Indonesia Incorporated Menuju AEC 2015
Menyambut AEC 2015, gegap gempita kian bergemuruh. Indonesia Incorporated pun digaungkan dan diyakini mampu mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional lebih cepat. Sejumlah BUMN di negeri ini siap bersatu dan mendukung strategi ini. Sinergi antar BUMN akan menjadi pilar utama dalam memasuki pasar bebas yang akan terjadi dua tahun lagi itu.
ASEAN Economic Community (AEC) 2015 sudah di depan mata. Arena pasar bebas itu sudah takkan terhindarkan lagi. Agar tak gamang, Indonesia memerlukan daya saing dan produktivitas tinggi. Selain itu, agar tak berjalan parsial, nasionalisme dan kebersamaan harus dijaga ketat. Termasuk nasionalisme pada 142 BUMN di Nusantara. Karena itulah, di banyak kesempatan, upaya untuk membangun wadah bernama Indonesia Incorporated terus dinyalakan.
Usai menghadiri KTT G-20 tahun 2012 di Los Cabos, Meksiko, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun kembali mengingatkan tentang pentingnya manifestasi Indonesia Incorporated. Indonesia Incorporated benar-benar dibutuhkan untuk membawa Indonesia menuju gerbang kesejahteraan dan kemakmuran di masa depan.
Menghadapi AEC 2015, agaknya konsep ini sudah tak bisa ditawar-tawar lagi. Apalagi saat ini pemerintah telah memiliki grand strategy atau roadmap ekonomi hingga 2025 lewat Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Tahun 2011-2025. Pada 2025 kelak, Indonesia berambisi menjadi negara maju dan ekonominya masuk 12 besar dunia.
Harus diakui, MP3EI adalah desain yang brilian untuk menggenjot percepatan ekonomi bangsa. Konsep ini menitikberatkan percepatan ekonomi pada transformasi dengan pendekatan nilai tambah, mendorong inovasi, mengintegrasikan pendekatan sektoral dan regional, serta memfasilitasi percepatan investasi swasta sesuai kebutuhan. MP3EI akan termanifestasi dengan baik bilamana menerapkan konsep Indonesia Incorporated.
BUMN nasional akan menjadi salah satu tonggak utama dalam terwujudnya Indonesia Incorporated. Di Jepang, konsep Japan Incorporated terbukti ampuh membawa negeri itu ke puncak kejayaan. Jepang sukses karena mampu mengintegrasikan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, pebisnis, politikus, dan masyarakat umum dalam mewujudkan impian sebagai kampiun industri dunia. Begitu pula dengan Temasek di Singapura dan Khazanah di Malaysia. Indonesia bukan tidak mungkin bisa bersaing dengan mereka. Jika konsep Indonesia Incorporated ini kelak terwujud, maka gerak ekonomi bangsa dipastikan akan semakin gesit.
Indonesia Incorporated merupakan upaya untuk menyinergikan seluruh kekuatan yang dimiliki, mulai dari pemerintah dan birokrasi selaku regulator, pengusaha kecil menengah hingga besar, legislatif, perguruan tinggi dan lembaga riset, aparat hukum, tokoh masyarakat, LSM, hingga masyarakat luas. Presiden SBY mengibaratkan Indonesia Incorporated sebagai sebuah ‘kapal bersama’ yang menuntut partisipasi dan kerjasama seluruh elemen bangsa untuk membangunnya.
Sayidiman Suryohadiprojo, Mantan Gubernur Lemhannas RI, pernah mengatakan jika bangsa ini mau menerapkan konsep Indonesia Incorporated, setidaknya harus dipenuhi dulu dua syarat utamanya.