Amuk Perang Dunia Chat Terus Berkecamuk
Naskah: Andi Nursaiful/berbagai sumber Foto/Ilustrasi: Istimewa
Dunia chatting melalui Instant Messenger (IM) semakin populer saja. Blackberry sudah merelakan eksklusivitas BBM untuk digunakan di ponsel non Blackberry. Sementara Twitter pun merasa harus ikut terjun ke medan laga. Yang menarik, Indonesia termasuk negara pengguna IM terbesar di dunia.Survey menyebut, 90% aktivitas pengguna smartphone di Indonesia adalah chatting!
Dunia chatting melalui Instant Messenger (IM) semakin populer saja. Blackberry sudah merelakan eksklusivitas BBM untuk digunakan di ponsel non Blackberry. Sementara Twitter pun merasa harus ikut terjun ke medan laga. Yang menarik, Indonesia termasuk negara pengguna IM terbesar di dunia.Survey menyebut, 90% aktivitas pengguna smartphone di Indonesia adalah chatting!
Wajah dunia kembali terevolusi.Selain dunia fisik yang kita jalani sehari-hari, ada dunia paralel yang terus berkembang dan populasinya semakin membngkak dari tahun ke tahun. Itulah dunia instant messaging (IM). Keduanya seolah-olah berjalan sendiri-sendiri secara paralel.
Hasil survey yang dilansir The Radicati Group pada 22 September 2013 lalu, menyebutkan, saat ini ada lebih dari 3,4 milyar akun IM di seluruh dunia. Pada 2017 nanti, jumlah akun ini akan membengkak menjadi 4,4 milyar akun.
Instant Messaging secara sederhana bisa diartikan mengobrol secara online dengan transmisi teks
secara real-time melalui Internet. Seiring perkembangan revolusioner dunia mobile, khususnya
smartphone, dunia IM kini terbagi menjadi IM melalui desktop/PC, IM melalui perangkat ponsel
cerdas, dan IM yang bisa diaplikasikan di PC/Desktop dan ponsel sekaligus.
Kebanyakan aplikasi IM menyediakan fitur: Instant messages, Cha (termasuk chat face to face),
share Web links, video, images, sounds, files, Talk (bercakap melalui jaringan internet), streaming content, hinga mobile capabilities.
Jika beberapa dekade lalu, aplikasi IM baru tercatat berjumlah belasan, maka dalam beberapa tahun terakhir jumlahnya membengkak hingga puluhan bahkan ratusan aplikasi. Terutama aplikasi yang bisa digunakan sebagai mobile IM di perangkat ponsel cerdas.
Sebagian dari Anda mungkin hanya mengenal aplikasi-aplikasi populer, seperti, whatsapp, Line, WeChat, dan lain-lain, dan tak pernah mendengar aplikasi seperti, Kadu, Kopete, adium, jitsi, Mig 33, dan seterusnya. Bahkan aplikasi IM buatan lokal yang semakin populer di Indonesia, seperti Catfiz, mungkin saja Anda belum mendengarnya.
Ibarat dunia fisik yang kita tinggali, di mana kita tak mungkin bisa mengunjungi atau mendengar semua tempat yang ada di dunia, begitupun dunia IM. Begitu banyak aplikasi yang tersedia, tapi kita hanya mengenal sebagian.
Yang terang, perang laga di antara para penyedia layanan terus berkecamuk. Mereka berlomba-
lomba menyempurnakan aplikasinya agar menjadi lebih canggih, lebih menarik, dan lebih besar
jaringannya.
Popularitas IM yang terus meningkat, dan semakin luasnya pasar pengguna IM di seluruh dunia,
memaksa sejumlah penyedia layanan non IM untuk akhirnya terjun ke medan laga. Setelah penyedia
layanan media sosial Facebook ikut menyediakan Facebook Messenger beberapa waktu lalu, kini
Blackberry rela melepaskan eksklusivitasnya dengan menyediakan aplikasi BBM (Blackberry Messenger) untuk ponsel berbasis android dan iOS (kabarnya segera tersedia untuk ponsel berbasis Windows Phone dan juga versi PC/Desktop).
Twitter yang ikut merajai dunia media sosial bersama Facebook, kabarnya pun gregetan untuk ikut
terjun menyediakan layanan IM, termasuk kepada non-followers. Menurut AllThingsD, mereka sudah menyiapkan aplikasi canggih yang memungkinkan pengguna untuk saling bertukar teks hingga 140 karakter tanpa muncul di Twitter timeline. Fitur lain yang bisa mengancam ...