Alawiyah Al-Attas: Empati bagi para Pahlawan Devisa
*artikel ini dimuat pada edisi 085, Januari 2011
Berbagai kejadian memilukan hati yang dialami sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) di negeri orang yang selama ini menjadi sorotan masyarakat seharusnya tak perlu terjadi lagi jika perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) ke luar negeri memilih sikap seperti yang dipraktikkan Alawiyah Al-Attas.
Ya, sejak mengembangkan bisnis pengiriman TKI lebih dari 20 tahun silam, Alla, demikian ia kerap disapa, memilih mengirim TKI profesional agar dihargai di sejumlah negara tujuan, seperti ke kawasan Timur Tengah, termasuk Arab Saudi.
Ia mengakui pada masa lalu banyak pihak mengirim TKI ke negeri orang tanpa mendapat pelatihan terlebih dahulu di dalam negeri. “Tapi, zaman telah berubah. Kini, saya fokus mengirim TKI bekerja ke luar negeri setelah mendapat pelatihan,” tegasnya.
Alla prihatin dengan maraknya pemberitaan mengenai nasib mengenaskan yang menimpa TKI yang bekerja di luar negeri. Sesungguhnya, penyuka warna ungu ini berupaya menggabungkan misi kemanusiaan dalam bisnisnya melalui Tifar Holding Company.
Mulanya perempuan berparas cantik ini mengirim TKI hanya sekadar menyalurkan hobinya, yakni membantu orang Indonesia yang mau bekerja ke luar negeri. “Namun, hanya TKI profesional, misalnya seorang manajer, dan engineering, dan konstruksi yang saya kirim. Semula saya mengirim TKI ke sejumlah negara. Namun, kini saya memutuskan hanya ke Arab Saudi,” paparnya dengan senyum ramah.
Alasan ibu tiga anak ini memilih hanya ke Arab Saudi lantaran bagi TKI, khususnya TKI muslim, bisa memiliki kesempatan mengunjungi sejumlah kota di negara itu, seperti Mekah dan Madinah. “Jadi, TKI yang dikirim ke Arab Saudi bukan sekadar bekerja untuk mencari nafkah,” katanya, seraya menambahkan, Arab Saudi selama ini identik sebagai tempat bagi banyak orang untuk menunaikan ibadah haji.
Presiden Direktur Tifar Holding Company ini, mengungkapkan, permintaan pengiriman TKI profesional ke Arab Saudi memang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Alla menyadari mengirim TKI ke luar negeri tidak hanya sekadar bisnis semata, tapi juga melibatkan rasa nasionalisme.
Berbagai kejadian memilukan hati yang dialami sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) di negeri orang yang selama ini menjadi sorotan masyarakat seharusnya tak perlu terjadi lagi jika perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) ke luar negeri memilih sikap seperti yang dipraktikkan Alawiyah Al-Attas.
Ya, sejak mengembangkan bisnis pengiriman TKI lebih dari 20 tahun silam, Alla, demikian ia kerap disapa, memilih mengirim TKI profesional agar dihargai di sejumlah negara tujuan, seperti ke kawasan Timur Tengah, termasuk Arab Saudi.
Ia mengakui pada masa lalu banyak pihak mengirim TKI ke negeri orang tanpa mendapat pelatihan terlebih dahulu di dalam negeri. “Tapi, zaman telah berubah. Kini, saya fokus mengirim TKI bekerja ke luar negeri setelah mendapat pelatihan,” tegasnya.
Alla prihatin dengan maraknya pemberitaan mengenai nasib mengenaskan yang menimpa TKI yang bekerja di luar negeri. Sesungguhnya, penyuka warna ungu ini berupaya menggabungkan misi kemanusiaan dalam bisnisnya melalui Tifar Holding Company.
Mulanya perempuan berparas cantik ini mengirim TKI hanya sekadar menyalurkan hobinya, yakni membantu orang Indonesia yang mau bekerja ke luar negeri. “Namun, hanya TKI profesional, misalnya seorang manajer, dan engineering, dan konstruksi yang saya kirim. Semula saya mengirim TKI ke sejumlah negara. Namun, kini saya memutuskan hanya ke Arab Saudi,” paparnya dengan senyum ramah.
Alasan ibu tiga anak ini memilih hanya ke Arab Saudi lantaran bagi TKI, khususnya TKI muslim, bisa memiliki kesempatan mengunjungi sejumlah kota di negara itu, seperti Mekah dan Madinah. “Jadi, TKI yang dikirim ke Arab Saudi bukan sekadar bekerja untuk mencari nafkah,” katanya, seraya menambahkan, Arab Saudi selama ini identik sebagai tempat bagi banyak orang untuk menunaikan ibadah haji.
Presiden Direktur Tifar Holding Company ini, mengungkapkan, permintaan pengiriman TKI profesional ke Arab Saudi memang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Alla menyadari mengirim TKI ke luar negeri tidak hanya sekadar bisnis semata, tapi juga melibatkan rasa nasionalisme.