INACRAFT 2024 Digelar, Alat Musik Tradisional Indonesia Jadi Sorotan Utama
The 24th Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT 2024) kembali digelar. INACRAFT adalah pameran kerajinan tangan terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara. Digelar ke-24 kalinya, acara ini digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat pada 28 Februari hingga 3 Maret 2024.
Acara yang diprakarsai oleh Asosiasi Eksportir dan Pengusaha Handicraft Indonesia (ASEPHI) dan bekerja sama dengan Mediatama Event ini bertujuan untuk mempromosikan produk-produk kerajinan Indonesia, meningkatkan pasar domestik, dan membuka peluang pasar internasional sebagai komoditi ekspor ke mancanegara.
Mengusung sub tema “World Craftpreneurs Under One Roof” sebagai pendamping dari tema utama “From Smart Village to Global Market”, INACRAFT 2024 menawarkan berbagai produk kerajinan. Mulai dari batik, tenun, fashion & embroidery, sepatu & perlengkapan travel, perhiasan & aksesoris, peralatan rumah tangga, dan lainnya. Menariknya, kali ini alat musik tradisional akan menjadi highlight acara ini.
“INACRAFT itu dimulai tahun 1999. Namun sejak tahun 2022, dengan desakan anggota ASEPHI dari 18 daerah kita mengadakan dua kali event per tahun. April dan Oktober. Dua-duanya punya ciri yang berbeda. Kalau yang sekarang mnejelang puasa, kita majukan. Kegiatan ini bukan hanya pameran. Bukan hanya dagang. Tapi juga membangun silaturahmi antar UMKM. Lalu bicara soal budaya, pendidikan dan ekonomi bangsa ini. Keistimewaan tahun ini ada seminar atau talkshow mengenai alat musik sebagai bagian dari craft,” ujar Ketua Umum BPP ASEPHI Dr. H. Muchsin Ridjan, pada Selasa, (27/2/2024).
Alat musik tradisional Indonesia dihadirkan sebagai bagian dari kerajinan tangan khas yang belum banyak disadari oleh masyarakat. Alat musik tradisional juga akan menjadi highlight pada insight program dalam Craft Forum dengan tema “Traditional Musical Instruments of Indonesia”.
Tahun ini, pameran INACRAFT diikuti oleh 1.500 UKM yang mengisi 1.066 penyewa dengan 24 island yang terdiri dari 850 anggota ASEPHI, 650 dari non anggota dan peserta binaan Kementerian, BUMN, Dinas/Dekranasda, serta peserta luar negeri yang bertempat di Plenary Hall, seperti dari Uzbekistan, Nepal, Thailand, Malaysia, Korea, Jepang, Polandia, Vietnam, China, dan perwakilan negara Asia Tenggara lainnya. Selain itu, ada area kuliner khusus dalam format Talam INACRAFT yang menyajikan menu makanan khas Indonesia dan kekinian yang diikuti 82 negara.
Pameran INACRAFT juga menargetkan 100 ribu pengunjung dengan transaksi retail sebesar Rp100 miliar dengan kontrak dagang diharapkan mencapai US$12 juta. (Red)