Halal Destinations 2014
Naskah : Andi Nursaiful/berbagai sumber Foto : Istimewa
Di tengah booming-nya moslem friendly travel dunia, negara-negara non-muslim justru lebih siap menyambut para turis muslim. Buktinya, Singapura adalah salah satu negara yang dianggap paling siap menyambut turis muslim tahun ini. Meskipun mengalami pertumbuhan industri pariwisata dua kali lipat tahun lalu, Indonesia masih ada di urutan keempat sebagai negara tujuan wisata halal 2014.
Statistik industri pariwisata global menyebutkan, turis muslim dunia membelanjakan USD137 milyar pada 2012 (tidak termasuk perjalanan haji dan umroh), atau sebesar 12,5% dari total
total pengeluarkan turis dunia.
Data yang dihimpun dalam laporan State of The Global Islamic Economy 2013, oleh Thomson Reuters, itu, memprediksi pengeluaran turis muslim akan meningkat pesat menjadi USD181 milyar pada 2018.
Sementara itu, agan layanan halal-friendly travel yang berbasis di Singapura, Crescentrating, menghitung pasar turis muslim pada 2013 senilai USD140 milyar, atau hampir 13% dari nilai pasar turisme dunia. Crescentrating, memprediksi nilai pasar turis muslim pada 2020 akan meningkat menjadi USD200 milyar per tahunnya.
Halal Tourism
Dalam industri turisme global, pasar turis muslim sempat dikesampingkan. Terutama sejak peristiwa 9/11, yang membatasi perjalanan turis-turis muslim hanya ke destinasi yang lebih toleran terhadap warga muslim, seperti, Malaysia, Turki, dan Dubai.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, pasar turis muslim dunia, yang kini dikenal sebagai Muslim-friendly tourism, Halal tourism atau Spiritual tourism, tiba-tiba booming dan sangat menjanjikan.
Pasar spesifik dalam industri turisme global ini mensyaratkan fasilitas dan infrastruktur turisme yang mengakomodasi kebutuhan para turis muslim, seperti, makanan halal, lingkungan yang lebih family-friendly, fasilitas untuk ibadah, layanan perjalanan spiritual, dan lain sebagainya.
Ironisnya, negara-negara non-muslim justru lebih siap menyambut booming pasar turis muslim ini ketimbang negara-negara muslim atau negara-negara berpenduduk muslim terbesar. Dalam perhelatan Global Islamic Economy Summit 2013 lalu, negara-negara non-muslim, seperti Australia, Inggris, Selandia Baru, Singapura, Jepang, justru lebih dulu menyiapkan diri dengan berbagai fasilitas untuk menyambut turis muslim dunia.
Jepang, misalnya, sudah menyiapkan fasilitas mushala di bandara-bandara, sementara kamar-kamar hotel-hotel di Jepang justru lebih peduli dengan kebutuhan tamu muslim ketimbang hotel-hotel di sebagian negara muslim, seperti Mesir, misalnya.
Singapura memberikan contoh betapa para pemain industri pariwisata di negeri mini itu jauh lebih responsif dalam membaca peluang pasar ketimbang negara-negara berpenduduk muslim terbesar di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
Singapura yang penduduk muslimnya sangat minoritas, justri sangat serius dalam membangun fasilitas serta menyiapkan infrastruktur untuk Halal tourism. Saat ini mereka punya situs HalalTrip.com, yang menyediakan fitur lengkap dan info bagi turis muslim yang akan berkunjung. Boleh dibilang, HalalTrip.com adalah website wisata (sekaligus untuk pemesanan perjalanan wisata secara online) pertama yang memuat fitur terlengkap bagi turis muslim.
Industri Pariwisata Indonesia
Sesungguhnya, Indonesia tercatat sebagai negara dengan pertumbuhan industri pariwisata tertinggi di antara negara-negara anggota G20 pada 2013. Hasil riset terbaru yang dikeluarkan oleh The World Travel & Tourism Council (WTTC), pada April 2014, menyebutkan, induastri pariwisata Indonesia meningkat 8,4% pada 2013.
Dalam laporan Economic Impact Report 2014 yang dikeluarkan oleh otoritas industri pariwisata global, itu, Indonesia mampu mencetak pertumbuhan double digit (15,1%) pengeluaran/belanja turis mancanegara.
Tahun ini, WTTC memprediksi pertumbuhan industri pariwisata Indonesia akan mencapai 8,1%, di mana pengeluaran/belanja turis mancanegara diprediksi kembali akan meningkat double digital sebesar 14,2%.
Sayangnya, para pelaku industri pariwisata di Tanah Air tidak memfokuskan diri pada segmen pasar turisme yang tengah booming, yang itu Halal tourism. Padahal, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar dunia, Indonesia seharusnya mampu menjadi negara tujuan utama turis muslim dunia.
Peluang ini justru dimanfaatkan oleh negara-negara tetangga Indonesia, yang dalam hal jumlah penduduk muslim kalah jauh, terutama Singapura, Thailand, dan Malaysia. Buktinya, hasil riset terbaru yang dilansir Crescentrating, menempatkan Singapura dan Malaysia menjadi negara destinasi utama pasar Halal tourism dunia pada 2014.
Malaysia menempati urutan teratas untuk kategori negara-negara anggota OKI (Organisasi Konferensi Islam), sementara Singapura di urutan teratas dalam kategori negara-negara non anggota OKI, alias negara-negara non-muslim.
Destinasi Halal
Di antara negara-negara anggota OKI, Malaysia sudah empat kali berturut-turut menempati posisi teratas sebagai negara destinasi utama Halal tourism, sejak 2011. Sejak 2011 Crescentrating menggelar survey tahunan terhadap 50 negara untuk menetapkan peringkat negara-negara Halal Friendly Holiday Destinations.
Peringkat didasarkan pada seberapa bagus sebuah negara mengakomodir kebutuhan turis muslim, terutama dalam hal menyediakan makanan halala, layanan halal, hingg fasilitas ibadah untuk turis muslim. Survey didasarkan pada sudut pandang para turis, bukan warga lokal.
Tahun ini, Malaysia yang menyiapkan fasilitas ibadah di hampir setiap sudut negerinya, tetap memimpin di urutan teratas di antara negara-negara anggota OKI. Malaysia mengumpulkan poin 8,4, mengungguli UEA (7,0), Turki (6,7), Indonesia (6,5), Arab Saudi (6,5), Maroko (6,4), Yordania (6,3), Qatar (6,3), Tusinia (6,2), dan Mesir (6,2).
Peringkat Halal Friendly Holiday Destinations di negara-negara anggota OKI berikutnya, masing-masing: Oman(6,2), Brunei(6,2), Bangladesh (5,9), Iran (5,9), Maladewa(5,7), Kuwait (5,7), Bahrain (5,5), Pakistan (5,2), Aljazair (5,2), Albania (4,9), Senegal (4,8), Lebanon (4,6), Azerbaijan (4,6), Kazhakstan (4,5), Kyrgystan (4,5), Tajikistan (4,5), Uzbekistan (4,3), dan Nigeria (4,2).
Yang menarik, peringkat Halal Friendly Holiday Destinations untuk negara-negara non anggota OKI, dipimpin oleh negara kota yang memiliki minoritas penduduk muslim. Negeri mini ini justru menjadi destinasi utama turis muslim, di luar negara anggota OKI.
Singapura dengan skor 6,4 poin, mengungguli Afrika Selatan (5,8), Thailand (5,5), Inggris(5,5), Bosnia Herzegovina(5,5), India(5,4), Hongkong (4,8), Jerman (4,8), Australia(4,8), Tanzania (4,8), Austria (4,7), Swiss(4,7), Perancis (4,7), Srilanka (4,6), Amerika Serikat (4,6), China (4,6), Jepang (4,5), Belanda (4,5), Kenya (4,5), Spanyol (4,5), Rusia (4,4), Taiwan (4,3), Filipina (4,3), Kanada (4,3), Siprus (4,2), Selandia Baru (4,2), Mauritius (4,1), Fiji (4,0), Italia(4,0), Belgia(4,0), Irlandia (4,0), Meksiko (4,0).
Jika pemeringkatan tidak dipilah-pilah antara negara-negara anggota OKI dan non-OKI, maka Indonesia dan Saudi Arabia hanya unggul tipis satu poin dari Singapura. Singapura bahkan lebih unggul dari negara-negara Islam, seperti, Maroko, Yordania, Qatar, Tusinia, Mesir, Oman, Brunei, Iran, Kuwait, Bahrain, Aljazair, dan Lebanon.
Jika diperingkat tanpa pengelompokan, maka Halal Friendly Holiday Destinations akan seperti ini: Malaysia (8,4), UEA (7,0), Turki (6,7), Indonesia (6,5), Arab Saudi (6,5), Maroko (6,4), Singapura (6,4), Yordania (6,3), Qatar (6,3), Tusinia (6,2), Mesir (6,2), Oman (6,2), Brunei (6,2), Bangladesh (5,9), Iran (5,9), Afrika Selatan (5,8), Maladewa (5,7), Kuwait (5,7), Thailand (5,5), Inggris (5,5), Bosnia Herzegovina(5,5), Bahrain (5,5), India (5,4), Pakistan (5,2), Aljazair (5,2), Albania (4,9), Hongkong (4,8), Jerman (4,8), Australia (4,8), Tanzania (4,8), Senegal (4,8), Austria (4,7), Swiss (4,7), Perancis (4,7), Srilanka (4,6), Amerika Serikat (4,6), China (4,6), Lebanon (4,6), Azerbaijan (4,6), Jepang (4,5), Belanda (4,5), Kenya (4,5), Spanyol (4,5), Kazhakstan (4,5), Kyrgystan (4,5), Tajikistan (4,5), Rusia (4,4), Uzbekistan (4,3), Taiwan (4,3), Filipina (4,3), Kanada (4,3), Nigeria (4,2), Siprus (4,2), Selandia Baru (4,2), Mauritius (4,1), Fiji (4,0), Italia (4,0), Belgia (4,0), Irlandia (4,0), dan Meksiko (4,0).
Posisi Indonesia yang tahun ini berada di peringkat ke-4, baik untuk kategori negara-negara anggota OKI maupun secara global, tercatat lebih baik dari posisi tahun lalu (2013), yang berada di peringkat ke-7 di bawah Malaysia, Mesir, UEA, Turki, Arab Saudi, dan Singapura.
Perolehan skor Indonesia tahun ini (6,5) jauh lebih baik ketimbang tahun lalu, yaitu 6,1 (sama dengan skor Maroko dan Yordania), dan kalah dua poin dengan Singapura (6,3). Peringkat tahun 2013 bisa dilihat pada tabel di bawah ini:
Halal Friendly Holiday Destinations 2013
(Seluruh Negara)
1. Malaysia (poin: 8,7)
2. Mesir (poin: 6,7)
3. Uni Emirat Arab dan Turki (poin: 6,6)
4. Arab Saudi (poin: 6,4)
5. Singapura (poin: 6,3)
6. Indonesia, Maroko, dan Yordania (poin: 6,1)
7. Brunei, Qatar, Tunisia, dan Oman (poin: 6,0)
8. Bangladesh, Bosnia & Herzegovina, dan Thailand (poin 5,9)
9. Afrika Selatan (poin: 5,8)
10. Malidives dan Kuwait (poin 5,7)
Sumber: Crescentrating Pte. Ltd
Halal Friendly Holiday Destinations 2013
(Negara anggota OKI)
1. Malaysia (poin: 8,7)
2. Mesir (poin: 6,7)
3. Uni Emirat Arab dan Turki (poin: 6,6)
4. Arab Saudi (poin: 6,4)
5. Indonesia, Maroko, dan Yordania (poin: 6,1)
6. Brunei, Qatar, Tunisia, dan Oman (poin: 6,0)
7. Bangladesh (poin 5,9)
8. Malidives dan Kuwait (poin 5,7)
9. Iran (poin: 5,6)
10. Pakistan (poin: 5,0)
Sumber: Crescentrating Pte. Ltd
Halal Friendly Holiday Destinations 2013
(Non-OKI)
1. Singapura (poin: 6,3)
2. Bosnia & Herzegovina dan Thailand (poin: 5,9)
3. Afrika Selatan (poin: 5,8)
4. India (poin: 5,6)
5. Inggris (poin: 5,3)
6. Sri Lanka (poin: 5,2)
7. Australia (poin: 4,7)
8. Jerman, Hong Kong, Tanzania, Kenya, China, AS, dan Austria (poin: 4,5)
9. Filipina, Spanyol, dan Kanada (poin: 4,2)
10. Rusia dan Selandia Baru (poin: 4,1)
Sumber: Crescentrating Pte. Ltd.
Di tengah booming-nya moslem friendly travel dunia, negara-negara non-muslim justru lebih siap menyambut para turis muslim. Buktinya, Singapura adalah salah satu negara yang dianggap paling siap menyambut turis muslim tahun ini. Meskipun mengalami pertumbuhan industri pariwisata dua kali lipat tahun lalu, Indonesia masih ada di urutan keempat sebagai negara tujuan wisata halal 2014.
Statistik industri pariwisata global menyebutkan, turis muslim dunia membelanjakan USD137 milyar pada 2012 (tidak termasuk perjalanan haji dan umroh), atau sebesar 12,5% dari total
total pengeluarkan turis dunia.
Data yang dihimpun dalam laporan State of The Global Islamic Economy 2013, oleh Thomson Reuters, itu, memprediksi pengeluaran turis muslim akan meningkat pesat menjadi USD181 milyar pada 2018.
Sementara itu, agan layanan halal-friendly travel yang berbasis di Singapura, Crescentrating, menghitung pasar turis muslim pada 2013 senilai USD140 milyar, atau hampir 13% dari nilai pasar turisme dunia. Crescentrating, memprediksi nilai pasar turis muslim pada 2020 akan meningkat menjadi USD200 milyar per tahunnya.
Halal Tourism
Dalam industri turisme global, pasar turis muslim sempat dikesampingkan. Terutama sejak peristiwa 9/11, yang membatasi perjalanan turis-turis muslim hanya ke destinasi yang lebih toleran terhadap warga muslim, seperti, Malaysia, Turki, dan Dubai.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, pasar turis muslim dunia, yang kini dikenal sebagai Muslim-friendly tourism, Halal tourism atau Spiritual tourism, tiba-tiba booming dan sangat menjanjikan.
Pasar spesifik dalam industri turisme global ini mensyaratkan fasilitas dan infrastruktur turisme yang mengakomodasi kebutuhan para turis muslim, seperti, makanan halal, lingkungan yang lebih family-friendly, fasilitas untuk ibadah, layanan perjalanan spiritual, dan lain sebagainya.
Ironisnya, negara-negara non-muslim justru lebih siap menyambut booming pasar turis muslim ini ketimbang negara-negara muslim atau negara-negara berpenduduk muslim terbesar. Dalam perhelatan Global Islamic Economy Summit 2013 lalu, negara-negara non-muslim, seperti Australia, Inggris, Selandia Baru, Singapura, Jepang, justru lebih dulu menyiapkan diri dengan berbagai fasilitas untuk menyambut turis muslim dunia.
Jepang, misalnya, sudah menyiapkan fasilitas mushala di bandara-bandara, sementara kamar-kamar hotel-hotel di Jepang justru lebih peduli dengan kebutuhan tamu muslim ketimbang hotel-hotel di sebagian negara muslim, seperti Mesir, misalnya.
Singapura memberikan contoh betapa para pemain industri pariwisata di negeri mini itu jauh lebih responsif dalam membaca peluang pasar ketimbang negara-negara berpenduduk muslim terbesar di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
Singapura yang penduduk muslimnya sangat minoritas, justri sangat serius dalam membangun fasilitas serta menyiapkan infrastruktur untuk Halal tourism. Saat ini mereka punya situs HalalTrip.com, yang menyediakan fitur lengkap dan info bagi turis muslim yang akan berkunjung. Boleh dibilang, HalalTrip.com adalah website wisata (sekaligus untuk pemesanan perjalanan wisata secara online) pertama yang memuat fitur terlengkap bagi turis muslim.
Industri Pariwisata Indonesia
Sesungguhnya, Indonesia tercatat sebagai negara dengan pertumbuhan industri pariwisata tertinggi di antara negara-negara anggota G20 pada 2013. Hasil riset terbaru yang dikeluarkan oleh The World Travel & Tourism Council (WTTC), pada April 2014, menyebutkan, induastri pariwisata Indonesia meningkat 8,4% pada 2013.
Dalam laporan Economic Impact Report 2014 yang dikeluarkan oleh otoritas industri pariwisata global, itu, Indonesia mampu mencetak pertumbuhan double digit (15,1%) pengeluaran/belanja turis mancanegara.
Tahun ini, WTTC memprediksi pertumbuhan industri pariwisata Indonesia akan mencapai 8,1%, di mana pengeluaran/belanja turis mancanegara diprediksi kembali akan meningkat double digital sebesar 14,2%.
Sayangnya, para pelaku industri pariwisata di Tanah Air tidak memfokuskan diri pada segmen pasar turisme yang tengah booming, yang itu Halal tourism. Padahal, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar dunia, Indonesia seharusnya mampu menjadi negara tujuan utama turis muslim dunia.
Peluang ini justru dimanfaatkan oleh negara-negara tetangga Indonesia, yang dalam hal jumlah penduduk muslim kalah jauh, terutama Singapura, Thailand, dan Malaysia. Buktinya, hasil riset terbaru yang dilansir Crescentrating, menempatkan Singapura dan Malaysia menjadi negara destinasi utama pasar Halal tourism dunia pada 2014.
Malaysia menempati urutan teratas untuk kategori negara-negara anggota OKI (Organisasi Konferensi Islam), sementara Singapura di urutan teratas dalam kategori negara-negara non anggota OKI, alias negara-negara non-muslim.
Destinasi Halal
Di antara negara-negara anggota OKI, Malaysia sudah empat kali berturut-turut menempati posisi teratas sebagai negara destinasi utama Halal tourism, sejak 2011. Sejak 2011 Crescentrating menggelar survey tahunan terhadap 50 negara untuk menetapkan peringkat negara-negara Halal Friendly Holiday Destinations.
Peringkat didasarkan pada seberapa bagus sebuah negara mengakomodir kebutuhan turis muslim, terutama dalam hal menyediakan makanan halala, layanan halal, hingg fasilitas ibadah untuk turis muslim. Survey didasarkan pada sudut pandang para turis, bukan warga lokal.
Tahun ini, Malaysia yang menyiapkan fasilitas ibadah di hampir setiap sudut negerinya, tetap memimpin di urutan teratas di antara negara-negara anggota OKI. Malaysia mengumpulkan poin 8,4, mengungguli UEA (7,0), Turki (6,7), Indonesia (6,5), Arab Saudi (6,5), Maroko (6,4), Yordania (6,3), Qatar (6,3), Tusinia (6,2), dan Mesir (6,2).
Peringkat Halal Friendly Holiday Destinations di negara-negara anggota OKI berikutnya, masing-masing: Oman(6,2), Brunei(6,2), Bangladesh (5,9), Iran (5,9), Maladewa(5,7), Kuwait (5,7), Bahrain (5,5), Pakistan (5,2), Aljazair (5,2), Albania (4,9), Senegal (4,8), Lebanon (4,6), Azerbaijan (4,6), Kazhakstan (4,5), Kyrgystan (4,5), Tajikistan (4,5), Uzbekistan (4,3), dan Nigeria (4,2).
Yang menarik, peringkat Halal Friendly Holiday Destinations untuk negara-negara non anggota OKI, dipimpin oleh negara kota yang memiliki minoritas penduduk muslim. Negeri mini ini justru menjadi destinasi utama turis muslim, di luar negara anggota OKI.
Singapura dengan skor 6,4 poin, mengungguli Afrika Selatan (5,8), Thailand (5,5), Inggris(5,5), Bosnia Herzegovina(5,5), India(5,4), Hongkong (4,8), Jerman (4,8), Australia(4,8), Tanzania (4,8), Austria (4,7), Swiss(4,7), Perancis (4,7), Srilanka (4,6), Amerika Serikat (4,6), China (4,6), Jepang (4,5), Belanda (4,5), Kenya (4,5), Spanyol (4,5), Rusia (4,4), Taiwan (4,3), Filipina (4,3), Kanada (4,3), Siprus (4,2), Selandia Baru (4,2), Mauritius (4,1), Fiji (4,0), Italia(4,0), Belgia(4,0), Irlandia (4,0), Meksiko (4,0).
Jika pemeringkatan tidak dipilah-pilah antara negara-negara anggota OKI dan non-OKI, maka Indonesia dan Saudi Arabia hanya unggul tipis satu poin dari Singapura. Singapura bahkan lebih unggul dari negara-negara Islam, seperti, Maroko, Yordania, Qatar, Tusinia, Mesir, Oman, Brunei, Iran, Kuwait, Bahrain, Aljazair, dan Lebanon.
Jika diperingkat tanpa pengelompokan, maka Halal Friendly Holiday Destinations akan seperti ini: Malaysia (8,4), UEA (7,0), Turki (6,7), Indonesia (6,5), Arab Saudi (6,5), Maroko (6,4), Singapura (6,4), Yordania (6,3), Qatar (6,3), Tusinia (6,2), Mesir (6,2), Oman (6,2), Brunei (6,2), Bangladesh (5,9), Iran (5,9), Afrika Selatan (5,8), Maladewa (5,7), Kuwait (5,7), Thailand (5,5), Inggris (5,5), Bosnia Herzegovina(5,5), Bahrain (5,5), India (5,4), Pakistan (5,2), Aljazair (5,2), Albania (4,9), Hongkong (4,8), Jerman (4,8), Australia (4,8), Tanzania (4,8), Senegal (4,8), Austria (4,7), Swiss (4,7), Perancis (4,7), Srilanka (4,6), Amerika Serikat (4,6), China (4,6), Lebanon (4,6), Azerbaijan (4,6), Jepang (4,5), Belanda (4,5), Kenya (4,5), Spanyol (4,5), Kazhakstan (4,5), Kyrgystan (4,5), Tajikistan (4,5), Rusia (4,4), Uzbekistan (4,3), Taiwan (4,3), Filipina (4,3), Kanada (4,3), Nigeria (4,2), Siprus (4,2), Selandia Baru (4,2), Mauritius (4,1), Fiji (4,0), Italia (4,0), Belgia (4,0), Irlandia (4,0), dan Meksiko (4,0).
Posisi Indonesia yang tahun ini berada di peringkat ke-4, baik untuk kategori negara-negara anggota OKI maupun secara global, tercatat lebih baik dari posisi tahun lalu (2013), yang berada di peringkat ke-7 di bawah Malaysia, Mesir, UEA, Turki, Arab Saudi, dan Singapura.
Perolehan skor Indonesia tahun ini (6,5) jauh lebih baik ketimbang tahun lalu, yaitu 6,1 (sama dengan skor Maroko dan Yordania), dan kalah dua poin dengan Singapura (6,3). Peringkat tahun 2013 bisa dilihat pada tabel di bawah ini:
Halal Friendly Holiday Destinations 2013
(Seluruh Negara)
1. Malaysia (poin: 8,7)
2. Mesir (poin: 6,7)
3. Uni Emirat Arab dan Turki (poin: 6,6)
4. Arab Saudi (poin: 6,4)
5. Singapura (poin: 6,3)
6. Indonesia, Maroko, dan Yordania (poin: 6,1)
7. Brunei, Qatar, Tunisia, dan Oman (poin: 6,0)
8. Bangladesh, Bosnia & Herzegovina, dan Thailand (poin 5,9)
9. Afrika Selatan (poin: 5,8)
10. Malidives dan Kuwait (poin 5,7)
Sumber: Crescentrating Pte. Ltd
Halal Friendly Holiday Destinations 2013
(Negara anggota OKI)
1. Malaysia (poin: 8,7)
2. Mesir (poin: 6,7)
3. Uni Emirat Arab dan Turki (poin: 6,6)
4. Arab Saudi (poin: 6,4)
5. Indonesia, Maroko, dan Yordania (poin: 6,1)
6. Brunei, Qatar, Tunisia, dan Oman (poin: 6,0)
7. Bangladesh (poin 5,9)
8. Malidives dan Kuwait (poin 5,7)
9. Iran (poin: 5,6)
10. Pakistan (poin: 5,0)
Sumber: Crescentrating Pte. Ltd
Halal Friendly Holiday Destinations 2013
(Non-OKI)
1. Singapura (poin: 6,3)
2. Bosnia & Herzegovina dan Thailand (poin: 5,9)
3. Afrika Selatan (poin: 5,8)
4. India (poin: 5,6)
5. Inggris (poin: 5,3)
6. Sri Lanka (poin: 5,2)
7. Australia (poin: 4,7)
8. Jerman, Hong Kong, Tanzania, Kenya, China, AS, dan Austria (poin: 4,5)
9. Filipina, Spanyol, dan Kanada (poin: 4,2)
10. Rusia dan Selandia Baru (poin: 4,1)
Sumber: Crescentrating Pte. Ltd.