Gelar Business Matching, Industri Kesehatan Taiwan Soroti Peluang Kolaborasi Bilateral
Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) telah sukses menyelenggarakan acara Business Matching Taiwan Healthcare Industry Trade Mission to Indonesia, yang diselenggarakan pada 4 dan 6 Juli 2023 di Jakarta dan Surabaya. Dalam acara tersebut, TAITRA menyatukan para pebisnis dan pelaku industri kesehatan Taiwan dan Indonesia dalam sebuah diskusi yang produktif dan merencanakan kolaborasi yang potensial.
Manager TAITRA Jakarta Ms. Tiffany Wang mengatakan, dalam acara ini TAITRA menggelar 91 pertemuan tatap muka antara tujuh perusahaan layanan kesehatan dari Taiwan dengan kurang lebih 30 perusahaan dari Indonesia, dan juga mendorong diskusi yang bermanfaat tentang inovasi layanan kesehatan, perawatan medis tingkat lanjut, dan kemungkinan kerja sama di masa mendatang.
Para perwakilan dari perusahaan industri kesehatan Taiwan berfoto bersama dalam acara Taiwan Healthcare Industry Trade Mission to Indonesia 2023.
“Pasar layanan kesehatan Indonesia menghadirkan peluang yang signifikan dengan populasinya yang besar, lebih dari 270 juta jiwa penduduk, dan kelas menengah yang berkembang pesat. Meningkatnya permintaan akan layanan dan produk perawatan kesehatan yang berkualitas semakin didukung oleh komitmen pemerintah Indonesia untuk meningkatkan infrastruktur layanan kesehatan dan memperluas jangkauan.” ujar Tiffany Wang.
Sejumlah perusahaan Taiwan yang hadir memperkenalkan solusi dan teknologi mutakhir mereka antara lain yakni Biosensetek Corp. yang menghadirkan sistem IoT telemetri yang dapat dipakai untuk pemantauan pasien jarak jauh, sementara Alger Technology Co., LTD. menampilkan nasogastric tube holder berkualitas tinggi. B. Green Technology Co., LTD. memperkenalkan "Intelligent Elderly Comprehensive Fitness Solution" yang mengintegrasikan peralatan olahraga dan rehabilitasi yang mendukung IoT.
Klinik ANFA menawarkan layanan manajemen kesehatan inklusif menyeluruh. Selain itu, tiga rumah sakit berbagi keahlian mereka dalam layanan kesehatan internasional. Rumah Sakit Shin Kong Wu Ho-Su Memorial terkenal dengan pemeriksaan kesehatan eksekutif premier, operasi kardiovaskular, dan operasi dengan bantuan robot.
Rumah Sakit National Taiwan University (Cabang Yunlin) menawarkan transplantasi organ, pengobatan kanker, kelainan langka, dan bedah estetik. Far Eastern Memorial Hospital diakui secara internasional untuk pengobatan jarak jauh, operasi invasif minimal, pengobatan kanker, dan transplantasi organ.
Bersamaan dengan acara business matching tersebut, perwakilan perusahaan yang ikut serta dalam Taiwan Healthcare Trade Mission juga mengunjungi dan bertemu dengan perwakilan dari Rumah Sakit EMC (Alam Sutera) di Jakarta Tangerang, RS Universitas Airlangga di Surabaya, RSUD Dr. Mohamad Soewandhie di Surabaya serta berdiskusi dengan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) untuk lebih bertukar pengetahuan industri dan wawasan pasar.
Perwakilan dari Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) cabang Jawa Timur, Dr. Didi Darmahadi Dewanto menyampaikan undangan hangat kepada perusahaan rumah sakit dan peralatan medis Taiwan untuk berpartisipasi dalam konferensi dan pameran asosiasi Rumah Sakit tahunan yang bergengsi.
Perwakilan dari rumah sakit Taiwan mengungkapkan rasa terima kasih mereka atas hubungan baik yang terjalin selama acara. Dr. Chen dari Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital menekankan pentingnya menjalin hubungan dengan pemangku kepentingan lokal, khususnya alumni ICATI, yang telah menjalani pembelajaran di Taiwan dan mempertahankan image yang baik untuk Taiwan. Dr. Li dari Far Eastern Memorial Hospital mengapresiasikan kesempatan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam dan memvalidasi pendekatan mereka untuk berkolaborasi secara efektif dengan rumah sakit dan fasilitator Indonesia.
“Keberhasilan misi dagang mencerminkan komitmen pebisnis industri kesehatan Taiwan dan Indonesia untuk membina hubungan kolaboratif dan mendorong inovasi untuk meningkatkan kerja sama, menciptakan peluang bisnis baru, dan memajukan layanan kesehatan di kedua negara,” tukas Tiffany Wang. (Poy)