Para Pemain Ungkap Kedalaman Tiap Karakter di Film 'The Shadow Strays'
“Semakin intens film ini, semakin penting untuk menjaga kelembutan atau tenderness pada momen-momen tertentu.”
Film orisinal Netflix Indonesia terbaru, “The Shadow Strays”, karya sutradara Timo Tjahjanto, akan tayang perdana pada 17 Oktober mendatang. Dalam acara Konferensi Pers dan Gala Premiere di Epicentrum XXI, Jakarta, Timo bersama para pemeran film ini membahas perjalanan kreatif di balik film yang sudah ditayangkan secara global di program Midnight Madness dalam Festival Film Internasional Toronto pada 14 September 2024.
Film ini menceritakan tentang seorang pembunuh bayaran muda bernama 13, yang tidak sengaja menjalin ikatan dengan seorang Monji, bocah yang kehilangan ibunya setelah misi yang berantakan. Ketika bocah tersebut hilang, 13 berusaha mencarinya meski harus melawan mentornya dan organisasi tempat ia bernaung, The Shadows.
Timo menjelaskan bahwa film ini lebih dari cerita action; ia ingin menggambarkan dinamika antara guru dan murid. Baginya, film ini membuktikan bahwa aksi tak terbatas pada gender.
“Kalau karakternya kuat, nggak masalah apakah dia pria berusia 30 tahun atau remaja 18 tahun, film laga tetap bisa sukses. Saya ingin cerita ini lebih dari sekadar dua karakter utama, karena saya rasa penting sekali dunia film itu terasa hidup. Karakter-karakter ini harus bisa terasa bernafas,” jelas Timo. Ia menekankan pentingnya menampilkan keinginan dan kompleksitas karakter, yang tidak selalu terungkap secara langsung, namun bisa dipahami oleh audiens seiring berkembangnya cerita.
Aurora Ribero, yang memerankan karakter 13, berbicara tentang betapa pentingnya karakter ini bagi dirinya. “Dia terlihat tangguh dari luar, tetapi sebenarnya memiliki hati yang lembut dan sangat ingin dicintai serta dihargai,” ujar Aurora.
Ia juga berbagi pengalaman saat berlatih untuk film ini. “Di awal latihan memang terasa sangat sulit. Apalagi ini adalah film laga pertama saya dan saya harus berlatih lebih awal dari pemeran lainnya. Tapi begitu yang lain masuk, saya sudah jago,” ungkap Aurora diikuti riuh tawa. Rangkaian latihan intensif ini termasuk persiapan fisik dan koreografi fight, yang menurut Aurora menjadi tantangan sekaligus pengalaman.
Tidak hanya aksi yang intens, “The Shadow Strays” juga menghadirkan kompleksitas karakter-karakter antagonis. Adipati Dolken berperan sebagai Prasetyo, seorang polisi korup. “Dia menjalankan tugas dan berintegritas, tetapi memiliki gejolak perasaan mendalam. Hubungan Prasetyo dengan gengnya seperti sebuah keluarga. Saat keluarganya terganggu, itu sangat berpengaruh pada dirinya,” jelasnya.
Salah satu karakter yang juga menarik perhatian adalah Ariel, yang sering kali dikecilkan oleh ayahnya. Meski terlihat lemah, Andri Mashadi menyebut karakter Ariel menemukan kekuatan ketika mengenakan masker. Sementara itu, Jeki, diiperankan Kristo Immanuel merupakan karakter yang menambah kedalaman situasi, adalah orang yang terjebak dalam dilema moral. Jeki berjuang antara kesetiaan terhadap kelompok dan keinginan untuk melindungi orang lain.
Timo juga menjelaskan caranya menunjukkan karakter melalui senjata yang mereka gunakan. "Karakter Soriah yang meledak-ledak akan terlihat keren dengan shotgun. Ada Haga, seorang drug dealer yang menggunakan jarum suntik sebagai senjata. Prasetyo mengintimidasi tidak secara fisik, tetapi melalui koneksi dan pasukan yang dimilikinya. Untuk 13, yang masih belajar, senjatanya adalah pisau dan pedang pendek. Hana, sebagai Umbra si pembunuh veteran, menggunakan katana hitam yang sangat mengintimidasi,” ujarnya. Setiap senjata ini memberikan layer tambahan pada tiap karakter untuk memperdalam karakterisasi dalam film.
Dengan pengembangan karakter dan narasi yang dalam, “The Shadow Strays” menawarkan aksi yang mendebarkan sekaligus menggugah emosi. Timo mengajak penonton menyelami konflik batin dan hubungan kompleks antar karakter dalam dunia yang penuh ketegangan. Film ini menggugah rasa empati dan memberi gambaran yang realistis tentang perjuangan masing-masing individu, tak peduli seberapa kelam latar belakang mereka. Sentuhan emosional yang kuat dan aksi menegangkan, “The Shadow Strays” siap memberikan pengalaman sinematik mengesankan bagi penonton di seluruh dunia.