5 Dekade, RNI Luncurkan Buku
PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) tahun ini berusia 50 tahun. Pasang-surut, jatuh-bangun, untung-rugi telah lengkap menjadi warna dalam 5 dekade RNI. Perjalanan panjang tersebut dirangkai menjadi sebuah buku berjudul “Transformasi RNI TERBANG TINGGI”. Buku yang menceritakan sekelumit perjalanan RNI dalam menghadapi tantangan melalu berbagai terobosan, dan pengembangan inovasi itu menjadi pelengkap kado RNI bagi negeri.
Untuk memaknai peluncuran buku “Transformasi RNI TERBANG TINGGI”, kemarin RNI menggelar acara bedah buku di Gedung RNI, Kuningan, Jakarta. Acara peluncuran dan bedah buku tersebut dihadiri Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dan Menteri Perindustrian Saleh Husin. Selain itu, turut hadir pula Pejabat Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, Pejabat-pejabat BUMN, dan tokoh pengusaha seperti Aksa Mahmud, Setiawan Djody, dan Sandiaga Uno. Tokoh-tokoh tersebut memperoleh kehormatan menerima buku “Transformasi RNI TERBANG TINGGI” cetakan pertama.
Direktur RNI Ismed Hasan Putro mengungkapkan, buku “Transformasi RNI TERBANG TINGGI” merupakan intisari dari upaya RNI menapaki pencapaan yang lebih tinggi melalui berbagai terobosan, pengembangan, dan inovasi yang gencar dilakukan akhir-akhir ini. Isinya menceritakan apa dan bagaimana pengembangan dan inovasi yang telah dilakukan pada tiap core bisnis RNI yang terdiri dari Agribisnis, farmasi dan alat kesehatan, distribusi dan perdagangan, dan properti.
Ismed mengatakan, di lapangan, tentu tidak mudah melakoni berbagai terobosan itu. Namun, justru disitulah letak menariknya buku ini. RNI ingin bercerita seraya berbagi kisah bagaimana kondisi usaha di tiap core bisnis RNI, lalu sentuhan inovasi apa yang coba diterapkan, hingga perubahan apa yang kini terjadi efek dari inovasi tersebut.
“Semua terangkum dalam buku “Transformasi RNI TERBANG TINGGI” dengan harapan menjadi evaluasi, pembelajaran, dan motivasi baik bagi internal RNI maupun perusahaan lainnya. Pada intinya, melalui buku ini RNI ingin berbagi pengalaman dan spirit perubahan untuk Indonesia yang lebih baik,” tandas Ismed.
Sebagai bentuk pemaknaan terhadap semangat buku ini, digelar pula acar bedah buku pada kesempatan yang sama. Hadir sebagai pembedah Guru Besar UI Prof. Firmanzah, Ph.D, Peneliti LIPI Fachri Ali, dan Dewan Pengurus Center For Corporate Leadership Nani Bermawi.
Fachri Ali mengatakan, dari buku ini RNI menunjukan bahwa pembangunan suatu korporasi perlu juga disertai penerapan nilai-nilai ideologis didalamnya. Menurutnya, RNI hari ini merupakan hasil dari konsistensi idelogis Ismed Hasan Putro sebagai mantan aktivis. Garis konsistensi ini terlihat pada ramifikasi dan intensifikasi usaha RNI dalam “wilayah rakyat”: pertanian, pangan, trading dan penyediaan air bersih dan kesehatan (farmasi). Sebagaimana terlihat dalam buku ini, di bawah Ismed ―yang tentu melanjutkan para pendahulunya― pengembangan dunia usaha “wilayah rakyat” ini mengalami intensifikasi, ekstensifikasi dan sofistikasi.
Ia menambahkan, dua frasa pertama dapat kita lihat dari usaha RNI meluaskan dunia persawahan, mengembangkan dan memadukan antara sistem perkebunan dan ternak (sapi), mengembangkan sistem trading (perniagaan) dalam bentuk pesebaran “Waroeng Rajawali” dan obat-obatan (farmasi).
Semnetara, Firmanzah mengatakan, pelajaran yang kental dalam buku ini adalah semangat membangun inovasi dari RNI. Semangat yang ingin disampaikan adalah semangat inovasi. Mengapa inovasi? Karena perekonomian Indonesia tengah tumbuh. Ditengah iklim pertumbuhan semangat inovasi bahkan eksvansilah yang perlu di tingkatkan.