memang bukan sekadar menjadi konsumen yang pasif. Generasi ini menjadi kunci transformasi industri es krim Indonesia. Penelitian banyak lembaga menunjukkan mayoritas Gen Z membeli produk berdasarkan rekomendasi konten kreator di TikTok atau Instagram, platform tempat Aice berkomunikasi sepanjang tahun lalu.
Besarnya permintaan es krim nasional dari segi volume maupun pilihan varians kreasi dan rasa, mendorong Aice Group untuk terus berinovasi dalam memberikan pengalaman yang menarik dan tak terlupakan bagi konsumen Indonesia. Es krim yang lezat, sehat, dan berkualitas tinggi, masih akan menjadi brand promise yang diberikan oleh Aice. Menurut Sylvana, inovasi adalah syarat mutlak untuk menjadi merek es krim kebanggaan masyarakat Indonesia yang sekaligus mampu mendunia.