Figur Unggulan di 74 Tahun Indonesia Merdeka
Naskah: Arif Rahman Hakim Foto: Sutanto/Dok. Bank BTN
Sebagai Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN, Maryono sukses mempertahankan reputasi bank yang dinakhodainya sebagai pemain utama dalam pembiayaan perumahan. Ia juga terus melakukan berbagai gebrakan sehingga bank plat merah ini terus bersinar.
Pada semester I 2019, Bank BTN berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,3 triliun atau 50 persen dari target akhir 2019 senilai Rp2,6 triliun. Maryono mengatakan, pada paruh pertama 2019, perseroan telah mencatatkan laba bersih sesuai target. Pria yang hobi kesenian wayang ini yakin pada akhir tahun nanti perseroan akan mencapai target laba bersih yang telah dibidik. “Kinerja kami pada semester pertama ini on track. Nanti pada semester dua, kami akan menerbitkan Junior Global Bond sebagai amunisi untuk memacu bisnis di tahun depan,” jelas Maryono di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Usai mencatatkan kinerja on track pada semester I 2019, Bank BTN tengah bersiap menerbitkan Junior Global Bond pada semester berikutnya. Rencananya, perseroan bakal menerbitkan instrumen tersebut hingga USD300 juta. Adapun penerbitan Junior Global Bond tersebut beserta berbagai tambahan wholesale funding lainnya. Sementara, Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank BTN diproyeksikan berada di level 19,1 persen pada Desember 2019. Dengan permodalan tersebut, Bank BTN bersiap memacu kredit pada tahun depan.
Sedangkan dari sisi kinerja penyaluran kredit, emiten bersandi saham BBTN tersebut berada di atas rata-rata industri perbankan. Per Juni 2019, Bank BTN mencatatkan kenaikan kredit di level 18,78 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp211,35 triliun pada Juni 2018 menjadi Rp251,04 triliun. Sementara, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut kredit industri perbankan hanya naik di level 9,92 persen yoy per Juni 2019.
Pertumbuhan penyaluran kredit Bank BTN masih ditopang segmen kredit perumahan. Lini bisnis tersebut mencatatkan kenaikan di posisi 19,72 persen yoy menjadi Rp173,61 triliun. Segmen kredit perumahan ini ditopang melesatnya penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi menjadi senilai Rp90,75 triliun pada Juni 2019 atau naik 27,55 persen yoy. KPR Non-subsidi Bank BTN pun tercatat naik sebesar 13,08 persen yoy menjadi Rp74,39 triliun per Juni 2019. Rekam jejak kinerja KPR tersebut sukses membuat Bank BTN tetap menjadi pemimpin pasar dengan pangsa KPR sebesar 39,56 persen per Maret 2019.
Di lini KPR Subsidi, perseroan juga mendominasi kue pasar sebesar 92,43 persen per Maret 2019. Di lini bisnis komersial, Bank BTN juga mencetak peningkatan kredit sebesar 17,7 persen yoy dari Rp38,03 triliun menjadi Rp44,77 triliun per Juni 2019. Peningkatan ini disumbang kenaikan kredit investasi yang melesat sebesar 88,99 persen yoy menjadi Rp7,28 triliun.
Keseluruhan laju kenaikan kredit bank spesialis kredit perumahan ini menyumbang pendapatan bunga perseroan naik di level 19,81 persen yoy dari Rp10,66 triliun pada Semester I 2019 menjadi Rp12,78 triliun. Dengan perolehan tersebut, pendapatan bunga bersih Bank BTN per menjadi senilai Rp4,71 triliun. Kinerja penyaluran kredit Bank BTN juga turut mengerek naik posisi aset perseroan menjadi Rp312,47 triliun atau naik 16,58 persen yoy dan Rp268,04 triliun pada semester I 2018.
Peningkatan aset tersebut juga berada di atas rata-rata penumbuhan aset industri perbankan nasional di level 7,77 persen yoy per Mei 2019. Selain itu, Bank BTN sukses menghimpun DPK senilai Rp234,89 triliun atau naik 15,89 persen yoy. OJK merekam kenaikan tersebut melesat jauh di atas kinerja penghimpunan DPK perbankan nasional yang hanya tumbuh di level 7,42 persen yoy per Juni 2019. Menghadapi Revolusi Industri 4.0, Maryono menjuruskan sejumlah strategi, yakni membuat digital ekosistem.
“Bank BTN tengah menyiapkan digital ekosistem. Pertama, melakukan efisiensi secara total. Kedua, bagaimana membuat konektivitas antara bisnis yang satu dengan bisnis yang lain, antara hubungan dari para mitra kami, sehingga ini akan menunjukkan efisiensi secara total,” imbuhnya. Konsisten mewujudkan Nawa Cita Pemerintah, Bank BTN terus merealisasikan penyaluran kredit perumahan sebagai wujud komitmen perseroan mendukung Program Satu Juta Rumah. Per 30 Juni 2019, Bank BTN telah menyalurkan kredit perumahan untuk 424.863 unit rumah atau senilai Rp36,42 triliun.
Penyaluran tersebut terdiri atas kredit perumahan di segmen subsidi dan nonsubsidi. Di segmen subsidi, perseroan telah menyalurkan kredit perumahan untuk 328.192 unit rumah senilai Rp19,7 triliun. Kemudian, di segmen non subsidi, kredit perumahan yang disalurkan mencapai 96.671 unit rumah atau setara Rp16,72 triliun. Adapun, total realisasi jumlah unit rumah tersebut setara 53,1 persen dari target yang ditetapkan Bank BTN untuk 2019, yakni sebanyak 800.000 unit rumah.
Untuk mendukung kesuksesan program yang sesuai dengan Nawa Cita ke-5 tersebut, Bank BTN telah menggelar beragam inovasi termasuk melakukan transformasi digital. Dukungan yang diberikan tidak hanya berupa penyaluran KPR, tapi juga memperkuat sumber pembiayaan, mendorong keterjangkauan, mendorong sisi ketersediaan rumah, serta bersinergi dengan stakeholder perumahan, bermitra dengan berbagai pihak, hingga menggelar sekolah khusus bagi para pengembang. “Kami akan terus mendukung kesuksesan Program Satu Juta Rumah, tidak hanya melalui penyaluran kredit perumahan, tapi juga membangun ekosistem pembiayaan perumahan yang berkelanjutan,” pungkas pria ramah ini.