Jetpack, Moda Terbang Masa Depan
Naskah : Sahrudi/dari berbagai sumber Foto : Istimewa
Bersiap-siaplah menyaksikan jetpack berseliweran di jalan-jalan umum! Setidaknya, begitu pesan yang ingin disampaikan Direktur Eksekutif Martin Aircraft Company, Peter Coker. Ya, perusahaan asal Selandia Baru, itu sekarang sedang mengembangkan jetpack untuk satu orang. Rencananya, jetpack tersebut akan dijual secara umum pada 2016 mendatang.
Jika Anda menyaksikan tayangan salah satu iklan rokok di televisi yang menampilkan seorang lelaki terbang dengan alat khusus berbelalai di atas sungai, seperti itulah gambaran jetpack. Tapi yang di iklan tersebut adalah flyboard. Namun, inti kerjanya adalah sama yakni bisa membuat seseorang terbang melayang hingga 8 meter selama beberapa jam.
Sejatinya, jetpack dirancang untuk layanan darurat. Tapi bukan tidak mungkin moda transportasi tersebut dapat digunakan untuk keperluan lain. “Dalam lima sampai 10 tahun mendatang, kami tidak akan terkejut melihat jetpack digunakan sehari-hari. Di beberapa negara bahkan dapat digunakan sebagai pengganti transportasi konvensional,” tegas Peter.
Jetpack memang merupakan ‘mainan’ elit saat ini. Seperti dikutip Business Insider, untuk jenis jetpack yang menggunakan tenaga pendorong dari air atau JetLev yang biasa digunakan Syekh Hamdan bin Muhammad Rasyid al Maktum, salah satu pewaris tahta Uni Emirat Arab, misalnya kita harus merogoh kocek Rp 1 milyar hingga Rp1,3 milyar plus adrenalin yang tinggi, tentunya.
Adalah cerita-cerita fiksi ilmiah dan film super hero di tahun ’60 an yang menginspirasi lahirnya jetpack ini. Berbagai percobaan dan pengembangan membuat piranti ini sekarang mulai berani diperkenalkan kepada umum.
Bahkan jetpack canggih yang diusung oleh Jet PI dengan nama Go Fast Jet Pack dengan desain mungil yang tidak menggunakan bahan bakar yang mudah meledak sudah siap mendunia. Karena tabungnya memanfaatkan campuran hidrogen peroksida dan nitrogen sebagai sumber bahan bakar dan bukanlah tipe cairan yang dapat terbakar.
Penampakan Go Fast Jet Pack pertama kali diperlihatkan pada festival Future is Here yang diadakan di Ronald Reagan Building, Washington, oleh Smithsonian Magazine. Dalam ajang ini Go Fast diterbangkan oleh pilot Nick Macomber yang turut berpartisipasi dalam pembuatan jet pack tersebut.
Konon, Go Fast Jet Pack dapat terbang dengan kecepatan maksimal 124 kilometer per jam dan tinggi 76 meter. Hal itu dimungkinkan karena alat ini dapat menyimpan bahan bakar sebanyak 5,3 galon. Tapi, meski kelak dipasarkan, Anda tidak semudah itu bisa mendapatkan apalagi menggunakannya. Karena ada beberapa syarat yang harus terpenuhi dan yang utama Anda harus melakukan pelatihan tidak kurang dari 100 jam untuk mengoperasikannya. Tak heran kalau Go Fast Jet Pack hanya tersedia untuk kalangan tertentu.
Bersiap-siaplah menyaksikan jetpack berseliweran di jalan-jalan umum! Setidaknya, begitu pesan yang ingin disampaikan Direktur Eksekutif Martin Aircraft Company, Peter Coker. Ya, perusahaan asal Selandia Baru, itu sekarang sedang mengembangkan jetpack untuk satu orang. Rencananya, jetpack tersebut akan dijual secara umum pada 2016 mendatang.
Jika Anda menyaksikan tayangan salah satu iklan rokok di televisi yang menampilkan seorang lelaki terbang dengan alat khusus berbelalai di atas sungai, seperti itulah gambaran jetpack. Tapi yang di iklan tersebut adalah flyboard. Namun, inti kerjanya adalah sama yakni bisa membuat seseorang terbang melayang hingga 8 meter selama beberapa jam.
Sejatinya, jetpack dirancang untuk layanan darurat. Tapi bukan tidak mungkin moda transportasi tersebut dapat digunakan untuk keperluan lain. “Dalam lima sampai 10 tahun mendatang, kami tidak akan terkejut melihat jetpack digunakan sehari-hari. Di beberapa negara bahkan dapat digunakan sebagai pengganti transportasi konvensional,” tegas Peter.
Jetpack memang merupakan ‘mainan’ elit saat ini. Seperti dikutip Business Insider, untuk jenis jetpack yang menggunakan tenaga pendorong dari air atau JetLev yang biasa digunakan Syekh Hamdan bin Muhammad Rasyid al Maktum, salah satu pewaris tahta Uni Emirat Arab, misalnya kita harus merogoh kocek Rp 1 milyar hingga Rp1,3 milyar plus adrenalin yang tinggi, tentunya.
Adalah cerita-cerita fiksi ilmiah dan film super hero di tahun ’60 an yang menginspirasi lahirnya jetpack ini. Berbagai percobaan dan pengembangan membuat piranti ini sekarang mulai berani diperkenalkan kepada umum.
Bahkan jetpack canggih yang diusung oleh Jet PI dengan nama Go Fast Jet Pack dengan desain mungil yang tidak menggunakan bahan bakar yang mudah meledak sudah siap mendunia. Karena tabungnya memanfaatkan campuran hidrogen peroksida dan nitrogen sebagai sumber bahan bakar dan bukanlah tipe cairan yang dapat terbakar.
Penampakan Go Fast Jet Pack pertama kali diperlihatkan pada festival Future is Here yang diadakan di Ronald Reagan Building, Washington, oleh Smithsonian Magazine. Dalam ajang ini Go Fast diterbangkan oleh pilot Nick Macomber yang turut berpartisipasi dalam pembuatan jet pack tersebut.
Konon, Go Fast Jet Pack dapat terbang dengan kecepatan maksimal 124 kilometer per jam dan tinggi 76 meter. Hal itu dimungkinkan karena alat ini dapat menyimpan bahan bakar sebanyak 5,3 galon. Tapi, meski kelak dipasarkan, Anda tidak semudah itu bisa mendapatkan apalagi menggunakannya. Karena ada beberapa syarat yang harus terpenuhi dan yang utama Anda harus melakukan pelatihan tidak kurang dari 100 jam untuk mengoperasikannya. Tak heran kalau Go Fast Jet Pack hanya tersedia untuk kalangan tertentu.