BPJS Kesehatan Hadirkan Layanan Mudah, Cepat, dan Setara
“Kami memastikan agar peserta BPJS Kesehatan mendapat pelayanan yang mudah, cepat, dan setara atau non diskriminasi.”
Sejak mulai beroperasi pada 1 Januari 2014, Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah menjadi program strategis nasional yang terbukti memiliki dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Program ini juga merupakan wujud nyata hadirnya negara untuk memberikan perlindungan terhadap hak-hak fundamental warga negara. “Melalui program ini, rakyat Indonesia mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang mudah, cepat, dan setara atau non diskriminasi, sehingga diharapkan tercipta masyarakat yang sehat dan sejahtera,” ungkap Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti kepada Men’s Obsession.
Meski sempat menghadapi sejumlah tantangan pembiayaan, perlahan Program JKN sudah berjalan on the right track dan terus bertumbuh secara berkesinambungan. Capaian ini juga tak lepas dari kolaborasi apik seluruh pihak yang ada dalam ekosistem JKN.
Di tahun ke-10 penyelenggaraan Program JKN, BPJS Kesehatan kini semakin dikenal di mata dunia. Sudah banyak negara yang mulai melirik sistem jaminan sosial yang diterapkan di Indonesia melalu BPJS Kesehatan.
Hingga saat ini, jumlah cakupan kepesertaan Program JKN terus mengalami pertumbuhan. Per 1 Oktober 2023, jumlah peserta JKN mencapai 264 juta jiwa atau dalam rentang kurang dari 10 tahun cakupannya mencapai 94 persen dari jumlah penduduk Indonesia. “Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara tercepat berproges menuju Universal Health Coverage (UHC), mengalahkan negara-negara Eropa yang rata-rata membutuhkan puluhan tahun untuk menjamin penduduknya,” tutur peraih penghargaan Gold Champion of Indonesia WOW Brand Festive Day 2023 untuk kategori Health Insurance dan kategori Public Service Application untuk Aplikasi Mobile JKN yang diberikan oleh MarkPlus, Inc.
Untuk mendukung penyelenggaraan Program JKN, saat ini BPJS Kesehatan bekerja sama dengan total 23.361 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), seperti puskesmas, klinik, dokter praktik perorangan, dan 3.018 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), seperti rumah sakit dan klinik utama.
Selain itu, untuk menghadirkan pelayanan kesehatan dasar hingga ke pelosok, beberapa rumah sakit terapung juga dikontrak oleh BPJS Kesehatan. “Salah satunya, Yayasan Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga bersama Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soetomo Surabaya yang menjangkau warga daerah pesisir di bagian wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT),” imbuh peraih penghargaan The Most Committed GRC Leader 2023 dalam ajang TOP GRC Awards 2023 tersebut.
Selain itu, badan hukum publik yang diganjar penghargaan Indonesia GPR Award 2023 sebagai Lembaga Humas dengan Pemimpin Lembaga Negara Negara Terpopuler di Media Online dan Humas Lembaga Pemerintah Terbaik yang diberikan oleh Humas Indonesia ini juga berkomitmen dalam menghadirkan terobosan kerja sama dengan Rumah Sakit Bergerak, dengan harapan memberikan kemudahan dalam membuka akses layanan bagi peserta JKN.
Ke depan, pelayanan antarwilayah akan menjadi langkah besar dalam melayani daerah-daerah terpencil yang sebelumnya menghadapi kesulitan dalam mengakses perawatan di rumah sakit.
BPJS Kesehatan juga menghadirkan inovasi lewat pelayanan jemput bola ke wilayah-wilayah yang sulit diakses melalui Mobile Customer Service (MCS) BPJS Kesehatan atau sekarang sudah berganti nama menjadi BPJS Keliling.
BPJS Kesehatan melakukan Petakan, Sisir, Advokasi dan Registrasi (PESIAR) dengan pendekatan berbasis wilayah desa, sehingga diharapkan seluruh penduduk yang belum menjadi peserta aktif JKN dapat diidentifikasi dan dapat segera mendaftarkan diri/didaftarkan dalam Program JKN sesuai segmen kepesertaannya.
Selain itu, untuk memberikan kemudahan bagi seluruh masyarakat yang memiliki keterbatasan akses, BPJS Kesehatan bekerja sama dengan seluruh perangkat desa untuk bersama menyosialisasikan kepada masyarakat melalui BPJS Online.
“Ada 51.764 Desa/Kelurahan (61,78 pesen) yang sudah memiliki fasilitas intenet di kantor desa. Sehingga, kami memanfaatkan peluang ini untuk menyosialisasikan Program JKN kepada seluruh perangkat kelurahan dan desa, sehingga nantinya mereka bisa kembali menyosialisasikan kembali kepada masyarakat,” terangnya.
Atas capaian yang diraih, BPJS Kesehatan mendapat pengakuan di tingkat internasional, yakni meraih International Social Security Association (ISSA) Good Practice Award dan The 38th ASSA Award kategori Continuous Improvement Recognation Award yang digelar oleh Asean Social Security Association (ASSA).
“Selain itu, belum lama ini BPJS Kesehatan diberi kesempatan pertama kalinya untuk bersuara di forum United Nations High-level Meeting on Universal Health Coverage bertempat di New York,” ungkap Ghufron.
Demi mendorong peningkatan mutu layanan Program JKN, BPJS Kesehatan secara continuous improvement menciptakan beragam inovasi yang mengandalkan teknologi digital bagi seluruh peserta. Di antaranya, BPJS Kesehatan Care Center 165, Aplikasi Mobile JKN, Website Resmi BPJS Kesehatan, Media Sosial BPJS Kesehatan, hingga Chat Asisstant JKN (CHIKA).
Selain itu, BPJS Kesehatan juga telah memanfaatkan teknologi digital dengan menghadirkan fitur antrean online, display informasi, telemedicine, hingga Portal Quick Response (POROS).
Baca selengkapnya di e-magz Men's Obsession edisi 242.
Naskah: Gia Putri | Foto: Dok. BPJS Kesehatan