Jahja Setiaatmadja (Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk.), Konsisten Membawa BCA Mencetak Kinerja Solid
Naskah: Gia Putri Foto: Istimewa
Tak berlebihan jika menyebut Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja sebagai salah satu bankir paling berpengaruh di Indonesia. Di bawah nakhodanya, BCA sukses menghadapi segala tantangan dan melakukan inovasi di setiap tahunnya. Bahkan, BCA dinobatkan sebagai The World's Strongest Banking Brand 2024 oleh Brand Finance; World's Most Trustworthy Company oleh Majalah Newsweek dan Statista; Gallup Global Customer Engagement oleh Gallup International.
Diamanahi sebagai pucuk pimpinan BCA sejak 2011, Jahja sukses membawa BCA konsisten mencetak kinerja positif. Hal itu bisa dilihat dari raihan kinerja bank berkode emiten BBCA tersebut pada paruh pertama 2024 yang berhasil membukukan laba bersih senilai Rp26,9 triliun, jumlah tersebut tumbuh 11,1 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Pertumbuhan tersebut ditopang ekspansi pembiayaan serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan,” ungkap sosok yang meraih Asia’s Best CEO dari Asian Excellence Award 2024 ini. Jahja menambahkan, pada periode yang sama BCA mencatat total penyaluran kredit sebesar Rp850 triliun per Juni 2024. Angka tersebut naik 15,5 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kredit untuk bisnis, sambung dia, tercatat tumbuh dengan solid, baik di segmen korporasi maupun UMKM. Peningkatan juga terjadi di segmen kredit konsumer, ditopang pelaksanaan BCA Expoversary 2024 yang berhasil mengumpulkan total aplikasi KPR dan kredit kendaraan bermotor (KKB) sekitar Rp50 triliun.
Kredit korporasi, kata Jahja, menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi per Juni 2024, naik 19,9 persen year on year (YoY) mencapai Rp388,6 triliun. Kredit komersial tumbuh 7,9 persen YoY menjadi Rp127,8 triliun, dan kredit UKM naik 12,7 persen YoY hingga menyentuh Rp114,4 triliun.
Portofolio kredit konsumer meningkat 13,6 persen YoY menjadi Rp210,2 triliun, didorong penyaluran KPR yang tumbuh 10,8 persen YoY mencapai Rp126,9 triliun serta pertumbuhan KKB sebesar 18,4 persen YoY menjadi Rp62,1 triliun. Kenaikan outstanding pinjaman konsumer lainnya (sebagian besar kartu kredit) tercatat sebesar 20,2 persen YoY mencapai Rp17,8 triliun.
Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan, termasuk di dalamnya investasi pada obligasi hijau serta kredit dengan skema sustainability linked loans, tumbuh 9,3 persen YoY menyentuh Rp198 triliun per Juni 2024, setara dengan 23,2 persen dari total portofolio pembiayaan.
Konsisten mendukung perkembangan ekosistem kendaraan listrik, BCA telah menyalurkan pembiayaan untuk kendaraan bermotor listrik sekitar Rp1,5 triliun per Juni 2024, tumbuh 2 kali lipat secara YoY. BCA juga kembali menghadirkan program Kredit Multiguna Usaha #KaMUKartini, yang memberikan kredit dengan bunga spesial mulai 3,21 persen p.a. untuk perempuan pengusaha. Per Juni 2024, penyaluran Kredit Multiguna Usaha #KaMUKartini meningkat 250 persen secara tahunan.
Di sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) naik 5 persen YoY menyentuh Rp1.125 triliun. Dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi 82 persen lebih dari total DPK, tumbuh 5,8 persen mencapai Rp915 triliun. Solidnya pertumbuhan CASA selaras dengan total frekuensi transaksi BCA yang naik 21 persen YoY mencapai 17 miliar pada semester I 2024, tumbuh 4 kali lipat dalam 5 tahun terakhir.
Khusus di kanal digital, frekuensi transaksi mobile banking dan internet banking mencapai 14,8 miliar, naik 24 persen YoY. BCA juga mempertahankan pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) pada semester I 2024 sebesar 7,9 persen YoY, mencapai Rp39,9 triliun.
BCA, kata Jahja, secara berkesinambungan mengembangkan myBCA. Kini, superapp tersebut memiliki fitur baru bernama ‘Poket Valas’. Fitur ini merupakan kantong dana dengan pilihan delapan mata uang asing, yang terkoneksi dengan satu rekening. “Dengan fitur ini, nasabah dapat melakukan transaksi menggunakan mata uang asing kapanpun dan di manapun. Transaksi debit dan tarik tunai di luar negeri dengan mata uang asing juga bisa dilakukan tanpa konversi kurs ke rupiah,” papar Jahja.
Selain itu, pendaftaran atau login myBCA kini bisa menggunakan nomor telepon luar negeri dari ratusan negara. myBCA juga telah dibekali fitur Rekening Dana Lender untuk keperluan nasabah yang menjadi investor di P2P lending. Pengembangan layanan digital juga dilakukan terhadap KeyBCA yang kini tersedia dalam bentuk aplikasi.
Jahja juga terus mendorong BCA agar terus memberikan nilai lebih kepada negeri di berbagai sektor, seperti memperingati Hari Pendidikan Nasional, Bakti BCA menggelar rangkaian kuliah umum bertajuk “BCA Berbagi Ilmu” yang diselenggarakan di 5 universitas negeri yang tersebar di Indonesia.
Jajaran Direksi BCA hadir langsung memberikan kuliah umum bagi lebih dari 3.300 mahasiswa. Program BCA Berbagi Ilmu dilengkapi kegiatan student banking tour ke sejumlah kantor cabang BCA, serta pelatihan merias dan sertifikasi profesi Makeup Artist bagi Sahabat Disabilitas.
Tak hanya itu, Bakti BCA mendukung revitalisasi kebun kelompok tani kopi Cikoneng, Bogor, seluas 10 hektare untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani kopi dengan standar internasional. Selain itu, Bakti BCA kembali menyelenggarakan workshop sertifikat halal gratis dengan target 2.000 peserta UMKM, naik 2 kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Di sektor kesehatan, Bakti BCA menjadi funding partner senilai US$ 1 juta untuk mendukung BKKBN dan USAID dalam program Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia. Program ini dilaksanakan pada 8 kabupaten di penjuru Indonesia, dan akan diteruskan secara berkelanjutan.
Bakti BCA juga berkolaborasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam penyelenggaraan donor darah yang mengumpulkan 411 kantong darah. Segala kesuksesan yang diraih BCA, tak lepas dari gaya kepemimpinan Jahja. Ia memiliki Self-Awareness yang tinggi, hal itu dapat dilihat dari perilaku serta sikap yang dimilikinya.
Jahja menyadari bahwa aspek internal dari sifat seseorang, emosi, nilai, sikap, persepsi, menghargai, dan bagaimana cara memengaruhi orang lain sangat penting. Itu akan membuat karyawan merasa dihargai. Dengan begitu, karyawan dapat termotivasi sehingga menciptakan kinerja terbaik.