Bethsaida Hospitals Dental Center Tawarkan Perawatan Estetika Gigi dengan Metode Terkini
Bethsaida Hospitals Dental Center (BHDC), salah satu unit pelayanan di Bethsaida Hospitals hari ini menggelar diskusi mengenai pemilihan perawatan estetika yang tepat guna mengembalikan fungsi gigi dan mempercantik tampilannya. BHDC mendefinisikan pelayanan aesthetic dental sebagai suatu konsep yang berevolusi seiring dengan berkembangnya teknologi dan munculnya ragam metode kecantikan baru yang mampu mengakomodasi metode perawatan gigi secara konvensional (promotif, preventif, dan kuratif).
Tanpa mengurangi elemen penting dalam metode perawatan konvensional, BHDC mengenalkan berbagai variasi metode perawatan kecantikan pada gigi. Drg. RA. Syanti W. Astuty dan Head of Bethsaida Hospitals Dental Center, drg. TB Iman Wahyu Kusumadirja memaparkan penjelasan mengenai program rehabilitasi gigi dan mulut secara menyeluruh (Full Mouth Rehabilitation Program), yang di dalamnya juga terdapat metode perawatan rehabilitasi senyum (smile makeover).
Iman mendefinisikan Full Mouth Rehabilitation Program sebagai perawatan sistematis yang diberikan kepada pasien untuk mengembalikan fungsi utama gigi dan gusi.
“Masih banyak dari kita yang belum menyadari pentingnya melakukan konsultasi dan perawatan kesehatan mulut secara berkala. Apabila kita lalai memerhatikan kondisi kesehatan gigi, maka kemungkinan terjadinya penurunan fungsi gigi dan gusi akan semakin besar. Hal ini tentunya akan mengganggu kesehatan mulut,” terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan Full Mouth Rehabilitation Program menggunakan beberapa metode yang sudah cukup familiar untuk publik seperti veneer, implant gigi, dan bleaching, sehingga calon pasien dapat mengenal terlebih dahulu jenis-jenis perawatan pada gigi.
Sementara Syanti menjelaskan Smile Makeover adalah jenis perawatan yang tidak hanya mengembalikan fungsi gigi dan mulut secara menyeluruh, tetapi juga mampu menampilkan senyum terbaik Anda. Dengan didukung oleh peralatan medis berteknologi modern, dokter (atau dalam hal ini disebut desainer) akan melakukan rangkaian pemeriksaan kondisi gigi secara menyeluruh.
“Setelah itu, pasien akan menerima blu print yang merupakan hasil dari analisis kondisi gigi dan hasil identifikasi rehabilitasi apa saa yang dibutuhkan oleh pasien. Proses inilah yang kami sebut dengan cosmetic imaging,” jelasnya. Gia