PT Semen Indonesia (Persero) Tbk 56 Tahun Bakti untuk Negeri
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
56 Tahun Bakti untuk Negeri
Naskah: Cucun Hendriana, Foto: Dok. SMI
Di dalam negeri, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMI) berjaya sekaligus menjadi market leader dengan menguasai 44% pasar semen nasional. Di pasar kawasan Asia Tenggara, perusahaan ini pun tengah bergeliat dengan mengakuisisi Thang Long Cement Joint Stock Company (TLCC) di Vietnam. Selain terus ekspansi secara regional, pada 2014 nanti, SMI juga akan membangun pabrik di Myanmar berkapasitas 1 juta ton per tahun.
Sejak berdiri pada 7 Agustus 1957, konsistensi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMI) dalam mewujudkan pembangunan nasional yang lebih baik tak pernah surut. PT Semen Gresik (Persero) Tbk yang kini berubah nama menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, terus bermetamorfosa menghadirkan layanan dengan kualitas tinggi bagi bangsa.
Diawali dengan sinergitas antara PT Semen Gresik (Persero) Tbk, Semen Padang, dan Semen Tonasa, maka lahirlah SMI sebagai strategic holding. Untuk mengintegrasikan tiga perusahaan yang semula disharmoni, tentu bukan perkara yang mudah. Namun, dengan tangan dingin Dwi Soetjipto, Direktur Utama SMI, ia berhasil mengubah kemustahilan itu. Diakui Dwi, memang perubahan yang dilakukannya tidak dalam sekejap, butuh proses dan waktu. “Tentu tak langsung menyatu-utuh.
Awalnya dimulai dari sinergi dalam produksi, lalu logistik, pemasaran, dan lainnya hingga akhirnya bersatu total,” katanya.
Setelah ketiga perusahaan itu bersinergi, strategi lain yang diterapkan Dwi adalah melakukan ekspansi bisnis. Saat ini, SMI tengah berada di masa ini, terus melakukan ekspansi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Namun, yang juga menjadi penting, katanya, ekspansi bisnis hendaknya dibarengi dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, profesional, dan inovatif. Kini, setidaknya SMI telah memiliki sekitar 7.000 karyawan yang bekerja di semua pabriknya termasuk yang di luar negeri.
56 Tahun Bakti untuk Negeri
Naskah: Cucun Hendriana, Foto: Dok. SMI
Di dalam negeri, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMI) berjaya sekaligus menjadi market leader dengan menguasai 44% pasar semen nasional. Di pasar kawasan Asia Tenggara, perusahaan ini pun tengah bergeliat dengan mengakuisisi Thang Long Cement Joint Stock Company (TLCC) di Vietnam. Selain terus ekspansi secara regional, pada 2014 nanti, SMI juga akan membangun pabrik di Myanmar berkapasitas 1 juta ton per tahun.
Sejak berdiri pada 7 Agustus 1957, konsistensi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMI) dalam mewujudkan pembangunan nasional yang lebih baik tak pernah surut. PT Semen Gresik (Persero) Tbk yang kini berubah nama menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, terus bermetamorfosa menghadirkan layanan dengan kualitas tinggi bagi bangsa.
Diawali dengan sinergitas antara PT Semen Gresik (Persero) Tbk, Semen Padang, dan Semen Tonasa, maka lahirlah SMI sebagai strategic holding. Untuk mengintegrasikan tiga perusahaan yang semula disharmoni, tentu bukan perkara yang mudah. Namun, dengan tangan dingin Dwi Soetjipto, Direktur Utama SMI, ia berhasil mengubah kemustahilan itu. Diakui Dwi, memang perubahan yang dilakukannya tidak dalam sekejap, butuh proses dan waktu. “Tentu tak langsung menyatu-utuh.
Awalnya dimulai dari sinergi dalam produksi, lalu logistik, pemasaran, dan lainnya hingga akhirnya bersatu total,” katanya.
Setelah ketiga perusahaan itu bersinergi, strategi lain yang diterapkan Dwi adalah melakukan ekspansi bisnis. Saat ini, SMI tengah berada di masa ini, terus melakukan ekspansi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Namun, yang juga menjadi penting, katanya, ekspansi bisnis hendaknya dibarengi dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, profesional, dan inovatif. Kini, setidaknya SMI telah memiliki sekitar 7.000 karyawan yang bekerja di semua pabriknya termasuk yang di luar negeri.