G Food & Coffee Factory: Surganya Pecinta Kopi
Naskah : Giattri Foto : Sutanto
Meski baru dibuka pada April 2014 lalu, resto yang kelahirannya dibidani oleh seorang pengusaha bernama Ganjar ini sudah menarik perhatian, ribuan pengunjung datang silih berganti ke resto ini dan tak sedikit pula menjadi pelanggan tetapnya, diantaranya Didi Petet, Gladys Suwandhi, perancang busana Itang Yunasz, dan Master Chef Indonesia Opik.
Betapa tidak, ragam kopi khas nusantara seperti Java Ciwidey, Java Raung, Toraja, Aceh Gayo, Mandaeling, Lintong, Bali Kintamani, Flores Bajawa, sampai Papua Wamena bisa ditemukan di resto yang beroperasi setiap hari dari pukul 07.00 – 23.00 WIB (kecuali weekend beroperasi hingga pukul 02.00 WIB) ini.
“Kopi disini adalah 100 persen arabika yang hanya bisa dihasilkan oleh daerah tertentu. Kelebihannya dibanding robusta adalah less caffeine, rasa yang dihasilkan juga tidak hanya pahit, tapi ada asamnya sedikit,” ungkap jelas Zainal Arifin selaku founder holding company.
Menariknya lagi, penyajian kopi tersebut dilakukan secara table serving, dimana Anda bisa melihat secara langsung barista meracik kopi dengan manual brew (alat seduh manual). Tak hanya itu, Anda juga bisa bertanya secara detail seputar kopi kepada baristanya.
“Tujuan didirikannya G Food & Coffee Factory ini bukanlah mencari keuntungan semata, namun kita ingin berbagi pengetahuan membuat kopi. Dari mulai roasting, cupping, manual brewing. Selektif green bean, roaster, barista, yang bekerja disini adalah mereka yang ahli di bidangnya,” jelas Lucky Sarwo, Concept & Design/ Marcomm.
Bila ke Bandung, mampirlah ke G Food & Coffee Factory (G Factory) yang terletak di Jalan Aria Jipang 1-3. Disamping tempatnya yang unik dengan desain interior yang eye catcing, Anda tidak hanya menikmati kopi dari berbagai penjuru negeri yang mengunggah selera, tapi juga bisa belajar banyak tentangnya. Soal harga? dengan kualitas bintang lima, resto ini menawarkan harga sesuai kantong mahasiswa.
Meski baru dibuka pada April 2014 lalu, resto yang kelahirannya dibidani oleh seorang pengusaha bernama Ganjar ini sudah menarik perhatian, ribuan pengunjung datang silih berganti ke resto ini dan tak sedikit pula menjadi pelanggan tetapnya, diantaranya Didi Petet, Gladys Suwandhi, perancang busana Itang Yunasz, dan Master Chef Indonesia Opik.
Betapa tidak, ragam kopi khas nusantara seperti Java Ciwidey, Java Raung, Toraja, Aceh Gayo, Mandaeling, Lintong, Bali Kintamani, Flores Bajawa, sampai Papua Wamena bisa ditemukan di resto yang beroperasi setiap hari dari pukul 07.00 – 23.00 WIB (kecuali weekend beroperasi hingga pukul 02.00 WIB) ini.
“Kopi disini adalah 100 persen arabika yang hanya bisa dihasilkan oleh daerah tertentu. Kelebihannya dibanding robusta adalah less caffeine, rasa yang dihasilkan juga tidak hanya pahit, tapi ada asamnya sedikit,” ungkap jelas Zainal Arifin selaku founder holding company.
Menariknya lagi, penyajian kopi tersebut dilakukan secara table serving, dimana Anda bisa melihat secara langsung barista meracik kopi dengan manual brew (alat seduh manual). Tak hanya itu, Anda juga bisa bertanya secara detail seputar kopi kepada baristanya.
“Tujuan didirikannya G Food & Coffee Factory ini bukanlah mencari keuntungan semata, namun kita ingin berbagi pengetahuan membuat kopi. Dari mulai roasting, cupping, manual brewing. Selektif green bean, roaster, barista, yang bekerja disini adalah mereka yang ahli di bidangnya,” jelas Lucky Sarwo, Concept & Design/ Marcomm.