The 8th Indonesia International Automotive Conference (IAAC)
Mengawali rangkaian acara akbar Indonesia International Motor Show (IIMS 2013) yang akan berlangsung pada 19–29 September 2013, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) kembali menggelar konferensi otomotif bertaraf internasional, The 8th Indonesia International Automotive Conference (IIAC), yang diadakan di ruang Lawu, lantai 6 Gedung Pusat Niaga, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa, 17 September.
Tahun ini, IIAC diselenggarakan untuk mendukung “The 1st APEC-AD Workshop” yang mengusung tema bahasan “Green Car Development Facililation.” Tema ini membahas perkembangan kendaraan bersih emisi (Green Car) di kawasan Asia-Pacific. program ini diharapkan bisa menarik perhatian seluruh pemangku kepentingan di kawasan Asia-Pacific.
Konferensi dihadiri pembicara-pembicara bertaraf internasional yang datang mewakiuli beberapa negara, seperti, Amerika Serikat, Jepang, Korea, China, India, Thailand, Malaysia, dan Indonesia sendiri.
Salah satu topik pembahasaan adalah seputar perkembangan kebijakan mobil hemat energi dan ramah lingkungan dengan energi alternatif, yang saat ini sedang ramai dibicarakan. Para peserta juga akan diajak untuk mendiskusikan berbagai aspek terkait kebijakan di atas.
Acara yang dihadiri oleh para pelaku industri otomotif, pengamat dan pihak terkait lainnya ini dibuka oleh Jongkie D. Sugiharto selaku Ketua I Gaikindo. Bertindfak selaku keynote speaker adalah Budi Darmadi, Direktur Jendral Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi, selaku perwalikan dari Kementerian Perindustrian RI.
Pada sesi ini pembahasan difokuskan pada kebijakan-kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah Indonesia dalam mendukung mobil hemat energi, seperti, insentif dalam hal pajak dan peraturan lain yang berkaitan.
Jongkie D Sugiharto memuji pemerintah yang telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mendukung pengembangan green car di Tanah Air. “Ini merupakan awal yang bagus bagi pengembangan produk otomotif yang ramah lingkungan dan hemat energi. Langkah yang diambil pemerintah tentunya disambut positif oleh para pelaku pasar yang pada gilirannya akan ikut membantu menggerakkan industri otomotif nasional,” ujar Jongky.
Selain itu, konferensi ini juga menghadirkan pembicara lain dari dalam dan luar negeri yang akan membahas lebih jauh mengenai berbagai hal terkait dengan tema “Green Car Development Facilitation”.
Para pembicara antara lain akan mengangkat bahasan Advanced Auto Technology Development and Facilitation yang akan dibawakan oleh Matt Blunt, President of American Automotive Policy Council (AAPC) yang berasal dari Amerika.
Japanese Government's Effort in Developing Charging Infrastructures for EV/PHV oleh Mr. Tomohisa Maruyama, Electric Vehicle, Advance Technology, and ITS Promotion Office, Automotive Division, Manufacturing Industries Bureau, METI serta Mr. Kim Chul Whan, General Manager International Cooperation Team, Korean Automobile Manufacturers Association (KAMA), yang akan membahas tentang Current Status of Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).
Seluruh pembicara membahas perkembangan teknologi otomotif di negara mereka dengan mengandalkan teknologi terbaru yang hemat energi dan dan ramah lingkungan serta menggunakan bahan bakar alternatif secara efisien.
Sebagai informasi, pemerintah Indonesia belum lama ini mengeluarkan kebijakan mengenai Low Carbon Emission Program (LCEP) yang merupakan sebuah payung besar yang menaungi berbagai program ramah lingkungan. seperti, program Low Cost Green Car (LCGC), kendaraan hybrid, kendaraan berbahan bakar bio serta kendaraan elektrik.
Salah satu program tahap pertama di bawah payung LCEP yang ditekankan pemerintah Indonesia saat ini adalah Low Cost Green Car (LCGC) yang diharapkan akan memicu produsen otomotif nasional untuk menciptakan lebih banyak teknologi dan produk-produk yang mengusung kebijakan “Global Green.”
Dalam IIAC kali ini delapan pembicara yang mewakili 8 negara membahas prediksi pertumbuhan mobil hemat energi dan ramah lingkungan di masa depan. Dengan semakin gencarnya kampanye ramah lingkungan yang dilontarkan oleh para pelaku industri otomotif, mobil yang mampu memenuhi ekspektasi tersebut diperkirakan akan semakin dicari oleh konsumen.
Di sisi lain, kebijakan mobil ramah lingkungan yang terjangkau perlu dibarengi dengan sarana dan prasana pendukungnya, seperti, kesiapan bahan bakar yang mumpuni serta berbagai kebijakan dan peraturan pendukung lain seperti kebijakan di bidang finansial dan peraturan lain.
Gelaran IIMS tahun ini juga akan dipenuhi berbagai produk otomotif yang mengusung teknologi ramah lingkungan terbaru hasil kreasi para desainer dan teknisi berbagai produsen otomotif peserta pameran.
Kehadiran produk-produk tersebut diharapkan mampu memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat akan kendaraan yang ramah lingkungan namun tetap memberikan kenyamanan bagi para pemakainya. (*)
Tahun ini, IIAC diselenggarakan untuk mendukung “The 1st APEC-AD Workshop” yang mengusung tema bahasan “Green Car Development Facililation.” Tema ini membahas perkembangan kendaraan bersih emisi (Green Car) di kawasan Asia-Pacific. program ini diharapkan bisa menarik perhatian seluruh pemangku kepentingan di kawasan Asia-Pacific.
Konferensi dihadiri pembicara-pembicara bertaraf internasional yang datang mewakiuli beberapa negara, seperti, Amerika Serikat, Jepang, Korea, China, India, Thailand, Malaysia, dan Indonesia sendiri.
Salah satu topik pembahasaan adalah seputar perkembangan kebijakan mobil hemat energi dan ramah lingkungan dengan energi alternatif, yang saat ini sedang ramai dibicarakan. Para peserta juga akan diajak untuk mendiskusikan berbagai aspek terkait kebijakan di atas.
Acara yang dihadiri oleh para pelaku industri otomotif, pengamat dan pihak terkait lainnya ini dibuka oleh Jongkie D. Sugiharto selaku Ketua I Gaikindo. Bertindfak selaku keynote speaker adalah Budi Darmadi, Direktur Jendral Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi, selaku perwalikan dari Kementerian Perindustrian RI.
Pada sesi ini pembahasan difokuskan pada kebijakan-kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah Indonesia dalam mendukung mobil hemat energi, seperti, insentif dalam hal pajak dan peraturan lain yang berkaitan.
Jongkie D Sugiharto memuji pemerintah yang telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mendukung pengembangan green car di Tanah Air. “Ini merupakan awal yang bagus bagi pengembangan produk otomotif yang ramah lingkungan dan hemat energi. Langkah yang diambil pemerintah tentunya disambut positif oleh para pelaku pasar yang pada gilirannya akan ikut membantu menggerakkan industri otomotif nasional,” ujar Jongky.
Selain itu, konferensi ini juga menghadirkan pembicara lain dari dalam dan luar negeri yang akan membahas lebih jauh mengenai berbagai hal terkait dengan tema “Green Car Development Facilitation”.
Para pembicara antara lain akan mengangkat bahasan Advanced Auto Technology Development and Facilitation yang akan dibawakan oleh Matt Blunt, President of American Automotive Policy Council (AAPC) yang berasal dari Amerika.
Japanese Government's Effort in Developing Charging Infrastructures for EV/PHV oleh Mr. Tomohisa Maruyama, Electric Vehicle, Advance Technology, and ITS Promotion Office, Automotive Division, Manufacturing Industries Bureau, METI serta Mr. Kim Chul Whan, General Manager International Cooperation Team, Korean Automobile Manufacturers Association (KAMA), yang akan membahas tentang Current Status of Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).
Seluruh pembicara membahas perkembangan teknologi otomotif di negara mereka dengan mengandalkan teknologi terbaru yang hemat energi dan dan ramah lingkungan serta menggunakan bahan bakar alternatif secara efisien.
Sebagai informasi, pemerintah Indonesia belum lama ini mengeluarkan kebijakan mengenai Low Carbon Emission Program (LCEP) yang merupakan sebuah payung besar yang menaungi berbagai program ramah lingkungan. seperti, program Low Cost Green Car (LCGC), kendaraan hybrid, kendaraan berbahan bakar bio serta kendaraan elektrik.
Salah satu program tahap pertama di bawah payung LCEP yang ditekankan pemerintah Indonesia saat ini adalah Low Cost Green Car (LCGC) yang diharapkan akan memicu produsen otomotif nasional untuk menciptakan lebih banyak teknologi dan produk-produk yang mengusung kebijakan “Global Green.”
Dalam IIAC kali ini delapan pembicara yang mewakili 8 negara membahas prediksi pertumbuhan mobil hemat energi dan ramah lingkungan di masa depan. Dengan semakin gencarnya kampanye ramah lingkungan yang dilontarkan oleh para pelaku industri otomotif, mobil yang mampu memenuhi ekspektasi tersebut diperkirakan akan semakin dicari oleh konsumen.
Di sisi lain, kebijakan mobil ramah lingkungan yang terjangkau perlu dibarengi dengan sarana dan prasana pendukungnya, seperti, kesiapan bahan bakar yang mumpuni serta berbagai kebijakan dan peraturan pendukung lain seperti kebijakan di bidang finansial dan peraturan lain.
Gelaran IIMS tahun ini juga akan dipenuhi berbagai produk otomotif yang mengusung teknologi ramah lingkungan terbaru hasil kreasi para desainer dan teknisi berbagai produsen otomotif peserta pameran.
Kehadiran produk-produk tersebut diharapkan mampu memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat akan kendaraan yang ramah lingkungan namun tetap memberikan kenyamanan bagi para pemakainya. (*)