BLSM Tahap II Dibagikan 2 September 2013

Oleh: Ali Usman (Editor) - 31 August 2013


Bandung-Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) tahap II 2013 akan segera dibagikan serempak pada 2 September 2013 oleh PT Pos Indonesia (Persero) di seluruh wilayah Indonesia.  Penyaluran BLSM tahap II ini siap disalurkan kepada 15,53 juta Rumah Tangga Sasaran (RTS)  yang masing-masing menerima dana  senilai Rp. 300 ribu atau seluruhnya sekitar senilai Rp4,66 triliun. Hal ini ditegaskan Direktur Utama PT Pos Indonesia, Budi Setiawan dalam keterangan persnya mengenai “Kick Off  Penyaluran BLSM Tahap II 2013” di Bandung, (30/8/2013).

Menurut Budi Setiawan, PT Pos Indonesia optimistis mampu menyalurkan dana BLSM Tahap II ini dalam tempo 1 bulan dengan target penyerapan di atas 90 persen, mengingat PT Pos Indonesia telah berpengalaman menangani pelaksanaan pembayaran Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada 2005 dan 2008 silam serta  Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) tahap pertama pada bulan Juli lalu.

Dia menjelaskan, penyaluran BLSM tahap II akan dilakukan di Kantor Pos dan Komunitas-komunitas yang menjadi lokasi bayar dengan memaksimalkan sarana dan prasarana infrastruktur yang dimiliki. “Penerima dana BLSM Tahap II ini adalah para RTS yang berhak menerima BLSM yang mendapatkan kartu perlindungan sosial (KPS) dari Kementerian Sosial dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) berdasarkan data dari musyawarah desa maupun musyawarah kelurahan seluruh Indonesia”, imbuhnya.

Agar penyaluran dana BLSM Tahap II ini  bisa terlaksana lebih rapi, bagus dan cepat dibandingkan tahap pertama maka PT Pos Indonesia akan  menerapkan strategi dengan sistem penjadwalan yang disepakati oleh masing-masing Kantor Pos dengan pemerintah setempat, selain itu juga memperbanyak tempat pembayaran dan melakukan  sistem operasi yang dipersingkat dari sisi teknologi.

“Kami juga akan melibatkan aparat terkait seperti TNI yang akan ikut membantu, sehingga penyaluran ini diharapkan berjalan lancar meskipun masih ada sejumlah tantangan diantaranya berupa faktor cuaca dan wilayah yang sulit dijangkau,” Budi menandaskan.