Oleh: -

Indonesia menghadapi ancaman siber yang signifikan sepanjang tahun lalu, menurut laporan Kaspersky. Tercatat ada 97.465 insiden phishing finansial, 16,4 juta insiden lokal, 11,7 juta serangan RDP, dan 97.226 deteksi ransomware. Angka-angka ini menunjukkan betapa seriusnya masalah keamanan siber di Indonesia, yang terus berkembang seiring kemajuan teknologi.

Dony Koesmandarin, Enterprise Group Manager Kaspersky untuk Indonesia, menekankan pentingnya peningkatan keamanan siber. “Dengan transformasi teknologi yang pesat, perusahaan harus memprioritaskan keamanan siber untuk melindungi aset mereka dari ancaman yang semakin canggih. Hal ini penting untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan, membangun kepercayaan, dan menjaga keunggulan kompetitif,” katanya.

Kaspersky memperkenalkan lini produk baru, Kaspersky Next, untuk membantu perusahaan mengatasi tantangan keamanan siber. Produk ini menggabungkan perlindungan titik akhir yang kuat dengan kemampuan AI dan menyatukan EDR (Endpoint Detection and Response) dan XDR (Extended Detection and Response). Solusi ini menawarkan visibilitas, kendali, respons cepat, dan perburuan ancaman proaktif, yang penting untuk menghadapi serangan siber yang semakin umum dan canggih.

Jemmy Handinata, Presales Manager Kaspersky Indonesia, menjelaskan bahwa ancaman lokal dapat berasal dari perangkat laptop atau ponsel. Dia menyoroti bahwa serangan semakin berkembang dengan luasnya area serangan dan peningkatan jumlah malware. Handinata menyatakan bahwa perlindungan yang hanya berfokus pada titik akhir (endpoint) sudah tidak cukup lagi, dan antivirus generasi berikutnya tidak lagi memadai. Oleh karena itu, dia mempromosikan Kaspersky XDR yang menawarkan analisis ancaman jaringan, kecerdasan ancaman, dan fungsi seperti penemuan cloud dan kontrol akses, serta layanan MDR (Managed Detection and Response) yang memberikan pemantauan keamanan 24/7.

Kaspersky Next dirancang untuk fleksibilitas, dapat diinstal baik di cloud maupun on-premise, dan dikelola melalui konsol yang disederhanakan atau tingkat perusahaan. Solusi ini membantu perusahaan melindungi dari ancaman seperti ransomware, malware, dan pelanggaran data, serta menghindari serangan rantai pasokan dan eksploitasi kerentanan lainnya. Dengan fitur otomatisasi seperti pemantauan dan pemblokiran cloud, manajemen kerentanan, dan pemindaian IoC, Kaspersky Next membantu mengurangi beban tim keamanan siber dengan meminimalkan tugas rutin.

Lini produk Kaspersky Next terdiri dari tiga tingkatan: EDR Foundations, EDR Optimum, dan XDR Expert. Masing-masing menawarkan perlindungan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan ukuran perusahaan, dari yang membutuhkan solusi dasar hingga yang memerlukan deteksi dan respons ancaman tingkat lanjut. Produk ini dirancang agar kompatibel dengan solusi Kaspersky lainnya dan memungkinkan migrasi mudah antar tingkatan sesuai kebutuhan keamanan siber perusahaan.

Menurut Jemmy, Kaspersky Next menawarkan serangkaian fitur otomatisasi, termasuk pemantauan dan pemblokiran cloud, manajemen kerentanan serta patch, pemindaian IoC, dan playbook. Dia menjelaskan bahwa fitur-fitur ini bukan hanya untuk mendukung deteksi dan penanganan ancaman yang kompleks dan baru, tetapi juga bertujuan untuk mengurangi beban kerja tim keamanan siber dengan cara mengurangi tugas-tugas rutin yang harus dilakukan secara manual.

Victor Chu, Head of System Engineering at Kaspersky SEA, mengungkapkan bahwa Kaspersky menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi ancaman dengan lebih cepat dan mengelola jumlah positif palsu yang minimal. Mereka memanfaatkan teknologi pembelajaran mesin untuk membantu pelanggan dan merancang solusi yang dapat disesuaikan dengan ukuran organisasi dan tim keamanan IT. Victor menegaskan bahwa platform solusi ini dirancang untuk dapat diimplementasikan di berbagai jenis organisasi. Angie