Smartphone Selfie Premium
Andi Nursaiful/berbagai sumber, Foto: Istimewa
Hampir separuh orang dewasa (47%) mengaku melakukan selfie. Sebanyak 40% orang berusia 18-24 tahun mengaku melakukan selfie setidaknya seminggu sekali, dan wanita 1/3 kali lebih banyak melakukan selfie dibanding pria.
Fenomena global ini kontan ditangkap dengan baik oleh produsen ponsel cerdas, dengan berlomba mendesain ponsel dengan fitur khusus selfie.
Data yang dihimpun Sony Mobile, menyebutkan, selfie pertama kali dilakukan pada 2004, dan diunggah di Flickr. Baru delapan tahun kemudian, 2012, kata “selfie” benar-benar meledak.
Penggunaan kata “selfie” meroket hingga 17.000% dan dinobatkan sebagai Top 10 Buzzwords tahun 2012 oleh Time Magazine. Bulan November tahun lalu, kata “selfie” pun diumumkan sebagai “Word of the Year” oleh Oxford English Dictionary.
Selfie wajah seseorang yang dibagikan melalui situs sosial, 38% lebih mungkin untuk di-Like, dan 32% lebih mungkin dikomentari. Lantas, ada enam hal teratas yang disentuh ulang secara realtime sebelum sebuah foto selfie di-share, yaitu: 34% noda pada wajah, 15% bentuk wajah, 14% warna kulit, 3% bibir, 3% warna / kecerahan mata, 2% bentuk/ukuran mata, dan sisanya tidak jawab/tidak tahu.
Tidak semua smartphone mampu melakukan tugas touch up tadi. Sebab, fungsi kamera sebuah smartphone dalam meningkatkan kualitas foto selfie, seharusnya: Lampu kilatnya mampu memastikan foto berpencahayaan cukup (27%), mampu menambahkan efek gambar atau meng ubah warna (27%), lensanya bersudut luas untuk menangkap lebih banyak teman atau background ke dalam frame (23%), mampu mengambil banyak foto hanya dengan satu tekanan tombol (12%), dan kemampuan berbagi foto melalui media sosial secara instan (7%).
Di sinilah lahan perlombaan baru di antara para produsen smartphone dunia. Mereka berlomba mengakomodir fitur-fitur yang mampu memneuhi kebutuhan untuk menghasilkan sebuah foto selfie yang maksimal. Di halaman-halaman berikut adalah sejumlah smartphone kelas premium yang mengusung fitur khusus untuk selfie.
Hampir separuh orang dewasa (47%) mengaku melakukan selfie. Sebanyak 40% orang berusia 18-24 tahun mengaku melakukan selfie setidaknya seminggu sekali, dan wanita 1/3 kali lebih banyak melakukan selfie dibanding pria.
Fenomena global ini kontan ditangkap dengan baik oleh produsen ponsel cerdas, dengan berlomba mendesain ponsel dengan fitur khusus selfie.
Data yang dihimpun Sony Mobile, menyebutkan, selfie pertama kali dilakukan pada 2004, dan diunggah di Flickr. Baru delapan tahun kemudian, 2012, kata “selfie” benar-benar meledak.
Penggunaan kata “selfie” meroket hingga 17.000% dan dinobatkan sebagai Top 10 Buzzwords tahun 2012 oleh Time Magazine. Bulan November tahun lalu, kata “selfie” pun diumumkan sebagai “Word of the Year” oleh Oxford English Dictionary.
Selfie wajah seseorang yang dibagikan melalui situs sosial, 38% lebih mungkin untuk di-Like, dan 32% lebih mungkin dikomentari. Lantas, ada enam hal teratas yang disentuh ulang secara realtime sebelum sebuah foto selfie di-share, yaitu: 34% noda pada wajah, 15% bentuk wajah, 14% warna kulit, 3% bibir, 3% warna / kecerahan mata, 2% bentuk/ukuran mata, dan sisanya tidak jawab/tidak tahu.
Tidak semua smartphone mampu melakukan tugas touch up tadi. Sebab, fungsi kamera sebuah smartphone dalam meningkatkan kualitas foto selfie, seharusnya: Lampu kilatnya mampu memastikan foto berpencahayaan cukup (27%), mampu menambahkan efek gambar atau meng ubah warna (27%), lensanya bersudut luas untuk menangkap lebih banyak teman atau background ke dalam frame (23%), mampu mengambil banyak foto hanya dengan satu tekanan tombol (12%), dan kemampuan berbagi foto melalui media sosial secara instan (7%).
Di sinilah lahan perlombaan baru di antara para produsen smartphone dunia. Mereka berlomba mengakomodir fitur-fitur yang mampu memneuhi kebutuhan untuk menghasilkan sebuah foto selfie yang maksimal. Di halaman-halaman berikut adalah sejumlah smartphone kelas premium yang mengusung fitur khusus untuk selfie.