Keajaiban Kabah nan Megah
Naskah : Suci Yulianita/berbagai sumber Foto : Istimewa
Kabah yang merupakan salah satu dari keajaiban dunia ini, menyimpan banyak cerita. Tak hanya kaya akan cerita sejarah umat muslim yang terjadi mulai dari zaman nabi Ibrahim AS hingga zaman Rasulullah SAW, Kabah juga sesungguhnya menyimpan cerita menarik yang belum banyak diketahui orang. Bukan sekadar cerita namun berdasarkan fakta yang dihasilkan dari penemuan-penemuan para ilmuwan.
Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA pernah membuat satu penemuan yang sempat menggemparkan dunia. Penemuan tersebut bahkan sempat dipublikasikan di internet namun menghilang begitu saja dari dunia maya setelah beberapa minggu kemudian. Dalam penemuan tersebut mendapatkan bahwa planet bumi mengeluarkan sinar radiasi yang diketahui sebagai medan magnet.
Setelah keberadaan radiasi itu diteliti, mereka menemukan bahwa radiasi tersebut berpusat di kota Mekkah, kota di mana kabah berada. Yang juga mengejutkan, radiasi tersebut bersifat tidak berujung. Hal tersebut dibuktikan saat para astronot mengambil foto Planet Mars, radiasi tersebut masih tetap terlihat. Beberapa peneliti, khususnya peneliti muslim percaya bahwa radiasi tersebut menghubungkan antara kabah di planet bumi dengan kabah di akhirat.
Bahkan Neil Amstrong, orang pertama yang menginjakkan kaki di bulan, telah membuktikan melalui sebuah penelitian bahwa kota Mekah merupakan pusat dari planet bumi. Konon, Neil Amstrong bahkan pernah mendengar suara adzan saat ia berada di bulan. Hal tersebut membuatnya semakin yakin akan kekuasaan Allah SWT, ia pun memutuskan memeluk Islam.
Selain itu, berdasarkan penelitian, Kabah juga termasuk ke dalam zero magnetism area, yakni sebuah area yang biasanya terjadi di tengah-tengah antara kutub utara dan selatan. Zero magnetism area ditunjukkan dari sebuah kompas, yang mana jarum kompas tersebut tidak pernah bergerak apabila berada di area tersebut. Hal tersebut terjadi karena adanya daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub. Itulah sebabnya orang yang tinggal di Mekah biasanya hidup lebih lama, lebih sehat dan tidak banyak dipengaruhi oleh kekuatan gravitasi. Dan oleh sebab itu pula, konon orang-orang yang mengunjungi kabah seakan-akan merasa jiwanya di-charge ulang oleh suatu energi misterius. Fakta ini pun telah dibuktikan secara ilmiah.
Selain itu, ada sebuah penelitian lain yang menunjukkan posisi kabah sebagai pusat bumi. Penelitian tersebut ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama Profesor Hussain Kamel. Awalnya beliau bertujuan menentukan arah kiblat di kota-kota besar di seluruh dunia. Dalam penelitian tersebut, ia memulai dengan menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyek garis bujur dan garis lintang.
Dan betapa kagum dan terkejutnya ia ketika dalam penelitian tersebut, ia menemukan bahwa Mekkah sebagai pusat bumi. Dengan menggunakan hitungan matematika, Professor Hussain Kamel menyimpulkan kedudukan Mekkah betul-betul berada di tengah-tengah daratan bumi sekaligus membuktikan bahwa bumi tersebut berkembang dari Mekkah.
Penelitian selanjutnya, terungkap bahwa batu Hajar Aswad yang saat ini letaknya berada di sudut tenggara Kabah merupakan batu tertua di dunia, dan bisa mengambang di air. Dalam agama Islam, Hajar Aswad dipercaya sebagai batu yang berasal dari surga yang diturunkan oleh Malaikat Jibril dan pertama kali diletakkan oleh Nabi Ibrahim AS.
Sebelumnya, pada zaman dahulu kala, batu-batu yang berjumlah 8 batu yang terkumpul dalam lingkaran perak ini, memiliki sinar yang sangat terang, bahkan dapat menerangi seluruh jazirah Arab. Seiring berjalannya waktu, dari zaman ke zaman, sinar bebatuan tersebut semakin redup perlahan-lahan hingga akhirnya menghilang dan kini berwarna hitam. Berdasarkan sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan bahwa, “Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam.”
Kemudian cerita lainnya adalah mengenai sosok keluarga pemegang kunci kabah. Konon, ketika Nabi Muhammad SAW berhasil menaklukkan kota Mekkah, beliau menyerahkan kunci Kabah kepada Utsman bin Thalhah, yang kemudian diteruskan oleh keluarga dan keturunannyalah yang menjadi juru kunci selama berabad-abad lamanya.
Konon berdasarkan sejarah, malaikat Jibril yang membawa perintah Allah SWT datang kepada Muhammad agar Rasulullah menyampaikan kepada Utsman bin Thalah bahwa kunci Kabah agar tetap berada di tangannya dan turun temurun diteruskan kepada anak dan keturunannya hingga kiamat tiba. Kini, keluarga keturunan Utsman bin Thalhah senantiasa dikawal polisi dan dilindungi pemerintah arab Saudi.