Refleksi HUT ke-78 RI, Capaian Pemerintahan Jokowi – Ma’ruf Amin Setahun Terakhir
Pertumbuhan Ekonomi Menunjukkan Pertumbuhan
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I 2023 tercatat sebesar 5,03% (yoy), sedikit meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,01% (yoy). Ke depan pertumbuhan ekonomi 2023 diperkirakan tetap kuat pada batas atas kisaran 4,5-5,3%, didorong oleh perbaikan permintaan domestik dan tetap positifnya kinerja ekspor.
Pertumbuhan ekonomi yang tetap kuat didukung seluruh komponen Produk Domestik Bruto (PDB). Ekspor tetap tumbuh tinggi sebesar 11,68% (yoy), ditopang permintaan mitra dagang utama yang masih kuat. Konsumsi rumah tangga membaik dengan tumbuh sebesar 4,54% (yoy), seiring dengan naiknya mobilitas dan peningkatan daya beli serta penurunan inflasi. Konsumsi pemerintah tumbuh positif sebesar 3,99% (yoy) terutama didorong belanja barang dan belanja pegawai. Pertumbuhan investasi nonbangunan tetap baik sejalan dengan kinerja ekspor, meski pertumbuhan investasi secara keseluruhan masih tertahan pada 2,11% (yoy) akibat investasi bangunan yang masih terbatas.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap kuat juga tecermin dari sisi Lapangan Usaha dan spasial. Secara Lapangan Usaha (LU), seluruh LU pada triwulan I 2023 mencatat pertumbuhan positif, terutama ditopang oleh Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran, serta Pertambangan dan Penggalian. LU Transportasi dan Pergudangan, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, serta Jasa Lainnya mencatat pertumbuhan yang tinggi, didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat dan kunjungan wisatawan mancanegara, serta penyelenggaraan acara nasional dan internasional. Secara spasial pertumbuhan ekonomi triwulan I 2023 tetap terjaga di hampir seluruh wilayah Indonesia. Pertumbuhan ekonomi tertinggi tercatat di wilayah Kalimantan, diikuti Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), Jawa, Sumatera, dan Bali-Nusa Tenggara (Balinusra).
Pengangguran Terbuka Berkurang
Data keadaan tenaga kerja yang dirilis BPS pada 5/5/2023 menyebutkan jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Februari 2023 sebanyak 146,62 juta orang, naik 2,61 juta orang dibandingkan Februari 2022. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik sebesar 0,24% poin. Penduduk yang bekerja sebanyak 138,63 juta orang, naik sebanyak 3,02 juta orang dari Februari 2022. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan terbesar adalah penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum serta aktivitas jasa lainnya, masing-masing sebesar 0,51 juta orang. Sebanyak 83,34 juta orang (60,12%) bekerja pada kegiatan informal, naik 0,15% poin dibanding Februari 2022.
Persentase setengah pengangguran dan pekerja paruh waktu mengalami penurunan, masing-masing sebesar 0,95% poin dan 0,33% poin dibandingkan Februari 2022. Jumlah pekerja komuter Februari 2023 sebesar 7,18 juta orang, naik sebesar 0,11 juta orang dibanding Februari 2022. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2023 sebesar 5,45 persen, turun sebesar 0,38% poin dibandingkan dengan Februari 2022. Terdapat 3,60 juta orang (1,70%) penduduk usia kerja.
Realisasi Investasi
Dari data yang disampaikan Kementerian Investasi/Kepala BKPM, capaian realisasi investasi triwulan I 2023 meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu sebesar 16,5%, dengan total investasi sebesar Rp328,9 triliun. Realisasi investasi pada periode ini berhasil menciptakan lapangan kerja bagi 384.892 tenaga kerja Indonesia. Kementerian Investasi/BKPM tetap optimis akan pertumbuhan ekonomi dengan didukung oleh realisasi investasi pada triwulan I tahun 2023 yang mencapai 23,5% dari target realisasi investasi tahun 2023, sebesar Rp1.400 triliun. n